Kuroko no Basuke/黒子のバスケ Fanfiction
"Zombie Apocalypse"
Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi
Rating : T
Warning : AU/Twin!AkaKuro - [later] Contained Violence/Gore/Bad Language
A/N : Konbanwa Minna-san! Author datang dengan fic multichapy yang baru! XD padahal multichapy laen aja belum beres..orz #lemparinAuthor
Buat project baru di KnB ini, author bakal bikin dengan unsur ke-Zombie"an ~ #diliat dari judul juga udah keliatan, dan mungkin author gabakal kasih pair disini, ujung"nya mungkin cuma hint" aja :D
Karena entah kapan fic ini bakal lanjut, author mohon bagi readers buat sabar menunggunya ya m(_ _)m
Happy Reading, all..
With Love,
Zelvaren Yuvrezla a.k.a ren-chanz
Apakah satu hal yang menjadi cita-citamu?
Meraih prestasi terbaik? Memperoleh gelar? Mendapatkan pekerjaan yang nyaman?
Pergi berkeliling dunia? Menghabiskan waktu dengan orang yang kalian sayangi?
Mendapatkan semua barang atau hal apapun sesuai dengan keinginan kalian?
Ya, jujur saja dahulu aku juga memiliki impian yang sama dengan kalian.
Impian yang sekarang telah pudar, entah mulai sejak kapan impian itu telah sirnah. Kini aku tidak pernah mempedulikannya lagi.
Aku sudah membuang segala cita-cita dan impian itu.
Satu hal yang tertanam jelas dalam diriku hanyalah satu,
Bertahan hidup, pertahankan hidupmu!
Melawan atau mati. Hanya itu 2 pilihan yang terniang dalam benak pikiranku.
Kau tidak bisa bergantung pada orang lain, karena belum tentu orang yang ada disebelahmu akan tetap hidup pada esok hari.
Kau tidak akan tahu bagaimana saudara bahkan teman dekatmu berubah menjadi salah satu dari "mereka".
"Mereka", para manusia yang telah mati tetapi sesungguhnya masih hidup dalam artian lain.
"Mereka" yang pergi berkeliaran hampir diseluruh permukaan bumi.
Hey, apakah menurutmu kami semua, para manusia yang belum terinfeksi dengan "mereka" dapat bertahan hidup hingga akhir nanti?
Bertemu dengan orang baru, bertemu dengan rekan baru.
Mendapat luka baru karena orang yang kita sayangi meninggal, mendapat luka karena pengkhianatan antara satu grup dengan grup lain.
Disinilah tempat kami hidup saat ini.
Kupikir Zombie Apocalypse itu hanya ada dalam film dan movie semata, Science Fiction yang tidak pernah menarik perhatianku.
Tapi tidak kusangka semua berakhir seperti ini.
Seseorang, kumohon..
Bila saat ini aku sedang bermimpi dalam tidurku,
Tolong bangunkahlah diriku. Bangunkan diriku dari mimpi buruk ini.
Case Zero - Prologue
"Sei," iris Aqua itu memandang pantulan Deep Crimson yang berada didepannya. Matanya terlihat berkaca-kaca dan dengan segara ia langsung mendekap pemuda yang ada di hadapannya. "Aku akan merindukanmu."
Pemuda yang dipeluknya itu tersenyum kecil sambil mengelus helaian Teal dari adik kembarnya. "Aku juga, Tetsuya." Tidak lama pemuda berhelai Scarlet itu melepas pelukannya dan memandang sosok adiknya dengan seksama. "Tetsuya, kau membawa Walkie-Talkie-mu, 'kan?"
Pemuda yang dipanggil dengan nama Tetsuya itu mengagguk sambil mengeluarkan sebuah Walkie-Talkie dari saku celananya. "Kita akan selalu berkomunikasi lewat ini. Ingat satu pesanku, Tetsuya. Apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan barang ini. Hanya ini satu-satunya alat penghubung diantara kita berdua."
"Aku mengerti Sei. Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkanmu—tapi.."
"Tetsuya, ini bukan perpisahan. Aku akan menemuimu bila liburan sudah tiba. Jangan memasang wajah seolah kita akan berpisah selamanya."
Tetsuya terdiam sejenak, meskipun dirinya dan Akashi Seijuurou adalah saudara kembar, tetapi entah mengapa mereka begitu kontras. Baik dari segi penampilan maupun sifat mereka. Akashi Seijuurou memilki wajah yang merupakan duplikat Ayahnya, dimana surai Scarlet dan iris Deep Crimson menjadi ciri khas mereka. Sedangkan Akashi Tetsuya—atau sekarang menjadi Kuroko Tetsuya merupakan duplikat dari Ibunya. Dimana helaian Teal dan pantulan Aqua tampak begitu jelas pada dirinya.
Orangtua mereka bercerai, itulah satu-satunya alasan yang kuat mengapa saat ini si kembar akan terpisah antara satu sama lain. Seijuurou mengikuti jejak Ayahnya yang tetap berada di Missouri, sedangkan Tetsuya akan tinggal di Nevada.
"Tetsuya! Ayo kita pergi sekarang." Si kembar kini melihat kearah Ibunya yang keluar dari rumah membawa sisa barang dan memasukkannya ke bagasi mobil.
Saat ini mereka berada di depan rumah kediaman Akashi, dimana Seijuurou dan Tetsuya sedang berdiam disamping mobil milik Ibu mereka.
"Sei, kau baik-baik ya selama disini. Bila kau merasa tidak nyaman, segera menyusul Ibu dan Tetsuya ke Nevada, mengerti?" peluk Ibunya lalu mencium dahi milik Seijuurou, setelah itu pandangan mata Ibunya kini melirik kearah Tetsuya. "Ibu tunggu dimobil, Tetsuya."
"Sei.."
Melihat kecemasan di wajah Tetsuya, Seijuurou akhirnya mengaitkan kedua kelingking mereka. "Aku berjanji padamu bahwa kita akan bertemu lagi, Tetsuya. Makannya, jangan memasang wajah seperti itu."
Tetsuya, dengan berat hati akhirnya segera menyusul ibunya untuk memasuki mobil yang akan menjadi transportasi mereka menuju Nevada. Ia memegang janji kakak kembarnya, bahwa mereka pasti akan kembali berjumpa lagi.
Tetapi mengapa ada suatu perasaan tidak enak timbul dalam hatinya ketika ia melihat Seijuurou makin mengecil dari jendela belakang mobilnya?
Perasaan apa yang mengusik hatinya ini?
.
.
[28 hour later]
"Tetsuya! Tetsuya—apa yang terjadi disana!? Tetsuya! Kau bisa mendengarku!?" Akashi Seijuurou kini memegang Walkie-Talkie miliknya, setengah berteriak. Beberapa menit lalu ia masih mengobrol dengan adik kembarnya sebelum sebuah ledakan besar terdengar dengan begitu jernih dari seberang sana.
"Seijuurou—"
"Tetsuya!? Ada apa? Kenapa—"
Seijuurou dapat mendengar bahwa deru nafas Tetsuya kini tersengal tidak beraturan.
"Apa—ini.. Sei—apa ini.."
"Tetsuya? Apa yang kau lihat disana!?"
"Sei, jangan pernah datang menuju Nevada. Pergi, pergi dari United States saat ini juga!"
"Tetsuya, apa yang—" dan saat itu juga, sambungan komunikasi diantara mereka terputus.
Seijuurou tidak mengerti, apa yang sebenarnya Akashi Tetsuya ingin sampaikan padanya?
Belum sempat ia mencerna kembali atau bahkan berpikir jernih, suara gaduh terdengar dengan jelas dari arah luar sana. "Apa lagi sekarang!?" Cibirnya sambil bangkit berdiri dan melihat keadaan diluar dari jendela kamarnya.
Saat itu jugalah ia mengerti.
Pesan yang mungkin adik kembarnya itu ingin ia sampaikan padanya.
'Apa—ini..Sei—apa ini..'
'Pergi dari United States sekarang juga!'
Itu adalah pesan bagi dirinya, untuk menyelamatkan dirinya dari Apocalypse yang akan melanda dunia mereka saat ini.
Walker, atau mahkluk yang kita sebut sebagai manusia yang telah mati tetapi bangkit kembali dari kematiannya dan tidak segan memakan manusia lain kini bertebaran diluar tempat dimana ia tinggal.
Jangan pernah merasa bahwa kehidupanmu saat ini mungkin akan terus nyaman hingga selamanya.
Karena kau tidak akan pernah tahu,
Kapan sebuah malapetaka akan muncul di dunia ini.
Apocalypse awal telah terjadi.
Nah, Bagaimana cara kalian mempertahankan hidup kalian saat ini, itu adalah pilihan kalian..
_TBC_
