Title : The War of Titan

Crossover : Naruto X Shingeki no Kyojin

Disclaimer : Naruto & SNK bukan punya saya

Warning : OC, OOC, typo, bahasa tidak baku

Rate : M (jaga – jaga)

Arc : Titan's Attack

.

.

.

Chapter 1 : Fall of Shiganshina

.

.

.

Pada hari itu, umat manusia mendapatkan peringatan. Kami hidup dalam ketakutan akan titan, dan telah dipermalukan untuk hidup di balik kurungan yang kami sebut tembok.

.

.

Tahun 845, di luar dinding, sebelah selatan Distrik Shiganshina

Terlihat beberapa orang berkuda dengan cepat. Hujan deras tidak menghalangi ambisi mereka untuk membebaskan umat manusia dari para titan.

" Semuanya, bersiaplah! Sasarannya hanya satu! Kita akan membasminya dan membuat markas pertama di luar dinidng! " Terdengar seorang memberikan arahan.

" Sasaran mendekat! " Terdengar seseorang yang lain memberikan lokasi si sasaran alias titan

" Seperti saat latihan, berpecah menjadi lima kelompok! Kita akan mengalihkan perhatian sasaran! Seluruh tim penyerang, bersiaplah untuk maju! " Dan setelah sang komandan memberikan arahan, seluruh tim penyerang dengan cepat melesat menuju titan dengan peralatan mereka, yaitu 3D Manuver Gear.

" Kita akan menyerang dari dua arah! " Dengan cepat, salah satu prajurit bergerak ke tengkuk si titan.

" Rasakan, kekuatan dari umat manusia! "

.

.

.

Terlihat di sebuah padang rumput. Banyak darah mengalir dari sebuah gunung mayat.

" Maju! Demi kerajaan Eldian! Demi seluruh dunia! "

" Waktunya untuk 'Gemuruh Bumi', Eren. "

" Tidak akan kubiarkan! "

" Rasakan, kekuatan 6 Titan Kematian! "

" Mulai saat ini, Marley telah diruntuhkan! "

" Selamat tinggal, Eren. "

HAH!?

Di sebuah padang rumput, terlihat seorang anak berusia 10 tahun bangun dari tidurnya.

" Eh, Mikasa? " Orang yang diajak bicara terdiam sebentar, kemudian berkata, " Sudah waktunya untuk pulang."

" Mengapa kau ada di sini? " Bingung. Perempuan yang bernama Mikasa itu bingung dengan apa maksud perkataan anak itu.

" Woy, Eren. Apa kau tidur terlalu pulas hingga kau masih mengigau? " Terlihat seorang anak berumur 11 tahun berbicara pada mereka. Dia adalah Naruto Namikaze.

" Tidak. Hanya saja, aku merasa sudah bermimpi sangat lama. " Jawab Eren, si anak 10 tahun yang baru saja tidur.

" Kau bermimpi apa? " Tanya Mikasa sambil merapikan kayu bakar yang mereka bawa.

" Entahlah. Aku tidak bisa mengingatnya. " Jawab Eren.

" Eren, mengapa kau menangis? Apa kau sudah menjadi cengeng lagi? " Tanya Naruto.

" Eh!? " Gumam Eren sambil memegangi pipinya yang basah karena menangis.

.

.

.

Distrik Shiganshina

" Dengarlah! Tembok ini diciptakan oleh pengetahuan Tuhan. Tembok ini adalah ciptaan Tuhan! Tidak ada seorang pun yang boleh menodai tembok ini! "

Sementara itu di gerbang utara Distrik Shiganshina.

" Jangan bilang siapa – siapa jika aku baru saja menangis. " Ucap Eren pada Mikasa dan Naruto

" Tidak akan. " Jawab Mikasa

" Mungkin aku akan bicara pada Grisha-san. " Ucap Naruto

" Tapi, kalau kamu tidak tahu mengapa kamu menangis, mungkin sebaiknya kamu bicarakan itu dengan ayahmu. " Ucap Mikasa

" Jangan bercanda! Aku tidak mungkin membicarakan hal itu dengan ayah. " Balas Eren cepat

" Apa yang kau tangisi, Eren? " Terdengar seorang pria bicara pada Eren.

" Hannes-san? " Sepertinya pria bernama Hannes ini mendengar pembicaraan mereka bertiga.

" Apakah Naruto memarahimu lagi? " Tanya Hannes

" Hah!? Untuk apa aku menangis? Selain itu, mulutmu bau alkohol. " Ucpa Eren

" Tidak masalah, kan? " Balas Hannes

" Ini masih pagi dan kau sudah mabuk – mabukan? " Tanya retoris Naruto

" Kau mau ikut? " Tawar Hannes

" Maaf, aku masih di bawah umur. " Jawab Naruto cepat

" Hey, kalau kalian mabuk, bagaimana kalian bisa bertarung? " Tanya Eren

" Hah!? Memangnya kapan kami harus bertarung? " Tanya balik Hannes

" Sudah jelas, kan? Ketika mereka menghancurkan temboknya dan masuk ke sini! " Ucap Eren emosi

" Tenanglah, Eren. Tembok ini memiliki tinggi 50 meter. Tinggi mereka maksimal 20 meter. Mereka tidak bisa berbuat apa – apa di hadapan tembuk setinggi itu. " Ucap Hannes

" Sudahlah, Eren. Tidak ada gunanya kita berdebat dengan Hannes-san. Ayo kita pulang. " Ucap Naruto kemudian pergi dan diikuti Mikasa dan Eren

.

.

Di perjalanan pulang, mereka mendengar suara lonceng. Menandakan bahwa Survey Corps alias Pasukan Pengintai telah kembali dari pertempuran mereka di luar dinding. Namun, saat Eren melihat mereka, para anggota Survey Corps, yang ia lihat hanya wajah ketakutan, mengingat mereka baru saja kembali dari neraka. Bukan hanya itu, Eren juga melihat banyak orang dalam keadaan sekarat dan ada pula yang kehilangan beberapa bagian tubuhnya.

" Moses! Moses! " Terdengar seorang emak – emak memanggil nama anaknya. " Anakku, Moses ... aku tidak melihatnya. Di mana anakku? " Ucap si emak pada komandan

" Dia ibunya Moses. Bawa kemari. " Ucap si komandan. Kemudian seseorang memberikan sebuah bungkusan pada si emak. Dan saat dibuka, nampak jelas kalau itu adalah tangan dari Moses

" Hanya ini yang bisa kami selamatkan. " Ucap si komandan

" Tapi ... anakku ... sudah berjasa, kan? " Tanya si emak

WUSH

Tiba – tiba angin bertiup kencang saat si emak menanyakan hal tersebut.

" Tentu saja. " Ucap si komandan lalu terdiam sejenak. Terlihat ia mengeluarkan banyak keringat dingin. " Tidak. Pada misi kali ini, kami –tidak, semua misi kami, TIDAK MENGHASILKAN APA – APA! " Sontak semuanya terkejut dengan penuturan si komandan. " AKU INI MEMANG TIDAK BERGUNA. AKU HANYA BISA MEMBUANG – BUANG NYAWA PRAJURIT. KAMI PUN MASIH BELUM BISA MEMPELAJARI APAPUN TENTANG PARA TITAN. "

.

.

Semuanya kembali dengan damai, kecuali untuk Survey Corps dan Eren. Setelah Survey Corps pergi, Eren membuat masalah dengan seorang pria dan Naruto menghajar Eren untuk membuatnya lepas dari amukan pria itu.

" Tadaima. " Ucap Eren sambil masuk ke rumahnya.

" Okaeri. " Ucap Carla Yaeger, ibu dari Eren

" Wah, Eren. Tumben hari ini kamu semangat mengumpulkan kayu bakar. " Ucap Eren

" Iya... " Jawab Eren. Dengan cepat Carla menjewer telinga Eren.

" Apaan, sih? " Tanya Eren

" Telingamu merah. Kamu pasti berbohong. Mikasa dan Naruto membantumu, kan? " Ucap Carla

Kemudian kegiatan mereka dilanjutkan dengan makan siang

" Minna, selama beberapa hari, ayah akan pergi dahulu. " Ucap Grisha, ayah dari Eren

" Eh, ayah mau pergi? " Tanya retoris Eren

" Ya, ayah harus menemui seseorang di tembok bagian dalam. Ayah akan pulang dua sampai tiga hari lagi. " Ucap Grisha

" Eren ingin masuk ke Survey Corps. " Celetuk Mikasa tiba – tiba dan sukses membuat semua orang terdiam.

" Mikasa, mengapa kau memberi tahu- "

" Eren, apa yang kau pikirkan? Apa kau tahu berapa banyak orang yang mati di luar tembok sana? " Tanya Carla

" Aku tahu! Kalau begitu- "

" Eren. " Potong Grisha. " Mengapa kau ingin pergi ke luar tembok? " Tanya Grisha

" Aku ingin tahu dunia di luar dinding seperti apa. Aku tidak mau mati di dalam tembok tanpa mengetahui apa – apa. " Jawab Eren mantap

" Jadi begitu, ya. Kapalnya telah tiba. Aku harus segera berangkat. " Ucap Grisha

" Tunggu, sayang! Bantu aku membujuk Eren. " Ucap Carla

" Carla, tidak ada seorang pun yang dapat menghambat rasa keingintahuan manusia. Eren, kalau aku sudah pulang, aku akan menunjukkan isi ruang bawah tanah yang telah kularang masuk selama ini. " Ucap Grisha sambil memperlihatkan kunci ruang bawah tanahnya

" Benarkah? " Tanya Eren

" Ya. " Dan dengan jawaban itu, Grisha meninggalkan keluarganya untuk pergi menemui 'seseorang'.

.

.

Di suatu tempat di Distrik Shiganshina. Terlihat beberapa orang sedang mem-buly seorang anak.

" Ada apa, orang kafir? "

BRUK

" Kalau kau sekeras itu, mengapa kau tidak memukulku? " Tanya salah satu pem-bully

" Mana mungkin aku melakukan itu? " Ucap si korban bully

" Apa!? "

" Kalian menghajarku karena kalian menyadari kebenaranku dan tidak bisa membuktikan kalau aku salah. " Ucap si korban bully

" Beraninya kau! "

" Hentikan! " Sebelum si pem-bully memukul si korban, muncul Eren yang bersiap menolong si korban.

" Itu Eren! "

" Dasar bodoh, dia kembali! "

" Dia memang ingin dihajar! "

" Kita hajar dia! "

WUSH

Tiba – tiba di belakang Eren muncul Mikasa dan Naruto.

" Mi-Mikasa dan Naruto ada di sana! "

" Cepat kabur! "

Dengan cepat para pem-bully itu kabur.

" Hah, mereka lari setelah melihatku. " Ucap Eren PD

" Mereka kabur setelah melihat Naruto dan Mikasa. " Ucap Armin, si korban bully

.

.

.

Saat ini, Eren, Naruto, Mikasa, dan Armin sedang membicarakan hal yang seru. Namun, tiba – tiba ...

JEDER

Sebuah sambaran petir berwarna kuning disertai gempa kecil menyerang Distrik Shiganshina.

" Ada apa? Ledakan? " Tanya Eren

Denga cepat mereka berempat lari ke jalan untuk melihat lebih jelas. Nampak sebuah tangan yang besar memengangi bagian atas dinding. Si pemilik tangan secara perlahan – lahan menampakkan wajahnya pada seluruh warga Distrik Shiganshina.

" Mustahil .. Tembok itu tingginya 50 meter, kan? "

" Itu mereka ... Para titan! "

Terlihat si pemilik wajah adalah sebuah titan yang sangat besar. Kira – kira memiliki tinggi 60 meter. Titan itu melakukan ancang – ancang dan menendang gerbang hingga berlubang. Hal itu membuat para titan masuk ke dalam dinding

" Ibu! " Eren langsung berteriak dan lari menuju rumahnya

" Eren, tunggu. " Ucpa Naruto

.

Di rumah Eren

Saat ini, terlihat sebuah batu besar menghantam salah satu sisi rumah. Hal itu membuat atap rubuh dan menimpa kaki Carla.

" Ibu! Ibu! Mikasa, Naruto, angkat yang sebelah sana. " Ucap Eren. Mereka berdua berusaha menyelamatkan ibu mereka. Terlihat para titan mulai mendekati mereka

" Cepat! " Ucap Eren panik

" Aku tahu! "

" Para titan telah mendekat. Eren, kaburah bersama Naruto dan Mikasa. Cepat! " Ucap Carla

" Aku juga ingin ibu selamat. " Balas Eren

" Kaki ibu sudah patah tertimpa reruntuhan. Meski ibu bisa keluar, ibu tidak bisa lari untuk menyelamatkan diri. Kau mengerti, kan? " Ucap Carla

" Aku akan lari sambil menggendong ibu. " Ucap Eren

" Mengapa kamu selalu tidak mau menuruti ibu? Untuk terakhir kalinya, tolong turuti apa kata ibu. " Ucap Carla

Lalu muncul Hannes yang datang dengan 3D Manuver Gear.

" Hannes, syukurlah kau kemari. Bawa anak – anak lari dari sini. " Ucap Carla

" Jangan remehkan aku, Carla. Aku akan membunuh titan itu dan menyelamatkan kalian berempat. " Ucap Hannes lalu melesat ke arah titan. Namun, ia langsung berhenti saat menatap titan yang sedang tersenyum itu. Ada perasaan takut yang menggerogotinya saat melihat titan itu. Dengan cepat ia menggendong Eren dan Mikasa, kemudian pergi menyelamatkan diri. Naruto mengikuti dari belakang

" Terima kasih, Hannes. " Ucap Carla

Kemudian, titan yang tersenyum itu muncul di atas rumahnya. Ia membuka reruntuhan seperti sedang mengorek tempat sampah. Kamudian ia mengangkat tubuh Carla. Carla sempat memukuli tangan si titan. Namun, Naruto menyadari satu hal. Kaki dari Carla ikut memberontak. Ini membuktikan satu hal. Carla berbohong supaya mereka bisa menyelamatkan diri.

Kemudian titan itu meremukkan kepala Carla dan memakannya. Eren bisa melihat darah yang keluar dari tubuh Carla saat titan itu memakan Carla.

.

.

Setelah perkelahian antara Eren dan Hannes yang berhasil diselesaikan oleh Naruto, mereka langsung menuju kapal untuk bisa masuk ke Distrik Trost. Sementara itu, muncul sebuah titan dengan armor di tubuhnya menjebol gerbong bagian dalam. Eren yang melihat itu bersumpah untuk menghabisi semua titan yang ada.

.

.

Beberapa hari setelah para pengungsi menyerbu Distrik Trost, demi menjaga kebutuhan pangan, para pengungsi dikirim untuk mengolah lahan pertanian. Namun, kekurangan pagan tetap tidak bisa dihindari. Karena itu, pada tahun 846, pemerintah pusat meluncurkan ekspedisi untuk mengambil alih Maria Wall dengan memanfaatkan para pengungsi. Namun, semua orang tahu kalau itu adalah upaya untuk mengurangi populasi dan menjaga supaya tidak kekurangan pangan. Salah satu korbannya adalah kakek dari Armin

.

.

Suatu malam di Distrik Trost

" Ini semua salah para titan. Kalau saja kita bisa mengalahkan mereka, kita bisa merebut tanah kelahiran kita. " Ucap Eren saat melihat Armin menangsi kepergian kakeknya. " Armin, tahun depan aku akan bergabung dengan militer. Aku akan menjadi kuat untuk melawan para titan. " Ucapnya melanjutkan

" Aku juga. " Balas Armin

" Hah!? "

" Aku juga akan ikut. " Ucap Mikasa

" Aku juga. " Balas Naruto

" Mikasa? Kau tidak perlu. Kau juga, Naruto. " Ucap Eren

" Eren, Carla-san menyuruh kita untuk bertahan hidup. Dan dia juga menyuruh kami untuk membantumu. " Ucap Naruto

" Baiklah, kita berempat akan bergabung. " Ucap Eren

.

.

Tahun 847. Tempat pelatihan.

" Mulai sekarang, kalian adalah anggota unit latihan ke 104. Akulah yang akan melatih kalian. Namaku Keith Shardis. Aku tidak akan menyambut kalian dengan hangat. Sekarang ini kalian cuma ternak yang menunggu untuk dimakan titan. Kalian bahkan lebih rendah daripada ternak. Untuk tiga tahun ke depan, aku akan melatih kalian. Akan kuajarkan cara bertarung melawan titan. Jika dalam 3 tahun kalian akan menghadapi titan, apakah kalian menjadi makanan saja? Atau kalian akan menjadi tembok agung yang melindungi tembok ini? Atau menjadi pembela umat manusia yang akan membasmi para rakasa? Kalianlah yang menentukan! "

.

.

.

TBC

.

.

.

Yo

Ketemu lagi dengan saya

Alexander Nicholas

.

FF ini merupakan sebuah remake dari FF berjudul sama yang pernah saya publish setahun yang lalu

.

Di sini, Naruto tidak akan menjadi karakter utama, namun dia tetap memiliki peran yang cukup penting

Di bagian awal, saya mengubah mimpi Eren menjadi spoiler ARC terakhir. FF ini dibagi menjadi 2 fase. Yang pertama adalah 'Paradise' dan yang kedua adalah 'Last War'.

Nanti di antara 2 fase itu, akan ada satu fase lagi yang menjadi jembatan antara 2 fase itu. Itu adalah fase ***. Rahasia.

.

Baiklah

Sekian dulu dari saya

Saya pergi dulu

Sampai jumpa di chapter selanjutnya