Disclaimer : Masashi Kishimoto

OOC. Ficlet. Super pendek.

.

.

Uchiha Sarada mengerutkan kening memandang refleksi bayangannya di dalam cermin. Kini dia mengerti kenapa dia lebih terlihat mirip dengan si 'Bibi berambut merah' daripada ibu atau ayahnya sendiri.

"Kacamata," gumam Sarada cemberut sambil memegang gagang kacamatanya. Ya, kacamata ini yang membuatnya mirip dengan Bibi berambut merah yang ada di foto lama sang ayah.

Sarada menimbang dalam hati, bagaimana kalau kacamata ini dilepas? Setahunya dia tidak memiliki riwayat penyakit mata yang bisa membuat buta atau rabun. Oleh karena itu dia merasa heran kenapa sang ibu memberi dia kacamata ini untuk dipakai?

Mendesah pelan, Sarada kemudian melepas kacamatanya.

Manik obsidiannya menatap datar pada wajah cantik nan dingin, seorang gadis kecil yang ada di dalam cermin.

Lebih mirip ayah dan tidak mirip ibu. Tapi itu tak masalah untuk Sarada, asalkan tidak mirip laki-laki atau perempuan dewasa lain yang membuat dia meragukan orang tuanya lagi.

Setelah memastikan penampilannya tanpa kacamata cukup bagus. Sarada segera beranjak keluar kamar untuk menemui ayah dan ibunya.

.

.

.

"Aku tidak mau memakai kacamata lagi."

Sasuke yang sedang menyiapkan persenjataan ninja untuk perbekalan dalam misi mendongak, dan mengernyit menatap sang anak yang berdiri di depannya.

"Mama bilang kacamata ini dari teman Papa yang di foto itu. Tolong kembalikan padanya dan sampaikan maaf dan terimakasihku."

Kening Sasuke berkerut dalam seperti mencoba memikirkan sesuatu.

"Aku tidak bisa terus memakai kacamata ini, karena itu mengingatkanku pada kesalahanku yang sudah meragukan Mama. Aku tidak mau ..."

"Pakai saja dulu," kata Sasuke datar lalu kembali sibuk memilah kunai dan shurikennya.

"Eh?" Sarada mengerjap bingung.

"Papa akan membelikanmu yang baru sepulang dari misi. Tapi pakai saja dulu yang itu."

"Umm. Oke."

"Hn."

Sakura yang baru saja selesai menyiapkan bekal untuk suaminya, berdiri di pintu pembatas antara dapur dan ruang keluarga tempat Sasuke dan Sarada mengobrol. Wanita bersurai merah muda itu meringis mendengar topik pembicaraan suami dan anaknya. Dia mengerti perasaan Sarada, tapi dia juga tahu alasan Sasuke menyuruh Sarada tetap memakai kacamata pemberian Karin.

'Ah. Nak, andai kau tahu kalau wajahmu tanpa kacamata benar-benar tidak ada manisnya. Malah terlampau sadis seperti Papamu dan Madara.'

.

.

FIN

.

.

#Note : Super pendek dan gaje, saya sedang nggak ada kerjaan dan nggak punya ide.