Lovely horribly
"Awalnya Chanyeol hanya berusaha untuk menghindari kesialan tetapi malapetaka itu berubah menjadi indah untuk dihindari ketika kehadiran seorang bayi merubah kehidupan nya"
Chanyeol berusaha mengingat kembali kapan terakhir kali ia menandatangani kontrak projek renovasi apartement grand seoul sehingga tiba-tiba perusahaan manufacturing center menagih biaya yang sangat besar pada laporan terakhir yang diberikan Sehun, sang sekertaris muda sekaligus sahabat karib nya pada siang hari ini.
"Apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang menyuruh projek renovasi itu dimulai bulan ini ?" Chanyeol mengusap kening nya, ia nampak begitu stress. Keringat mengucur menguras habis tenaga nya seolah ia sudah berlatih pacu kudanya hari ini.
"Aku berpikir ada hal yang sangat janggal dalam rapat kemarin, direktur perusahaan ipc tiba-tiba meminta mu untuk menandatangani dokumen yang sangat tidak jelas"
Sehun melirik kiri-kanan, ini memang sudah lewat dari jam kantor serta saat nya untuk makan siang. Itu artinya, dia bukan lagi sekertaris Chanyeol yang berdiri kaku di depan sang majikan.
"Sudah ku bilang bukan, seharusnya kau tak boleh langsung menandatangani kontrak itu dasar sialan"
"Kau menyalahkan ku ? Sudah jelas-jelas pak tua bangka itu merecokan segala rahasia perusahaan kita, kau tak dengar apa yang dia katakan soal perjanjian investasi dagang kita dengan negara China ? Taktik kita berdua untuk mengkhianati perusahaan si tua bangka itu tiba-tiba gagal total dan ancaman yang diberikan nya bukan main-main. Bisa saja aku bangkrut tahun ini dan segala aset milik ayah ku akan pindah tangan pada si tua bangka itu"
Sehun menggeleng-geleng kepala frustasi, ia melonggarkan simpul dasi di kerah nya.
"It's too suffering"
"You think ?"
Chanyeol beranjak dari kursi kantornya, berjalan menuju dinding kaca besar dibelakang singasana tempat duduk nya, memandang kota seoul yang penuh sesak dengan kawanan manusia yang sedang berlomba mencari makan siang untuk mengganjal perut mereka sampai matahari tenggelam.
"Aku butuh melampiaskan stress ku"
"Chanyeol ! Ini bukan saat nya untuk-"
Memotong langsung ucapan si sekertaris Chanyeol langsung menyambar kunci mobil nya di atas meja yang tergeletak begitu saja seperti cangkang permen.
"Kosongkan jadwal ku hari ini, aku tidak akan pergi ke kantor untuk panggilan darurat apapun"
"Kau akan bercinta siang ini ? Lord, kau gila Chanyeol"
Chanyeol tersenyum simpul, membenarkan kerah kemeja nya sebelum menarik knop pintu sambil disengaja.
"Tunangan ku ingin makan siang diluar hari ini, bye"
Terdengar suara pintu ditutup, sehun meninggalkan senyum sungging ketika manusia itu sudah pergi dari pandangan nya.
"Tunangan mu itu sudah menjadi tunangan ku Park Chanyeol"
.
.
.
Beberapa kali menyalurkan kertas cv pada beberapa perusahaan besar dan tak ada satupun diantara mereka yang saat ini memanggilnya untuk panggilan interview. Kerja part-time pun penuh, ia seperti bersaing ujian nasional dengan para anak sekolah itu. Mereka terlalu dini untuk mencari uang, sedangkan ia yang sudah menginjak umur 25 masih belum bisa merubah hidup nya.
Se gelas kopi cappuchino latte dengan krim penuh di atas nya Baekhyun menyesap habis, seolah beban yang sedari tadi menumpuk di kepala nya berhamburan entah kemana.
Whipped cream is the best tasted ever.
"Baek lebih baik kau ikut saja dengan ibu mu"
Seorang pria mungil dengan mata lebih bulat dari apa yang ia punya duduk di hadapan nya dengan seragam cafe lengkap beserta serbet di tangan nya yang terus ia pegang erat. Kyungsoo namanya, dialah satu-satu nya teman seperjuangan yang masih terus membantu nya entah senang ataupun sedih. Dia benar-benar memenuhi semua definisi seorang teman.
"Aku tak mau soo, kau pikir siapa juga yang ingin bertahan hidup berdampingan dengan nenek sihir macam dia" Baekhyun menyesap kembali cream nya, anak itu bahkan tak sadar seluruh bagian mulut nya terlapisi oleh cream putih.
"Tapi setidaknya dia ibu mu Baek, ibu kandung mu" kyungsoo berusaha meyakinkan sampai membuat Baekhyun hanya bisa terdiam. Pada dasar nya Baekhyun bukanlah anak yang suka memberontak. Hanya saja, keadaan yang membuat dirinya berubah total seperti ini.
"Hei Baek lihat yang disana, aku baru pertama kali melihat sepasang kekasih yang sesempurna itu datang ke cafe kecil ku ini"
Baekhyun berusaha mengikuti kemana Kyungsoo melihat, dan BOOM ia pun merasakan apa yang Kyungsoo rasakan.
Seorang pria dengan tubuh jangkung, rambut tertata rapi hitam mengkilat dan busung dada yang sangat menawan membuat siapa saja yang dipeluk nya akan terperangkap erat didalam nya.
"Hmzz lelaki seperti itu hanya ada satu dari sepuluh miliar lelaki didunia ini" recok Kyungsoo, Baekhyun hanya memutar matanya malas.
"Lalu kai ? Kau bandingkan dengan apa ? Kecoa?"
"YAK ! GITU-GITU DIA LELAKI PALING MANLY YANG PERNAH KU TEMUI"
Sial Baekhyun harusnya ingat Kyungsoo itu jebolan dari fakultas ilmu bahasa yang kini memilih untuk membuka bisnis food and drink di daerah gangnam.
"Kalau begitu aku pergi dulu yah soo, beritahu aku jika ada lowongan pekerjaan lagi"
"Baiklah, hati-hati dijalan Baek"
Baekhyun melambaikan tangan kanan nya dan tangan kirinya sibuk memegang gelas kopi yang baru ia habiskan setengah. Tapi tidak lama dari itu ia melihat ke arah meja lain yang tiba-tiba menjadi heboh pasca seorang pria menampar perempuan di depan nya.
"Kau benar-benar seorang jalang, ingat baik-baik kata-kata ku itu"
Baekhyun tak tahan di buat nya, ia memang pernah melihat kedua orang tuanya saling adu mulut dan melakukan kekerasan satu sama lain. Dan ia tak tahan untuk melihat kejadian ini teruntuk yang kedua kalinya.
"HEY KAU!" Tak selang dari beberapa detik setelah Baekhyun berteriak, ia langsung meninju tepat pada rahang tajam pria itu hingga saking kuat nya orang tersebut tersungkur ke lantai.
Kyungsoo yang melihat kejadian tersebut tak hanya bisa tinggal diam, ia mencoba untuk menahan tangan Baekhyun agar tak terlalu jauh bertingkah lagi.
"Baekhyun sudah, urusan nya bisa jadi masalah serius jika kau-"
"Kau pikir aku takut, lelaki berbadan besar seperti mu hanya berani menyakiti seorang perempuan" geram Baekhyun tak gentar. Ia melihat si perempuan yang masih duduk di kursi terlihat sangat gugup ketakutan, bekas tamparan si pria masih terlihat pada wajah putih nya.
"BRENGSEK! ACK!"
Si pria itu hendak akan menghadang Baekhyun ketika ia tengah lengah dan dalam keadaan tak siap, tapi...
"Hey, berhenti atau aku akan patahkan tangan mu"
Untung saja ada orang lain yang hendak menolong nya dari hajaran si pria itu, yang bisa jadi membuat wajah Baekhyun nanti penuh dengan noda ungu yang bengkak.
Kyungsoo tiba-tiba berbisik pada Baekhyun "Baek baek, bukankah dia si pria tinggi yang baru saja ku ceritakan tadi ?"
Baekhyun masih terdiam, ia hanya bisa memandangi punggung si pria itu. Bahkan untuk melihat ke atas puncak kepalanya Baekhyun harus menenggakan kepalanya lebih tinggi lagi.
"Dia benar-benar sangat tinggi" gumam Baekhyun tak sadar, hingga si pria jangkung didepan nya melirik ke arah Baekhyun.
"Kau tidak apa-apa ?"
*gasp...
"O-oh yah aku baik-baik saja" Baekhyun yang tadi nya terlihat gentar melawan si pria besar hingga memberikan pukulan yang menyakitkan, tiba-tiba grogi dan kehilangan kontrol diri.
Salahkan si pria jangkung yang terlalu tampan itu.
"Maaf tuan dan nyoya karena accident ini kalian semua merasa tak nyaman berada di cafe hide and seek kami. Sekali lagi kami mohon maaf" kyungsoo terus saja membungkuk pada seluruh pelanggan nya, si pria brengsek yang baru saja kena batu nya melarikan diri. Dan perempuan yang tengah termenung di meja cafe masih terdiam tak membuka mulut nya sama sekali.
"Nona tidak apa-apa?" Tanya Baekhyun, sesuai ekspetasi perempuan cantik itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Terimakasih"
"Ehh untuk ?"
Baekhyun terkejut karena perempuan itu akhirnya ingin berbicara padanya.
"Kau telah membuat laki-laki itu jera"
"Oh haha, kurasa kau juga harus berterimakasih pada pria jangkung yang menolongku tadi. Kalau tidak ada dia lelaki itu tak akan pernah kapok"
Si perempuan itu seperti mencari sosok yang di ceritakan Baekhyun, tapi dia tiba-tiba jadi tertawa sendiri.
"Oh dia Park Chanyeol, adik ku. Aku memang sengaja memanggil nya untuk menolong ku tadi tapi sepertinya di keduluan oleh mu, ngomong-ngomong siapa namamu?"
"Baekhyun, Byun Baekhyun"
"Baekhyun ? Ssshh sepertinya itu bukan nama yang asing untuk ku. Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?"
"Kurasa tidak"
.
.
.
"Aku melihat mu tadi menolong pria tadi, kau benar-benar sangat jantan" Xi Luhan tunangan seorang Park Chanyeol ini terus memuji kekasih nya sambil mengaduk-ngaduh ice lemon tea hingga es batu didalam nya ikut berputar, kaki yang jenjang menyilang dengan anggun. Belum lagi rok pendek ketat yang digunakan nya membuat tampilan untuk seorang omega carrier sepertinya terlihat lebih menawan melebihi seorang wanita.
"Aku tadi nya hanga akan menolong kakak ku, tapi teryata dia sudah beraksi mendahului ku"
"Itu sebab nya kau mengajak ku kesini untuk melihat aksi mu kan ? Hmmm Chanyeola kau benar-benar jantan, kau tahu itu?" Goda sang kekasih memuji lelaki nya dengan rayuan manis.
Tapi atensi Chanyeol seolah tak bisa berbohong, Luhan memang cantik dia selalu membuat chanyeol tambah bergairah dimanapun itu. Tapi setelah melihat lelaki mungil yang ia tolong barusan. Jantung nya berdetak semakin kencang hingga pikiran nya sulit teralihkan.
Pria mungil itu masih bisa menandingi kecantikan kekasih nya sendiri...
"Bagaimana bisa.."
"Hm apa ?"
"O oh bukan apa-apa"
Shit kenapa bisa jadi begini
To be continue
Yehehehe ff baru lagi ahahahahah ini konflik nya meanstream sih yah, mau baca udah syukur gak mau baca juga tinggal close tab aja. Sorry word nya dikit banget, laptop nya lagi rusak jadi gue ketik di hp deh eheheheh. Btw happy idul adha yah buat semua yang merayakan :) thanks for reading. Don't forget to review :)
