Tittle : Math is my enemy

Author : Myth

Main Cast :

- Oh Sehun(EXO K)

- Xi Luhan(EXO M)

Rate : T

Genre : Romance, Comedy.

Minor Cast :

- Krystal(F(x))

- Sully(F(x))

- Luna(F(x))

WARNING : YAOI, BOY X BOY,

BOYS LOVE.

DON'T BE SILENT READER

DON'T BASH

DON'T COPY PASTE..XD

.

.

.

.HUNHAN STAY REAL..XD

.

.

.

HAPPY READING..:D

Seorang namja mungil tengah berdiri di balkon kamarnya dengan resah sambil membawa selembar kertas ditangannya.

"Uh..Bagaimana ini?"frustasi Luhan.

Ia terlihat membolak balik kertas itu.

"Xiao Lu~"tiba-tiba seseorang memanggil Luhan dengan sayang. Dan otomatis membuat Luhan terkesiap dan meremas kertas itu cepat-cepat.

"Hu…Hunnie.."

"Hm?Apa itu Lu.?"Tanya Sehun.

"Bu…Bukan apa-apa kok."jawab Luhan.

"Oh ya?Tapi kau tak pandai bohong Lu."ucap Sehun.

"Beneran aku nggak bo…YAK! KEMBALIKAN!"teriak Luhan ketika Sehun merebut kertas itu darinya.

Sehun mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Hunnie kembalikan."pinta Luhan.

Sehun mulai membukanya. Dan…

"MWO?A..Apa..?"kaget Sehun melihat tulisan E- dengan tinta merah dikertas itu yang tak lain adalah ujian matematika milik sang kekasih.

"Lu.."Sehun menatap Luhan iba. Sedangkan Luhan hanya menunduk dan mulai terisak.

"Lu..Huush..Uljima.."Sehun mencoba menenangkan Luhan. Dan memeluknya erat.

"Wae?Kenapa kau menangis?"Tanya Sehun.

"Akumalu Hunnie."

"Malu kenapa hm?"

"Hiks..Hiks..A-aku bodoh. Aku bodoh Hunnie.."isak Luhan.

"Hush..kamu nggak boleh bilang begitu."

Ucap Sehun sambil menangkup kedua pipi mulus Luhan.

"Tapi 'mereka' bilang aku bodoh."

"Mereka? Maksudmu Krystal, Sully, dan Luna?"Tanya Sehun. Luhan hanya mengangguk.

"Apa yang mereka katakan?"Tanya Sehun.

Luhan hanya diam.

"Apa hm?"Tanya Sehun lagi.

"Mereka bilang aku nggak pantas jadi namjachingu dari Sehunnie 'Prince of Math' Karena aku bodoh. Sehun bias dapat A+ sedangkan aku hanya E-."jawab Luhan.

"Tapi Lu itu-"

"Aku tau itulah kemampuanku. Dan aku bodoh. IyakanHunnie.?"Tanya Luhan kembali terisak.

"Hush..Uljima Lu. Kenapa kau menangis terus sih..?" Sehun kembali memeluk Luhan dengan erat.

"Aku bodoh"

"Hei…Kamu nggak bodoh. Dan berhentilah bilang kalau kamu bodoh. Kamu mau mereka terus mengejekmu bodoh. eoh?"

Luhan menggeleng.

"Makannya berhentilah menangis dan buktikan pada mereka kalau kamu tidak seperti yang mereka pikirkan."

"Maksudnya?"Tanya Luhan sambil memiringkan kepalannya.

'Kyeopta'batin Sehun.

"Dapat kan nilai minimal A- diujian Matematika di pelajaran Kim Songsaenim. Berani?"tantang Sehun.

"Kau gila? Mana mungkin aku dapat nilai setinggi itu.? MUSTAHIL..! tau sendiri aku dapat nilai C aja harus belajar 2 minggu lebih. Apalagi ini A- 1 minggu. GILA.."

Sehun memutar bola matanya. Memikirkan cara agar Luhan tidak mengatakan dia bodoh lagi.

"Kecuali Sehunnie mau mengajariku."

'Aigooo~ kenapa tidak kepikiran daritadi ya..? PABOYA~'Batin Sehun.

"Boleh.."potong Sehun menggantung.

Luhan menunggu dengan mata berbinar.

"Jika ada yang salah kamu harus menciumku."

Jawab Sehun sambil menyeringai licik.

"Boleh saja."jawab Luhan santai.

"Ciuman persoal yang salah."jawab Sehun makin ber-smirk ria.

"MWO? KAU BERCANDA?"shock Luhan.

"Mau atau tidak diajari?"

"Ish. Bagaimana bisa aku memiliki namjachingu Evil sepertimu.."gerutu Luhan.

"Iya ya..bagaimana bisa..? Bukankah dulu kamu yang mengejarku dan menembakku. Ah iya juga kacamata besar dan bulat yang kau kenakan. Ish..Bagaimana ceritannya dulu aku bisa menerimamu padahal dulu aku adalah anak kece dan pangeran sekolah yang tampan."

"Aish. Berhentilah membanggakan diri sendiri. Dan jangan ungkit cerita itu, aku malu." Ucap Luhan menutup mukannya.

"Tapi aku bersyukur waktu itu kaulah yang kupilih bukan yeoja-yeoja itu."

"Kenapa?"tanya Luhan.

"Karena dirimu lebih baik dari mereka."jawab Sehun.

"Hanya itu?"

"Karena kau manis,imut,lucu, dan cantik."ucap Sehun sambil menoel dagu Luhan.

"Ish aku ini namja Sehunnie."Luhan mempoutkan bibirnya.

"Aku tau. Oh jangan lupakan tubuhmu yang lebih sexy dari mereka."Jawab Sehun bersmirk lagi.

"Argh...aku bisa gila punya namjachingu sepertimu." Ucap Luhan menjauh dari Sehun.

"Lebih baik kau gila karena ku Lu. Daripada kau jadi milik orang lain. Kau tau? Tanpa kacamata itu kau makin makin makin sempurna dimataku." Ucap Sehun mendekati Luhan yang kini duduk di Pinggiran tempat tidurnya. Lalu ia ikut duduk disana.

Luhan pun Cuma bisa berblushing ria.

"Gombal" Ucap Luhan memeletkan lidahnya.

"Kau nggak percaya..? Atau mau kubuktikan..?" Sehun mulai mendekatkan kepalanya ke arah Luhan. Sedangkan Luhan yang mengertimaksud Sehun hanya memundurkan dirinya.

"Kenapa mundur Lu.? Bukankah kau mau aku membuktikannya?" Sehu terus mendekati Luhan yang juga terus mundur menghindari Sehun. Hingga "DUK".

Luhan membentur tembok. "Mati aku."batin Luhan.

Sehun mengunci pergerakan Luhan. "Kau nggak akan bisa kabu r Lu."

"Hu..Hunnie."

Sehun menarik dagu Luhan dan semakin mengeliminasi jarak diantara mereka.

3cm

2cm

1cm

Drrt.. Drrt..

'Oh SHIT..!'batin Sehun geram. Ingin sekali ia membanting Handphonenya saat itu juga.

"Yeoboseyo?"

"Heh Maknae jangan lupa besok kembalikan Tamiya ku adikku mau main nih. Udah ya jangan lama2 nelponnya aku ada urusan nih bye."

TUUT

Saat itu juga Sehun benar-benar mengangkat tangannya dan siap membanting HP nya. Sampai sebuah tangan menahannya.

"Kalau marah jangan suka membanting barang Hunnie." Ucap Luhan mendekatkan wajahnya pada Sehun dan..

CHU~

"Sudah tenang?" tanya Luhan setelah mencium Sehun sekilas.

"Kok sekilas Lu.?"

"Hanya supaya kau nggak marah. Ah sudahlah aku mau tidur besok aku harus berangkat pagi."

Sehun berjalan gontai menyusul Luhan tidur. Ia bersumpah akan mencekek Chanyeol keesokan paginya. Kalau saja dia tidak menelepon disaat tadi pasti Sehun dapat lebih.

~~~~~HUNHAN IS REAL~~~~~

"Aish Lu bukan begitu. Harusnya ini dikali dulu baru ditambah." Sehun frustasi.

"Susah sekali sih." Keluh Luhan mempoutkan bibirnya.

"Sudah kerjakan yang kedua. Ingat! Kalau salah kau harus menciumku. Ini tadi baru awal. Jadi kumaafkan."

"Ne." Luhan mempoutkan bibirnya.

"Kau mau kucium sekarang, eoh?" goda Sehun.

Luhan mengabaikan Sehun dan terus mengerjakan soalnya.

" .!" kemudian Sehun merebahkan tubuhnya disofa belakang Luhan.

~~15 menit kemudian~~

"Sudah?"tanya Sehun.

"Tinggal dikit."jawab Luhan.

"Dari tadi dikit mulu."gerutu Sehun.

"Nah. Sudah selesai pasti benar."jawab Luhan PD.

Sehun mengambil soal itu dan menelitinya.

"Kau yakin sudah menelitinya.?"tanya Sehun.

"Sudah. Berkali-kali malah."jawab Luhan.

"Salah." Ucap Sehun tepat ditelinga Luhan. Luhan merinding.

"Bohong. Pasti supaya dicium."

"Yang bohong siapa? Nih lihat kau tidak membaginya dulu. Malah langsung kau tambahkan."

"Oiya. Hehe."

"Berarti?" tanya Sehun mulai mendekati Luhan.

"Berarti?"Luhan balik tanya dengan wajah Innocent.

"Berarti selanjutnya apa Chagi-ya~" Sehun mulai gemas.

"Ke soal selanjutnya?"tanya Luhan kali ini sok polos. Karna dia ingat maksud Sehun.

"Bukan."Sehun menggelengkan kepalanya. Jrak mereka tinggal beberapa cm lagi.

"Em...em...em...aku mau keelakang Hunnie." Kata Luhan hendak berdiri tapi pundaknya ditahan Sehun.

"Aku tau kau hanya mau menghindar." Sehun ber-smirk. "Nggak akan bia Lu." Bisik Sehun ditelinga Luhan dengan seduktif.

"Ng...Hunnie~"

"Cium Aku Lu."

Luhan menyerah dan ia mulai menatap mata Sehun. Semakin lama ia mengeliminasi jarak diantara mereka.

CHU~~~~

Sehun menahan tengkuk Luhan dan memperdalam ciuman mereka.

"Ngggh.."Luhan mendesah membuat Sehun mudah untuk melesakkan lidahnya dan menikmati goa hangat itu.

Saliva menetes di dagu dan leher Luhan. Entah itu milik siapa.

Sehun melepas tautan itu, hingga tercipta benang saliva diantara mereka.

"Hu..Hunnie belajar lagi ya?" tanya Luhan denganm rona merah dipipinya. Dan Sehun hanya mengangguk.

~~~~~HUNHAN IS REAL~~~~~

~~1 minggu kemudian~~

"Yei. Dapat nilai A-. Yuhui~"teriak Luhan setelah keluar dari kelasnya danbergegas pulangbersama sang kekasih yang dari tadi sudah menunggunya.

"Gomawo Hunnie" ucap Luhan memeluk Sehun.

"Ne."jawab Sehun membalas pelukan Luhan.

CHU~

Sehun mencium pipi Luhan.

"Hu..Hunnie ini di sekolah." Kata Luhan dengan wajah semerah tomat sambil memegangi pipinya yang dicium oleh Sehun.

"Kau kan pacarku. Nggak akan ada yang proteskan?"jawab Sehun santai.

"Bukan begitu...

"Ish. Kenapa dia bisa dapat A- sih? Sedangkan aku B." Inilah suara 3 biang kerok. Krystal dkk.

"Bagaimana? Luhan pintarkan? Pacarku gitu.." Sehun mengejek Krystal dkk.

Mereka tidak menjawab dan pergi dari situ dengan perasaan dongkol.

"Yakin kaulah yang pantas?"tanya Sehun pada Luhan.

"Ne. Luhan lah namjachingu Oh Sehun." Jawab Luhan mantap. Dan tersenyum semanis mungkin. Membuat Sehun mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir manis itu.

Lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi semakin panas.

Luhan yang sadar ini disekolah langsung mendorong Sehun. Tapi Sehun hanya cuek dan terus memperdalam ciuman itu dengan menarik tengkuk Luhan.

Luhan mendesah keras ketika lidah terlatih Sehun mengeksplore mulutnya.

"OH SEHUN! LUHAN! CEPAT KE KANTOR SAYA! SEKARANG!"

Yach ketahuan guru BP deh.

Sehun dan Luhan menghentikan aktivitas mereka.

"AH..Baik pak.."jawab Sehun dan Luhan barengan.

~~~~~HUNHAN IS REAL~~~~~

"ARGH..Jadi bersihin kamar mandi deh."gerutu Luhan.

"Nggak papa. Buat pengalaman Lu."jawab Sehun santai.

"Pengalaman-pengalaman. Kalau kamunggak nyium aku past nggak bakal kayak gini."omel Luhan.

"Tapi kamu suka kan?"godaSehun mendekatkan wajahnya pada Luhan. "Hei Lu mumpung sekarang dikamar mandi kita 'main' yuk.!"bisik Sehun seduktif ditelinga Luhan.

"HAH? Kau?"

"Han Songsaenim sudah pulang kan?"

"Nggak mau."

"Oh maunya dirumah? OK" Sehun menggendong Luhan ala Bridal Style dan memasukkannya ke dalam mobil Sport hitam miliknya. Untung ini sudah gelap jadi sekolah sudah sepi.

~~~~~HUNHAN IS REAL~~~~~

~~Keesokan paginya~~

"AKU BENCI MATEMATIKA. DAN AKU LEBIH BENCI OH SEHUN." Teriak Luhan.

"Sama Lu Aku Juga sangat mencintaimu."

"Sehun pabbo. Badanku sakit semua tau."

"Hm. Tapi buktinya kau menikmatinya dan terus mendesahkan namaku tuh.." kata Sehun mengingat ingat kejadian semalam diranjang.

"Ish. Lupakan" teriak Luhan sambil memukul Sehun dengan bantal."

END