Fic UlquiHime pertama ku, jadi kalo ceritanya jelek mohon dimaklumi
Disclaimer: Bleach punya Yupi *disiram air got sama om Kubo*
Pairing: UlquiHime
Rate: T
Warning: OOC, typo, gaje, abal, jelek, dll
Happy Reading….
Love For Orihime
Chapter 1
(Who is That Girl?)
Hari ini adalah hari senin, hari yang paling dinanti-nanti oleh siswi SMA Karakura. Karna setiap hari senin akan selalu diadakan pemeriksaan kedisiplinan oleh para pengurus OSIS, dan kelima pengurus OSIS tersebut adalah para siswa yang sangat populer karna ketampanan dan kecerdasannya. Maka dari itu setiap siswi akan selalu mencari perhatian dari kelima cowok populer tersebut.
Seperti halnya di kelas lain, kelas XI-D juga tengah terjadi keributan di antara para siswi yang berlomba untuk tampil secantik-cantiknya di depan para pengurus OSIS.
"Kyaa….dimana lipgloss ku?" teriak salah seorang siswi yang mempunyai rambut berwarna hijau dan berdada cukup besar.
"Ada disini Nel." Seorang gadis yang berambut ungu yang diikat ekor kuda dengan sebuah pita berwarna merah mengangkat tangan yang memegang sebuah lipgloss ke udara.
"Senna, kembalikan lipgloss ku!" teriak gadis bernama Nel tersebut.
"Ini…" Senna menaruh lipgloss tersebut atas meja Nel. "Aku minta bedakmu juga." Senna menyambar bedak yang berada di tangan Nel.
"Dasar tak bermodal!" ejek Nel.
"Biarkan saja." Senna menjulurkan lidahnya kearah Nel.
"Senna, maskaraku kembalikan!" Soi Fong merebut mascara yang sedari tadi masih di pegang oleh Senna.
Begitulah aktifitas para siswi di SMA Karakura, siswa yang melihat kejadian itu tak menghiraukannya sama sekali karena mereka sudah bosan untuk memperingatkan agar para siswi tidak berlebihan seperti itu.
Salah seorang gadis yang duduk di pojok belakang juga tak memperhatikan aktifitas yang membosankan itu. Dia hanya menatap kosong ke lapangan dari sebuah jendela yang berada di sampingnya, rambut orangenya yang panjang terbelai oleh angin yang menyelinap dari celah jendela. Baginya tak ada yang menarik dari para pengurus OSIS tersebut.
Dia lebih suka menenggelamkan dirinya ke dalam buku daripada untuk memuja-muja para pengurus OSIS yang selalu tak mengacuhkan mereka, membuat perbuatan yang sia-sia dan membuang waktu saja.
oOo
Sementara itu di ruang OSIS, para pengurus OSIS sedang mempersiapkan segala perlengkapan untuk pemeriksaan para murid. Ulquiorra sang ketua OSIS sedang mencatat disebuah file dan Hisagi sedang membaca buku, sedangkan Ichigo, Renji dan Grimjow hanya memainkan sebuah bola basket.
"Hey Ulquiorra, kenapa kita harus melakukan ini sih setiap minggu?" tanya Ichigo sambil melempar bola basket kearah Renji.
"Ini kita lakukan agar murid-murid menjadi disiplin." jawab Ulquiorra sambil terus mencatat.
"Menyusahkan saja, benar kan Renji?" Ichigo mencari persetujuan dari sahabatnya itu.
"Ya, aku setuju dengan Ichigo. Para gadis itu menyusahkan kita dengan sikap mereka yang aneh-aneh." Renji membenarkan pertanyaan Ichigo sambil melempar bola kearah Grimjow.
"Aku tidak setuju dengan kalian berdua, gadis-gadis itu sangat menyenangkan. Mereka itu semua bodoh dan gampang kita perdaya. Jadi lumayan untuk dibuat mainan. Hahaha…" timpal Grimjow.
Wajar saja Grimjow berbicara seperti itu karena dia memang senang mempermainkan perempuan yang datang padanya. Mereka semua adalah alat yang digunakan untuk bersenang-senang baginya. Walaupun rumor bahwa Grimjow adalah seorang playboy sudah menyebar, tapi masih saja banyak gadis yang memujanya.
"Hal ini wajib kita lakukan karena sudah terprogram dalam rencana kita.." Hisagi yang sedari tadi membaca buku tebalnya itu tiba-tiba ikut berbiacara.
"Bernar sekali apa yang dikatan oleh Hisagi, karna ini adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus melakukannya suka atau tidak." Ulquiorra melirik temannya satu persatu.
"Aku benci menjadi pengurus OSIS." gumam Ichigo sambil melempar bola basket dengan cukup keras sehingga mengenai tepat di bagian wajah Renji.
Renji terjatuh dengan wajah yang sudah terlihat memerah akibat hantaman bola basket dari Ichigo. Renji menggeram kesakitan, sementara Ichigo hanya mentertawainya dan tak meminta maaf. Grimjow yang melihat wajah Renji tetrlihat tampak aneh pun ikut tertawa dengan terbahak-bahak, sementara Ulquiorra dan Hisagi hanya tersenyum melihat temannya yang sedang kesakitan serta kesal tersebut.
"Hey jeruk! Berani sekali kau melemparku dengan bola! Wajah ku yang tampan ini bisa rusak tau!" omel Renji pada Ichigo sambil bercermin di sebuah kaca kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Salahmu sendiri nanas, masa begitu saja tidak bisa di tangkap." Ichigo kembali tertawa terpingkal-pingkal diikuti dengan gelak tawa Grimjow.
"Berhenti tertawa! Hidungku berdarah tau!" Renji kini mulai panik melihat darah yang mengalir dari kedua lubang hidungnya.
Ulquiorra mengambil sesuatu dalam laci dan ia berjalan kearah Renji, "Sumpal hidungmu dengan ini." Ulquiorra memberikan dua buah kapas kepada renji.
Ulquiorra kemudian kembali ke mejanya dan membereskan semua catatan di mejanya lalu menyusunnya dengan rapi. Sementara Renji sedang menyumpal kedua lubang hidungnya agar darah berhenti mengalir. Ichigo dan Grimjow masih tertawa seperti orang gila sedangkan Hisagi hanya senyum tidak jelas.
Teng…Teng…Teng…
Bel masuk telah berbunyi, tandanya mereka semua harus melaksanakan tugas mereka.
"Lebih baik kita ke ruang kesehatan dulu untuk mengobati Renji sebelum memeriksa para siswa siswi. Kasihan tuh Renji." Hisagi bangkit dari kursinya dan membuka pintu.
"Kurasa itu ide bagus." ujar Ulquiorra sambil membawa beberapa catatan.
"Terserah kalian saja, yang penting wajah tampan ku ini tidak cacat." ucap Renji pasrah dan berjalan mengikuti Hisagi untuk ke ruang kesehatan. Ulquiorra, Ichigo dan Grimjow pun mengikuti Hisagi dan Renji kesana.
oOo
"Sudah jam segini kenapa pangeran kita belum datang memeriksa?" sudah lima kali Senna mengulangi pertanyaan ini sambil mondar-mandir di depan kelas.
"Mungkin kelas kita mendapat giliran terakhir." ucap seorang siswi yang duduk di pojok depan. Rambutnya di konde, dia terlihat begitu manis dan polos. Dia tersenyum ramah kearah Senna, Neil, dan Soi Fon tapi ketiga orang yang diberikan senyum olehnya tidak mengubris sama sekali.
"Sudah, diam saja kau anak kampungan." Soi Fon melirik tajam gadis tersebut. Gadis berkonde itu tertunduk, wajahnya menyiratkan kesedihan atas apa yang dikatakan oleh Soi Fon.
"Aku cek dulu deh ke kelas sebelah." ucap Nel sambil berjalan menuju pintu, baru beberapa langkah dia melangkahkan kaki di depan pintu kelas. Pintu itu terbuka dan menampakan lima sosok pria tampan yang sedang mereka tunggu-tunggu.
Kelas tiba-tiba menjadi heboh oleh para siswi yang telah lama menunggu kehadiran mereka berlima, sementara para siswa hanya bisa mencibir kesal. Ulquiorra yang menjabat sebagai ketua OSIS maju ke tempat meja guru.
"Semuanya harap tenang, kita akan segera mengadakan pemeriksaan. Untuk mempersingkat waktu, silakan kalian maju sesuai urutan bangku kalian." perintah Ulquiorra pada seisi kelas.
Mereka semua menuruti perintah Ulquiorra, tapi masih terdengar bisik-bisik dari siswi. Banyak dari siswi yang melanggar peraturan dengan memakai berbagai aksesoris yang berlebihan, rok terlalu pendek, kancing seragam atas tak di kancingkan, dll.
"Rok mu kurang panjang 5cm lagi, aku harap minggu depan sudah sesuai dengan peraturan yah." ucap Hisagi lembut pada pada Soi Fon yang sejak tadi hanya tersenyum sambil memandangi Hisagi penuh arti. "Oh iya, namamu Soi Fon kan? Ingat, minggu depan kau harus sudah berubah." Lanjut Hisagi yang sudah hafal dengan murid-murid yang selalu melanggar peraturan.
"Hei Senna, cepat kancingkan bajumu itu." ucap Ichigo dengan ketus.
Senna hanya tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari saku roknya. "Ini untukmu." Senna menyerahkan sebuah kotak kecil berpita merah.
"Itu melanggar kedisiplinan." Ichigo mengambil kotak itu dan menyerahkannya pada Ulquiorra. Senna hanya mendengus kesal.
"Apa-apaan di tasmu ini? Kau mau apa membawa semua ini?" tanya Renji yang mengeluarkan alat-alat make up dari tas Nel.
"Kau pasti membawa ini semua agar tampil cantik di depanku kan?" dengan rayuan gombalnya, Grimjow meraih dagu Nel dan memegangya cukup lama*?*. Muncul semburat merah di wajah Nel karena perbuatan dari Grimjow.
"Ahem. Kita disini sedang memeriksa kedisiplinan, bukan untuk ajang rayuan gombal." tegur Ulquiorra pada Grimjow.
"Ups, maafkan aku ketua." Grimjow tesenyum sambil memasang wajah innocentnya, membuat setiap wanita yang melihat bisa meleleh. Tapi tidak dengan seorang gadis yang berada di pojok belakang.
Gadis itu berjalan ke depan, dia memakai rok yang cukup panjang yaitu 5cm dibawah lutut. Cara berpakaiannya sangat rapi, dan dia tidak memakai aksesoris apapun. Selain itu terdapat dalam catatan Ulquiorra bahwa gadis itu tak pernah terlambat atau melanggar peraturan apapun. Nilai akademisnya juga terbilang bagus karena dia mendapat beasiswa.
"Sepertinya kau tidak pernah melanggar peraturan sedikit pun." ucap Ulquiorra lebih kepada dirinya sendiri.
Gadis itu masih terdiam seribu bahasa, pandangan dinginnya tak pernah lepas dari Ulquiorra dan keempat temannya. Gadis itu pun kembali ke tempatnya semula di pojok belakang setelah pemeriksaannya selesai. Para pengurus OSIS pun segera meninggalkan kelas itu dan menuju kelas lainnya karena waktu mereka tak banyak dan masih banyak hal penting yang harus mereka lakukan.
Pikiran Ulquiorra masih melekat pada gadis itu, dia merasa ada sesuatu yang berbeda pada gadis itu dengan gadis-gadis lainnya. Setiap kali Ulquiorra melihat gadis itu, seperti ada perasaan rindu yang tiba-tiba membanjiri dirinya dan ia merasa pernah mengenalnya, tapi entah dimana. Ia sendiri pun tak tau.
"Hey Ichigo, aku ingin kau menyelidiki tentang seseorang." pinta Ulquiorra pada Ichigo yang sedang menulis laporannya.
"Boleh saja." jawab Ichigo sambil melihat Ulquiorra dengan heran.
"Tolong selidiki gadis ini." Ulquiorra menyodorkan buku kedisipinan dan menunjuk seorang gadis.
"Hn, baiklah. Aku akan berusaha menyelidiki gadis ini." Ichigo menaikan sebelah alisnya sambil melihat foto yang disodorkan Ulquiorra.
"Terima kasih Ichigo."
"Hn."
Ulquiorra kemudian kembali ke mejanya sendiri dan berniat mengerjakan laporannya sendiri. Tapi sebelum itu dia kembali melihat foto gadis itu dengan penuh rasa penasaran yang semakin memuncak.
"Orihime Inoue, sebenarnya siapa dirimu?" batin Ulquiorra.
-Tsu-zu-ku-
Sekal lagi maaf kalo ceritanya jelek dan struktur kata yang sangat acak-acakan coz aku gak becus nyusun kata-kata, hehe…*ditimpuk readers*
Yupi gak mau banyak bacot lagi, cuma minta reviewnya yah….
