YunJaeMin Love Story
Author :
Kim Hyokyo a.k.a Revi killan
Maincast :
Jung Yunho
Kim Jaejoong
Kim (Shim) Changmin
Rate : M (I think like that, hope I'm not wrong)
Genre : Brothership(?), Romance (asli gagal romance-nya)
Warning :
Ini hanya fanfiction, jika ada kemiripan cerita, karangan, tokoh, alur, dll itu tanpa ada unsur kesengajaan karena mungkin daya imajinasi kita mirip aja. Terima flame tapi tidak melayani bashing chara!
This is BL a.k.a boyslove a.k.a yaoi a.k.a boyXboy, many typo, not use good EYD, M-Preg (maybe), DoublePersonality!JaeMin. DON'T LIKE, DON'T READ.
~*~*~*~*~* Happy Reading*~*~*~*~*~
~*~*~Y.u.n.J.a.e.M.i.n~*~*~
"ahh … enghh…hh… emhhh…"
"nikmat kan baby?"
" anghh… amhhh… te-rus… emhh… ahh… lebihhh… ahh… da… ahh… lam… enghhh… "
Dengan senang hati namja itu menuruti kemauan yeoja itu. Bunyi keciprakan khas seks memenuhi ruangan itu. Gaya doggie style itu membuat penis namja itu lebih leluasa menggenjot vagina yeoja itu , "enghhh… ahhh… akuhh… ah, ti-dak… emhh… ta-hanhh… la-gihh…" rintihnya meliukkan tubuhnya tak karuan. Vaginanya sudah berkedut – kedut membuat namja itu dengan ganas menggenjot penisnya dalam vagina yang mulai menyempit itu sampai akhirnya … "ARGH!" lenguhan mereka diikuti bunyi 'splurt' dari sperma namja itu yang tertembak langsung ke dalam vagina yeoja itu. Ini orgasme keempat mereka dan keduanya langsung ambruk karena kelelahan.
Yeoja itu dengan malas mengeratkan pelukkan namja itu dipinggangnya sementara penis namja itu masih bersarang di vaginanya." Servismu memang yang paling memuaskan, Max." bisiknya masih mengatur nafas. Namja itu tak menjawab dan hanya membelai – belai perut yeoja it member kenyamanan sampai yeoja itu tertidur pulas dan dia akan langsung meninggalkan ruangan beraroma sperma itu.
~*~*~Y.u.n.J.a.e.M.i.n~*~*~
"hey, hey, berhenti bertingkah seperti itu, dasar sok suci!"
"ahahahaha, habisnya kau lucu sekali Yunnie-ya!"
"hey! Berhenti tertawa atau aku akan menerkammu sekarang juga!"
Namja-ya kalian tak salah baca, dia namja, terlihat dari seragamnya yang memakai celana panjang, bukan rok mini- yang kelewat cantik itu ngakak mendengar ucapan namja tampan dihadapannya,"hah, aku benci padamu!" teriaknya mengeluarkan jurus ngambeknya. Seketika tawa namja cantik itu langsung lenyap. "eh? Eh… ta-tapi… oh my… jangan benci aku, kumohon! Aku bisa mati kalau Yunnie benci padaku, jebal…" pintanya dengan puppy eyes over dosisnya membuat namja yang dipanggil Yunnie yang melihatnya justru makin menekuk wajahnya menjadi berkali – kali lipat. Namja cantik itu menarik –narik ujung lengan kemeja sekolah Yunnie- Yunho tepatnya-.
" Yack, Yunnie-ya… jangan marah pada Joongie ya, jebal…"
"Memohonlah!" Yunho menatap dingin pada namja cantik itu.
"hm… please…"
" 'please' apa, Boojae?" namja tampan itu menatap Joongie- Jaejoong- dengan tatapan seduktif yang membius.
"please jangn benci Joongie, please jangan mencari pengganti Joongie, please jangan campakkan Joongie!" namja cantik itu merengek.
Yunho menangkupkan kedua tangannya ke pipi chubby Jaejoong, "dengar Boo, aku tak perduli kalau kau mau tidur dengan ratusan bahkan ribuan yeoja, tapi jika kulihat kau sampai berhubungan dengan namja lain selain aku, maka akan kupastikan tanganku sendiri yang akan mematahkan leher namja itu dihadapanmu, arra?" tanyanya. Jaejoong mengangguk berulang – ulang membuatnya tampak seratus kali lebih imut dari sebelumnya. "apa itu berarti Joongie dimaafkan?" tanyanya innocent.
Yunho langsung menariknya dan membuat keduanya saling berpagutan panas yang membakar paru – paru. Tangan namja tampan itu nemyangga tengkuk Jaejoong dan memperdalam ciuman mereka, dia menyusupkan lidahnya dengan lihai dalam mulut namja cantik itu dan bergulat dengan lidah Jaejoong tanpa rasa jijik sama sekali.
Jaejoong hanya bisa pasrah dan sesekali menggeliat dalam dekapan sang namjachingu, sesekali dia berusaha memiringkan kepalanya agar ciuman itu semakin dalam. Keduannya bahkan seperti tak peduli dengan saliva-yang entah milik siapa- yang mulai merembes keluar dari sudut – sudut bibir Jaejoong.
Perlahan Yunho melepaskan pagutan 'gila' itu, menyebabkan seutas benang saliva menjembatani kedua bibir itu. Keduanya berusaha menetralkan deru nafas masing – masing. Yunho tersenyum puas saat mendapati rona merah dipipi namja cantik itu. Dengan lembut dijilatnya saliva disudut bibir Jaejoong tanpa rasa jijik sama sekali. "kalau ini bukan sekolah, bisa kupastikan kau akan melayaniku sampa lima belas ronde dan menjadi tahanan kamarku yang membuatmu tak bisa berjalan selama seminggu kedepan, boo." Bisiknya seduktif membuat tubuh Jaejoong gemetar hebat.
"Yu, Yunnie-ya… apaan sih…"
Yunho kembali mengecup pipi Jaejoong, "malam ini kau tetap harus kerja?"
Jaejoong mengangguk,"waeyo?" dia menatap Yunho dengan doe eyes-nya yang polos kekanakkan itu.
"ambilah libur bebasmu! Aku ingin menghabiskan malam ini dengan kau mendesahkan namaku di atas ranjangmu."
BLUSH!
Pipi Jaejoong langsung merona heboh mendengarkan kata – kata frontal dari sang namjachingu. Bibir cherry-nya ter-pouty dengan imut seraya menatap Yunho, "tapi aku tak bisa mengambil libur bebas Minnie seenak hatiku. Itu kan libur milik Minnie, Yunnie-ya…" ujarnya. Yunho membelai pipi chubby Jaejoong, "jadi? Aku harus bagaimana? Apa perlu aku menculik namjachingu-ku sendiri demi menghabiskan malam bersamanya?" tanyanya dengan kerlingan menggoda.
Jaejoong mengendikkan bahunya," kenapa bukan Yunnie saja yang booking Minnie?" tawarnya membuat Yunho langsung cemberut. " dia pasti akan memintaku jadi 'bottom'. Kau tau kan aku tak pernah sudi jadi 'uke' siapapun, aku ini 'seme'mu, Boo." Ujarnya kesal. Jaejoong tersenyum," nanti kalau sudah sampai kamar yang melayani yunnie tetap Joongie koq, jadi Yunnie tak perlu khawatir akan diperkosa Minnie, hehehe." Jelasnya dengan tatapan innocent-yang lagi – lagi over dosis itu- membuat Yunho nyaris menerkamnya.
Namja cantik itu mengindahkan tatapan lapar namjachingu-nya dan merogoh saku celananya untuk mengambil i-phone-nya dan mencari nomor kontak yang sudah sangat dikenalnya. "jadi apa tidak, Yunnie?" tanyanya lagi. Yunho tersenyum lalu merengkuh tubuh mungil sang namjachingu." Ne, booking-kan dia untukku, chagi!" pintanya seraya mengecupi leher Jaejoong dengan seduktif membuat namja cantik itu bergidik sesaat sebelum menekan tombol dial dari ponselnya.
" ini Max," tiba – tiba nada bisara Jaejoong jadi sangat dingin begitu telepon itu tersambung." Bukan, aku bukan ingin menagih libur bebasku. Aku hanya ingin kau kosongkan booking-an untukku malam ini karena aku harus menemani temanku yang akan mengadakan pesta kecil diclub." Ujarnya ketus seraya memutuskan percakapan dengan seenak udelnya.
"waeyo, Yunnie?"dia jadi bingung dengan tatapan Yunho padanya.
Namja tampan itu menggeleng." Ani, hanya saja aku selalu berfikir, meski aku mengenal Max yang jago menggoda orang lebih dulu sebelum mengenalmu Boo, tapi entah mengapa aku lebih suka kau yang kikuk dan selalu salah tingkah jika aku goda." Ujarnya. "Kau ini, jangan menggodaku siang – siang dong!" tanggap Jaejoong yang selalu ber-aegyo tanpa tahu kalau kelakuhannya itu selalu membuatnya dalam bahaya karena bisa diterkam kapan saja oleh beruang mesum didepannya itu.
Saat ingin mencium bibir cherry yang selalu menjadi candunya itu, Yunho mengumpat lantaran bel masuk menggema dan itu membuat Jaejoong kontan cekikikkan. "YACK, YACK, YACK… APA YANG KAU LAKUKAN?" jerit Jaejoong histeris dan wajahnya jadi sepucat mayat hidup lantaran dengan tiba – tiba Yunho membopongnya dan membawanya berputar – putar ala drama princess di dongeng – dongeng.
Puas telah mengerjai sang namjachingu, Yunho akhirnya berhenti dan dengan lembut menurunkan Jaejoong. Dibelainya pipi namja cantik itu," hahaha, wajahmu pucat sekali. Kau masih takut dengan ketinggian?" komentarnya. Jaejoong yang masih shock terduduk lemas seraya memegangi dadanya. Jantungnya seperti baru saja dipakai lomba lari marathon seratus kilo gara – gara ulah Yunho dan itu membuatnya sesak nafas. "Yunnie… KAU MAU MEMBUNUHKU YA?" jeritnya sarkastik. Untung ruang basket indoor itu jauh dari ruang kelas dan ruang guru, jadi keributan kecil yang mereka lakukan tak akan menarik perhatian siapapun.
Yunho nyengir,"well, mian, mian. Aku kan hanya bercanda chagi." Ujarnya dengan tatapan se-innocent yang dia bisa. Jaejoong mem-pout bibirnya seraya beranjak, "sudah, aku mau ke kelas. Bisa – bisa Han seongsaengnim menghukumku gara – gara telat masuk. Annyeong beruang mesum." Ujarnya langsung ngacir sebelum sang namjachingu benar – benar membuatnya tak bisa jalan. Yunho menyeringai, "lihat saja nanti malam Boo!" Ujarnya dan diapun berjalan ke kelasnya dengan santai.
~*~*~Y.u.n.J.a.e.M.i.n~*~*~
Dentuman music dari meja raper itu menggema di dalam sebuah nite club. Banyak pengunjung yang menari di lantai dansa yang mulai memanas itu. Dugem, bukan hal baru lagi di kamus seorang Jung Yunho. Tapi malam ini, bukan itu yang sedang dicari namja tampan bertubuh atletis itu. Sesekali dia menengok lantai dansa dan agaknya apa yang dia cari belum juga dia dapatkan padahal dia sudah hanpir satu jam berada di kursi bar itu seraya menyesap vodka martini-nya.
Tiba – tiba music menjadi hening dan-seperti sudah tahu- semua pengunjung dengan santai kembali ke tempat duduk masing – masing sementara di tengah lantai dansa itu sudah berdiri sesosok namja jangkung dengan balutan celana setengah paha berbahan tipis dan sebuah kemeja putih tensparan yang ukurannya nyaris dua kali lipat ukuran tubuhnya. Max-semua orang yang sering datang ke nite club ini pasti mengenalnya- mulai menari saat music mengalun dengan irama sedang. Jangan bayangkan dia nge-dance ala – ala bintang panggung karena tugasnya di nite club ini adalah seorang stripper-penari erotis dan buka – bukaan- jadi sekarang itulah yang tengah dia lakukan. Meliuk – liukkan tubuhnya seraya mulai melucuti kancing kemejanya namun tak benar – benar membukanya.
Namja jangkung itu bahkan dengan santainya me-rape tubuhnya sendiri mengundang siulan – siulan nakal dari banyak pengunjung, baik yeoja maupun namja. "BUKA,! BUKA! BUKKA!" entah siapa yang memulainya, tapi teriakkan menuntut itu malah membuahkan seringaian yang sangat sensual dibibir Max. namja jangkung itu dengan gerakan erotis mulai membuka kemejanya dan membiarkannya terjatuh begitu saja di bawah kaki jenjangnya.
Yunho memperhatikan semua gerakan Max tanpa melewatkan sedetikpun, bahkan saat jari – jari mungil nan lentik itu mulai membelai – belai dadanya sendiri, sesekali mencubit nipple-nya dan kepala namja jangkung itu menengadah seolah menikmati semua yang dia lakukan dengan mata sayu dan bibir yang setengah terbuka mengundang birahi siapapun, termasuk namja tampan kita ini, Jung Yunho.
Tiba – tiba seorang namja turun ke lantai dansa dan dengan seenak jidatnya ikut menjamah tubuh Max membuat Yunho menatapnya dengan tak suka, dia hampir saja beranjak dari kursi bar itu tapi urung saat mendengar bunyi 'BUG, BRAK!' dari lantai dansa dan ternyata Max dengan tanpa berperikemanusiaan membanting namja kurang ajar itu hingga ke tepi lantai dansa. Namja jangkung itu menyeringai sinis. " jangan ganggu perform-ku kalau kau belum bosan hidup!" hardiknya dan kembali melanjutkan tariannya yang tertunda.
Tak lama kemudian Max berjalan dengan anggun ke atas meja yang dikelilingi empat tiang-pole table-. Dia bergelanjut manja pada tiang itu, sesekali dia menggesekkan tubuhnya dengan gerakan erotis, membuat para yeoja di club itu menjerit histeris dan beberapa namja menatapnya lapar. Dan harus Yunho akui kalau kemampuan Max tidaklah dapat diragukan lagi dalam menggoda para tamu karena terbukti sesuatu dibawah sana terasa sempit dan tersiksa, ya Yunho telah 'turn on' hanya karena memperhatikan tarian stripping yang dilakukan oleh seorang Max.
Puas menggesekkan punggung dan bokong seksinya ditiang besi itu, Max kembli membelai – belai dadanya, melingkarkan lengannya ke perutnya sendiri dan masih asyik meliuk – liukkan tubuhnya. Tarian erotis itu diakhiri namja jangkung itu dengan berlutut pasrah seraya mengulum jarinya menggoda banyak mata.
Tak sedikit tepukan tangan didapatnya. Dia hanya tersenyum samar seraya memungut kemejanya dan turun dari pole table-nya. Dikenakannya kemeja itu meski asal – asalan lalu dia berjalan ke meja bar.
Seorang yeoja cantik yang seksi namun setengah telanjang-karena minimnya pakaian yang dia pakai- menghampirinya dan langsung bergelayut manja dilengannya. "Max, malam ini temani aku ya~ aku bayar double deh!" Ujarnya girang. Max menatapnya sesaat,"mian, malam ini aku sudah dibooking oleh temanku. Mungkin lain kali kita bisa bersenang – senang bersama." Ujarnya tersenyum-senyum bisnis tentu saja- dan membelai pipi yeoja itu. Yeoja itu cemberut," kau tega sekali! Tapi baiklah, diclub ini kau kan memang special, jadi peraturanmu tak bisa di rubah. Ok, lain kali kau harus menemaniku! Bye Honey." Ujarnya seraya mengecup pipi Max lalu pergi ke kerumunan lantai dansa.
"seperti biasa ya, tuan on time." Dia mencibir.
Yunho tersenyum "tarianmu bagus sekali, untungnya bukan jongie yang menari seperti itu."
Max tersenyum sinis-senyum bisnisnya tak akan mempan pada namja dihadapannya ini-,"ikutlah denganku!" perintahnya seraya berbalik dan langsung berjalan ke lantai dua. Dia tahu kalau namja tampan itu akan mengikutinya. Dilantai dua itu ada setidaknya dua puluh kamar yang memang disediakan oleh pemilik nite club itu.
Yunho ikut masuk di salah satu kamar yang dimasuki Max, sepertinya kamar itu memang sudah dibooking oleh namja jangkung itu." Aku ingin bertemu Jongie." Ujarnya begitu menutup pintu dan menguncinya. Max memutar bola matanya jengah,"well." Ujarnya seraya menutup mata. Tak lama kemudian fisiknya berubah 1800. Rambut pirang mataharinya berubah jadi sehitam arang, kulit coklat terbakar mataharinya berubah jadi seputih susu,bibir plum-nya jadi semerah cherry, dan tubuhnya jadi lebih pendek beberapa cm. saat membuka mata, tampaklah doe eyes-nya yang membius. Namja jangkung itu telah bertukar posisi dengan namja cantik itu.
Jaejoong terhenyak karena saat membuka mata ternyata wajah Yunho sudah ada didepannya dengan jarak tak lebih dari 30 cm. "ah, Yunnie-ya?" ujarnya bingung.
Yunho langsung mendekap tubuh mungil di hadapannya. "Boo…" bisiknya.
"eh? Yunnie-ya, waeyo?"
"melihat tarian panas Max membuatku langsung 'turn on' dan rasanya adik kecilku ingin dimanja oleh lubang sempitmu." Desisnya.
Mata Jaejoong membulat mendengar kata – kata kotor dari namjachingu-nya itu. "eh?" Cuma itu yang mampu keluar dari mulutnya. "rasanya ingin sekali menghajar lubangmu sampai pagi. Aku tidak peduli jika kau jadi tak bisa jalan selama seminggu." Lanjutnya membuat tubuh Jaejoong panas dingin membayangkan nasib hole-nya yang pasti akan sangat menderita lantaran dihajar habis – habisan oleh sang kekasih. Tak terasa wajahnyapun memerah karena malu. "yu-yunnie-ya… apa… Minnie tadi… um… strip-ping?" tanyanya ragu. Yunho mengangguk dipuncak kepala Jaejoong.
"meski fisik dan jiwa kalian berbeda, tapi bagaimanapun tubuh ini adalah milikku. Aku tidak suka milikku dipertontonkan didepan umum dengan tatapan lapar manusia – manusia laknat seperti itu. Itu membuatku kesal!"
Jaejoong menunduk, "mian…"
Yunho mempererat pelukkannya. Dia tahu –dan sadar- meski dia memiliki Kim Jaejoong, dia tidaklah berhak atas kebebasan Kim –Max- Changmin kecuali namja jangkung itu yang menyerahkan tubuhnya pada namja tampan itu. Pada kenyataannya kedua namja itu memang berbeda. Jaejoong dan Changmin adalah duo personality dari satu tubuh yang didominasi oleh Jaejoong. Fisik maupun psikis merekapun berbeda.
Changmin berbanding terbalik dengan Jaejoong. Namja jangkung itu memiliki tubuh kelewat tinggi-nyaris 190 cm-, kulit coklat terbakar matahari yang seksi karena tonjolan otot – ototnya-meski tak terlalu sempurna-, surai pirang terang yang terlihat lembut meski mencolok, mata sipit yang akan terlihat mismatch saat namja itu tersenyum-menyeringai-, manic mata coklat terang yang tajam, serta kepribadian 'player' dan sex addict.
Sementara Jaejoong, namja cantik itu lebih pendek beberapa cm dari Changmin, kulit putih susu yang halus seperti porselin china-nyaris tak berotot-, surai hitam legam yang-juga- halus, matanya bulat besar dengan manic hitam, dan kepribadiaannya –entah itu memang bawaan atau cuma acting- sangat polos.
Keduanya ibarat bumi dan langit, jika Jaejoong adalah sang malaikat, maka Changmin-lah sang iblis.
Jaejoong menggeliat karena mulai sesak nafas dalam rengkuhan posesif Yunho."Yunnie-ya…" rengeknya karena sepertinya Yunho masih saja bergeming. Perlahan namja tampan itu melepaskan pelukkannya dengan setengah hati. Ditatapnya Jaejoong yang terlihat kikuk karena sepertinya menyadari penampilannya yang 'menggugah selera' itu dengan ragu merapikan kemejanya. "um… kumohon maafkan sikap Minnie yang selalu membuat Yunnie jadi sakit hati…" pintanya lirih seraya menunduk. Dia tak berani menatap reaksi Yunho. Perlahan namja tampan itu mendongakkan wajah Jaejoong dengan ujung jarinya lalu dengan lembut membawanya pada ciuman panas yang memabukkan.
"emhh… hhmmppp… ckpkk… mmhhh… "
Suara lenguhan yang lolos dari bibir Jaejoong seperti bensin yang disiramkan ke kobaran api nafsu Yunho hingga namja tampan itu makin menekan tengkuk Jaejoong dan berusaha memperdalam pagutan mereka.
Tangan kirinya yang bebas melingkar dipinggang namja cantik itu dan menariknya sampai benar – benar menempel dengan tubuhnya. Tak sengaja kejantanan Jaejoong menabrak paha Yunho membuat tubuh namja cantik itu tergetar dan –sialnya- Yunho menyadari itu. Namja tampan bermarga Jung itu menyeringai dalam pagutan mereka. Dengan sengaja ditekankannya pahanya dan menggesek – gesekkannya dengan lembut membuat lutut Jaejoong lemas. Kalau bukan karena lengan Yunho yang masih setia bertengger di pinggangnya pasti namja cantik itu sudah ambruk dari tadi.
Tangan namja cantik itu memukul – mukul dada bidang Yunho saat merasakan kalau paru – parunya nyaris kosong dan kepalanya mulai pening. Sadar kekasihnya hampir kehabisan nafas, dengan berat hati Yunho melepaskan pagutan 'gila' mereka membuat untaian jembatan tipis saliva yang menghubungkan kedua bibir itu. "hah, hah, hah… Yunnie... ingin... membunuh... Joongie... ya...?" Jaejoong megap – megap karena berusaha mengais udara sebanyak – banyaknya.
Bukannya menjawab, Yunho malah langsung menyerukan bibirnya ke perpotongan leher namja cantik itu, menjilatinya, mengecup ringan, lalu menggigit dan menghisap – hisapnya hingga terbentuklah kissmark merah keunguan yang sangat matang.
"anghh… ahh… gelihhh… emhh… yun-nieehh~" rintihnya tak berdaya melawan karena sesungguhnya bukan hanya bibir Yunho yang memanjakannya, ternyata tangan namja tampan itu telah menyusup dibalik kemejanya dengan lihai da memilin –milin putingnya yang sudah keras sementara pahanya makin gencar menggesek – gesek penis Jaejoong membuat namja cantik itu mengerang frustasi karena kenikmatan bertubi – tubi yang dia rasakan namun tak cukup untuk membuatnya orgasme, dia butuh tangan atau mulut Yunho untuk sampai pada puncak kenikmatannya.
"engh… yunnhh… tak bisakahhh… enghh… ki-ta… me-la-ku-kan-nyahhh… ahhh… di-ran-janghhh…"
"hm… tentu saja chagi." Yunho langsung mengangkat tubuh Jaejoong dan membawanya ke ranjang.
Jaejoong menggeliat mencari posisi yang nyaman. "Yunnie…" dia menatap sang namjachingu dengan intens.
Namja tampan itu membelai – belai pipi chubby Jaejoong dengan punggung tangannya. "Boo, lebih agresiflah malam ini, aku benar – benar ingin mendengarmu mendesahkan namaku sampai pagi." Bisiknya seduktif. Spontan tubuh Jaejoong menegang karena tangan Yunho mulai menyibakkan kemeja tipis yang masih menempel ditubuhnya. Tubuhnya menggeliat tak nyaman membantu namja tampan itu agar lebih mudah melepaskan kemeja itu. Setelah kemeja tipis itu lepas, Jaejoong mengalungkan tangannya ke pundak Yunho. "enghh… ahhh… Yunh… emh…" dia mendesah lantaran tangan Yunho sudah sibuk meremas – remas gundukan di selangkangan namja cantik itu.
Seringaian tercetak jelas diwajah tampan Yunho karena respon namja cantik itu, 'neomu kyopta', batinnya. "hmm…" dihirupnya dalam – dalam aroma Jaejoong dan perlahan dikecupnya dada namja cantiknya itu. "enghh… yunnie~ jangan menggodaku…" rangeknya melas. Yunho tak menyahut, tapi bibir sintalnya masih betah menjilati putting Jaejoong sebelum akhirnya mengulumnya seperti bayi kelaparan mencari air susu ibunya. "aahhh…" rintihan namja cantik itu benar – benar membuatnya gila.
Rasa sesak Jaejoong makin menjadi – jadi kala penisnya berkedut – kedut nyaris membawanya orgasme, tapi tiba – tiba Yunho melepaskan remasannya begitu saja membuat namja cantik itu gagal orgasme. "argh! Yunh… se-sak…" rintihnya melas. Namja tampan itu malah tersenyum intens seraya membelai sudut bibir cherry Jaejoong. Namja cantik itu bergidik dan langsung meraup jemari lentik Yunho yang masih setia bermain – main dengan sudut bibirnya, mengulumnya dengan penuh nafsu membuat Yunho terkekeh karena ulah kekasih cantiknya itu.
Namun sepertinya Yunho masih kesal dengan ulah Changmin yang beitu erotis di pole-table-nya tadi. "hm, suka dengan apa yang kau kerjakan chagi?" bisiknya seduktif membuat Jaejoong begidik dan tetap melanjutkan aktifitasnya-mengulum jemari lentik namja tampan berstatus namjachingu-nya itu-. Dilepasnya kuluman Jaejoong pada jarinya dengan sedikit memaksa membuat Jaejoong langsung cemberut, ber-aegyo eoh?
Yunho terkekeh saat melihat ekspresi Jaejoong. Dia cukup tahu kalau tubuh namjachingu-nya itu jauh lebih sensitive dari tubuh orang pada umumnya. Dengan tak sabar Yunho menarik celana setengah paha Jaejoong sampai benar – benar lepas dan mencampakkannya begitu saja membuat namja cantik itu benar – benar bugil sekarang.
Namja tampan itu membelai paha putih Jaejoong dengan erotis namun seolah sengaja menghindari penis namja cantik itu yang sudah mengacung tegak. "hm… sluty boy." Gumannya puas membuat wajah Jaejoong merona sampai telinga. "argh, yunniehh… jang-anhh…" rintih Jaejoong saat Yunho menyentil penisnya membuat cairan pre-cum-nya mengalir begitu saja. " hm… tapi tadi kau sudah menggoda puluhan mata jalang dengan tubuh ini boo…" gumannya seraya mengecupi dan menjilati paha putih Jaejoong.
Namja cantik itu makin bergelinjangan karena ulah Yunho." Aghh… tapi… tadi kan…Minnie yang… aghhhh!" Jaejoong langsung melesakkan kepalanya ke bantal berharap kenikmatan yang diberikan Yunho bisa ditahannya. Tanpa namja cantik itu sadari tangan Yunho meraih grendel laci yang memang didalamnya selalu tersedia beberapa 'mainan' untuk para tamu yang membooking kamar di club ini. "sepertinya kau salah booking kamar, boo~" bisiknya riang seraya mengambil sebuah benda silinder. Jaejoong yang tak focus dengan sekitarnya tak terlalu menanggapi ucapan Yunho dan itu sama seperti malapetaka untuknya. Berdo'alah kau akan selamat dari beruang mesummu itu Kim Jaejoong!
Entah sejak kapan, tapi Yunho telah membuka paha Jaejoong dan sedikit bermain – main dengan manhole namja cantik itu. Jaejoong menggeliat gelisah dan meremas – remas bed site dibawahnya membuat ranjang itu makin berantakan saja. Tanpa peringatan Yunho langsung membobol manhole Jaejoong tanpa mempersiapkannya sama sekali."ARGHHH!" jeritan disertai airmata Jaejoong terdengar mengiba namun seperti gelap mata, Yunho mengabaikannya.
Namja tampan bermarga Jung itu menekan tombol 'on' pada remoute yang dipegangnya membuat benda silinder-vibrator- yang bersarang di manhole Jaejoong langsung bergetar dengan kecepatan maksimal dan itu membuat Jaejoong makin bergelinjangan. Dan seolah merasa hukuman untuk sang kekasih tercinta belum cukup, dengan cepat dia memasangkan cock-ring pada penis Jaejoong yang sudah mengacung tinggi. "agh, Yunh…" iba Jaejoong karena orgasme-nya kembali ditahan.
Yunho hanya tersenyum seraya membelai pipi Jaejoong." Nikmati hukumannya Boo…" bisiknya seraya beranjak. Ditahannya tangan Jaejoong yang berniat menggapai penisnya sendiri," a,a,a,a… nappeun ne~ kan boojae sedang dihukum, jadi boojae tidak boleh menyentuh penis ini. Lagi pula penis ini kan cuma boleh disentuh oleh yunnie, boojae lupa?" ujarnya-sok- ber-aegyo. Jaejoong merengut mendengar ucapan sang kekasih, tapi dia sama sekalitak menjawab karena sekarang tubuh bagian selatannya berdenyut sakit lantaran vibrator it uterus menerut menumbuk titik kenikmatannya namun dia masih tak bisa melepas hasratnya.
" oh, iya. Aku lupa kalau harus menemui seseorang. Boojae tak masalah kan kalau harus menikmati hukuman ini tanpa Yunnie~ nanti kalau Boojae jadi anak baik akan Yunnie beri hadiah istimewa." Ujarnya beranjak ke pintu mengabaikan tatapan horror dari namja cantiknya itu. Yunho kembali menoleh " ah, sampai lupa. Hukumanmu akan bertambah sepuluh kali lipat jika aku menemukan ada cairan semen-mu diruangan ini, Boo. Pay pay~" BLAM! Dan pintu kamar itu tertutup menyisakan Jaejoong yang masih mengerang sendirian disana.
TBC~~
Anyyeong readers,
Ini FF YunJaeMin pertama Hyo, mohon dimaklumi kalau banyak ke-OOC-an gaje disini, habisnya Hyo ini pinter suruh baca FF YunJaeMin tapi paling payah kalau disuruh bikin.
Menerima Flame, cacian, makian, kritik, saran, review, dan lain – lain tapi tidak menerima bashing chara.
Jeongmal gomawo sudah mau mampir dan membaca, semoga FF abal Hyo dapet tanggapan yang bagus. Mohon RnR eoh~~ *bow*
