Disclaimer © Masashi Kishimoto
Rate : T
Gendre : Romance, Comedy
Warning : Au, Full OOC, No Bashing
.
.
L.A Lights
.
Uchiha Sasuke, lelaki tampan mempunyai kharisma yang mampu menarik perhatian dari ribuan kaum hawa. Anak dari seorang Bos ternama Uchiha Fugaku. tapi di usianya yang sudah 27 tahun ini Sasuke belum pernah sekalipun menjalin hubungan dengan yang namanya 'wanita' kenapa dirinya yang perfect itu tak pernah berhubungan dengan wanita? Pasti bingung bukan?
"Jadi kapan kau akan menyusul kakakmu Sasuke?" Seorang pria paruh baya membuka percakapan sambil menyesep kopi tubruknya.
Sedangkan yang di ajak bicara hanya pasang wajah angkuh sembari menghisap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya. Sang pemuda yang terkenal seantero Konoha akan pesona dan kharismanya itu hanya tersenyum tipis. Lalu dengan gerakan cepat dirinya mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya sembari mengotak-atiknya sebentar lalu di arahkan di depan wajah sang bokap.
Fugaku menyipitkan matanya menatap sebuah gambar dan tulisan yang ada di gadget anaknya itu. Sebuah gambar wanita sexy menggendong seorang bayi dan sebuah tulisan.
"Janda semakin di depan" ucap Fugaku pelan.
DONG!
Fugaku tersedak liurnya. "Apa maksudmu Sasuke?" Terlihat jelas raut tak mengerti dari sang bokap Fugaku.
Sasuke menghela nafasnya sejenak, kemudian tatapannya bergulir menatap wanita paruh baya tapi masih cantik layaknya prawan desa yang tak lain adalah sang nyonya Uchiha. "Nanti jika dapat janda cantik,"
Fugaku cengo. Mami Mikoto melongo, sejak kapan anaknya itu tertarik dengan seorang janda.
"Baka Otouto, apa menariknya janda ketimbang prawan?" Celetuk Itachi yang melewati ruangan tengah yang di buat sidang oleh ketiga Uchiha itu.
"Prawan status KTP doang sama saja boong baka Aniki," sembur si Sasu gak terima, dan itu membuat Itachi bungkam tak berkutik. mau protes gimana jika yang dikatakan Sasuke 75% benar.
"Ehem!" bokap Fugaku berdehem sok berwibawa sembari mengeluarkan puluhan foto gadis cantik dan di sodorin di depan putra bungsunya itu. "Ini semua adalah anak teman Papi-"
"Lalu apa hubungannya denganku?" Penggal Sasuke kurang ajar. Dan Fugaku ingin banget nyakarin wajah anaknya itu jika dirinya tak di elus-elus oleh tangan mulus dari sang istri.
"Pilihlah dan kau akan ku jodohkan, umurmu sudah 27 Sasuke DUA PULUH TUJUH" Fugaku menekan ahiran kata 'dua puluh tujuh' di depan wajah anaknya, dan itu membuat wajah cool Sasuke sedikit terciprat oleh liur bokapnya.
Ctik! Sasuke menjetikkan jari telunjuknya sambil mengerakkan kekiri dan kanan. "Noooo" sahutnya lebay sangat.
"Memang kenapa Sasu-chan? Padahal gadis-gadis ini cantik-cantik loh." bujuk Mami Mikoto yang tak akan pernah rela jia anaknya lebih memilih janda daripada prawan.
Sasuke tersenyum tipis. "Janda lebih menantang Mommy," Kemudian sang pemuda cool itupun berdiri sembari melihat jam dari ponselnya. "Aku pergi dulu, banyak urusan,"
"Kemana Sasuke?" tanya bos Fugaku penasaran tingkat tinggi.
"Cari janda."
Fugaku dan Mikoto tepar di sertai buih. Sasuke hanya tertawa penuh laknat dalam hati. Cari janda man!
Sasuke menunggangi motor racingnya sambil berfikir sejenak. Kemudian dirinya memutuskan untuk kerumah sohibnya saja, siapa tau sang sohib punya informasi mengenai janda cantik, sexy nan bahenol.
Sesampainya di kediaman -Namikaze- Sasuke turun dari motor racing-nya. Dan ternyata orang yang di tuju sedang duduk manis di depan rumah dengan sebuah koran yang menutupi separuh wajahnya. Padahal dia hanya ngikutin tabiat sang bokap Minato yang nyempetin baca koran biar di kira orang sibuk dan tak pengangguran. Padahal dirinya si Naruto itu pengangguran sukses.
"Yo Dobe!" sapa Sasuke basa basi dan mengambil duduk di kursi samping Naruto, sedangkan yang disapa tak tanggap dan hanya melirik sekilas lalu kembali menatap korannya sok serius.
"Bujung!" Sasuke langsung menggetok kepala kuning sohibnya itu, masak orang yang terkenal cool seperti dirinya di cuekin.
"Apa sih teme? Nganggu orang saja," ujar Naruto tak terima akan tingkah sohib ayamnya yang tak pernah bosan menggetok kepala kuningnya itu.
Sasuke diam tak menyahut sembari mengeluarkan rokok Marlboro dari dalam sakunya, lalu menyalakan satu batang. "Sudah nemu janda bahenol gak Dobe?"
"Ada teme," sahut Naruto singkat sambil menyesep Cappuchino yang baru di buatnya itu. "Orangnya punya anak satu teme kau mau gak?" Lanjutnya sambil nyengir freak.
"Serius Dobe?" Sasuke tampak begitu antusis sampai dia mencengkram kerah baju Naruto dengan biadapnya. "umur berapa Dobe? Cakep gak? Bohay gak?" Lanjut Sasuke lagi sambil mengguncang-guncang bahu Naruto penuh laknat.
"Cakep Teme, umurnya kira-kira berapa yah ... dan kalo tak salah namanya itu ... " Naruto mengusap dagunya sok misterius, sedangkan mata Sasuke sudah blink-blink. "Chiyo! Yah namanya Chiyo,"
Krik ... krik ... krik
"ITU NENEK-NENEK SUDAH BAU TANAH DODOL" Sekali lagi Sasuke menggetok kepala Naruto tanpa prasaan blas. Sedangkan yang bersangkutan hanya nyengir gaje bercampur freak.
Seorang wanita molek berambut pirang mempunyai tiga tanda kumis kecing di masing-masing pipinya, keluar dari balik pintu. Menghentikan aksi getok-getokan antar sahabat. Dia Namikaze Naruko adik kembarnya Naruto.
"Eh mas Sasuke!" katanyanya saat mengetahui Sasuke duduk disamping sang kakak. Sedangkan Sasuke hanya menyahut singkat.
"Hey Imouto buatkan pantat ayam ini minuman" perintah Naruto seenak udel, dan dengan anggukan cepat wanita semlohay pirang itu pergi secepat kilat masuk rumah lagi untuk membuatkan Uchiha sok cool itu minuman.
Sasuke mengusap dagunya sambil menatap datar halaman kediaman Namikaze. "Seandainya adikmu itu janda sudah pasti ku kawinin dia Dobe,"
Alis Naruto berkedut. "Teme, sebenarnya apa sih hebatnya janda itu?! mendingan yang bersatatus prawan kan jauh lebih asik,"
Sasuke menengok kearah sohibnya seraya menepuk bahu Naruto dua kali. "Dobe, janda itu lebih MENANTANG, MENGGAIRAHKAN, LIAR dan lain sebagainya." Sasuke ngomong serius banget di depan wajah Naruto sampai itu si cowok jabrik harus merasakan kuah hallal yang bercipratan di wajahnya.
Naruto monyong sambil ngelap kuah yang nempel di wajah yang 'menurut dirinya' sendiri kece. Dan tak lama kemudian Naruko keluar sambil membawa satu Cappuchino untuk sang pemuda cool itu. Ikut duduk manis sambil memandangi Sasuke bak kucing (garong) minta makan.
"Kapan nikah Naru?" Tanya Sasuke sambil menyesep minumannya. Sedangkan Naruto manggut-manggut setuju, sudah sepantasnya wanita usia 26 tahun menikah.
Wajah Naruko merona dengan logat malu-malu kambing, diapun menjawab. "Nanti jika sudah ada yang cocok, mas Sasuke,"
Sasuke mengangguk singkat. "Aku saranin agar cepetan menikah lalu bercerai." Saran yang tak bermutu membuat dua Namikaze kembar itu sweatdrop.
"Kok bercerai?" Naruko ra mudeng.
"Setelah janda baru, aku kawinin,"
Kepala Sasuke langsung dapat hantaman dari dua Namikaze bersaudara itu.
.
.
"Kemarin janda sexy nan bohay Mei Terumi baru saja kawin teme," Naruto memecah keheningan yang melanda beberapa detik yang lalu.
"Serius Dobe? Kurang ajar, padahal baru mau beraksi buat PDKT ama dia ternyata sudah di embat orang." Sasuke misuh-misuh sendiri sambil menggebrak meja berulang kali, membuat dua Namikaze gondok setengah modar.
"Kenapa sih mas Sasuke suka banget sama janda? Padahal sudah ada prawan di sampingnya kok,"
Sasuke dan Naruto langsung menatap Naruko yang malu-malu. Kemudian pemuda cool itupun menghem mereka saling berpandangan sesaat sampai Sasuke menghembuskan nafasnya sejenak.
"Bukannya kau pernah di rape sama abang jelekmu ini," Sasuke ngomong sangat kurang ajar sambil menunjuk Naruto yang kebingungan sendiri.
Naruko mangap.
"Lah, aku mana mungkin 'gituin' adik sendiri dodol." Naruto sewot. "Palingan cuman intip doang waktu mandi," ternyata terbongkar juga pikiran busuk sang abang.
"Na-ru-to!" suara merdu nan sadis itu membuat Naruto maupun Sasuke menelan ludah. Naruto membekap mulutnya karna sudah membongkar rahasia bejatnya barusan.
"Apa benar kau sering mengintipku mandi?" kali ini suara lebih sadis dan bunyi buku-buku jari yang bergemlutukan.
"Bu-" Naruto mencoba mengelak tapi keburu di penggal oleh Sasuke duluan. "Si Dobe sering cerita jika dia sering ngintipin kau tiap hari."
"KAMPRET!" Naruto mendelik, padahal dirinya tak pernah menceritakan itu pada Sasuke. Dan lelaki Uchiha itu hanya menyeringai penuh kenistaan.
BUAAAGGGHH!
Naruto tepar disertai kepala berasap setelah mendapat bogem mentah gratis dari sang adiknya. Naruko lari masuk kedalam mau lapor sama Mami Kushina. Sedangkan Sasuke ngakak jungkir balik sampai dia gak sadar jika kursi yang ia duduki oleng kebelakang dan Uchiha itu nyungsep dengan damai-Nya.
Sasuke berdiri dari nuyungsepnya sambil mengelus jambul ayam kebangaannya seraya kembali duduk dengan santai diikuti Naruto. Dan perbincangan tak bermutu dari dua lelaki gaje pun terjadi kembali.
"Oh ya teme. Kata mami akan ada yang mau nempati rumah di sebelah rumah ini," Naruto menujuk rumah bercat putih yang berada persis 20 meter di sebelah rumah Naruto.
"Lalu apa hungungannya denganku baka Usurantonkachi?" Sasuke tak berminat akan obrolan yang tak berkualitas, keculai jika menyangkut janda.
Slap! Naruto menyatukan telapak tangannya sambil tersenyum penuh arti. "Kata mami, orangnya itu janda teme! JANDAA!" kali ini gantian sebuah kuah berciprat di wajah eksotis Uchiha bungsu itu.
"Serius Dobe?" Sasuke sangat bersemangat sampai dia lupa buat mengelap kuah yang nyiprat di wajahnya.
Naruto mengangguk mantap. "Dia punya anak satu teme, orangnya cantik kata mami." Naruto mengambil jedah sejenak sambil menatap rumah yang ada di sebelah rumahnya itu. "Dan kalo gak salah hari ini deh dia pindah,"
"Serius Dobe?" sudah tiga kali Sasuke mengucapkan kata sakti ini sambil mencengkram kerah baju Naruto kembali.
"Nah itu dia Teme," Naruto tak menghiraukan Sasuke dan menunjuk sebuah taxi yang berhenti di depan rumah itu. Sasuke dengan tanggap langsung menoleh, dirinya harap-harap cemas akan rupa sang janda.
Pintu terbuka dan sebuah kaki jenjang berbalut high-hels menapak tanah. Sasuke menelan ludah di sertai doa yang tak kunjung lepas dari bibir erotisnya. Kepala bermahkota musim semi menyumbul keluar dari pintu taxi itu. Sasuke asik baca mantra. Kepala bersuari merah muda itu terangkat dengan gaya elegan, tiupan angin nakal menerbangkan helaian musim seminya, wajah putih seputih porselin, sepasang bola mata hijau yang menyejukkan. Mata Sasuke blink-blink. Lekuk tubuh bak gitar sepanyol di padu tank-top berwarna merah memberi kesan aduhay bagi penglihatan Sasuke. Dan yang paling membuatnya bersemangat.
Ada bayi usia tiga tahunan yang berada dalam gendongannya. Bayi bermahkota merah darah. Setelah selasai membayar uang pada sang sopir, wanita merah muda itu menyeret koper besarnya menuju rumah baru yang akan dirinya huni itu. Bola mata hitam milik Sasuke bergerak-gerak cepat mengikuti setiap langkah sang janda sampai pandangannya lepas dikala sang pemilik surai merah muda itu lenyap di balik bingkai pintu.
Sasuke berdiri dari duduknya dengan nafas memburu entah kenapa. "harus PDKT sama dia sebelum di embat orang nih," dan setelah itu Sasuke lari pontang-panting menuju rumah yang di huni janda gulali itu.
"WOYY TEME TUNGGU GUE TENGIK!" Naruto ikut lari cepat mengejar sahabat ayamnya yang persis kayak orang kesetanan itu.
Hanya karna janda man!
-TBC-
Hehe, sebenarnya tadi sih ngetik fic Kupu-Kupu malam. Tapi karna tak kunjung nemu ide dan kebetulan ide untuk membuat fic ini nempel di kepala saya yah saya buat saja.
.
REVIEW
.
-A Mild-
