Seorang anak kecil memanggil sahabatnya dengan suara bisik yang dikeraskan, "Pairo! Pairo!"

"Aku di sini, Kurapika!" jawab Pairo sambil melambaikan salah satu lengannya ke arah Kurapika.

Kurapika segera memanjat pohon. Pairo mengulurkan tangannya untuk membantu Kurapika. Lalu, Kurapika bertengger di sebelah Pairo. Kaki kirinya berayun-ayun, sedangkan kaki kanannya mengajak kaki kiri Pairo untuk berayun.

.

.

.

: : Bintang Kita, Bintang Kejora: :

oleh Manusia

H x H milik Togashi Yoshihiro.

Lirik lagu "Bintang Kejora" milik A.T. Mahmud dan merupakan lagu anak-anak. :D

[warning: SONGFIC (yang bold italic itu lirik lagu), sepertinya tidak mirip songfic T_T, alur tidak begitu jelas, AU, ada kemungkinan OOC, misstypo(s), menyebabkan rambut berbintang, dsb]

Jadi, Anda memutuskan untuk membaca fic saya?

.

.

—_—

.

.

Suara malam menuju pagi hanya berisikan suara alam. Dua anak manusia terdiam memandang langit dini hari berhiaskan pernak-pernik bintang dari dahan pohon. Senyum bahagia terpancar dari dua anak manusia. Mereka berdua hanya memanjat pohon untuk lebih menikmati suguhan langit malam.

Ku pandang langit penuh bintang bertaburan

Berkelap-kelip seumpama intan berlian

Sudah berjam-jam mereka menikmati langit berbintang. Dua anak manusia masih nekat begadang diam-diam tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka. Salah satu dari dua anak manusia itu memutuskan untuk mengakhiri keheningan di antara mereka saat dirasa telah menemukan sesuatu.

"Pairo, Pairo!"

Mendengar namanya dipanggil, Pairo menoleh. "Apa, Kurapika?"

"Bintangnya banyak."

"Pastinya," balasnya.

"Tapi bukan itu saja."

Pairo menyerngit. "Memangnya apa lagi? Bulan?" tanyanya meminta kepastian.

Kurapika menggeleng, "Bukan itu. Bulannya lagi absen. Lagipula, mataharinya juga hanya tampak serpihan sinar saja."

"Jadi? Apalagi yang kau maksud?"

"Lihat! Yang paling bersinar itu!" seru Kurapika sambil menunjuk 'bintang' yang lebih bersinar terang dibanding bintang lainnya.

Tampak sebuah lebih terang cahayanya

Itulah bintangku bintang kejora yang indah selalu

"Itulah bintang kita yang indah selalu!" seru Kurapika dengan riangnya

"Aku yakin itu bintang kejora!" tambahnya sembari menggoyang-goyangkan badan Pairo.

"Yakin? Bukan itu Planet Venus, ya?"

"Planet Venus?"

Pada akhirnya, mereka berdua berdebat sampai cahaya mentari mengusir semua bintang di langit dengan kemegahan sinarnya. Menyadari pagi telah datang, Pairo dan Kurapika memutuskan untuk turun dari pohon.

: tamat :

Saya akui fic ini tak sempurna. Yang mau review silakan, yang tidak juga tidak apa-apa. ^_^