Yosshaa! Sekuel dari FF SasuNaru : Just The Two of Us udah tayang dengan judul Onsen.

Semua chara dari Naruto murni gw pinjem dari om MK.

Kalo ada kesamaan tema cerita dan alurnya, plis itu bukan salah gw karena ini murni hasil ide gw ama Syari Putri yang maen roleplay di grup rp yaoi di FB en sekarang ni FF gw edit jadi fic agar kalian bisa ikut baca en menikmati asupan yaoi ini. Eaaa~


~O~O~O~O~O~O~O~
II
II

ONSEN

II
II

Pairing : Uchiha Sasuke X Uzumaki Naruto
Genre : YAOI - M 18+ - AU - Romance - Humor gaje

II

II

~O~O~O~O~O~O~O~

.

.

Pagi itu tuan muda Uchiha nan tamvan membutuhkan sarapan. Seorang ninja hebat tentunya tak lepas dari makan yg banyak dan bergizi, donk.

Maka itu , daripada ia menderita kurang gizi karena dijejali ramen tiap hari oleh kekasihnya, dobe tercinta, kali ini ia bernapsu memaksa si Jabrik Duren memasak untuknya.

"Dobe, masakkan aku sup tomat atau aku akan ke rumah si jenong berisik itu." tukasnya sadis sambil pepet wajah Naruto. "Hn." imbuhnya tak melupakan kata trademark-nya.

Naruto yang tadi asyik dengan aktifitasnya-tengah membayangkan ramen favorite nya langsung buyar seketika gegara si seme. Apalagi tatkala wajah teme sangat dekat dengannya.

''Kau mengancamku, teme?'' tanyanya tak kalah menantang namun ada blush-blush unyu dipipi tan sang pemuda Uzumaki. Memilih mengarahkan kelereng birunya ke samping, berusaha menghindari onix yang tengah menatapnya penuh perintah.

Oh, mungkin perlu diingat terakhir kali Naruto memasak, dimana niat meminta bantuan hewan kuchiyose nya dan diakhiri dengan Sasuke yang memakan tomat mentah.

''Baiklah, baiklah, tapi menyingkir dulu, sesak-ttebayou..'' Ia menekan dua tangannya ke dada sang Uchiha agar berhenti mendekat dengan alasan.. sesak.

Sang Uchiha tak mau tau. Ia malah mencekal dua tangan Naruto dan menahannya di tembok.

"Aku ingin kau yang memasaknya. KAU." tegas Sasuke, lalu tiba-tiba teme tamvan itu menjilat cepat bibir sang dobe.

Yeah, kali ini Sasu sudah mulai berani menunjukkan kemesumannya. Kemarin dia sudah sempat ke perpus gratis di kota, dan banyak membaca buku anu yang sangat anu sekali tentang anu-anuan. /mulai absurd/

Lalu ia lepas tangan si jabrik duren setelah adegan jilatan kilat tadi. Ahh, kalau Naruto ingin nambah, tinggal bilang, kok. Sasuke sudah siap banyak mesum no jutsu kali ini.

Si jabrik kuning yang ingin protes karena bukan adegan lepas-lepas'an tapi malah cekal-cekalan sempat bungkam seketika karena Sasuke tetiba menjilat bibirnya.

Plis-gimana mau protes jika alat untuk protesnya digrepe-grepe lidah sang pendominasi . Oke, ini mulai sedikit melipir ke topik lain.

Naruto menggosok bibirnya perlahan dengan punggung tangan yang semoga gak bikin nge-jleb Sasuke karena tanda yang dibuatnya langsung dihapus sang dobe tercinta- Naruto langsung lenggang anteng ke arah dapur guna memasakan sup tomat bagi teme tersayang.

''Dasar teme, manja sekali,'' gumamnya sambil pakai apron kesayangannya mengurangi para ramen yang sekarang berputar-putar di kepala si pemuda tan tersebut. Duh, bukannya itu tugas seorang uke, Nar?

Padahal hari ini Naruto niat mau malas-malasan. Karena dia seorang ninja, maka menggunakan kagebunshin no jutsu, Naruto menampakan dua bayangannya untuk membantu memasak.

''Yosh! Ayo memasak-tteba...!''

Dan lihatlah betapa cekatannya ketiga sosok Naruto. Satu motong tomat, satu dibagian kuah sup, satu lagi hanya memerintah.

Meski sempat ada adu jotos karena dua lain merasa tak adil, akhirnya sup tomat pesanan Sasuke selesai dibuat.

Yakinlah jika itu enak, Suke.

Sasuke sedang duduk santai sambil baca majalah taun purba, entah itu majalah sudah dari era kapan di situ karena saking leceknya. Matanya melirik jabrik tercintanya yang datang memboyong tomat tersayang yang kini sudah beralih rupa menjadi sup hangat merah menantang.

Baunya sih enak, entah dengan rasanya, demikian batin Suke.

Dan karena ia tak mau keracunan, ia sendok sup tersebut, masukkan ke mulutnya dan lalu langsung raih tengkuk dobenya untuk menjejalkan sup itu ke dalam mulut menganga Naruto.

"Hanya memastikan itu aman kumakan. Hn." wihihi~ sebenernya itu cuma akal-akalan si Uchiha saja sih, agar ia bisa nyipok si jinchuuriki manis di dekatnya. Eaaaa~

Dia kan tak mungkin terang-terangan nyosor mencium begitu saja. Harga diri seorang Uchiha, meeennn!

HUAAHH! Naruto dibuat terbengong-bengong ditambah muka memerah saat si emo tampan langsung menjejalkan sup tomat lewat ciuman. Entah itu akan-akalan doang atau memang ingin memastikan jika makanannya tak...beracun.

Heh?! Beracun?

''Kau mengatakan jika sup buatanku itu beracun, teme?!'' Naruto menatap kesal mata onix yang selalu berhasil menghipnotisnya beserta teriakan cempreng khasnya. Enak saja masakan penuh cinta nya itu dicurigai mengandung sesuatu yang mematikan.

Tapi.. enak juga ternyata. Si jabrik coba sendok kembali sup tomat Suke dan mengecap rasanya. ''Masih enak ramen-ttebayou..'' setelah itu, blonde tan hanya duduk bersila, memperhatikan Sasuke yang asik menikmati sup tomatnya.

''Apa enak?''

Sasuke yang sedang melomot mesra tomatnya yang sudah melebur menjadi sup, melirik sekilas ke dobe yang sepertinya kepo soal tomat itu lagi.

"Mendekatlah kalau kau ingin tau enak atau tidak." Eaaaa~ Sasuke kembali melancarkan modus operandi. Ia paham sih dobe menanyakan apakah itu enak bagi Suke.. Geez sayankku, tak perlu kau tanya pun pasti Suke bakal bilang enak selama itu adalah tomat yang dimasak. Mungkin tomat oseng campur sendal pun bakal dibilang enak oleh teme !

Dan ia sudah membayangkan bila dobe mendekat, maka ia bakal melakukan -piipp- di -piipp-nya Naruto, biar bisa -piipp- dengan -piipp-. Silahkan isi sendiri apakah piipp itu.

Dan tangan Sasuke sudah teracung ke udara kosong, menunggu Naruto datang mendekat. Nah dobe, apakah kau berani menerima konsekuensi bila kau menyambut tangan itu?

''Hmm..'' Naruto nampak fokus natap tangan Sasuke yang mengambang di udara sambil muka sok serius, bibir sedikit tertekuk beserta alis berkerut. Seperti orang yang tengah berpikir berat saja untuk ngejawab test di ujian Chunnin aja.

Ah, mungkin memang tengah memikirkan sesuatu nan berat. Apa dia sambut saja uluran tangan itu biar terlihat romantis ~ atau dia tolak saja. Naruto dilema.

''H-Huh, kau tidak akan melakukannya lagi kan, teme?'' tanya si jabrik duren seraya menyambut tangan si teme, memaksudkan soal sup mulut ke mulut tadi.

"Hn."

''Aku hanya bertanya, bukan mau memakannya-ttebayou.'' sangkal si pirang yang entah kenapa mengingatkannya akan tragedi tomat yang lupa dibayar.

Manik safir itu menatap setiap inci wajah ganteng Sasuke, siapa tahu ada perubahan tertentu di sana. Tak puas, ia dekatkan wajahnya hingga manik onix itu terlihat lebih jelas.

''Hmm- sepertinya kau baik-baik saja, Sasuke. Itu artinya sup ku aman dan terjamin kualitasnya-ttebayou..'' ucapnya disertai gumaman kecil ala-ala orang terpelajar.

Usai Naruto berujar begitu, Sasuke langsung menahan tengkuk si blonde dan mendaratkan kembali ciumannya di sana. Yeah, di bibir si dobe. Di mana lagi?

Ini karena Sasu sedang kepo-keponya akan bibir kenyal yang terus menghantuinya semenjak ciuman tak sengaja jaman mereka masih di akademi.

Hghh~ rasanya kini tiap saat Sasu ingin sekali terus menyesap dan melumat bibir itu. Hoohh, jangan salahkan Sasu! Salahkan pada adegan kissu jaman dulu yang belum bisa membuatnya move on dan sanggup mencium orang lain, apapun gendernya.

Baginya, bibirnya hanya tercipta untuk mencium dobe baka itu saja. Untunglah si uler jones tidak sempat grepe-grepe dia walau sudah bernapsu ke arah situ. Untunglah Sasu keburu tebas itu uler edan.

Oke, kembali ke tayangan utama, bahwa Sasu sedang menikmati kenyalnya bibir Naru yang selalu ia impikan. Mungkin ia akan cari alasan sesudah ini. (( authnya sih yang nyari alesan, wekekek ))

"Supnya enak." lalu usai itu, ia cuek bagai bebek meneruskan acara makannya. Ahh, semoga saja si baka itu tak perlu menanyakan kenapa dirinya dicium tuan muda Uchiha kedua kalinya dalam sehubungannya dengan tomat-chan.

Entah harus kesal atau apa, Naruto bahkan napsu ingin mencolok manik onix tersebut agar sharingan-nya tak keluar atau lebih gila lagi memanggil kuchiyose dan memakai rasengan shuriken-nya agar membuat teme nya tak bertindak lebih untuk hari ini.

Demi pantat seksi emo si uchiha tampan tersebut, Naruto merasa cukup akan bokongnya yang masih terasa nyut-nyut akibat kejadian waktu itu.

Nikmat sih, tapi efek nya-bahkan si jabrik merasa ingin mengkepret Kurama yang cuma pasang wajah tanpa dosa saat berdebat dengannya tentang sup tomat Sasuke tadi.

Oh, rupanya Naruto minta saran tentang 'cara memasak sup tomat yang cepat, enak dan gurih' agar makin dicinta si teme tampan.

''T-Teme! Kenapa harus dengan ciuman-tteba?!'' sembur si jabrik kuning sampai-sampai kuah ramen nya membasahi wajah ganteng Sasuke lalu mengelap bibirnya menggunakan pergelangan tangan dibarengi merah horizontal melintang sampai ke kuping. ''Aku mau makan ramen saja..'' dan PLOP! Naruto melompat, berniat memasak makanan favorite nya itu.

Tak berapa lama, ramen siap dinikmati~
Naruto duduk di samping Sasuke dan melirik sup tomat teme nya.

''Apa kenyang hanya memakan ini, teme?'' tanyanya penasaran namun kemudian cengiran lebar terlihat. Dibaginya ramennya setengah, dituangnya ke mangkuk sup Suke.

''Nah, dengan begini kau akan kenyang, Sasuke. Aku hanya tak mau kau sakit karena makan dengan porsi sedikit-ttebayou. Lihatlah, tubuhmu kurusan, teme.. hm.. hmm..'' Naruto manggut-manggut sambil grepe-grepe lengan si raven emo seolah sedang mengukur besarnya itu lengan.

Tuan Uchiha memandang sup tomatnya yang sudah berpadu bersama ramen. Hummm.. kenapa tidak ia pikirkan jenis makanan ini?! Bukankah bila di mixing begitu maka tak perlu ada keributan lagi di antara mereka?

Haahh, kadang otak baka dobenya itu bisa beres dikit untuk berfikir. Ehem! Memang terkadang si kuning itu idenya bisa extravaganza, atau sejenis avant garde? /opo maneh iki?!/

Pokoknya anggep aja itu pujian dari batin si pantat sekseh untuk Uzumaki di dekatnya itu, walau dia sudah menyemburkan kuah ramen ke muka Sasu sih.

''Hei-ciuman tadi...bukan untuk mengerjaiku, kan?'' Kelereng biru itu menatap serius seolah ingin dengar kalimat jawaban Sasuke. Buhaha! Si dobe salah paham ternyata. Ditangkupnya dua sisi pipi si raven.

'Hn, lihat saja, kalau lagi -piipp-, akan aku ganti sembur muka dia pakai -piip-ku.' demikianlah dasyatnya ikrar janji batin tuan muda pemilik Sharingan. Naru, bersiaplah.

''Aku juga bisa mengerjaimu-ttebayou!'' Setelah mengatakan itu beserta mata berkobar-kobar, Naruto seketika mencium tiba-tiba bibir Sasuke sampai si empu bibir hampir terjungkal ke belakang saking dahsyat nya ketetibaan si jabrik.

Sasuke baru saja ingin mencaplok ramen berkuah sop tomat yang rasanya pasti huenak /saking enaknya/ tetiba harus syok takkala si jabrik duren menangkup pipinya menindas bibir Suke selama beberapa detik.

Memang sih tanpa susah payah mengaktifkan mata Sharingan-nya saja ia sudah tau dobe di depannya itu berniat menciumnya.

Cuma , yang bikin Sasu syok itu kadar kekuatan itu ciuman! Ampe hampir menjungkalkan badan si emo!

Sasu yang kembali di posisi semula usai di cium segemas itu, langsung mengelap bibirnya dengan punggung tangannya di mana terdapat arm-band (kain yang melilit lengan dia itu).

Hahah! Rupanya Sasu balas dendam! Tentu masih ingat donk Naru berbuat serupa.

Dan seperti biasa, tuan onix hanya pasang wajah cool cuek mirip bebek songong, lanjut memakan ramen kuah sop tomat, tanpa menatap Naru cuma bilang, "Kau mesum sekali, dobe. Tak kusangka." dan disambung, "Hn." trademarknya yang tak boleh ketinggalan.

Dikata mesum oleh Sasuke membuat Naruto hampir tersedak dan nyembur kembali di wajah tampan Uchiha.

Tanpa sharingan pun, si jabrik bisa menatap angker ke arah pantat emo sambil sruput mie ramen yang belum kelar dia bully dalam mulutnya.

''Sllruuuppp~ hahh... aku-'' Naru menjeda, siap meledak, tapi sebelum itu sapu dulu mulut agar dirinya woles mengeluarkan suara indahnya di depan keka- seme- nya itu. ''-tak mesum-ttebayou!''

Dan kedua kalinya, kali ini bukan hanya kuah ramen, tapi sebagian mie ramen yang belum tertelan ikut nyempil di wajah pucat ganteng pemuda bermarga Uchiha tersebut.

''Lihat saja Suke teme, setelah ini aku akan menghajarmu karena mengatai aku mesum...!'' Naruto mengepalkan satu tangannya dengan emosi labil remaja dan langsung comot wadah sup tomat plus ramen Sasuke kemudian menenggaknya habis dalam satu ronde.

/anggap aja bunyi wadah sup beradu dengan meja/

''Hahh- sekarang aku bisa menghajarmu, teme, hehe..'' cengiran khas gaki rubah itu terlihat. Cara efektif menyelesaikan makan mereka bukan? Ternyata kadang otak pentium 2 si dobe Naruto itu ada guna juga.. Haha.

Oh, melihat muka songong Sasuke, bikin Naruto benar-benar ingin menonjok muka tamvan itu tanpa sayang jika ketampanannya musnah dalam sekejap.

Tanpa ba dan bi dan bu... si pantat sekseh pun bangkit. Cukup sudah dia bersabar dari tadi disembur dukun gadungan!

Mendadak, ada yang setel lagu Cukup Sudah-nya Glenn. Siyalan, serasa menambah emosi Sasu bertambah saja.

Dengan kekuatan yang ia miliki, Sasuke menyeret si gaki kuning ke kamar mandi. Peliss yah, kokoro Sasu daritadi sudah dielus tak kasat mata oleh empunya. Dan kini masih saja Naru dobenya main pake bersembur-sembur? HAH!

Sesampai di kamar mandi, Sasu membuka keran shower, sehingga tubuh mereka berdua basah. Mungkin maksud si manik onix ini sudah waktunya mandi. Hehe~

Tapi , ini dilakukan dibarengi pandangan tajam menusuk! Death glare! Demon glare! Dan pokoknya glare-glare seram lainnya. Pocong glare?!

"Mandikan aku, bakadobe." duuhh, cocuit banget panggilan mesra si teme. Dan sepertinya si Uchiha sedang sadis-sadisnya kali ini. Mungkin dia akan bermain hardcore ala Grimmjow. Weizz! Serem~

===BERSAMBUNG===


Well~ semoga kalian betah bacanya.

Maaf banget karena FF Yaoi gw selalu banyak adegan lemonnya :v /auth mesum/

Silahkan VoMent-nya and see ya next chapter!

=[ RYUU ]=