Disclaimer : kisimoto-san

Cerita ini berasal dari otaknya haru sendiri

Pairing: neiji& tenten

Tema: horor&hurt/comfort

Sumarry:

Dalam ruangan seorang diri /siapa kau?/tak perllu tahu cukup patuhi perkataanku!/malaikat kematian?/ sepertinya pekerjaanku akan lebih mudah dengan bantuan psikopat sepertimu./ kumohon, jangan ikuti dia/ mind to RnR?/


Prolog

Susah sekali menjalani hidup ini. Harus kuakui banyak sekali pengalaman yang aku dapatkan sejak kecil. Bakan pengalaman mengerikan yang tidak dapat dibyangkan anak kecil, bahkan orang dewasa sekalipun. Pengalaman yang membuat hidup ini semakin menjijikan, meninggalkan trauma besar bagiku. Entah sudah berapa kali aku mencoba dan berusaha untuk menahannya, tetap saja hasilnya sama. Aku membenci takdir yang telah begitu kejam membiarkan anak yatim piatu ini menderita banyak hal. Tapi sekarang aku tidak lagi yatim piatu, aku telah diangkat sebuah keluarga untuk menjadi bagian dari mereka. Aku berterima kasih setidaknya masih ada yang mau menerimaku dikala semua menjauhi diriku. Bahkan diriku sendiri.

Aku telah diberi kesempatan untuk menjadi adik dari seorang kakak yang begitu baik, sasori. Hahaha.. Lucu bukan? Memiliki seorang kakak yang tampan dan digemari tiap wanita sementara adiknya tertup bahkan kepada dirinya. Kami telah bersama sejak 11 tahun yang lalu ketika aku masih 6 tahun. Aku yang diadopsi dari panti asuhan, ini semua berkatnya. Dia yang meminta kepada orangtuanya... Ah tidak, orangtua kami untuk mengadopsiku.

Dia bagaikan malaikat dalam hidupku. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk melindunginya meski nyawaku adalah taruhannya. Hanya dia yang tahu rahasia terbesarku yang aku pendam sendiri. Dia membantuku untuk menghilangkan semua penderitaanku. Memang berhasil. Tapi tidak akan lama.

Hari ini adalah hari pertamaku di kelas 11 sma. Aku sekolah di konoha gakuen, sedangkan kakak di akatsuki gakuen. Arah yang kami tuju sama jadi kami diantar oleh supir pribadi ayah tiap hari. Aku tidak boleh memberikan kesan buruk di hari pertama masuk kembali. Aku telah tiba di sekolah, hanya aku tidak ingin keluar dari mobil dan masuk sekolah. Aku terlalu lelah untuk berpura-pura.

Benar.., berpura-pura. Aku harus berpura-pura tenang, ceria, kuat, selalu tersenyum seperti tanpa ada masalah dalam hidupku.

"kau tidak mau sekolah?" kakak menoleh kepadaku.

Aku juga menoleh pada kakak yang telah menaruh lengannya di pundakku. "dengar ya adikku tersayang, apapun perkiraan buruk yang kau pikirkan tidak akan mungkin semuanya akan terjadi. Ok?" dia mengacungkan kedua jarinya membentuk 'o' di depan wajahku.

Akan kujelaskan, kakakku ini menderita penyakit sister complex, dia amat protektif terhadapku. "iya nii-chan."

Kakak menurunkan lengannya dan membiarkan aku keluar dari mobil. Aku memang setuju atas ucapannya, tapi bukan berarti itu semua benar.

"semuanya memang tidak mungkin terjadi, tapi bukan berarti tidak dapat terjadi bukan?" setelah aku berkata seperti itu aku menutup mobil.

.

.


.

.

Kulangkahkan kaki dengan lengah menuju kelas yang baru saja dibagikan. Tak dapat dibayangkan, seorang anak psikopat sepertiku masuk kelas unggulan. Ya, syukuri saja tenten...

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan guru berambut putih dan mata sebelah kirinya tertutup sambil membawa buku kecil ditangannya. Dapat kulihat seorang anak berwajah pucat mengikuti dibelakangnya.

Astaga, pria pucat itu tersenyum kearahku. Jangan bilang kalau dia..

"hallo! Saya hatake kakashi, yang akan jadi wali kelas kalian tahun ini," dia menoleh ke arah anak pucat dibelakangnya "dan ini adalah sai. Tadi namanya tidak disebutkan karena sarutobi-san melewati namanya."

Untunglah, kukira dia hantu. Sai tersenyum ke seluruh ruangan dan berhenti padaku.

"nah sai, duduklah dipojokan depan sana dekat jendela." oh, spertinya hanya tempat dudukku yang tidak memiliki teman sebangku. "hari ini, kita tidak perlu berkenalan. Kalian berkenalan saja sendiri-sendiri karena saya hafal semua nama kalian."

Sai duduk di depanku dan kembali tersenyum kearahku lalu kembali melihat kedepan. 'Aneh'.

"nah sebagai gantinya, mintalah tanda tangan kepada semua teman sekelas kalian." dan guru pun keluar kelas.

Aku tak mau melakukan itu, biarlah aku dihukum. Seketika kelas menjadi ribut dan sibuk mengeluarkan kertas dan berkenalan serta meminta tanda tangan ke semua penghuni kelas.

Aku berdiri dari tempatku duduk dan pergi meninggalkan kelas pergi ke loteng sekolah. Karena satu-satunya siswa yang tahu posisi loteng hanyalah aku. Disana tempatku bila aku selalu ingin sendiri.

Yah semuanya masih bersih. Saat pertama kali masuk dulu, loteng ini begitu kotor. Tapi sekarang sudah bersih dan menjadi rumah keduaku.

"ehem.." suara batuk terdengar ditelingaku. Setahuku hanya aku seorang yang ada diruangan ini.

"siapa kau?" aku bertanya padanya. Seoarng pria yang lumayan tinggi, rambut yang dikuncit sehingga terlihat seperti kumpulan jarum, dan wajahnya yang tampak malas.

"kau tak perlu tahu siapa aku."

"sangat perlu, sekarang keluar dari ruangan ini!"

Dia menghela nafas berat "sudah kubilang tidak perlu. Kau ini benar-benar unik." tawanya mengisi ruangan.

Aku melihaynya dari atas ke bawah. Orang yang aneh. Tunggu..., kakinya tidak menapak ke tanah. "kau bukan manusia?"

"yah, aku tahu kau memang unik. Dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat orang lain."

"iya benar, lantas?"

"aku ingin kau membantuku. Hanya kau yang dapat melihatku."

"tak akan kubantu sebelum kau katakan siapa, ah..tidak, tapi apa kau ini?"

"harus ya kukatakan," dia mendekat kearahku lalu menatapku tajam "aku adalah malaikat kematian."

Aku melangkah mundur menghindarinya "apa maumu?"

"bukankah sudah kubilang aku mau meninta bantuanmu?" lalu dia berdiri dan mencoba mengepakan sayap hitamnya lalu terjatuh. "kau lihat? Kekuatanku hilang sementara, sedangkan masih banyak tugas yang harus aku kerjakan"

"lakukan saja sesukamu!"

"bukankah sudah kubilang, kekuatanku hilang. Aku nenerlukan bantuanmu untuk mencabut nyawa orang yang ada di daftarku hingga kekuatanku kembali."

"aku tidak mau, lakukan saja sendiri!"

Dia kembali menatapku dengan intens, "lagipula kau seorang psikopat. Tidak salahkan kalau aku meminta bantuanmu, Tenten?"

Sontak aku terkejut dengan perkataannya. Darimana dia bisa tahu namaku dan kalau aku seorang psikopat/?

.

.

.


.

.

.

Author~~

Yah... Itulah prolog dari cerita nejiten...

Maaf ya kalau ada typo, ooc, jelek, mengapa? Karena Haru hanya manusia.

Oh iya, pasti bingung kenapa Nejinya ga ada, Neji bakalan sering nongol kok nanti, mulai dari chap 1 nanti. Prolog ini lebih mengena ke topic psikopat sama malaikat pencabut nyawanya dulu. Biar pada tahu...

Meski bad sumary, silahkan berikan review kalian..,

Baik kritikan, komen, pujian, flame, apapun itu... Kalau boleh F&F juga sekalian...

Kalau ada pertanyaan jangan sungkan bertanya pada Haru-chan, nanti Haru jawab, pasti, dan Haru berjanji...

Sekalian haru mau minta saran, ini ff stop/lanjutin?

Sekian dulu yak~~~ ja-nee