Title : BTS Couple Drabble
Rated : M
Cast/Pairing : BTS member/JinJim (Jin X Jimin)
Disclaimer : Semua cast buka milik saya (maunya sih milik saya ._.) Tapi cerita gaje ini milik saya.
Warning : Boys love, lemon
DON'T LIKE DON'T READ
Seorang pemuda manis terlihat terbaring lemas di sofa dorm, ya dorm milik boyband yang akhir-akhir ini sedang naik daun dengan track hits 'I Need U' milik mereka, BTS. Pemuda manis yang terbaring itu Jimin, dia baru saja sampai ke dorm setelah latihan keras untuk mengembalikan absnya yang menghilang.
Latihan keras, diet ketat, sungguh membuatnya lemas. Jimin memejamkan matanya, berharap bisa tidur sejenak dengan tenang. Tetapi tak lama setelah dia memejamkan mata, dirinya merasakan tangan besar mengelus pelan surai coklatnya.
Tanpa membuka mata pun Jimin tahu pemilik tangan besar itu, ya kekasihnya, Kim Seokjin atau lebih sering dikenal dengan nama panggung Jin. Jimin menikmati elusan tangan besar kekasihnya di kepalanya. Jimin selalu suka disaat seperti ini, ketika dibelakang layar, kekasihnya begitu lembut dan memanjakannya.
"Kau kenapa hm? Lelah?" Sang kekasih mulai membuka suara menanyakan keadaan Jimin yang nampak tidak baik.
Jimin menggeleng lemas "Hanya lemas hyung, diet dan latihan menguras semua energiku." Jimin masih setia memejamkan matanya, dirinya mulai mengantuk dengan elusan lembut dikepalanya.
"Bukankah sudah pernah kukatakan jangan memaksakan diri? Untuk apalagi membentuk abs, ARMY mencintaimu bukan karena abs itu kan." Nada Jin terdengar kesal. Jimin membuka matanya, menatap Jin lalu beranjak duduk disebelah Jin.
"Aku melihat berbagai kritik tentang absku yang hilang ya untuk menyenangkan ARMY apapun akan kulakukan hyung." Ujar Jimin lalu menyandarkan kepalanya ke bahu lebar milik Jin.
"Tetapi tidak seperti ini juga, lagian, semua yang ada di dirimu itu adalah milikku Jiminie, jangan diperlihatkan kepada orang lain apa yang seharusnya menjadi milikku." Jin mendengus kesal, Jimin tersenyum kecil melihat tingkah kekasihnya, terkadang dingin, tetapi juga lembut dan terkadang sifat posesifnya keluar.
"Jiminie~" panggilan lembut dari Jin membuat Jimin menolehkan kepalanya menatap Jin. Jin tersenyum licik sebelum meraup bibir Jimin yang semakin hari semakin menggoda dengan lapisan lipbalm itu.
Sebenarnya Jimin mempunyai firasat buruk karena senyuman Jin, tetapi tetap saja Jimin mengalungkan kedua lengannya ke leher Jin, membalas ciuman panas itu karena jujur saja Jimin juga merindukan Jin.
Lidah nakal Jin mulai bermain didalam gua hangat milik Jimin, mengajak lidah Jimin untuk saling membelai. Dengan senang hati Jimin menerima ajakan itu, dan seakan-akan tidak mau kalah, Jimin menghisap lidah Jin dengan gerakan pelan, sensual, membuat Jin semakin tidak tahan saja dengan kekasihnya itu.
Perlahan Jin mendorong tubuh Jimin sehingga posisinya menjadi Jimin yang rebahan di sofa dengan Jin berada diatas Jimin dan masih senantiasa memainkan lidah mereka. Tangan nakal Jin meraba leher Jimin perlahan membuat sang empunya kegelian, lalu turun dan sampailah kepala dua tonjolan di dada Jimin yang terasa mengeras dari luar kaosnya.
Jin memainkan dua tonjolan itu, mengelus, menekan, bahkan mencubit kedua nipple nakal yang menegang itu. Desahan kecil mulai keluar dari mulut Jimin yang masih saja diraup rakus oleh Jin.
"Jin hyunghh~" Jimin menjambak pelan surai hitam Jin untuk menyalurkan perasaannya. Bibir Jin mulai menjelajahi leher Jimin, hanya sekedar mengecup dan memainkan lidah disana karena bahaya jika tertinggal bekas di area leher.
Tangan Jin pun tidak diam, terus saja melanjutkan perjalanan sampai tangannya mencapai pangkal paha Jimin. Jin meremas pelan paha dalam Jimin, bermaksud melemaskan otot-otot Jimin, tetapi perbuatannya malah membuat tubuh Jimin semakin menegang saja.
Jimin menggerang pelan, dirinya tidak tahan atas sensasi yang Jin buat kepada tubuhnya. Jimin mendorong Jin, membalikan keadaan. Posisi Jimin sekarang menduduki tepat pada gundukan milik Jin, membuat Jin merasa sesak pada celananya.
"Jin hyungh~" panggil Jimin sembari mendesah, lalu menggerakan pinggulnya, menggesekkan buttnya pada milik Jin yang masih terbungkus celana itu. Desahan Jin mulai terdengar, Jimin yang seperti ini membuatnya semakin bernafsu, Jin juga mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, seakan mendesakkan miliknya pada hole milik Jimin.
Desahan Jimin terdengar semakin jelas saja. Dengan cepat Jimin segera melepas semua pakaian yang melekat pada tubuhnya, perlahan dia turun dari badan Jin, mendekatkan wajahnya kepada gundukkan milik Jin yang mulai membengkak, menggesekan pipinya ke gundukan milik Jin, lalu melepas zipper celana Jin menggunakan mulut dan giginya.
Jin semakin naik melihat tingkah Jimin. Apa kesibukan dan lelah yang membuat Jimin senafsu ini? Pikir Jin. Mata Jimin tampak tidak fokus, dan juga ditutupi oleh kabut nafsu. Saat bawahan Jin terlepas, milik Jin menampar pelan pipi Jimin. Jimin tampak takjub.
"Milikmu adalah milikku hyungh~" Jimin langsung mengocok milik Jin dan memberikan remasan kecil pada twinsball Jin. Jin mengeram tertahan atas perbuatan Jin pada miliknya, menyebabkan miliknya semakin tegang.
Tidak sampai disitu, mulut Jimin juga ikut berpartisipasi, menjilat dan menghisap milik Jin, tangannya yang satu lagi meremas miliknya sendiri. Jimin tampak sangat bernafsu hari ini seperti kucing yang sedang dalam masa heat nya, pikir Jin.
Dirinya tidak tahan lagi, dengan perlahan Jin membawa Jimin menjauh, Jimin melepaskan jilatan dan kulumannya sehingga terciptalah benang saliva antara milik Jin dengan mulut Jimin. Jimin menatap Jin dengan pandangan sayunya, seakan memohon Jin untuk cepat membawanya menuju kenikmatan.
Jin segera memperbaiki posisi Jimin, membuat Jimin membuka kakinya dengan lebar sambil mengocok milik Jimin, membuat Jimin meracau meminta lebih. Jin memberikan ketiga jarinya untuk dikulum Jimin sebagai pemanasan untuk hole Jimin nanti.
Dengan senang hati Jimin menerima jari panjang Jin, mengulumnya dengan cepat. Semakin cepat Jimin mengulum jarinya, semakin cepat pula kocokan tangan Jin pada milik Jimin. "Nghhh hh h-hyunghh hh hahhh ahhh~!" Jeritan Jimin terdengar keras di dorm sepi itu, Jimin telah mencapai puncaknya.
Cairan milik Jimin keluar cukup banyak, membasahi tangan dan juga perutnya sendiri. Jimin terengah dengan memejamkan matanya, tak lama kemudian dikejutkan oleh serangan tiba-tiba dari Jin. Jin memasukkan miliknya kedalam hole Jimin dalam sekali hentakan, Jimin merasa perih, rasanya ingin menangis saja.
"Maafkan hyung sayang, hyung tidak tahan~" Ucap Jin lalu dengan cepat Jin kembali meraup bibir Jimin, menenangkan Jimin. Tak lama kemudian Jimin mulai menggerakan pinggulnya, isyarat untuk Jin agak menggerakkan pinggulnya. Jin mulai bergerak menggenjot Jimin dibawahnya.
"Ahh hyunghh hh fasterhh hh~" desahan Jimin terdengar sensual, membuat Jin bersemangat untuk mempercepat gerakannya, gerakan yang akan membuat mereka mencapai kenikmatan bersama.
-oOoOoOoOoOoO-
Jimin masih tertidur sedangkan Jin yang sudah bangun mengelus sayang surai coklat Jimin. Pandangan Jin terkunci kepada bibir menggoda milik Jimin. Dirinya teringat akhir akhir ini Jimin senang sekali memakai lipbalm, apa itu juga upaya Jimin untuk menggodanya?
Jin mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin, lalu mulai mengecup bibir Jimin, berlanjut sampai mengulumnya. Jimin merasa sesak dan terusik mulai membuka matanya lalu mendorong pelan Jin untuk menjauh. Sungguh, dia sangat lemas sekarang.
"Pagi sayang~" sapa Jin dengan memasang senyumnya untuk menyambut pagi indahnya bersama Jimin, tetapi ekspresi Jimin malah sebaliknya, Jimin terlihat kesal.
"Waeyo sayang? Seharusnya pagi ini sudah segar kan?" Ujar Jin dan mengelus pipi Jimin yang malah kelihatan makin chubby. Jimin men pout kan bibirnya.
"Dasar hyung bodoh, aku makin lemas tahu, badanku sakit semua, pabo pabo pabo." Ujar Jimin sambil memukul dada Jin pelan.
"Salahkan dirimu sendiri yang terlalu menggoda sayang, dan perihal semalam, bukankah kamu yang ingin dimasukki hm?" Ujar Jin sambil menyeringai dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin. Jimin merasa wajahnya semerah tomat sekarang karena malu, ya semalam dia yang terlalu agresif.
"J-jangan memdekat.." Jimin berusaha menghindari Jin yang semakin mendekat padanya. Seringaian masih saja betah menghiasi wajah Jin dan dengan cepat Jin kembali meraup bibir ranum itu untuk kesekian kalinya. Teriakan Jimin memenuhi dorm sepi pagi itu.
Kemana yang lainnya? Hoo semuanya pergi dengan pasangan masing masing dan juga tidak ingin mengganggu kegiatan JinJim kemarin dan juga pagi ini.
-THE END-
Kembali dengan FF untuk couple JinJim :3 FF ini terinspirasi dari abs Jimin yang menghilang saat pembuatan Summer Package Kinabalu dan abs nya kembali saat TRB – maka jadilah FF tidak senonoh ini :')
Disini mungkin kami akan membahas beberapa review di FF kemarin ya soal VKook drabble itu. Seperti yang ditulis, VKook disana incest, tentu saja mommy tahu, karena anaknya yang rapuh itu mommy tidak sanggup menolak hubungan mereka.
Lalu soal admin armytaemelon itu, dia cantik kayak Ariana xD
Untuk request FF, boleh request dari moment kok, sebisanya akan kami buatkan jika ada waktu :3
Kenapa FF ini nggak digabungin ke Kim Family Drabble? Karena lapak itu khusus menceritakan Keluarga Kim, keluarga kecil papi Namjoon dan mami Yoongi :3
Sampai disini saja cuap-cuapnya, kritik, saran pertanyaan boleh dituangkan ke kotak review dan akan kami jawab dilain waktu :3
Yang mau PDKT (?) boleh cek IG: sugamon9394
Atau masih ada yang bingung tentang Kim Family bisa di cek .com (hilangkan tanda kurung)
Last, mind to review?
