Shingeki no kyojin punya Hajime isayama bukan punya saya, begitu pula dengan produk yang ada dalam cerita. Nama produk gak di sensor dan saya bukan baliho iklan jadi saya gak bermaksud ngiklan hanya untuk kenyamanan

.

.

"KEJAAAAR!" kata seorang mas-mas office boy di lorong kampus

"jangan sampe leles, eh lolos dia!"

"GANYAAANG!"

Maka pemuda-pemuda saleh tersebut berlari mengejar mangsa mereka. Bagaikan segerombolan warga yang dapet voucher sembako senilai 300 ribu mereka membawa ember, sandal jepit, sampai sapu ijuk hasil colongan di pantri office boy

"SERBUUU!" setelah kalimat tersebut terlontar, maka perang dunia ke-3 telah dimulai!

~(-_-)~

Eren jaeger, satu-satunya manusia paling masokis di Universitas Maria –ah ralat, dia hanya sering ketiban sial makanya terkesan masokis –berlari menuruni tangga yang sudah sepi pengunjung karena gak ada yang mau ngunjungin. Matanya membola saat ia dan tembok kampusnya nyaris berciuman mesra karena kecepatan larinya yang tidak kira-kira

Buaaak, tabrakan terjadi...benjut sudah jidat dan bibirnya "gile, keras banget nih temboknya!" Eren segera melanjutkan kegiatannya –namanya juga tembok keras lha, kalo empuk mah itu kasurmu –sesekali menengok kebelakang menatap muka-muka garang para pengejarnya

Di pintu depan kampusnya, Jean sedang duduk diatas motornya dengan posisi siaga. Masih asik menyeruput es jeruk yang baru di belinya gak berapa lama munculah Eren dari pintu utama kampus

"kabur Jean cepet!" Eren memberi instruksi, sebenernya Jean masih ingin ngadem dulu kebetulan ia berhenti di bawah pohon jambu yang lumayan rindang. Tapi niatnya di urungkan begitu melihat gerombolan para pengejar Eren yang berwajah gahar

Di starter lah motornya, begitu dekat Eren langsung loncat keatas motor diikuti Jean yang langsung tancap gas menghindari gerombolan pendemo sinting

Setelah dirasa sudah cukup jauh Jean-lah orang pertama yang membuka percakapan "eh, lu abis ngambil barang atau bakar rumah orang sih? Di kejar sampe kayak gitu?"

Jean kembali melirik kaca spionnya, takut-takut para pengejar Eren ngambil motor dan mengejar mereka "gua gak tau...awalnya gue lagi ngambil barang di ruang dosen, eh pas gue turun gue kepeleset gak sengaja nabrak si krista...tau-tau orang sekampus pada bilang gue modus" jawab Eren yang masih mengatur pernapasannya

Jean mendengus "terus?" Eren buang ludah "gue gak terima lha, nah itu dia terus semua berbondong bondong mau bunuh gue" Jean berdecak kasihan, prihatin sama nasib sohibnya sejak SD ini

"yang terpenting lu udah siap blom?" Jean menurunkan laju kecepatan motornya, berbelok di persimpangan, Eren menaikan sebelah alisnya "maksud?" ah...susah punya temen belagak lemot, atau emang lemot?

"halah jangan belagak lupa nyet..." Jean sensi setiap kali mendengar kata-kata tolol Eren –pasalnya dia cukup cerdas di kampusnya dan memperoleh beasiswa pula –Eren merogoh sakunya, mengeluarkan secarik kertas lusuh, lecek, dan buluk "iya, iya ritual nglilangin sial gua kan" Eren kembali memasukan kertas lusuh itu kedalam saku

"nah, pinter lu... inget jam 10 di tempat yang itu! jangan lupa lu nyet!" Jean memberhentikan laju motornya di depan rumah Eren "iya, mana mungkin gua lupa. Thanks tumpangannya" Eren turun dari motor Jean "nanti gue aja yang jemput... motor lu butut gua takutnya mogok lama nanti" Jean menancap gas menghilang setelah beberapa menit

Eren memasuki pekarangan rumah "sabar Eren bentar lagi kesialan elu bakal ilang!" Eren menyemangati dirinya.

To Be Continued

a/n

whaaah, apa yang saya bikin?! Terinspirasi dari temen yang sering ketiban sial buak berarti saya ngatain. Saya hanya mau menghibur

saran dan kritik tolong atau sekadar oleh-oleh di kotak review, saya butuh untuk memperbaiki kekurangan dari fic ini (saya gk nerima flame karena gak membangun)