"Hyung"
.
—Percy Jackson and the Olympiyans & The Heroes Of Olympus —
belong's to
Rick Riordan
.
Hyung (c) Aiko Blue
.
―x―
Hai,Hyung!
Aku ada kelas pagi. Sorry berangkat tanpa membangunkanmu. Aku sudah membuatkanmu menu sarapan yang menyehatkan. Sup wortel warna biru! Yeah, itu baik untuk kesehatan matamu, dan itu keren karena warnanya biru. Pokoknya jangan lupa dimakan!—Percy
Kening Jason berkerut-kerut membaca kertas post it yang menempel genit di pintu kulkasnya. Tulisan Percy. Dan bahkan dalam bentuk tulisan sekalipun, Percy selalu bisa menunjukkan ketololannya. Benar-benar bakat langka.
Jason mencabut kertas itu, meremasnya hingga menjelma menjadi bola kecil dan melemparkannya hingga masuk ke dalam bak sampah di sudut ruangan. Setelahnya, ia menghela napas yang entah mengapa terasa penuh letih.
Semenjak putus dengan Annabeth, Percy jadi semakin sering mengerecokinya dengan dalih 'Kaulah sobat terbaikku. Aku tidak tahu lagi mesti kemana.' Ck, omong kosong. Percy punya puluhan lusin teman yang siap sedia menampung dirinya beserta seluruh kepatah hatian dan kebodohannya. Tapi sialnya, pemuda penggila renang itu justru memilih Jason.
Dan, hyung? Demi kenarsisan Apollo! Sekarang Otak Ganggang yang satu itu justru menambah panjang daftar kekonyolannya dengan berkiblat ke Korea segala. Dan semua ini dimulai dari Sillena yang dengan polosnya berkata pada Percy bahwa cowok jago bernyanyi dan menari itu jauh lebih seksi dibanding jago olahraga.
Jason menghela napas lagi, membicarakan Percy sama sakali tidak mendatangkan faedah. Yang ada, ia justru bisa terlambat datang ke kelas Mr. Hedge. Jadi, pemuda pirang itu memutuskan untuk membuka pintu kulkasnya, dan memakan dengan bangga sup wortel warna biru yang telah dibuatkan secara khusus oleh Percy untuknya.
"Selamat sarapan, Jason! Semoga diare tidak menyebabkan kematian."
Jason menyemangati dirinya, menghadap mangkuk bersisi sup biru yang sudah ia panaskan sebelumnya. Lalu duduk sendirian di meja makan. Jangan ditanya. Rasaya kacau
Lucunya, selama makan sambil menahan muntah. Pikiran Jason justru melayang-layang pada pemuda berambut gelap, dan bermata hijau pirus itu. Setidaknya, Jason menyadari bahwa Percy sudah jauh lebih baik. Ia tidak murung sewaktu-waktu. Tidak melakukan aksi segila bunuh diri atau mencoba tenggelam. Ia tidak lagi berbicara pada ikan-ikan di kolam, dan―
'Hyung?'
Jason tersedak. Supnya menyembur begitu saja, meluncur tidak elit dari mulutnya. Pemikirannya akan suara konyol Percy yang memanggilnya hyung baru saja menginveksinya. Jason buru-buru meminum air dalam gelasnya, lalu mengatur ritme respirasinya yang kacau.
Ini aneh, pikir Jason. Ia sepuluh juta persen benci mendapat panggilan itu dari Percy. Tapi jantungnya justru selalu jumpalitan mengkhianati. Ini sama sekali tidak masuk akal. Tapi Jason kerap kali mendapati dirinya tersenyum tanpa sebab sehabis mendengus sebal karena Percy memanggilnya hyung. Ia tidak mengerti, tapi mendapati Percy memanggilnya begitu membuat Jason merasa lebih besar juga lebih mendominasi Percy, dan ia senang akan hal itu. Jason pasti positif tak waras.
'Jason-hyung.'
Jason menegak habis isi dalam gelasnya. Ia harus segera cari pacar
―untuk Percy Jackson.
―x―
A/N: Sampai detik ini, Aiko masih berpikir kalalu panggilan Hyung jauh lebih manis dari Oppa. Sekian.
Mind to review?
