Captain Tsubasa (c) Yoichi Takahashi

Midori Ozora (c) 220734khageswara

WARNING! OOC, gaje, dan setting amburadul ini karena si author yang ngeden inspirasinya kelamaan. Butuh kesabaran buat mencerna isinya..., well enjoy!

Field Party: Lost in Indonesia

Part 1: Prolog

by 220734khageswara

"Yesh! Gue dapet hadiah!"

Suara keras yang menggema seisi rumah mewah keluarga Misugi pun membuat para maid dan butler di rumah itu bersiap-siap layaknya simulasi gempa. Mereka lebih heboh lagi ketika tau si toa berjalan itu yang ternyata adalah tuannya sendiri, Jun Misugi.

"Ng, tuan muda Jun..., ada apa tuan?" tanya salah satu maidnya. Takut-takut tuannya itu kena sakit jantung akut.

"Gue dapet hadiah nih dari undian. Lumayan lho, hadiah tunai sebesar 200 juta yen! Wohooooooo!" Misugi pun kegirangan sampe dia lupa kalo dia ini pemuda yang wajib jaim.

"Padahal tuan muda kan bisa minta ke tuan besar..."

"Hush! Gue bukan anak kecil lagi deh..., gue lagi butuh liburan dan ternyata para dewa udah jawab doa gue! Yeeeeeey! Mari liburaaaaaaan!"

Para maid dan butler yang melihat kejadian itu hanya ngelus dada sambil berharap tuan muda mereka gak mendadak anfal.

~000~

"200 juta yen!? Anjir, tu duit mau lo apain?"

Suara Matsuyama meninggi di ujung hape sana. Misugi menjauhkan kupingnya dari hape kesayangannya itu.

"Kapten Matsuyama, kuping gue normal, oke? Atau lo ini mau bikin gue jantungan apa ya?"

"Kalo jantungan sih wajar, lo kan ada riwayat..."

"Gue gak mau bahas wey!" seru Misugi sewot. "Gue telepon lo ni mau nawarin elo buat liburan cuy! Mau gak?"

"Gue sih mau aja, ohohohoho gue bawa apa nih?"

"Bawa kulkas, bawa rumah, bawa jemuran tetangga..., ya bawa diri lah boy!" seloroh Misugi. Karena terlalu hebring, Misugi mau-maunya ngeladenin Matsuyama yang doyan bercanda di waktu luang. Kok waktu luang? Yah kalo di lapangan, Matsuyama jaim abis. Secara deh, dia kapten gituuuuuu.

"Iye deh, ajak yang lain dong ya? Plis plis plis! Trus tujuan kita kemana? Emang situ punya paspor? Blablablablablablabla..."

"Matsuyama, kayaknya gue telepon yang lain juga ya..." Misugi memilih nyerah dan segera tutup teleponnya. Langsung saja Misugi menelepon seseorang yang cukup waras seperti dirinya, yakni Taro Misaki.

"Halo, ini Taro Misaki..., Misugi? Ada apa?" tanya Misaki. Suaranya lebih lembut dibandingin suara Matsuyama yang ceplas-ceplos bak petasan injek.

"Misaki, lo mau ikut liburan gak? Kebetulan gue lagi ada rezeki lebih nih..., hayu kita kemana gitu."

"Serius!? Asiiiiiik aku mau liburan! Aku udah suntuk banget lho ini! Kapan nih?"

"Itu sih nanti kita tentuin pas kita ketemu bertiga..., ok kan?"

"Oke aja sih. Hayu kita ketemuan ya!"

"Sip. Besok siang di kafe Shinjuku ya!"

"Asik! Oke deh!"

Klik!

Akhirnya telepon itu berakhir juga..., tapi sebelum itu Misugi inget sesuatu...

"Oh iya, gue telepon satu orang lagi deh."

~000~

Taman Shinjuku. Area metropolitan ini menjadi tempat pertemuan 3M (Misaki, Matsuyama, dan Misugi) untuk ngebahas liburan dadakan mereka. Sambil nyedot lemon squash sampe abis, Misugi langsung membuka obrolan.

"Nah, mari kita bahas soal liburan kita!" seru Misugi.

"YEAH!" Misaki dan Matsuyama bersorak barengan.

"Tapi kita ngobrol ini sambil nunggu seorang lagi ya?"

"Seorang lagi? Ohohoho, lo pasti mau buang sial ya? Soalnya kalo bertiga itu kan pamali gitu?" tanya Matsuyama ucul. Tangannya nyomot kue kering yang kesekian.

"Matsuyama ini deh, aneh-aneh aja kamu ngomong. Hahaha..." Misaki hanya geleng-geleng kepala.

Suara hentakan sepatu kets terdengar ke arah 3M itu. Mereka pun menoleh dan tidak menduga siapa si pemilik sepatu itu. Seorang cewek berpakaian kaos T-shirt super oblong dan celana pendek. Mereka mengenalnya sebagai Midori Ozora.

"Midori yang dateng ternyata! Waduh, kesalahan lo, Misugi!" Matsuyama langsung tepuk-tepuk meja seakan-akan mau ngajak rusuh. Misugi langsung dorong muka Matsuyama sampe dia gak bisa ngomong.

"Kesalahan apa sih? Gue yang undang karena gue yang punya hajat! Ih, kok elo yang sewot?"

"Gue kira ini acara only boys doang, eh ada cewek nyelip..., gak enak dong!"

Matsuyama menggerutu, tapi matanya tetap melirik ke Midori yang masih anteng berdiri disitu. Dia berharap Midori gak menghantamnya dengan bogem mentah setelah ini.

"Jangan dengerin Matsuyama deh, Midori. Ehehehehe..., ayo sini duduk..." kata Misaki sambil mengambil kursi kosong. Dengan gentleman, Misaki menaruh kursi itu dan mengajaknya duduk.

"Cihuuuuy, kenapa Midori gak dipangku sama abang Misaki aja sih? Ahay ahay ahay!" Matsuyama terus aja usil. Midori langsung jitak kepala Matsuyama sampe ada benjol segede bola tenis.

"Hikaru berisik amat sih?! Kayak ibu-ibu arisan deh! Hhhhhhhh, ng btw, dalam rangka apa lo undang gue, Jun?" tanya Midori.

"Kebetulan gue ada rezeki nih, makanya gue ajak kalian buat liburan nih. Kira-kira, mau liburan kemana? Ke luar negeri juga gak apa kok, nanti diurusin visanya."

Mereka pun langsung hening. Mikir tujuan keberangkatan itu gak gampang karena otak mereka ini macem-macem kepengennya. Siapa tau ada yang mau ke Inggris, ada yang mau ke India, atau malah ada yang mau ke Antartika.

(Emang bisa?)

"Kalo Jun nyaranin kemana?" tanya Midori.

"Gue sih, ke Belanda. Hehehe." jawab Misugi polos. Matsuyama, Misaki dan Midori hanya pasang muka 'sori-gue-gak-berkenan'.

"Aku mau ke Perancis, ehehehe..." kata Misaki. Muka mereka yang kayak tadi mengarah ke Misaki sekarang.

"Wualah, ada niat terselubung Misaki nih, inget do'i choy!?" Matsuyama langsung rangkul-rangkul Midori yang manyun pas tau Misaki mau ke Perancis. Ada apa gitu? Gak tau, tanyain aja. /plak

"Trus apa dong? Matsuyama ada ide?"

"Gue mah maunya ngebolang ke Korea Selatan. Lumayan, girlband cantik-cantik disana. Hahahaha!" Matsuyama ngakak sejadi-jadinya. Kayaknya Matsuyama terobsesi sama cewek cantik berkaki mulus, trus Yoshiko apa dong? Masih kurang mulus apa ya? Apa kudu operasi plastik dulu? Trus kenapa authornya yang sewot sih?

"Mentang-mentang gak ada ceweknya ya, liar otaknya semua..." Midori hanya menghela napas panjang. Untung aja Midori udah hapal sama sifat-sifat tiga lelaki kocak ini karena kalo udah di timnas, mereka kayak jaim gitu. Iya lah, 3M. Matsuyama, Misugi, dan Misaki. Sebuah kombinasi bak Trio Lestari yang memiliki kesamaan visi dan misi. Soal sepakbola tentunya...

"Kalo Midori? Kan lo manajernya kita-kita." Matsuyama menunjuk Midori yang masih mikir.

"Apa ya? Hem..."

"Apa?" 3M itu menatap Midori dengan penasaran.

"Duh, gue malah mules lihat muka kalian kayak gitu.."

"Ya makanya cepetan dong!"

"Indonesia!"

KRIK KRIK KRIK KRIK...

"Ah udah gue duga, pasti gak laku..." gumam Midori sambil mainin sendok. Matsuyama yang tadi diem langsung berkata, "Boleh juga..."

"Ha?"

"Gue setuju kalo mau ke Indonesia."

"Tunggu dulu deh, Matsuyama!" interupsi Misaki. "Kita kan udah pernah kesana. Trus ngapain lagi?"

"Indonesia itu luas lho. Kita baru mainnya ke Bali doang. Yuk cari kemana kek gitu..., mumpung ada duit..."

"Kalo aku sih iyes, gimana mas Misugi?" pas Misaki bilang gitu, semuanya noleh dengan tatapan keki.

"Tadi lo yang nyela, lo juga yang acc! Gue gak mau repot! Ke Indonesia FIX!"

Kesepakatan tadi menjadi bukti kalo mereka berempat akan pergi ke Indonesia. Tapi..., kemana?

~000~

~to be continued~