Beach and The Red Eye
Naruto punya Kishimoto-sensei
Ada baiknya jika saya mengingatkan, fic inipenuh hal AU, OOC
Authour : Mia muyohri
Pair : SasuSaku
.
.
Langit yang biru, awan yang putih bersih, matahari yang bersinar terik dan pasir pantai yang indah. Itu lah keadaan sebuah pantai yang terletak di Otogakure.
"TUNGGULAH AKU PANGERANKU!" begitulah teriakan seorang gadis yang baru saja tiba di Otogakure.
Pertama kita akan memperkenalkan tokoh utama kita dalam cerita ini. Dia bernama Haruno Sakura, berusia 17 tahun. Seorang gadis berambut cukup unik, rambutnya itu sewarna dengan warna permen kapas, pink. Matanya yang sewarna batu emerald memancarkan keindahannya selalu. Kulit dan wajahnya yang putih mulus tanpa celah itu bersinar terkena matahari.
Gadis itu datang ke Otogakure hanya untuk memenuhi impiannya, untuk bertemu dengan pangeran penolongnya, lalu sesegera mungkin menikah dengan pangerannya itu.
.
.
Setahun yang lalu, saat Sakura sedang berlibur ke Oto dia berenang sampai ketengah laut, karena mengalami keram pada kakinya dia tidak bisa berenang kembali ketepian, jadilah Sakura tenggelam. Tapi sebelum semua itu terjadi ada seorang pemuda yang menolongnya, lalu membawa Sakura kembali ke tepian.
Setelah pemuda itu menyerahkan Sakura pada bibinya yang sudah merasa khawatir pada Sakura. Pemuda itu langsung pergi tanpa memperkenalkan dirinya. Sakura sama sekali tidak dapat mengingat wajah pemuda itu. Yang dapat Sakura ingat hanya mata merah milik pemuda itu dan sebuah tato yang bentuknya seperti sebuah segel yang berada di punggungnya.
Sejak saat itulah Sakura terus memimpikan pemuda itu. Lalu Sakura berpikir, bahwa semua mimpinya itu menandakan dia harus segera menemukan pemuda itu, untuk menucapkan terima kasih lalu menikahinya. Mengingat itu semua membuat Sakura menjadi histeris sendiri.
"Taksi!" teriak gadis itu, sambil mengangkat tangan kanannya. Sedang tangan kirinya sedang memegang sebuah koper besar yang berisi semua pakaian yang dia bawa. "Tolong ke resort Uzumaki ya."
"Baik Nona," ucap si supir taksi, sambil melirik ke arah Sakura dari kaca dalam mobilnya. "Ingin berlibur ya, Nona?"
"Mm ... tidak, aku datang ke sini untuk menemukan pangeran Red Eye-ku, Pak!" ujar Sakura dengan riang dan berseri-seri.
"Waaa ... sedang mencari Pangeran, ya? Kalau tidak salah ada seorang pemuda yang memiliki panggilan Red Eye ..." belum selesai si sopir itu berbicara Sakura sudah menyerobotnya, lalu memajukan dirinya kedepan mendekati si Sopir untuk mendengarkan perkataan si Sopir.
"Benarkah? Di mana, Pak? Apakah Bapak mengenalnya?!"
"Aku tidak mengenalnya, tapi pemuda itu bekerja di sebuah cafe pinggir pantai yang cukup ramai dan sering di bicarakan para penumpangku," jawab sang sopir.
"Benarkah, pangeranku seorang pelayan cafe?" tanya Sakura entah pada siapa. Tapi akhirnya Sakura tetap membulatkan tekadnya untuk menemui pemuda yang sering di panggil Red Eye itu.
.
.
.
Keesokan harinya setelah Sakura selesai mengurus kamar yang dia tempati selama liburan di Oto dan sudah beristirahat cukup setelah perjalanan panjangnya untuk datang ke Oto. Akhirnya hari ini dia bisa pergi ke pantai, lebih tepatnya dia bisa pergi ke cafe pinggir pantai yang sempat di sebut si sopir taksi kemarin.
'Benarkah Pangeran Red Eye-ku bekerja di sini?' tanya Sakura pada dirinya sendiri. 'Cafe ini cukup ramai, walau masih terbilang pagi.'
Dengan perlahan Sakura memasuki cafe itu, lalu matanya berkeliling mencari tempat duduk yang kosong untuk dia duduki. Tapi saat dia melihat kesekelilingnya, dia baru menyadari bahwa sebagian besar pengunjung cafe ini adalah wanita.
"Pesanan meja nomor 3 mana?" teriak seorang pemuda yang membuat Sakura menengokkan kepalanya ke arah pemuda itu. Pemuda itu tampan, itu kesan pertama Sakura saat melihatnya.
"Maafkan kami, Sasuke!" ujar seseorang dari dalam dapur. Yang di tunjukkan kepada pemuda tadi. Ternyata nama pemuda itu adalah Sasuke.
"Cepatlah! Pelanggan itu tidak akan mau menunggu," teriak pemuda itu lagi, dengan sedikit jengkel.
"Eh .. eh ... lihat Red Eye, deh! Dia setiap hari, terlihat semakin tampan ya?" bisik salah satu tamu wanita yang barada di samping Sakura, dia berbisik kepada teman yang duduk di depannya.
"Eeeh ... tapi kelihatannya dia pemuda yang galak ya?" ujar wanita yang satunya lagi.
"Tapi tetap tampan, kan? Aku jadi pengen kenalan deh!"
Itulah bisik-bisik yang Sakura dengar dari tamu di cafe itu tetang Sasuke si Red Eye, yang sedang dia cari-carinya selama ini. 'Ehhh ... benarkah pemuda tampan itu, si Red Eye –ku?' begitulah pikir Sakura.
Karena ingin memastikan apa benar pemuda yang berada di sana itu orang yang sedang dia cari, Sakura berjalan mendekati pemuda itu. Lalu dengan cepat dia menarik Sasuke lalu memeluknya dengan erat dan mengatakan.
"Red Eye, aku kangen padamu!" begitulah perkataan Sakura.
"Hah?!" Sasuke yang bingung ada seorang gadis yang tiba-tiba saja memeluknya erat, segera melepaskan pelukan gadis aneh itu.
"Kamu pasti sudah lupa ya? Setahun yang lalu, kamu itu udah nolong aku yang akan tenggelam di laut. Kamu ingat, kan?" jelas Sakura. Yang tetap memeluk lengan Sasuke.
"Mana kutahu! Kau salah orang!" ujar Sasuke sambil terus berusaha melepaskan pelukan Sakura.
"Kalau begitu, buktikan padaku bahwa kau bukan orang yang sudah menolongku," ujar Sakura yang terus gencar mendekati Sasuke. Padahal Sasuke sudah berjalan menjauhinya.
"Lalu bagaimana cara aku membuktikannya?" tanya Sasuke, yang tiba-tiba saja membalikkan tubuhnya. Akibatnya Sakura jadi menubruk tubuh Sasuke.
"Aduh ... caranya, ya?" Sakura berpikir sebentar lalu bola mata emeraldnya memancarkan kilau. "Aku, tahu! Kau harus melepaskan bajumu! Perlihatkan ..."
Belum sempat Sakura meneruskan ucapannya, dia sudah di usir keluar oleh Sasuke dari cafe itu. "Menggangu saja, jangan pernah kembali lagi! Dasar gadis mesum tidak tahu malu!"
'Eehh ... gadis mesum, katanya?' pikir Sakura yang merasa kesal ata ucapa Sasuke barusan. Padahal dia hanya ingin melihat tato yang berada di punggung pemuda itu saja. apa susahnya sih, menunjukkannya pada Sakura.
"Huh, dasar pelit! Bweee!" sambil menjulurkan lidahnya Sakura berjalan menjauhi cafe itu. "Lihat saja pasti nanti kau akan memperlihatkannya padaku!"
Sambil berjalan lesuh, Sakura pergi menjauhi cafe itu. tapi tiba-tiba saja ada sebuah angin yang cukup kencang bertiup menerbangkan segala sesuatu yang berada di jalan. Lalu ada sebuah kertas yang terbang ke arah wajah Sakura, Sakura segera menangkapnya sebelum kertas itu menempel di wajahnya.
Sakura melihat isi dari kertas itu. Saat selesai membacanya, ternyata kertas itu adalah sebuah brosur lowongan pekerjaan di sebuah cafe. 'Ahh ... Tuhan memang selalu berpihak padaku, aku akan membuktikan bahwa kau adalah pangeranku. Red Eye! Hehe ...' begitulah pikir Sakura saat setelah membaca brosur itu.
Sebuah rencana besar sedang dia susun untuk menemukan pangerannya.
.
.
.
TBC
hadah ... typo berserakan di mana".
Silahkan tinggalkan review kalian di kotak review.
Kritik dan saran sangat di harapkan Oke! Flame? Tolong jangan flame ya. nggak suka langsung ke luar aja, deh!
