Di Konoha ada sebuah Sekolah Menengah Atas yang sangat terkenal, berisikan siswa/siswi berduit dan berotak pintar. Setiap hari menjadi ajang pamer mobil, dan barang-barang branded dunia. Setidaknya sekolah melarang mereka memakai perhiasan, kalau tidak, mungkin sekolah itu tidak hanya jadi ajang pamer mobil dan barang branded dunia tapi juga berlian, seperti emerald Kolumbia dan sejenisnya.
Sebuah sedan Aston Martin biru mengambil parkir di sudut paling kiri, di depan dan di kanannya tampak mobil-mobil mewah seperti Ferrari, BMW, Audi, Range Rangers, Lambarghini, Mercedes Benz dan mobil mewah lainnya terparkir angkuh. Pintu kemudi terbuka, seorang pemuda berseragam rapih memakai kacamata keluar dari dalam mobil. Baru setengah jalan pemuda itu meninggalkan tempat parkir tiba-tiba terdengar suara riuh. Siswa/siswi yang tadi mejeng di mobil masing-masing bersorak sorai melihat satu mobil Bugatti berwarna biru dan dua mobil Volvo berwarna kuning dan merah memasuki tempat parkir.
Sejenak, pemuda tampan berkaca mata itu memperhatikan tiga siswi pemilik mobil, salah satunya adalah gadis berambut merah muda sebahu potongan rapih dengan poni menyamping. Pemuda itu terus memperhatikan gadis berambut merah muda itu, ketika gadis itu berjalan anggun bersama kedua temannya, mengadu tinju dengan teman-temannya yang lain, saat ia berkelakar anggun dan saat dia tertawa serta tersenyum. Dia sangat... tidak bisa dijelaskan dengan kata. Pemuda itu melanjutkan perjalanannya dan menghela napas.
Dia hanya Uchiha Sasuke, pemuda berkacamata yang selalu diejek kutu buku. Karna dia memang kutu buku. Setiap waktu ia habiskan untuk belajar dan belajar untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik sampai ia tidak memperhatikan penampilan dan resikonya. Ia rabun dekat, dan tidak bisa apa-apa tanpa kacamata. Dia memang dari klan terpandang dan ternama, tapi siswa/siswi di sekolah ini tidak hanya memandang klan, uang, dan kekayaan, tapi juga penampilan. Mereka beranggapan orang berkacamata itu tidak keren dan tertinggal jaman.
Contohnya Uzumaki Karin, dia dari salah satu klan ternama, kaya raya, sahabat seorang Haruno Sakura dan Ino Yamanaka siswi paling populer di sekolah, tapi tidak pernah dianggap karena ia memakai kacamata. Tapi ketika gadis itu melepas kacamatanya barulah ia dianggap ada.
Sasuke berhenti di loker Sakura dan membuka loker itu tanpa kesulitan. Ia sudah sering melakukan ini, siswa lain juga sering melakukannya mengingat setiap kali Sasuke membuka loker Sakura selalu penuh dengan surat dan coklat. Surat Sasuke berbeda dengan surat-surat lainnya. Pemuda itu menggunakan amplop merah muda dengan ukiran bunga di sudut kiri bawah, dan selembar kertas biru berukiran sama, yang membedakan tempatnya. Bila amplopnya hanya di satu sisi, kertasnya di setiap sisi. Ia sendiri yang mengukirnya, belajar seni ukir kertas menggunakan gunting melalui internet. Sasuke menutup loker Sakura. Pemuda itu tersenyum tipis sembari berjalan mendekati lokernya.
Sakura Haruno, salah satu siswi populer di sekolah ini, keluar dari persembunyiannya. Gadis semampai itu mendekati lokernya kemudian tersenyum melihat isi di dalamnya. Ia tidak pernah menyangka Uchiha Sasuke salah satu pengagum rahasianya, membayangkannya saja tidak pernah. Jadi selama ini puisi-puisi indah itu milik Sasuke. Yang Sakura tahu Sasuke lebih tertarik pada buku dari pada apapun, tapi ternyata...
.
.
.
.
.
Special for Frog :p [kemudian dijambak Linda.]
Naruto © Masashi Kishimoto. Sejelek dan senistanya fic ini tolong jangan benci Pair/Chara di dalamnya.
.
.
.
.
.
Sasuke berjalan menyusuri kolidor sekolah dengan tiga buku tebal dalam pelukkannya. Ia acuhkan siswa/siswi yang menatapnya dan berbisik-bisik. Tujuannya hanya satu, kelas. Bungsu Uchiha itu menghentikan langkahnya saat melewati lapangan basket outdoor. Di sana berdiri anak-anak basket dengan Utakata yang berdiri paling depan berhadapan dengan Haruno Sakura, Utakata adalah kapten basket di sekolah ini, salah satu siswa populer paling diincar satu sekolah. Sasuke menghela napas ketika melihat Utakata yang dielu-elu kan keren dan tampan berlutut seperti seorang pangeran di depan Haruno Sakura, "Haruno Sakura, jadilah pacarku."
Bungsu Uchiha itu mempercepat langkahnya. Sudah tidak ada harapan. Tidak ada.
.
.
.
.
"Uchiha Sasuke, apa ini milikmu." Sakura Haruno ditemani teman berambut pirang dan berambut merahnya mendekati Sasuke dengan surat di tangan rampingnya. Ketiga gadis itu menjadi pusat perhatian di kantin, semua yang ada di sana menatap mereka kagum, penasaran dan tatapan lain sebagainya.
Sasuke berbalik dengan minuman kaleng soda di tangan kanannya. Disetiap sudut kantin siswa/siswi mulai membicarakan diri,
"Dia pasti mau dipermalukan di depan semua orang, hihi..."
"Yah, seperti Utakata,"
"Dia terlalu percaya diri,"
"Nekad sekali menyelinapkan surat di loker Haruno, dia benar-benar akan habis."
Mereka berbisik-bisik dengan suara yang tidak bisa dibilang bisikan.
Tidak jauh dari mereka Shion, Shizuka dan Sasame berdiri melipat tangan di bawah dada. Tiga gadis populer itu memiliki hubungan tidak begitu baik dengan Sakura dan dua temannya, mereka seperti bersaing. Dalam hal apapun.
... Sasuke menghela napas pendek. Mereka berdiri berhadapan, tinggi Sasuke dan Sakura tidak hampir sama karena Sakura memakai sepatu hak. "Kau boleh mempermalukanku," kata Sasuke dengan nada rendah, putus asa. Mereka saling menatap lama, dengan sabar Sasuke menunggu. Menunggu apa yang akan gadis itu lakukan padanya, yang lain juga sama, mereka menunggu apa yang akan Haruno Sakura lakukan pada Uchiha Sasuke dan bersiap tertawa puas di atas penderitaan bungsu Uchiha itu. Lama menunggu Sasuke menundukkan wajahnya dan bersiap pergi tapi Sakura menarik kasar dasinya, memaksa ia sedikit merunduk dan mencium bibirnya. "Itu hukumanmu Uchiha," Sakura berjalan menjauh dengan kedua temannya. Sasuke masih tidak percaya hukumannya begitu manis dan panas sampai membuatnya hampir meleleh. Bungsu Uchiha itu menyentuh bibir bawahnya dengan telunjuk.
Shion tidak menyiakan kesempatan. Gadis itu menyeringai melihat hasil jepretan camera ponselnya.
"Jemput aku besok pagi," Sakura sedikit berteriak dan mengedipkan sebelah mata.
Sasuke tersenyum seperti orang bodoh.
Tbc...
