Desclaimer: Vocaloid isn't mine

Warning: OOC, abal, bacot, bahasa gaul, typo, ga penting, dll. :P


Chapter 1

"Woi Miku! Bengong aja lo. Kenapa sih?" seru seorang gadis berambut pirang pendek yang duduk di sebelahku. Ia membereskan buku pelajaran matematika terkutuk yang telah sukses membuat kami sekelas pusing tujuh keliling.

"H-huh! ngga ada apa-apa kok, Rin." aku menghela nafas panjang. Ku akui memang akhir-akhir ini banyak yang mengganggu pikiranku.

"Halah, boong. Tuh, buktinya muka lo kusut gitu. Sebenernya ada apaan sih, Mik?" Len yang duduk tepat dibelakangku pun ikut angkat bicara.

"Udah gue bilangin ngga ada apa-apa, eeh nanya lage." ujarku sambil menggelengkan kepala.

"Lo galau ya sejak jadian sama Kaito-senpai, sang idola sekolah ini?" seru Rin san Len hampir berbarengan.

Mataku terbelalak. Pertanyaan mereka membuatku diam seribu bahasa, entah apa yang harus kukatakan tentang hal itu. Kuakui, memang itulah yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Memori di tengah hujan tersebut kembali berputar di kepalaku. Hari itu, tepat satu hari yang lalu alias kemaren.


Flashback: On

Siang itu aku berteduh di pintu sekolah, menunggu redanya hujan yang tengah membasahi kota ini. Sudah 15 menit aku menunggu, tapi hujan sialan ini tidak reda juga. Padahal tubuhku sudah lelah karena kegiatan sekolah dan ingin segera tidur di kamarku. Kuso! Kenapa tadi pagi gue ga bawa payung sih? Arghh! Hujan, becek, ga ada ojek. Tiba-tiba munculah sekumpulan remaja putri, bisa dikategorikan dalam kategori centil, lebay, dan fangirl. Mereka tengah mengerumuni pemuda tampan berambut biru, yah siapa lagi kalau bukan Kaito-senpai, idola sekaligus donatur terbesar di sekolah ini. Dia satu tahun di atasku dan sangat terkenal. Rambut birunya yang indah, senyumnya yang menawan mampu membius setiap siswi yang ada.

"Kaito-senpai masih single kan?"

"Waah~ pasti nungguin gue ya. Tembak aku dong!"

"Wtf? Nungguin gue lah pasti!

"Enak aja! Ngaca dong lo! Pasti Kaito-nii maunya sama gue!"

"Guee!"

"Guweh!"

"Guee!"

Yah begitulah percakapan yang terjadi diantara fangirls-nya Kaito-senpai. Bahkan mereka tanpa malu sama sekali berdebat di depan Kaito-senpai sendiri. Aku menghela nafas, memang sih menurutku juga ia ganteng. Dan kalau ada suatu keajaiban, aku pun berharap bisa menjadi pacarnya. Aku pun otomatis menampar pelan pipiku. Duh! Miku, lo mikir apaan sih? Mana mungkin Kaito-senpai jadi pacar lo?! Ngimpi ni yee?! Kaito-senpai itu idola sekolah sedangkan lo? Cuma murid biasa yang biasa-biasa ajah, ngga terkenal, kuper, kamseupay! Malah Kaito-senpai mana tau orang macem lo sekolah disini ju- STOP! Perlahan kugeleleng kan kepalaku. Yah pikiranku terkadang memang suka berlebihan. Setelah ia mengatakan sesuatu, fangirlsnya pun bubar menuju rumah masing-masing. Lalu Kaito-senpai melihat kearahku dan melambaikan tangannya. Aku menengok ke sebelahku, tidak ada orang. Hah? Lho? Ke siapa tuh? Gue?

"Lo Hatsune Miku kan?"

"E-eh? Iya, selamat siang Shion-senpai." ujarku gugup.

"Haha. Ngga udah terlalu formal, Hatsune-san. Gue sering liat lo kok. Kalo mau ke kelas lo kan pasti lewat kelas gue."

"O-oh, gitu ya. Hahaha." aku ketawa garing. "Ngomong-ngomong manggilnya Miku aja."

"Lo juga, panggil Kaito aja. Oh ya mau pulang kan? Mau gue anter? Gue bawa payung kok." Ia mengeluarkan payung lipat birunya.

"Hah? Ga apa-apa nih, Kaito senpai? Ngga ah, makasih." Itulah yang keluar dari mulutku sementara aku sebenarnya ingin melonjak-lonjak kegirangan. Oh Kami-sama! Apakah ini mimpi?! Kalo iya, gue ga mau bangun ah! Mana satu paying berdua lagi, kapan ! Aku memang menyukai Kaito-senpai sih.

"Eeh, ngga apa-apa kok. Udah ngga ada orang lagi tau di sekolah. Mau nunggu disini ampe besok?" Kaito-senpai tertawa lalu tersenyum ke arahku.

"O=Okelah kalo begitu." Dengan malu-malu kuterima ajakannya. Yah daripada sendiri juga ya, serem.

Akhirnya kami payungan berdua, jarak kami cukup dekat mengingat paying lipat memiliki diameter yang cukup kecil. Kaito-senpai memegang bahuku, menarikku kearahnya. Pipiku terasa panas, mungkin mulai memerah. Kuharap Kaito-senpai tidak melihatnya.

"Jangan jauh-jauh, Miku-chan. Ntar kena hujan lho."

"I-iya."

"Rumahnya dimana?"

"Di daerah *piiiiip*." (alamat dan identitas disamarkan #plak)

"Oh? Searah dong sama gue. Kebetulan banget ya."

Hening seketika.

"Eh, Miku-chan. Gue mau ngomong sesuatu." Kaito-senpai memulai pembicaraan lagi.

"Nani ka?" jawabku dengan polosnya.

"Gue, gue…"

"Huh? Kenapa Kaito-senpai? Sakit perut?" tebakku dengan tololnya.

"Bu-bukan! Gue..gue.." Ia melanjutkan dengan sedikit terbata-bata.

"Apa sih? Bikin penasaran aja nih, Kaito-senpai." Aku sedikit mendongak untuk melihat wajahnya. Satu, aku memang pendek. Dua, Kaito-senpai lebih tinggi dariku. Tiga, mengulang dua alasan tersebut.

"Gue… sebenernya suka sama lo, Miku-chan."

DOR!

Jantungku serasa berhenti sejenak mendengarnya. Ingin rasanya menari-nari ke taman terdekat ala film india trus guling-guling di antara bunga-bunga. Buset beneran nih?!Jangan ntar gue udah lonjak-lonjak malah becanda lagi ternyata. Jiah~ mau disimpen dimana muka dan negi gue ntar? Malu seumur hidup.

"Hei, jangan bengong ntar kesambet lho."

"E-eh." Aku baru tersadar dari alam bawah sadarku. Lho?

"Kamu mau jadi pacarku, Miku-chan?" Kaito-senpai menatap ke arahku.

Aku tidak bisa menjawab meskipun aku merasa senang, otakku masih berputar kencang(?). Bagaimana bisa Kaito-senpai menyukaiku? Hellow~ ngobrol aja baru kale ini. Tapi dia tau nama gue. Ya udahlah ya, kapan gue ketimpuk duren coba. Aku menghalau jauh-jauh pikiran negative yang muncul tentangnya.

"O-okay, gue mau kok Kaito-senpai." Jawabku sedikit ragu, namun kelihatannya Kaito-senpai tidak menyadarinya.

"Wow, beneran nih Miku-chan?" Ia memastikan, nada suaranya terdengar antusias atau…kaget.

"Iya, Kaito-senpai."

Lalu ia pun mengantarku sampai depan rumah siapa… ya rumahku!

Flashback: Off


"Heh, Miku! Jangan bengong dong! Ditanya kok malah bengong sih. Galau mulu ni anak." Ujar Rin dengan nyolotnya sambil menyenggol keras bahuku. Membuatku tersadar seketika dari lamunanku bahkan hampir terjatuh dari kursi .

"Kalau galau, jangan risau..!" sambung Len sambil menyibakkan rambut pirangnya persis dengan iklan kartu seluler di tv.

"Dulu saya suka menggalau lalu saya diberi tau temen saya untuk berobat ke klinik Tong Fang semenjak itu saya sering digalaui orang-orang. Terima kasih Tong Fang." ucap Rin dengan intonasi yang sama persis dengan iklan sebuah klinik di tv. Iklan lagi iklan lagi.

"Gilee, kalian ini terlalu banyak nonton tv ya? Jangan-jangan semua iklan hafal lagi." Aku memasang expresi poker face ala Lady Gaga.

Dan si kembar bersaudara itu malah tertawa.

-SKIP TIME—

Kurebahkan tubuhku yang mungil dan unyu-unyu ini di atas kasur king-sized bermotif negi bertebaran ini. Belum 2 menit, aku sudah merasa bosan di kamarku atau lebih tepat rumahku yang memang sepi. Entah berlokasi di daerah angker atau memang penghuninya yang terlalu sedikit. Lagipula, aku hanya tinggal bersama ayah, ibu, dan kakakku, Mikuo di tumah yang bisa dibilang cukup besar. Jangan-jangan ada penghuni 'lain' selain kami. Hiiiy.. Kulirik jam dinding berbentuk negi. Ah, masih jam 20.52 pm. Tiba-tiba kepalaku terasa pusing seiring dengan masalah yang sejak kemarin menyesakkan pikiran dan hatiku, tentang Kaito-senpai. Apa dia serius denganku ataukah aku hanya mainan untuknya? Aku memang menyukainya, harusnya aku merasa senang, lalu mengapa aku merasa galau? Inikah rasanya galau? Ooh inikah galau? Bahkan aku tidak melihatnya di sekolah hari ini, ia juga tidak menghubungiku. Akhirnya, kuraih laptop hijau mudaku lalu meletakkannya di kasur. Kududuk bersila sambil menyalakan wi-fi , dan login ke home page facebook milikku. Update status ah.

Hatsune Miku

What is Love~

Like · Comment· Share · 1 second ago·


Seketika itu juga muncul icon angka satu dalam balon box berwarna merah di depan icon bola dunia alias notification.


Kagamine Rin commented on your status.

· About seconds ago·


Wih, si Rin lagi ol nih. Komen apa ya dia? Dengan segera aku meng-klik statusku barusan.


Hatsune Miku

What is Love~

Like · 1 Comment· Share · about seconds ago·

Kagamine Rin "Dulu saya suka menggalau lalu saya diberi tau temen saya untuk berobat ke klinik Tong Fang semenjak itu saya sering digalaui orang-orang. Wakakakakak."

Like · Comment· Share · 1 second ago·


Oh, Kami-sama. Temanku yang satu ini keracunan acara tv! Aku mengetik sesuatu lalu menekan tombol enter keras-keras.


Hatsune Miku

What is Love~

Like · 2 Comment· Share · about seconds ago·

Kagamine Rin "Dulu saya suka menggalau lalu saya diberi tau temen saya untuk berobat ke klinik Tong Fang semenjak itu saya sering digalaui orang-orang. Wakakakakak."

Like · Comment· Share · 10 second ago·

Hatsune Miku "Wtf dasar tong fang girl -_- "

Like · Comment· Share · 1 second ago·


Kurebahkan lagi tubuhku yang masih unyu-unyu ini, bersebelahan dengan lappy hijau mudaku tersayang dan kupejamkan mataku. Pusing dah gue! Baru ngerasain dah galau-galauan begini. Gue bingung, Kaito-senpai serius ga sih sama gue? Kok ngomongnya kaya ga serius gitu ya, ga blush ato gimana. Eeh, malah gue yang blushing kaya tomat. Halah, udahlah! Mending gue tidur aja.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak memikirkannya kemudian tertidur dengan posisi tidak elitnya dan kondisi laptop masih menyala sampai lowbat sendiri.


Sori kalo jelek, garing, typo, dll. Pasti banyak kurangnya, maklum amatir. e_e

Thanks yang udah baca ya.

Mind to review?