MASA DEPAN
DISC : Boboiboy by Monsta studio
OC: Boy, Mimi, Ah Meng, dan Mei (siapa mereka? Baca aja deh fic ini…)
Summary : karena akhir-akhir ini Gopal sering telat, ia pun memohon kepada Ying untuk bertukar kuasa untuk sementara. Namun siapa sangka jam kuasa Ying malah membawanya berpetualang ke masa depan! Apakah reaksi Gopal saat melihat dirinya dan kawan-kawannya di masa depan? Warning: OC, OOC (mungkin), Gaje, Typo, dll.
Halo! Bertemu lagi dengan Shabyina! Semoga kalian suka dengan Fic saya ini! (Yaelah, bukannya lanjutin fic, malah bikin fic baru. *dihajar)
SELAMAT MEMBACA!
MASA DEPAN
Chapter 1
"Wah,wah… Gopal, kau terlambat lagi…" kata Cekgu Papa saat melihat nya datang tergopoh-gopoh ke kelas.
"Hosh…hosh.. maaf Cekgu, saya bangun kesiangan lagi…" kata Gopal dengan napas terengah-engah.
"Ini dah ketiga kalinya kau terlambat Gopal! Kau ini melalukan apa?" tanya Yaya kesal.
Gopal hanya nyengir malu-malu kucing menanggapi perkataan Yaya.
"Haiya, Gopal… kau kan tak bantu Ayah kau kerja, tapi kenapa bisa terlambat? Tengok, Boboiboy saja yang bantu Atoknya di kedai pun jarang terlambat…!" kata Ying sambil menunjuk Boboiboy. Orang yang ditunjuk hanya nyengir malu-malu menanggapinya.
"Sudah…sudah… jangan berkelahi wahai anak murid kebenaran. Nah, Gopal seabagi hukumannya, saat jam istirahat nanti kau… HARUS LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI!" teriak Cekgu Papa dengan ludah muncrat ke mana-mana.
Sepulang sekolah, mestinya Gopal bisa langsung pulang. Namun Yaya malah memberinya tambahan hukuman, yaitu membantu tugas piket hari ini. Padahal kaki Gopal sudah pegal luar biasa karena hukuman dari Papa Zola.
Beruntung hari ini juga Boboiboy mendapat tugas piket, jadi mereka pun menyapu kelas bersama-sama.
"Eh, Gopal. Kenapa kau akhir-akhir ini kau sering terlambat?" tanya Boboiboy membuka percakapan.
"E…hehe… rahasia ya…" kata Gopal malu-malu.
Boboiboy hanya mendengus kesal dan kembali menyapu.
Sebenarnya Gopal malu mengakuinya, tapi penyebab ia akhir-akhir ini terlambat adalah bangun kesiangan karena suka bermain game Papa Zola 6 di tengah malam. Apa ayanya tidak tahu? Ayah dan Ibunya sedang pergi ke luar kota selama beberapa hari. Awalnya Gopal ingin ikut, tapi Ayahnya menolak dengan alasan sekolah dan 'harus belajar mandiri'.
Yah, beginilah jadinya. Gopal yang sendirian di rumah memanfaatkan situasi ini untuk bermain game sepuasnya. Tapi hal itu membuatnya lupa waktu….
"UUh… bagaimana caranya agar aku bisa tetap main game tapi tidak telat? Coba saja aku punya kekuatan untuk memanipulasi waktu…" gumam Gopal dalam hati. Tiba-tiba ia tersentak, "Tunggu dulu, waktu…?" lalu sebuah bohlam (?) menyala di atas kepalanya. Ia langsung melempar sapunya lalu berlari ke luar kelas untuk melaksanakan idenya. Tiba-tiba….
"Hei, Gopal! Jangan melarikan diri dulu! Piketnya belum selesai tahu!" teriak Boboiboy kesal dari kelas.
Gopal pun kembali ke kelas dengan nyengir malu di wajahnya.
Akhirnya setelah piket selesai, mereka berdua pun pergi bersama-sama menuju kedai Tok Aba. Saat sampai, dilihatnya Yaya, Ying, dan Fang sedang duduk santai di sana. Boboiboy pun segera membantu Tok Aba melayani pembeli sedangkan Gopal duduk di samping Ying sambil memesan special hot chocolate (ngutang lagi…)
Setelah ia meminum pesanannya, ia pun segera melaksanakan idenya. Ia lalu berkata ke Ying, "Ying, aku punya permintaan, mau tak?"
"Aik? Permintaan apa?" tanya Ying heran.
Ia pun berbisik ke Ying," Boleh tak kita bertukar kuasa? Sehari saja… besok pasti kukembalikan."
"EH?! Tukar kuasa?! Aku tak mau!" jawab Ying sambil memalingkan muka.
"Ayolah Ying…. Cuma sehari saja…. Biar aku tidak telat ke sekolah besok…."mohon Gopal.
Akhirnya setelah Gopal memohon-mohon, Ying pun berkata, "Baiklah! Tapi Cuma sehari saja, besok harus dikembalikan!"
"HORE! Terima kasih Ying!" teriak Gopal gembira.
Ying pun melepas jam kuasanya dan menyodorkannya ke Gopal, begitu pula sebaliknya.
"Eh? Gopal, kenapa kau minta Ying untuk bertukar kuasa?" tanya Fang.
"Apa kau ini sudah bosan dengan kuasa kau kah?" tanya Yaya.
"Ish, bukan macam tu! Aku Cuma… nak rasakan seperti apa rasanya bisa lari cepat seperti Ying saja!" jawab Gopal bohong.
"Iya kah? Mencurigakan…. " kata Boboiboy dengan wajah curiga.
"Boboiboy…. bisa minta tolong tak? Tolong antarkan koko ini ke alamat ini." Tiba-tiba Tok Aba muncul sambil membawa sekotak koko dan secarik kertas berisi denah.
"Wah, jauh sekali tempatnya…" kata Boboiboy terkejut melihat denahnya.
"Tak apa Boboiboy! Biar aku saja yang antar!" seru Gopal tiba-tiba sambil mengambil kedua benda itu.
"Eh? Kau yakin Gopal? Tempat ini kan jauh sekali…"
" Tak apa… dah, aku pergi dulu.." kata Gopal untuk mengambil ancang-ancang berlari.
"Eh…tunggu Gopal! Aku ikut temani kau!" seru Ochobot tiba-tiba.
"Kenapa kau ingin ikut Ochobot?" tanya Gopal.
"Aku ingin awasi tahu jam kuasa Ying itu tak cocok bagi tubuhmu…" jelas Ochobot.
"Oke! Ochobot, pegangan padaku! LARIAN LAJU!" Gopal pun berlari sangat kencang dengan Ochobot bersamanya.
"Haduh… walau aku dah pakai jam kuasa Ying pun kenapa aku tetap capek ya..?" kata Gopal dengan napas terengah-engah.
Hoo… rupanya setelah mengantar pesanan koko dan baru saja mau pulang, entah mengapa ia merasa capek sekali sehingga ia lebih memilih berjalan biasa tanpa bantuan kuasa Ying.
"Ochobot, Ying yang bisa lari sampai kutub terlihat biasa-biasa saja. Tapi kenapa aku yang Cuma lari sampai sini saja tetap capek ya?" tanya Gopal ke Ochobot.
Ochobot lalu segera meng-scanning tubuh Gopal, "Hehehe… tampaknya kuasa Ying tidak cocok bagi tubuhmu. Ditambah lagi kau gemuk, jadi tak kuat lari." Jelasnya.
:Hmph… sudahlah, kita kembali ke kedai saja…" kata Gopal.
Mereka pun berjalan bersama. Tapi tiba-tiba….
"HUWA!" Adu du dan Probe muncul di depan mereka. Sengaja berteriak agar mereka kaget.
"HAH?! A…ada apa?!" teriak Gopal kaget.
"Muahahaha…. Aku akan tangkap kau dan juga bola kuasa! Sekarang Boboiboy tak ada di sini, jadi ia tak bisa menolong kalian!" jelas Adu du.
Ochobot berteriak ketakutan dan bersembunyi di belakang Gopal. Gopal sendiri merasa ketakutan setengah mati.
"Probe, tembak mereka!" perintah Adu du.
Probe segera melepaskan tembakan laser ke arah mereka berdua. Gopal hanya menutup muka ketakutan. Tembakan pertama mengenai jam kuasa Ying di pergelangan tangan Gopal.
Tiba-tba jam kuasa Ying tampak bergetar lalu mengeluarkan cahaya terang sekali sehingga Adu du dan Probe menutup mata karena silau.
Begitu cahayanya hilang, mereka pun membuka mata. Mereka langsung terkejut saat melihat Gopal dan Ochobot menghilang.
"HAH?! Mereka hilang kemana incik bos?" tanya Probe.
"GRR… mereka pasti kabur! Probe, ayo kita cari mereka!" perintah Adu du. Mereka pun pergi meninggalkan tempat tersebut.
Kemanakah Gopal dan Ochobot?
"Haduh… eh, dimana ini?" tanya Gopal yang baru sadar dari pingsannya terkejut saat mereka berada di lorong Pak Senin Koboi. Tapi entah mengapa suasananya berbeda…
Ochobot yang baru bangun juga terkejut, " Eh, kenapa tiba-tiba kita berada di lorong Pak Senin Koboi?" tanyanya heran.
Gopal lalu menatap sekelilingnya. Tiba-tiba matanya tertuju pada setumpuk Koran di pinggir lorong. Walau bekas, tapi tampaknya baru terbit dua hingga tiga hari yang lalu.
Gopal lalu mengambilnya dan melihat tanggalnya.
"HAH?! TAK MUNGKIN!" teriaknya kaget.
"Ada apa Gopal?!" tanya Ochobot.
Dengan gemetar Gopal menunjuk tahun yang tertera pada koran itu, "Ja…jadi kita berada di waktu 23 tahun yang akan datang?! Kenapa kita bisa ada di sini?!" teriaknya.
"Hoi, Gopal… kau salah hitung. Yang benar 21 yang akan datang, bukan 23! Soal kenapa kita ada di sini…" Ochobot berpikir sejenak, lalu melirik jam kuasa Ying di pergelangan tangan Gopal, "Oh, aku tahu! Penyebabnya pasti jam kuasa Ying!"
"Eh? Apa hubungannya dengan jam kuasa Ying?" tanya Gopal.
"Kau tahu kan kalau kuasa Ying adalah memanipulasi waktu? Jadi waktu tembakan Probe mengenai jam kuasa itu, malah membuatnya mengalami kerusakan dan mendapat tambahan energi sehingga kita terlempar ke masa depan…" jelas Ochobot npanjang lebar.
"Oh… tapi bagaimana caranya kita pulang?" tanya Gopal.
Ochobot lau meng-scanning jam kuasa Ying, "Hm… sepertinya, membuat kita terlempar ke masa depan sangat menghabiskan energinya. Jadi kita harus tunggu beberapa saat hingga tenaganya terkumpul kembali. Hingga saat itu sebaiknya jangan gunakan kuasanya agar pengumpulannya tak terganggu…" jelas Ochobot panjang lebar.
"Aiyoyo… jadi harus menunggu? Hm… Oh, aku tahu! Sembari kita menunggu kita lihat-lihat masa depan yuk!" ajak Gopal.
"Eh…. Tunggu dulu Gopal! Kamu boleh saja lihat-lihat masa depan, tapi janji jangan ceritakan pada siapapun! Karena bisa saja akan merubah sejarah…" jelas Ochobot khawatir.
"Oke, oke… aku mau lihat sekolah ah~~~" kata Gopal sambil berlari.
"Eh, tunggu aku Gopal…!" teriak Ochobot mengejar.
Kini mereka telah sampai di Sekolah Rendah Pulau Rintis. Penampilan sekolah itu masih sama dengan dulu. Mereka pun diam-diam menyelinap masuk ke sekolah. Lalu Gopal diam-diam mengintip ruang guru dari jendela.
"Bagaimana kabar Cekgu Papa ya?" tanya Gopal penasaran. Tiba-tiba pintu ruang guru terbuka, dan masuklah seorang pria berwajah india berusia 33 tahun yang wajahnya sangat mirip dengan Gopal.
"EH?! ITU AKU?! Aku jadi Cekgu?!" teriak Gopal kaget.
"Ssst… Gopal, jangan keras-keras!" bisik Ochobot.
Untungnya si (kira-kira) Gopal dewasa tidak menyadari kehadiran mereka. Ia langsung duduk di salah satu bangku sambil menghela napas. Tampaknya lelah sekali.
Tok…tok…tok… "Assalamuaikum, Cekgu. Boleh masuk?" tiba-tiba pintunya diketuk dan terdengar suara 2 orang bicara bersamaan, laki-laki dan perempuan.
"Iya…" jawab Gopal dewasa pendek.
Pintunya pun terbuka. Masuklah 2 orang anak kecil yang menggunakan seragam sekolah. Tampaknya mereka murid sekolah ini (Ya-iyalah!). Yang satu perempuan, berusia 9 tahun, dan memakai hijab pink. Wajahnya, menurut Gopal, sangat mirip dengan Yaya.
Yang satunya lagi sepertinya adiknya. Bocah laki-laki berusia 7 tahun yang memakai topi orange polos yang dihadapkan ke depan. Gopal berani sumpah, jika anak itu memakai topi dinosaurus yang dihadapkan ke belakan beserta jaket orange, dia akan sama persis dengan Boboiboy.
"Oh… rupanya kalian, Mimi dan Boy. Ada apa?! Mau lunasi hutang ya?!" tanya Gopal dewasa galak.
"Lho? Bukannya Cekgu Gopal yang hutang sama Ayah?" kata si anak bertopi orange -Boy- itu.
"Eh… ehehe.. soal hutang itu mulai hari ini aku cicil… Eh… sudahlah, ada masalah apa?" kata Gopal dewasa gugup sambil mengubah topik.
Kali ini gadis berhijab pink -Mimi- yang menjawab, "Kami Cuma mau nmenyampaikan pesan dari Ayah dan Ibu kalau hari ini tolong mampir ke kedai. Karena aka nada tamu yang datang…"
"Oh… siapa tamu itu?" tanya Gopal dewasa.
"Ayah masih merahasiakannya…" jelas Boy pendek.
"Oke…oke… aku akan datang… sekarang kalian pulang saja ya? Toh ini jamnya pulang sekolah." Kata Gopal dewasa.
"Baik Cekgu. Kami pulang dulu ya! Wassalamualaikum…" Mimi pun menggandeng tangan Boy dan pergi keluar.
Gopal dan Ochobot terpaku di tempatnya, bingung plus terheran-heran dengan 2 anak kecil tadi.
"Hm… siapa sebenarnya 2 anak kecil tadi Ochobot?" Tanya Gopal.
"Aku tak tahu… tapi kenapa wajah mereka sangat mirip dengan Yaya dan Boboiboy?" kata Ochobot.
Mereka berdua pu berpikir, lalu mereka tersentak dengan wajah kaget.
"HAAH?! Jangan-jangan kedua anak itu adalah…"
"HEI! Siapa di sana?!" Tiba-tiba Gopal dewasa berdiri dan menengok ke jendela dengan wajah garang.
Baru sadar karena tadi berteriak, mereka pun langsung lari dari situ sebelum Gopal dewasa melihat mereka. Akhirnya setelah aman, Gopal member usul ke Ochobot, "Ochobot, bagaimana kalua kita ikuti 2 anak tadi? Siapa tahu dugaan kita benar…"
Ochobot mengangguk setuku. Mereka pun menyusuri jalan untuk mencari mereka…
TBC
YAH, awalnya saya pengennya one-shot, tapi udah gatel pengen lagi saya baru tahu klo besok Boboiboy ultah, jadi sekalian buat meramaikan, saya publish aja. hehehe...
Yak, saya usahakan chapter 2 publish secepatnya.
REVIEW! REVIEW! REVIEW!
