Chapter 1
Cinta Monyet…
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : K+
Genre : Family, Friendship, Humor ( maaf kalo garing )
Warning : Gaje dan Abal – abal
Pairing : Sasuke 8th , Sakura 7th , Naruto 8th
"
"
"
Selamat Membaca…
Pagi itu mentari bersinar cerah,warna langit yang biru begitu menenangkan serta kicauan burung di sekitar rumah warga Konoha membuat hari ini terasa menyenangkan. Mumpung lagi libur sekolah, banyak anak kecil yang bermain – main di sekitar taman. Ibu – ibu muda saling bertukar sapa dengan tetangga sambil berjalan kaki atau menggowes sepeda menuju pasar.
Seperti rencana ibu yang satu ini, "Mebuki Haruno " wanita yang masih awet muda walaupun usiannya sudah kepala empat itu menaiki tangga kelantai dua dimana kamar putri semata wayangnya berada.
Memutar kenop pintu kamar itu pelan –pelan.
Ceklek….
Kakinya melangkah untuk mendekati kepompong yang berada diatas tempat tidur. Kamar itu di dominasi warna pink. Di samping kiri ranjang terdapat lemari kecil bergambar Hello kitty untuk menyimpan baju, sedangkan di sebelah kanan ranjang ada meja kursi untuk belajar. Disibaknya selimut yang menutupi ulat tersebut, eh… gadis cilik tersebut. Sakura nama gadis itu, yang saat ini masih tertidur lelap dengan posisi yang tidak elit sama sekali. Namanya anak kecil yang berumur 7th suka se enaknya sendiri. Dengan posisi tidur tengkurap, kepala menyamping kekanan, dengan pantat nungging dan rambut pink sebahu yang berantakan menutupi wajah imutnya.
Dielus pelan rambut pink Sakura dengan penuh kasih sayang.
" Sakura-chan ayo bangun… sudah pagi, jadi ikut kachan kepasar gak…. ", si ibu berusaha membangunkan.
….
….
….
Belum ada tanda – tanda sakura untuk bangun, atau setidaknya untuk merubah posisi tidurnya. Apa tidak pegal tidur dengan posisi tersebut. Menggelengkan kepala sejenak, Mebuki mengganti jurus untuk membangunkan Sakura.
" Sakura-chan… ada Sasuke nunggu di bawah tuh… "
….
….
….
" Huuuuaaaa…. Kachan Sakura belum mandi, nanti kalau Sasuke-kun lihat wajah Sakura jelek gimana…"
Sakura bangun dengan tergesa – gesa, hampir limbung jalannya karena masih belum 100% nyawanya terkumpul. Untunglah Mebuki dengan sigap menangkapkapnya.
" Sakura-chan hati – hati jalannya, lagian Sasuke juga gak ada kok. Hehehe. Maafkan kachan bohong ma kamu, habisnya gak bangun – bangun sih.
" Ya sudaah… kalau begitu balik bobok lagi… lagian hari minggu Sakura gk sekolah…"
" Loh Sakura-chan gk jadi ikut ke pasar.."
" Sakura capek kachan… kemarin pulang sekolah lari – lari dikejar anjing. Gara – gara Naru ribut trus ma Sasuke-kun…"
…..
….
….
Ting…
Mendadak Sakura ingat kemarin Sasuke mengajaknya kencan.
" Huaaaaa… kachan Sakura lupa .. hari ini da kencan ma Sasuke-kun"
Dengan cepat Sakura segera berlari menuju kamar mandi yang berada di pojok kamarnya. Sedangkan sang ibu hanya cengo di tempat sambil memasang wajah horor.
" Sejak kapan Sakura mengerti kencan " batin Mebuki.
Rencana yang awalnya mau kepasar harus ditunda dulu untuk mendapatkan kejelasan dari kencan sang putri. Memang dari dulu Mebuki sudah tahu perihal Sakura menyukai Sasuke, tapi maksudnya suka dalam artian mengagumi.
Berawal dari 2th yang lalu, Sakura dan keluarga sebagai pendatang baru di Konoha jalan – jalan keliling desa untuk memperkenalkan diri pada tetangga sekitar. Sakura cilik yang berjalan jauh didepan orang tuanya sempat terjatuh karena dikejar – kejar anjing. Saat itulah Sasuke yang kebetulan lewat menolongnya. Sejak saat itu Sakura selalu mennganggap Sasuke sebagai pahlawannya. Bahkan rumah Sasuke bersebelahan dengan rumahnya. Hanya dibatasi oleh kebun kosong yang agak luas. Kata tetangga kebun tersebut punya orang kota yang kemarin baru dibeli dari pak lurah desa.
Ting … tong …
Suara bel dari bawah membuyarkan lamunan Mebuki mengingat masa lalu. Cepat – cepat ia keluar dari kamar Sakura, turun tangga menuju pintu depan. Bertanya – tanya siapa yang se pagi ini bertamu ke rumahnya.
Ceklek….
Pintu terbuka menampilkan seorang pemuda tampan. Berpaikan serba biru dongker. Hanya ada warna kuning kecil di bagian dada bajunya yang bergambar dan bertuliskan spongebob squerpant. Ditelusuri penampilan pemuda yang ada didepannya. Tatanan rambut hitam mencuatnya, mata oniknya, serta seringai dibibir mungilnya. Tak lupa juga dengan kaca mata hitam yang nangkring diatas rambutnya.
Mebuki yang melihat sasuke memasang pose seperti itu hanya mengelengkan kepala. Maksud hati ingin terlihat Cool dan misterius, Sasuke malah terlihat lucu dan imut. Bagaimana tidak… dengan pipinya yang chabi dan badan yang berisi alias tidak kurus tidak gemuk….ya gemuk sedikit boleh lah.
" Selamat pagi…. Obachan.. " salam dari Sasuke dengan seringai di bibir, mungkin sudah dari bayi seringai itu terpatenkan. Mungkin juga faktor keturunan, semua uchiha selalu menampilkan seringai setiap saat terkecuali para wanita tentunya.
" Pagi juga Sasu-chan, ada apa tumben pagi begini kesini… " Mebuki yang memang sudah tahu tujuan Sasuke hanya ingin mengetesnya. Siapa tahu jawaban Sasuke berbeda dengan apa yang diucapkan Sakura. Bagaimanapun juga istilah kencan untuk anak umur 7th belum bisa diterimanya.
Sasuke yang mendengar panggilan untuknya hanya bisa menggebungkan pipi chabinya. Jika saja Mebuki bukan calon mertuanya, ia sudah protes akan nama menjijikan itu. Biarlah untuk sementara waktu, mau membangun kesan baik dihadapan orang tua Sakura. Teringat kata Itachi, sang aniki…
" Jadilah anak yang baik Sasuke, biar disayangi semua orang.. dan jangan nakal " kesal Itachi setelah karangan ceritanya dirobek – robek sama Sasuke gara-gara dia makan tomat satu satunya di kulkas. Maksud hati, Itachi mau menggoda otouto nya, karena membuat Sasuke kesal adalah hiburan yang menyenangkan baginya. Namun Itachi harus menerima konsekuensinya, dia bergadang sampai larut malam untuk membuat ulang karangan cerita baru. Lupa- lupa ingat sama alur ceritanya, maka dia harus buat cerita itu mulai dari awal.
…
Eheeemmm….
Deheman mebuki segera membuyarkan lamunan Sasuke.
" Hari ini aku mau kencan sama Sakura bachan…." jawaban polos Sasuke disertai mata onik berbinar. Tanpa tau apa yang dipikirkan Mebuki Sasuke melongok kedalam rumah. Bisa dilihatnya Sakura menuruni tangga sambil menunduk malu. Senyum merekah diwajah keduanya.
" Kachan kenapa berdiri saja tidak suruh Sasuke-kun masuk…"
Mebuki tersadar…
" Aa … silahkan masuk Sasu-chan…."
" Tidak usah kachan, Sakura juga udah siap kok…. Sakura pamit ya kachan, ayo kita kencan Sasuke-kun…" perkataan dari sakura membuat mebuki harus memeriksakan tekanan darahnya segera.
Sasuke menatap Mebuki, dengan gentle ala Superman yang selalu ditontonya di tv " Sasuke pamit dulu ya obachan, nanti Sasuke antar Sakura pulang tidak larut malam… "
Mebuki tambah pusing mendengar kalimat dari Sasuke yang lebih parah dari Sakura. Setelah kedua tuyul itu keluar dari pekarangan rumah, dengan langkah gagah perkasa Mebuki jalan menuju kamarnya dimana sang suami masih tidur lelap.
" Akan kubuat perhitungan denganmu Anata.. kemarin malam kau ajak Sakura nonton sinetron " gerutunya.
…
…
…
Psang ancang – ancang, dan…
BRRAAAAK…
Pintu kamar yang seharusnya bisa dibuka dengan baik-baik harus terlepas dari engselnya karena kekuatan Mebuki mendobrak sekuat tenaga. Biar mendramatisir pikirnya, sekalian melampiaskan kekesalan yang membuncah dihatinya. Kizashi Haruno hanya menatap horror kearah istrinya. Bangun tidur secara mendadak membuatnya pusing. Pening dikepala bukanlah masalah, karena sekarang ia akan menghadapi penghakiman. Si istri yang sudah mirip Medusa siap mengutuknya berubah jadi batu, karena telah mengajarkan hal yang tidak baik pada Sakura. Mebuki tidak terima bila gadis kecilnya yang manis meniru adegan di sinetron seperti contohnya sekarang ini. " KENCAN ". Dan berikutnya adalah suara lemparan barang yang pecah dan berdebum memenuhi seisi rumah keluarga Haruno.
Sementara itu 30 menit yang lalu.
Dikediaman rumah sebelah tepatnya rumah Sasuke.
Tap….
Tap.…
Tap….
Bunyi langkah cepat menuruni tangga. Itachi yang mendengar suaranya melongok dari balik dinding dapur, ditangga paling bawah Sasuke sudah berpenampilan rapi. Beda sekali dengan hari minggu biasanya yang masih awut-awutan di jam sepuluh belum bangun dari hiberbasinya.
" Mau kemana Sasu-chan…"
" Mau ke rumah Sakura ajak blekfas bareng.. ( Sasuke masih cadel bila mengucapkan kata bhs ing ) ..kemarin dah janjian, dan jangan panggil aku Sasu-chan gk level. Ok coi…!"
Hieeee… Itachi masih terdiam mencerna kalimat Sasuke. Bocah tengil ini benar-benar….
" Kenapa ada yang salah,makanya cepat cari pacar biar bisa diajak kencan… Ja….. " pamit sasuke sambil hormat. Langkah tegap Sasuke meninggalkan Itachi yang melongo bego.
" Padahal masih kecil dah bilang pacaran , paling juga cinta monyet " gumam Itachi. Bagaimanapun juga ia kesal kalau kalah dari Sasuke, merasa pride seorang Itachi Uchiha langsung turun bahkan monyet yang entah berada dimana dan yang tidak tau apapun ikut dibawa-bawa.
Sasuke masuk garasi samping rumahnya. Menuntun motor hitam itu keluar dan memasang kaca mata hitam berbentuk bintang. Kerennn…. Puji dirinya narsis kala mengaca di spion motor. Sasuke masihlah anak kecil yang menganggap dirinya paling segalanya, yang lain mah lewat…
Ceklek… bunyi kunci yang diputar pas.
Menstarter mo-ge nya ( motor gedhe istilah kerennya )
Bruuumm…. Cetek… cetek…. Cetek…..
Sekali lagi dicoba.
Bruuumm…. Cetek…. Cetek…..
" Haishh bikin emosi saja…"
Bruuumm…. Cetek…. Cetek…..
" Itachi BAKA!, pasti semalam tidak dicash nh motor" kesal Sasuke.
Terpaksa deh ambil plane B
Ciicoot… ciicoot… ciicoot…
Sasuke menggowes mo-ge nya. Motor yang berukuran tinggi hanya sebatas perutnya itu bisa disetting jadi sepeda , modelnya ada pedal dikedua sisi dekat kaki, bisa motor kalau baterainya terisi penuh, kalau kosong ya jadi sepeda biasa.
Dengan decakan sebal dari Sasuke dia menjeput pacarnya Sakura.
Dan pergi kencan sambil breakfast berdua dengan sang kekasih… Halah…
Anak Jaman Sekarang : Cinta monyet
End
Terimakasih sudah menyepatkan membacanya. Maaf ya kalau Humornya gk berasa, silahkan kritik dan sarannya.
Arigatau….
