A SONGFICT OF HUNHAN – I WILL SHOW YOU
Main cast: Xi Luhan, Oh Sehun
Other cast: Byun Baekhyun, Kim Jongin
Inspired by a song from Ailee-I'll Show You
EXO OFFICIAL PAIRING, GENDERSWITCH, GAJE, DLL
Don't forget to review guys ^.^
Xi Luhan. Gadis berkacamata dengan rambut yang diikat dua itu sedang menyusuri lorong sekolahnya sambil membawa sebuah kotak kado. Gadis yang terkenal dengan otak cemerlangnya itu tersenyum sumringah sambil membayangkan reaksi si penerima kotaknya nanti. Bayangan seorang Oh Sehun yang tersenyum senang lalu mengecupnya itu masih terus membayangi gadis manis itu. Langkahnya pun terhenti saat ia sudah sampai di depan pintu kelas 2A.
"Sehunnie…"
Luhan memanggil dengan suara imutnya membuat seorang namja tinggi berkulit sangat putih menoleh ke arah pintu tempatnya berdiri. Namja bernama Sehun itu tersenyum lalu menghampiri sang yeojachingu.
"Waeyeo, Luhannie?"
Luhan tersenyum lalu ia menyodorkan kotak kado yang sedari tadi ia sembunyikan di balik punggungnya.
"Happy anniversary yang ke 10."
Ya, hari ini adalah hari jadi hubungan Luhan dan Sehun. Tepatnya 10 bulan yang lalu, seorang Oh Sehun menyatakan perasaannya kepada seorang Xi Luhan, yeoja pindahan dari China. Cinta mereka pun bertahan hingga 10 bulan lamanya. Sehun mengambil kado tersebut dari tangan Luhan lalu langsung mencium bibir yeoja manisnya itu.
"Gomawo, Luhannie. Boleh kubuka sekarang?"
Luhan mengangguk dan masih tetap tersenyum. Tangan putih Sehun mulai merobek bungkusan kado bermotif hati berwarna pink itu. Ia membawa kotak yang lumayan besar itu ke telinganya sambil mengguncang-guncangkannya, menebak apa isi hadiah dari sang yeojachingu.
"Apa ini?"
Telinganya menangkap bunyi benda keras yang menabrak dinding kotak yang ia pegang. Tangan Luhan langsung menarik kotak itu sambil pura-pura merengut. "Jangan digoyangkan. Ada barang pecah belah soalnya."
"Kau memberiku barang pecah belah, hm?"
"Buka saja kalau penasaran."
Tangan Sehun pun mulai membuka penutup kotak tersebut. Dia tersenyum saat melihat isi dari kotak itu. Sebuah jaket varsity berwarna biru dan sebotol parfum merk BVLGARI AQVA Pour Homme Marine.
"Ne, jadi ini yang kau maksud dengan barang pecah belah?" Tanya Sehun sambil mengambil botol parfum yang tidak terlalu besar itu. Luhan pun mengangguk. "Aku tahu kau sangat suka Bulgari Aqua. Makanya aku membelikannya untukmu."
Sehun mengangguk. "Kau selalu tahu apa yang kusuka, chagiya." Dirinya lalu mengambil jaket varsity setelah mengembalikan botol parfumnya ke dalam kotak. Sehun terlihat berbinar saat melihat model jaket varsity yang dibelikan Luhan untuknya. Benar-benar model seorang Oh Sehun banget.
"Aku tahu pasti kau sudah banyak memiliki jaket berwarna hitam atau putih. Jadinya aku membelikanmu warna biru agar terlihat lebih cerah."
Sehun kembali tersenyum lalu mencium bibir Luhan. Sudah biasa bagi mereka untuk berciuman di depan umum seperti ini.
"Gomawo, jeongmal gomawo nae Luhan."
"Ne, cheonman, Sehunnie."
000000000000000000
You're probably wearing the clothes I bought you
You probably put on the cologne I bought you
And right now, you're probably meeting her and laughing
Langit sudah mulai gelap. Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Namun Luhan terlihat masih melangkahkan kakinya menyusuri jalan menuju rumahnya dan ia masih menggunakan seragam sekolahnya. Gadis pintar itu baru mengikuti pembinaan olimpiade di sekolahnya, makanya ia terlambat pulang. Dan sialnya, sang appa tidak bisa menjemputnya karena ada meeting sehingga ia harus pulang sendiri sambil jalan kaki.
Di mana Sehun? Bukannya sebagai seorang kekasih, Sehun seharusnya tak membiarkan yeojanya pulang sendirian saat hari sudah mulai gelap, kan?
Luhan masih melangkahkan kakinya sambil sesekali melantunkan sebuah lagu dengan suara pelan. Sesekali ia menendang kerikil di depannya. Namun saat ia berbelok ke kiri di sebuah pertigaan, langkahnya terhenti.
"Putuskan saja dia. Tinggalkan dia."
"Hmm, akan kuputuskan dia. Aku sudah bosan dengannya."
"Apa yang kau lihat dari gadis culun seperti Luhan, Sehun?"
"Entahlah. Mungkin hartanya. Lumayan kan setiap anniv aku selalu mendapat barang mewah darinya."
Luhan mematung. Matanya melotot melihat Sehun yang sedang berduaan dengan seorang yeoja yang ia ketahui bernama Choi Jinri. Hatinya benar-benar terasa sakit sekarang. Apalagi saat mendengar percakapan mereka.
"Coba kau bandingkan aku dengan Luhan."
"Luhan tidak ada apa apanya dibandingmu, Jinri sayang. Kau perfect. Wajahmu cantik seperti seorang putri, badanmu ramping dan sexy, dan tinggimu sesuai dengan tinggiku. Rambutmu juga sangat halus bagai permadani. Sedangkan Luhan. Ah, wajahnya saja jauh dari yang namanya cantik. Dia itu culun. Apalagi badannya yang kurus itu. Dan rambutnya… Jinriku masih yang lebih baik."
Hati Luhan bagai ditusuk beribu-ribu pisau tajam. Benar-benar sakit dan perih. Jadi selama ini Sehun hanya mempermainkannya? Sehun hanya ingin kekayaannya sehingga ia bisa mendapatkan barang-barang mewah secara gratis? Luhan sangat kecewa dengan Sehun sekarang.
Did you like her that much that you had to leave me?
How much more do I have to be better?
"Kau sungguh manis, Oh Sehun. Give me a kiss then."
Sehun pun segera menghapus jarak diantara mereka. Membuat mata seorang Xi Luhan kembali melotot tak percaya. Ia segera menghampiri dua orang tersebut.
"Sehun!"
Sehun hampir saja mencium Jinri jika Luhan tidak berteriak. Kini sepasang mata yang mulai basah itu menatap mata sang kekasih dengan nanar. Wajahnya menyiratkan luka yang dalam.
Tes.
Satu air matapun jatuh membasahi pipi putih Luhan. Sementara Sehun menatapnya datar dan Jinri memberikan tatapan merendahkan kepadanya.
"Ja-jadi… ini yang namanya kerja kelompok?"
"Luhan aku…"
Luhan pun langsung berlari meninggalkan dua orang itu. Sementara Sehun langsung berlari mengejarnya. Beruntung Sehun memiliki kaki yang panjang sehingga ia bisa mengejar Luhan.
"Luhan..."
Sehun menarik tangan Luhan namun yeoja itu berusaha menyentakkan tangannya agar terlepas dari pegangan Sehun. Namun tenaga Sehun lebih kuat sehingga sulit bagi Luhan itu lepas dari cengraman namja yang lebih muda setahun darinya itu. Luhan berbalik dan mendapati Sehun yang memakai jaket varsity pemberiannya. Wangi parfum Bulgari Aqua pun juga tercium dari tubuh tinggi di depannya. Mengapa Sehun menggunakan barang-barang yang ia berikan saat berselingkuh seperti ini?
" Aku mau kita putus sekarang juga."
0000000000000
No matter how much I try to erase you
We spent so many days together
The past times are so regrettable that tears keep flowing
"Kau harus melupakannya."
Luhan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan dari sahabatnya, Byun Baekhyun.
"Dia brengsek, Lu. Buat apa kau mengingatnya lagi?"
"Bagaimana bisa aku melupakannya yang sudah 10 bulan lebih ini mengisi hatiku, Baekki?"
"He's nothing but just a damn stupid guy, Xi Luhan. You have to move on."
"It's not easy, Byun Baekhyun."
Bekhyun mendesah pelan. Luhan memang keras kepala jika menyangkut Sehun. Baekhyun saja susah untuk melawan kekeras kepalaanya itu. Jujur, ia kasihan dengan Luhan. Seminggu lagi Luhan harus mengikuti olimpiade internasional namun ia mendapat cobaan di minggu minggu terkahirnya. Bekhyun takut konsentrasi sahabatnya itu akan terganggu karena masalah ini.
"Oke. Aku tak akan menyuruhmu untuk melupakan si brengsek itu. Tapi jangan sampai mengganggu konsentrasimu untuk olimpiade, Lu."
Luhan menghela nafasnya lalu mengangguk. "I'm okay, Baekhyun. Thanks."
000000000000000
I will show you a completed changed me
I will show you a way prettier me
I don't wanna cry like a fool over love, over you who left
I will meet a hotter guy and I will show you for sure
A me who is happier than you
I won't be sad without you, I won't break down
Boy you gotta be aware
"You want to know what you should do to take a revenge on Sehun?"
Luhan menaikan alisnya sambil memandang Baekhyun dengan bingung. Sepasang sahabat itu sedang berada di kamar Luhan sekarang. Baekhyun membantu Luhan membereskan barang-barangnya karena lusa Luhan akan berangkat ke Swiss untuk mengikuti olimpiade nasional.
"Tell me what?"
Baekhyun tersenyum misterius. Tangan mungilnya masih sibuk memasukan baju-baju yang akan dibawa Luhan ke dalam koper merah milik Luhan. Sementara Luhan sudah memutar bola matanya tanda bahwa ia malas dengan ide Baekhyun yang sangat membuatnya penasaran itu.
"Aish, jangan sok misterius seperti itu, Baekki. Aku benci penasaran."
Baekhyun tertawa. Ia masih sibuk mengurusi baju-baju Luhan. "Kau menangkan dulu olimpiade itu. Baru aku beri tahu bagaimana cara balas dendam kepada Sehun."
"And what if I'm not win?"
"Kau mau balas dendam kepada Sehun tidak?"
Luhan mengangguk. "Nah. Kalau begitu kau harus menang. Biar rencanaku ini berjalan dengan mulus." Baekhyun mengakhiri kata-katanya dengan tatapan misterius yang dilontarkan yeoja mungil itu kepada sahabatnya.
0000000000000000
I neatly change my hairstyle and carefully apply my makeup
With my high heels and short skirt, everyone turns to look at me
If I ever run into you, I will give a dazzling smile
Pass by your surprised face and click clack go on my way
"Baiklah anak-anak, sebelum Bapak menutup amanat kali ini, Bapak akan menyampaikan sebuah informasi yang sangat membanggakan untuk kita semua. Salah satu murid dari kelas 3-A baru saja pulang dari Swiss. Dia bukan pergi untuk berlibur, tapi dia pergi membawa nama sekolah kita untuk bersaing di IMO, International Mathematics Olympiad. Dan yang mengembirakan adalah, dia berhasil membawa medali emas untuk sekolah kita. Mari kita sambut master matematika kita, Xi Luhan."
Seorang gadis manis keluar dari barisan kelas 3-A. Gadis itu berambut brunette yang dipotong sebahu dengan model shaggy. Gadis itu juga memakai bando berwarna soft pink. Dari jauh memang tak terlihat jika Xi Luhan tidak memakai make-up. Tapi sebenarnya dia memoleskan sedikit bedak pada wajah manisnya dan lip gloss rasa cherry pada bibir imutnya. Sepatu hitam miliknya sudah digantikan dengan sneakers berwarna soft purple dengan garis putih di sekelilingnya. Matanya yang selalu ditutupi oleh lensa kacamata sekarang digantikan dengan softlens berwarna biru muda, menambah kesan modis pada penampilannya.
"Ya, Sehun. Bukannya itu mantan pacarmu?" Tanya Kai pada Sehun yang sedang terbengong melihat penampilan 'wah' sang ex-girlfriend. Sehun tak percaya bahwa Luhan terlihat mempesona sekarang. Luhan terlihat stylish, cute, cantik, dan… perfect. Ditambah prestasinya sebagai peraih medali emas IMO.
"Dia… benar-benar Luhan?"
"Iyalah, bodoh. Kau tidak dengar tadi namanya Xi Luhan? Dia mantan pacarmu kan?" Tanya Kai lagi mengulang pertanyaan sebelumnya.
Sehun malah menggeleng, masih memandang takjub pada penampilan baru Luhan. "Dia tidak terlihat seperti Luhan yang kukenal. Dia seperti Luhan yang lain." Jawabnya dengan pelan. Otaknya terfokus pada Luhan sekarang. Bagaimana gadis itu merubah total penampilan nerd-nya menjadi perfect seperti itu. Matanya terus mengikuti Luhan yang baru saja turun dari podium untuk kembali ke barisan kelasnya.
"Sehun! Ngapain kau ngeliatin Luhan sunbae seperti itu? Kau terpesona pada penampilan barunya?"
Sehun yang masih memandangi barisan kelas Luhan. Bahkan Sehun rela berjinjit untuk melihat Luhan dengan jelas. Tapi semua kegiatannya terhenti saat suara jealous Jinri ditangkap oleh indera pendengarannya.
"A-ani, Jinri baby. Ngapain aku melihat yeoja itu? Walaupun dia sudah merubah penampilannya, tetap saja kau masih lebih cantik, Jinri baby." Jawab Sehun sambil tersenyum kepada Jinri. Yeoja itu langsung memeluk lengan kekar Sehun dengan manja.
"No. Don't dare you to look at her again. Even she walks in front of you with that bitch style. You only mine, right?"
Sehun kembali mengangguk. "Yes, baby." Mulutnya memang berkata ya. Tapi hatinya berkata sebaliknya.
.
Sehun merasa dirinya gila sekarang. Bagaimana mungkin ia tak bisa mengenyahkan bayangan Luhan dari pikirannya? Mulai dari selesai upacara sampai pelajaran jam keempat sekarang, otaknya masih terfokus pada Luhan. Luhannya yang nerd, Luhannya yang ia khianati, Luhannya yang ia buat hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin yeoja itu bisa menarik perhatiannya hanya karena style-nya yang berubah 180 derajat?
"Oh Sehun! Bengong lagi? Keluar dari kelasku sekarang."
Bentakan Jung Songsaengnim membuat Sehun tersadar dari pikirannya akan Luhan. Ia ingin membantah sang guru tapi guru sejarahnya itu sudah melototinya dan mengisyaratkan dirinya untuk segera keluar. Dengan langkah gontai Sehun pun keluar dari kelasnya. Namja itu langsung terduduk lemas di depan kelasnya.
Aish, yeoja itu kenapa tak bisa keluar dari pikiranku? Sehun, ingat Jinri. Hanya Jinri yang kau cinta. Hanya Jinri yang paling cantik. Luhan bukan siapa-siapamu lagi. Lupakan penampilan barunya itu.
"Sehun? Kau dikeluarkan dari kelas lagi?"
Sehun yang sedang menunduk langsung mengangkat wajah tampannya untuk melihat orang yang bertanya kepadanya. Matanya langsung membulat saat melihat seorang Xi Luhan dengan penampilannya yang baru berdiri tak jauh di depannya.
Oh tidak
Sehun membatin betapa cantiknya mantan pacarnya itu. Rambut yang biasanya diikat itu sekarang terurai menutupi leher dan bahunya. Dan apa-apaan warna brunette itu? Menambah kesan manis saja. Lalu bibir mungilnya itu. Mengilap karena taburan lipgloss. Sehun jadi ingin mencium bibir itu, merasakan apa rasa lipgloss yang dipakai Luhan sekarang. Lalu mata indah yang selalu ditutupi kacamata itu sekarang terekspose dan berwarna biru. Sehun sampai bengong melihatnya.
"Sehun-ah? Are you here?" Tanya Luhan sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah cengo Sehun. Sehun langsung mengerjapkan matanya beberapa kali dan tersadar.
"E-eh maaf, Luhan sunbae. I-iya aku dikeluarkan dari kelas lagi." Jawab Sehun sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan gugup. Tak disangka, Luhan malah tersenyum manis sampai menampakan giginya yang tertata rapi dan putih.
"Ne, jangan sering dikeluarkan dari kelas, dong. Kasihan kau ketinggalan pelajaran terus." Jawab Luhan dengan suaranya yang lembut.
"Ne, sunbae. Terima kasih atas sarannya." Jawab Sehun lalu membungkuk.
"Tak usah formal seperti itu. Kau seperti tidak mengenalku saja." Jawab Luhan masih tersenyum tulus kepada Sehun.
Sehun merasa bersalah sekarang. Walaupun ia sudah mengkhianati Luhan, tapi yeoja itu masih memperlakukannya seperti biasa. Selalu baik dan lembut.
"Luhan-ah! Bantu aku mengerjakan tugas matematika ini. Susah sekali." Tiba-tiba beberapa teman sekelas Luhan datang menghampiri mereka lalu menarik-narik tangan Luhan. Yang ditarik hanya bisa tersenyum lalu mengangguk.
"Ne, kajja kita ke perpustakaan. Bye Sehun-ah."
"Bye Luhan… baby."
.
I will show you a completed changed me
I will show you a way prettier me
I don't wanna cry like a fool over love, over you who left
I will meet a hotter guy and I will show you for sure
A me who is happier than you
I won't be sad without you, I won't break down
Boy you gotta be aware
"So, is it success?"
Luhan hanya tersenyum kepada Baekhyun. "Kau harus melihat ekspresinya saat aku bertemu dengannya tadi." Baekhyun memandang sahabatnya itu dengan penasaran. "How was it?"
"He seems, shock maybe?"
Baekhyun tertawa puas. Rencananya untuk membantu sang sahabat balas dendam pun berhasil. Baekhyun yakin, Sehun pasti akan terpesona dengan penampilan Luhan. Wajah cantik ditambah prestasi yang wow. Namja mana yang tak akan suka pada sahabatnya ini?
"Kau terlihat lebih bahagia sekarang. Terlihat seperti Xi Luhan yang bahagia sebelum dihancurkan oleh si bodoh Oh Sehun."
Luhan tertawa lalu mendorong pundak sahabatnya itu. Luhan merasa beruntung memiliki sahabat yang sangat pengertian dan selalu membantu seperti Baekhyun.
"But don't forget Lu, walaupun kau tampil dengan penampilan wow seperti ini, tetaplah menjadi Xi Luhan-ku yang rendah diri, okay?"
Luhan mengangguk lalu memeluk sahabatnya itu. Luhan berjanji, walaupun ia penampilan luarnya baru, tapi di dalam dirinya, ia masihlah Xi Luhan yang biasa. Cewek nerd , rendah diri, suka membantu, dan periang.
00000000000000000
I will throw away the ring you gave me
I will erase the letters you wrote me
Without lingering attachment, without regret, I'll forget you
I wanna forget you, I wanna erase you
"Luhan-ah, kau beneran diterima di Oxford?"
Sehun yang sedang menikmati makan siangnya langsung mengalihkan pandangan ke sumber suara. Manik matanya menangkap Luhan yang berdiri tak jauh darinya bersama seorang guru dari kelas 3.
"Ne, songsaengnim." Jawab Luhan sambil membungkukan tubuhnya. Sehun kembali mengalihkan pandangannya ke makan siangnya namun telinganya mulai mendengarkan percakapan Luhan dan guru biologi itu.
"Wah, beasiswa kah?"
"Ne, songsaengnim." Jawab Luhan lagi.
"Wah, hebat sekali. Kau pantas mendapatkannya. Chukkhae Luhan-ah."
"Gamsahamida, songsaengnim." Ucap Luhan sambil kembali membungkuk.
Oxford? Inggris?
Entah mengapa Sehun merasa dirinya menjadi bingung sekarang.
.
"Ada apa sunbae memanggilku ke sini?"
Kini Sehun dan Luhan berada di atap sekolah. Atap sekolah itu sepi karena jam pulang sekolah sudah dari 2 jam yang lalu. Tapi karena ada urusan, kedua orang yang dulunya adalah sepasang kekasih itu masih berada di sekolah.
Sehun memandangi punggung Luhan. Tubuh yeoja itu memang mungil, tapi punggungnya terlihat kuat. Luhan segera membalikan tubuhnya dan memandang namja yang pernah singgah dihatinya selama 10 bulan itu.
"Aku akan pindah ke Inggris."
"Ya aku tahu."
Luhan hanya tersenyum lalu mendekati Sehun beberapa langkah. Luhan memandang Sehun dalam. Memandangi wajah tampan yang membuatnya jatuh cinta itu. Tangannya terulur untuk menyentuh wajah Sehun, namun ia urungkan. Ia ingat bahwa Sehun sekarang bukan miliknya lagi. Ia tak boleh melakukan hal seperti itu.
Sedangkan Sehun, ia merasakan jantungnya berdetak tak karuan. Matanya sibuk memperhatikan wajah manis di depannya itu. Wajah manis milik seorang yeoja mungil dengan kepintaran di atas rata-rata. Type ideal Sehun, namun ia malah menghancurkan hati yeoja di depannya ini. Tiba-tiba saja Sehun merasa sakit saat Luhan menarik kembali tangannya yang sudah terulur untuk menyentuh wajahnya. Hatinya terasa kecewa. Hey, bukankah Luhan lebih sakit lagi, hah?
"Aku akan pergi minggu depan."
Minggu depan? Otak Sehun makin tak karuan sekarang.
"Untuk itu, aku ingin mengucapkan salam perpisahan. Terima kasih Sehun-ah atas semua perhatianmu selama ini. Maaf jika aku mengecewakanmu. Aku akan melupakan semua kenangan kita. Kenangan kita selama 10 bulan itu. Aku sangat bahagia pernah menjadi kekasihmu, walaupun harus diakhiri sesakit ini. Berbahagialah dengan Jinri. Jangan pernah mengingatku lagi. Kita lupakan saja semuanya."
Sehun merasa hatinya benar-benar hancur sekarang. Salam perpisahan yang sangat menusuk hatinya. Oh, dia merasa sangat jahat kepada Luhan sekarang. Ia merasa bodoh karena sudah melepaskan yeoja berhati baik seperti Xi Luhan. Hatinya semakin teriris saat Luhan memberinya senyum manis yeoja itu.
"Gomawo, Sehun-ah. Annyeong."
Dan begitu. Luhan pergi meninggalkan Sehun yang kini merasakan apa yang Luhan rasakan saat ia berselingkuh dulu.
I will show you a completed changed me
I will show you a way prettier me
I don't wanna cry like a fool over love, over you who left
I will meet a hotter guy and I will show you for sure
A me who is happier than you
I won't be sad without you, I won't break down
Boy you gotta be aware
TBC
Uwaaahhh…. Bukannya ngelanjutin Vampire-Human Kaisoo ver. Saya malah buat ff gaje ini.
Gaje ya? Apa ceritanya enggak nyambung sama lagunya?
Hahaha, oke oke chap depan pairingnya mau yang mana nih? Taoris? Kaisoo? Sulay? Chanbaek? Atau Chenmin? Nanti saya cari lagu yang cocok buat dijadiin cerita yaaa~~~
Okay, reviewnya dulu ya. Gomawo
BTW, ADA YANG UDAH NONTON WOLF DRAMA VERSION? SERIUSAN SAYA TERIAK-TERIAK NGELIATNYA. KAI, KRIS, TAO, ENGGAK NAHAN BANGET GANTENGNYA! *oke maaf lebay*
.
PS: My Life, My Love Story udah saya hapus. Tbh agak sedih sih ngapusnya, tapi lebih sedih lagi pas ngeliat yang ngebash. Semoga ff ini gak ada yang ngebash lagi deh :D Oh ya, yang nunggu-nunggu Vampire-Human, sabar ya. Ini chap 5 nya masih dalam proses. Butuh ide lagi nih hehehe
