"Engkaulah sang ratu, akulah pelayanmu..."
"Takdir memisahkan...
Sang kembar yang malang..."
"Jika seluruh dunia menjadi musuhmu..."
"Akan ku lakukan semua untukmu..."
.
.
.
.
.
.
"Pakailah pakaianku, dan lekaslah lari...
Biarkan aku yang menggantikan dirimu...
Tenanglah, takkan ada yang tahu...
Jadi lekaslah pergi dari sini..."
.
.
.
"Tapi aku tak bisa meninggalkan kamu...
Karena semuanya adalah salahku...
Maka janganlah menanggung dosaku...
Because you are my twins in the world..."
.
.
.
."Kita sama-sama berdosa, bagaimana kalau kita mati bersama saja? Maka akan menjadi adil bagiku..."
"Apapun perintahmu, ratuku..."
.
.
.
.
~oOo~oOo~oOo~
Venechiana membuka matanya. Memperlihatkan manik cokelatnya yang menawan.
Lalu mengerjapkannya pelan.
Mencoba berinteraksi (?) dengan suasana sekitar
"Ugh... Ini yang kedelapan kalinya aku bermimpi seperti itu selama delapan hari berturut-turut..."
Venechiana melihat ke samping. Ke arah ranjang milik 3 teman sekamarnya.
Tapi nihil.
"Lho, Intan, Grace, sama Lycia kemana?" tanyanya pada dirinya sendiri sambil mengernyitkan dahinya. Bingung.
Venechiana mengarahkan matanya ke arah jam dinding yang tergantung di atas jendela.
"Oh, baru jam 07.00 WAPH tah..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Eh, APAAN!?"
TO BE CONTINUED *dikeroyok massa*
Iyaa, author tahu kok kalau ff ini super duper pendek. Ide Author mentok buat ngelanjutin ff yang lain.
Kalau mau protes, disini bisa, di Facebook bisa, di BBM juga bisa... Silakan saja...
Tapi, seperti biasa... FLAMER WAJIB SIGN KE AKUNNYA, DAN HARUS MEMILIKI KARYA! :v
