Oleh kerana saya nada kerja , dan kurang asupan tentang brotherly stuff .
Warning : Brotherly stuff
Cast: AirApi
Disclaimer : tak punya , They belong to Animonsta
Authors note : maaf kelamaan , Fanfic sebelumnya terpaksa Saya discontinue sebab ide ngilang terus . So ...Ampun beribu ampun tuanku *tundukalajepun*
"Air..."
Jelas matanya membulat seketika bila mendapati dirinya yang lain itu meracau memanggil namanya. Semenjak kejadian bulan lalu, remaja yang berperan sebagai pengandal api selalu mengalami mimpi buruk . Akan tetapi dia tidak pernah mendengar Api memanggil namanya dengan perasaan takut sebegitu.
Dengan perasaan tidak sedap hati ,orang yang dipanggil sememang bersandar pada dinding sebelah pintu . Jarak mereka pun tak sampai dekat . Lantas , dia mendekati katil kepunyaan Api dengan perlahan sehingga tiada suara selain anak yang tengah meracau di depannya.
"Api" Tangannya yang dingin mula membelai rambut kusut dengan penuh waswas . Ditakuti Api yang tiba-tiba shock membaling bebola api dimerata tempat . Hatinya berdegup kencang saat melihat wajah Api seakan terseksa di alam mimpi .
Tanda persoalan mula muncul . Boboiboy Air, sang pengandal elemen air semakin resah walaupun tiada ekspresi yang terpapar di riak wajahnya .
Air mula menggoncangkan bahu Api tapi kenapa tangannya tetiba terasa lemah dan longlai? Terasa berat sehingga tangan tergeser kesebelah.
"Alamak!" Batinnya menjerit . Dirinya sekarang tepat diatas Sang pengandal Api yang hampir bangun . Dan tiada guna , Air terpaku kerana mati akal mengamati muka Api . Peluh yang membasahi wajah hingga ke rajang lehernya berjaya membuat Air menggigit bibir menahan batinnya yang terlepas kendali .
Belum apa-apa , Air semakin menyesal dengan cubaan membanguni Api dan sekarang dia harus menghadapi Api yang meliriknya dengan sebelah mata .
Kerana terpaku sekarang Air semakin terpaku . Silap hari nanti, diorang tidak bersua muka kerana insiden salah faham ini.
Air yang terkejut tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan jatuh menindih orang dibawahnya . Mengundang jeritan kecil dari Api dan erangan dari Air .
-Shush setansetan Shush- Abaikan author yang lagi mabok-
Malu bukan main Air yang tadinya bertindak tungkus lumus bangun mau lari pun tidak sempat saat tangan hangat menggemgamnya lemah tidak berdaya.
Api hanya dapat menatap rambut hitam legam kepunyaan Air dari belakang . Hendak bicara , suara pun tiada hasil . Dengan perasaan geram bercampur-campur , Api menghentakkan kepalanya ke bahu Air dan melancarkan acara liang tangan ketubuh Air seperti bantal peluk . Manakala Air membiarkan Api berbuat sesuka hati.
Bau wangian yang datangnya dari bantal si empunya bilik sememangnya sangat wangi , bahkan Air mengakui dia suka dan hampir terlelap . Sesaat , dia merasa Api semakin menekan kepalanya dan bermanja bagai anak kucing ketiduran ditempat tuannya.
Serasa ngantuk yang mula menyerang , Air mengambil keputusan untuk berbalik menghadap Api yang tertidur nyenyak .
Api terlihat damai , wajahnya seakan tiada terbebani dosa serta itu membuatkan Air ingin melindungi , membahagiakan Api , tapi , bagaimana? Air yang dikenali tenang , tidak cuai dan pendiam tu boleh buat sebegitu?
Tapi Api sangatlah lekat padanya dan Air-
Mmmph" Api mengerang lembut dan menyerang tubuh Air untuk kali kedua .
Dirinya adalah tempat dimana Api mencari ketenteraman , sering mencurahkan permasalahan dan juga berbahagi ria bersama . Namun ada satu perkara yang Api sembunyikan . Mimpi yang dialaminya.
Air menghela nafas sambil meraih kepala Api untuk kali terakhir dibelai sebelum dibuai mimpi .
kematiannya membuat Api merana didalam mimpi dan itu adalah disebabkan alien berkepala kotak mereka ilusi .
Omake
"Amboi ,ck-ck-ck" Taufan mengetik-ngetik lidahnya saat melihat kedua sepupunya diruang tamu .
Hobinya yang suka berjenaka kadang-kadang buat orang geram bertambah garam .
Air yang mengalamun pun ikut terhenti , begitu juga dengan tangannya yang asyik mengusap-usap rambut Api yang tertidur untuk kali kedua di paha Air .
Manakan pelik, biasa Air tidur , ni pula Api yang kuat tidur .
Snap!
satu letupan cahaya bagai bunga api menarik perhatian Air .
"Hehehe~" Taufan terkekek nakal sambil menunjukkan layar gambar tersebut . Akan tetapi jawapan Air adalah
"...Hantar dekat henfon aku nanti..." dan dengan itu Air kembali megusap kepala Api dengan senang-wenang .
Dan dimalam itu Taufan pun berfikir semalamam .
next chappy : Don't mind us doing weird stuff , its brother's thing
Air Api -Ini terjadi pada saya dan adik saya sendiri haha
Udah , mau tidor ... no hard feeling~ I just need some warm up to sleep
.
makasih bagi yang baca ,
.
Review, Fave , Follow~ dari Author mabok kopi
.
see you in the next chappy~
