One Night Stand [REMAKE]

story belong to Chantiqe

i'm just people who love kaisoo

this kaisoo fanfic [GS]

Part 1

Kyungsoo sadar wajahnya yang tidak cantik serta ditunjang postur tubuh yang memuakkan, tidak akan membawanya menuju hubungan romantis dengan seorang pria. Tidak hanya sekali tapi berulang kali ia dikhianati karena kekasihnya memilih selingkuh dengan perempuan lain yang lebih cantik dan seksi. Belakangan ini dia baru mengetahui ternyata pria hanya tertarik dengan hartanya. Untuk itulah ia memutuskan untuk hidup mandiri dengan penghasilan sendiri. Memulai karirnya dari bawah dan melupakan makhluk yang berjudul pria. Mungkin seumur hidupnya ia akan melajang. Lebih baik hidup melajang daripada menikah tidak berdasarkan ketulusan. Tapi ia adalah perempuan dewasa yang berumur 27 tahun, perempuan yang mempunyai hasrat dan gairah.

"Tidak mungkin!" Baekhyun sahabatnya berteriak histeris, matanya mendelik dan mulutnya terbuka, seakan Kyungsoo menginginkan seks semudah menginginkan kentang goreng.

"Apa yang tidak mungkin. Kau pun sering melakukannya, dan lihatlah hidupmu sangat bahagia. Tapi aku?" Kyungsoo menunjuk dirinya sendiri.

"Aku sadar wajah dan tubuhku tidak akan membawaku menikmati seks karena cinta, jadi aku perlu seorang pria yang mau bercinta denganku." Kemudian melanjutkan memoles kukunya dengan warna kuteks senorak mungkin. Baekhyun memang mempunya kehidupan yang luar biasa. Pacar tampan dengan kekayaan wah yang membuat siapapun merasa iri.

"Junmyeon pria yang bodoh! Semua perempuan berani memohon pada iblis jika itiu yang membuat mereka mempunyai tubuh sepertimu, aku sendiri sangat iri dengan dadamu yang besar." Ucap Baekhyun kemudian duduk di depan Kyungsoo.

"Lagipula kau masih bias mencari pria yang baik hati, sejak awal aku tidak menyukai Joonmyeon." Baekhyun mengambil kuteks kyungsoo dan ikut memoleskannya di jari-jari tangannya yang kurus dan menawan. Baekhyun sangat cantik bagai model Victoria secret dengan tubuh yang sempurna. Kyungsoo seperti pembantu jika berjalan dengan Baekhyun, Kyungsoo menganggap kecantikan Baekhyun menutupi aura Kyungsoo. Walaupun demikian Kyungsoo tidak pernah marah, iri mungkin tapi bukan benci karena Baekhyun adalah sahabat terbaik yang ia punya.

"Umurku sudah 27 tahun Baek, dan sudah lanjut usia untuk mencari pria dan memulai hubungan serius, tapi aku perempuan normal, aku menginginkan seks, walaupun cuma sekali. Dan jangan coba-coba memuji bentuk tubuhku!"

"Oh Kyung! Aku perempuan jalang, aku sudah biasa bercinta dengan semua kekasihku, tapi kau putri pendeta, dan demi tuhan, kau masih perawan!"

Baekhyun memegang dahinya yang mulai panas, dia akan melakukan apa saja untuk bias mengulang waktu dan menjadi perawan kembali.

"Aku bukan putri pendeta, kau lupa orang tuaku pengusaha kaya raya." Cibir Kyungsoo dan mulai meniup jari-jarinya.

"Jika aku anak pengusaha sepertimu, aku tidak perlu tinggal di gubuk derita ini dan memilih tinggal di apartement yang paling mewah. Satu-satunya pekerjaanku adalah bersenang-senang. Tapi kau, kau tidak menghargai hidupmu."

Baekhyun menggeleng, Kyungsoo memang bodoh. Bekerja disebuah kantor majalah kecil dan menjadi asisten editor. Tinggal di apartement kecil bahkan untuk merenggangkan tubuh saja tidak bisa.

Orang tua Kyungsoo menentang keputusannya untuk bekerja dan menjadi editor mereka selalu memintanya untuk ikut terjun dalam perusahaan keluarga. Alasannya sangat sederhana, sang ayah tidak suka melihat anaknya diperintah orang lain dimana Kyungsoo merupakan putri kesayangan Do Min Joon. Dan sekarang orang tuanya berhenti membiayai dengan maksud Kyungsoo bisa kembali ke rumah dan menjalankan hidup layaknya putri raja.

"Jangan mengungkitnya lagi! Sekarang kau hanya perlu mengajakku ke tempat para pria berkumpul. Pria gagah yang mau bercinta dengan ku." Ucapnya tersenyum nakal.

"Lebih baik kau mencari gigolo itu lebih mudah!"

"Kau ingin aku mati karena penyakit kelamin? Ayolah Baek.."

"Baiklah tapi kau perlu berdandan, aku akan mengubahmu!"

"Kau memang sahabat terbaikku!" Puji Kyungsoo. Baekhyun membenamkan wajahnya pada bantal, seperti dia sudah memberikan pengaruh buruk untuk sahabatnya.

.

.

.

Keesokan malamnya mereka pergi menuju Genuine, club bergensi yang penuh dengan pria-pria tampan yang menghabiskan uang mereka hanya demi segelas martini dan lagu-lagu yang membuat jantung berdegub. Penampilan Kyungsoo mirip pelacur, paling tidak itu yang ia pikirkan ketika melihat dirinya di cermin. Tubuh montok dengan payudaranya yang besar, seakan ingin tumpah dari balik gaun ketat hitam yang membungkus tubuhnya. Bibirnya merah merekah, dengan dandanan paling norak yang pernah ia lihat. Walaupun Baekhyun mengatakan sebaliknya.

"Kau terllihat spektakuler! Harusnya kau lebih sering berdandan. Setiap pria pasti tunduk dibawah kakimu aku benar-benar iri dengan bentuk tubuhmu." Baekhyun meringis.

"Jangan menyindirku!" Kyungsoo mengibaskan tangannya, Baekhyun memilih tidak menghiraukan sahabatnya. Kyungsoo mempunyai lekuk tubuh yang seksi, kulit yang sempurna wajah bulat yang menggemaskan dan rambut ikal coklat yang indah dan senada dengan warna bola matanya. Tapi entah mengapa ia selalu merasa seperti itik buruk rupa.

Kyungsoo berharap dia tidak melihat Kris ataupun sepupunya Sehun. Kedua pria itu akan merusak rencananya. Tapi harapan tinggal harapan. Kris berdiri di dekat bar, berdiri dengan gagah dikelilingi pria-pria yang tidak kalah tampan darinya. Ketika mata mereka saling berpandangan. Kris terlihat terkejut bukan main. Kyungsoo tidak bisa berkelit, kris melangkah ke arahnya. Bahkan baekhyun tidak bisa diharapkan dia sudah sibuk dengan Chanyeol. Bercumbu bagai tiada hari esok.

"Kyungsoo sayang, kau terlihat…" Kris memandang Kyungsoo dari atas kepala sampai ujung kaki. "Sempurna… bukan spektakuler." Kris mendaratkan sebuah kecupan di bibirnya.

"Berhentilah mencium diriku! Aku akan mengadukanmu pada Zitao."

Kris tertawa begitu bahagia, dia dan Zitao tinggal menunggu hari menuju altar. Itu membuat iri, mereka bagaikan dua mahluk yang tidak terpisahkan.

"Menyenangkan kalau Zitao cemburu padamu sayangku, tapi jujur aku tidak pernah melihatmu seperti ini, penampilanmu sangat mengundang." Kris kembali memperhatikan kyungsoo. Kyungsoo berteriak senang dalam hati, jika pria sekelas Kris memuji penampilannya, maka bisa dipastikan semua rencanya berjalan lancar. Dan itu harus menunggu Kris pulang. Karena saat ini Kris seperti pengawal pribadinya, membelikan minuman yang dianggap pantas untuk dia minum, menemaninya duduk dengan alasan tidak boleh ada pria yang menghampirinya karena penampilan Kyungsoo yang rentan.

"Kau dan Sehun membuatku menjadi perawan tua!" Ucapnya ketus.

"Karena aku dan Sehun adalah pria brengsek, aku tidak mau kau bertemu dengan mahluk sebangsa kami. Malam ini kau mengunjungi club yang salah, ini tempat para pria brengsek berkumpul, dan aku tidak akan meninggalkanmu." Kris duduk di sebelah Kyungsoo dan melingkarkan tangannya dipinggang Kyungsoo.

"Tapi kau tidak perlu memeluk pinggangku, aku seperti selingkuhanmu mengingat sebentar lagi kau akan menikah dengan Zitao."

"Itulah yang ku lakukan, jika mereka tahu kau adalah selingkuhanku, mereka tidak akan berani mendekatimu! Jadi Kyungie sayang, kau harus pulang sekarang." Kris berbisik di telinga Kyungsoo, terlihat intim.

"Kau benar-benar mengesalkan!"

"Ini demi kebaikanmu." Kris mengerling. Kyungsoo mengerang, berada di titik frustasi hidupnya, harusnya dia lebih memikirkan resiko keberadaan Kris atau Sehun. Sekarang semuanya sia-sia.

"Kris!" Seorang pria tinggi tegap dengan kulit tan menghampiri mereka. Pria yang membuat kyungsoo menahan nafas. Wajahnya tegas dan rahang persegi yang menampakkan ketegasan. Dada bidang yang seolah memanggil semua wanita untuk bersandar didalamnya. Versi Christian Ronaldo yang lebih tampan. Hanya satu kata yang bisa menggambarkannya….. sempurna!

"Jongin?"

"Yap, ini aku…" Jongin duduk di depan mereka. Kyungsoo mengerang bahkan namanya pun sangat menarik perhatian.

"Aku pikir kamu masih di Austria."

"Aku tidak akan melewatkan pesta penikahanmu." Sahut Jongin, tapi matanya menatap Kyungsoo dengan tanda Tanya. Kris tahu apa yang diinginkan Jongin.

"Dia milikku, jangan pernah berani mendekatinya." Ucap Kris. Kyungsoo mendelik, memaki maki Kris dalam hatinya.

"Ternyata kau belum berubah… aku pikir pernikahan membuatmu pensiun. Apalagi sebulan ini kau menjadi selebritis yang paling dicari." Tidak terdengar nada heran dalam kata-kata Jongin. Kyungsoo berpikir, pria kalangan atas ternyata penuh dengan skandal. Tapi itu bukan masalah, bukankah ia hanya menginginkan seks. Dan Jongin pria yang sempurna untuk itu. Hanya saja ia harus menyingkirkan Kris. Segera!

"Aku pensiun… tapi nanti, sekarang aku masih lajang, sangat sayang jika aku melepas wanitaku secepat itu." Kris mencium pipi Kyungsoo. Kyungsoo menginjak kaki Kris, untungnya hiruk pikuk yang terjadi antara Kyungsoo dan Kris tidak terlihat di mata Jongin. Pembicaraan mereka selanjutnya berkutat pada bisnis, Kyungsoo bosan setengah mati.

Kyungsoo bangkit "Aku pulang." Ucapnya singkat. Kris memainkan peran sebagai pria hidung belang dengan sempurna, dia mengecup bibir Kyungsoo.

"Hati-hati sayang." Ucapnya.

Kyungsoo menghampiri Baekhyun, membisikkan sesuatu kemudian meninggalkan club. Jongin memandangnya sampai ia hilang dibalik pintu masuk ruangan.

"Itu bukan hanya peringatan Jong. Kau tidak boleh mendekatinya!" Ucap Kris tajam.

"Nikahi dia, maka aku tidak akan mendekatinya."

Di area parkir, Kyungsoo masuk kedalam mobil bututnya dan menekan nomer seseorang. "Ayolah Yizi, hubungi kakakmu, suruh dia pulang, apapun alasanmu!" Wajah Kyungsoo memelas, walaupun sadar Yizi tidak akan mengetahuinya. Suara cempreng tapi penuh kantuk sesaat membuat telinganya tuli, tapi ia tahu Wu Yi Zi dapat diandalkan.

"Aku mencintaimu Yizi." Ucap Kyungsoo pada akhirnya. Menunggu selama sepuluh menit. Akhirnya Kris terlihat memasuki mobilnya dan keluar dari area parkir Genuine. Kyungsoo merapikan rambutnya dan memandang dirinya sesaat di cermin. Sempurna, ini saatnya beraksi!

.

.

.

Kyungsoo kembali memasuki Genuine, duduk di depan bar. Memesan tequila dan mulai menyesapnya. Ini bukan dirinya. Berulang kali ia menyakinkan hantinya kalau ia salah. 27 tahun bukanlah usia yang bisa dibilang perawan tua. Mungkin otaknya sudah terjangkit virus novel historical. Gadis-gadis Inggris yang harus menikah diusia 21 tahun. Demi tuhan, ini 2015! Dimana semua perempuan menikah diusia 33 tahun masih wajar. Akan sangat wajar apabila ia merasakan indahnya seks. Baekhyun mengatakan seks memebuat wanita merasa lebih seksi. Tapi tidak..tidak… ia bukan jalang. Dia hanya belum menemukan pria yang tepat untuk hidupnya. Jadi ini salah. Kyungsoo mengeluarkan beberapa lembar uang kemudian beranjak pergi tapi ia menabrak bahu seseorang membuatnya terhuyung.

"Kau tidak apa-apa?" Sebuah lengan memeluk pinggangnya, hatinya berdesir. Tangannya terasa hangat.

"Maaf, aku tidak sengaja." Kyungsoo mencoba berdiri tegak, matanya mulai fokus dan melihat Jongin berdiri didepannnya. Jantungnya berdegub kencang mereka sangat dekat.. Pikiran untuk hidup lurus sirna. Ada hasrat yang meletup-letup dalam dirinya ingin segera dikeluarkan.

"Aku pikir kau sudah pulang." Ucap Jongin, suaranya berat khas pria jantan. Kyungsoo meleleh mendengar suaranya. Jongin adalah pria yang tepat untuk menghilangkan keperawanannya, tapi ia tidak yakin Jongin tertarik dengan tubuhnya.

"Tidak.. itu hanya pura-pura.. kau tahu.. aku tidak mau Kris membuntutiku." Ucapnya gugup.

"Perempuan Kris yang nakal." Seringai licik timbul diwajah tampannya. Tatapan Jongin menerpa semua tubuh Kyungsoo, Kyungsoo merasa panas.

"Aku bukan perempuan Kris, aku perempuan bebas." Kyungsoo berusaha bertindak senakal mungkin mengingat ingat ajaran Baekhyun tapi sayangnya ia tidak bisa dan masih kaku.

"Kalau begitu biarkan aku menraktirmu minum." Ajak Jongin.

"Tentu saja, dengan senang hati." Sahut Kyungsoo cepat, tapi sedetik kemudian ia menyesalinya, harusnya ia menolak dan membiarkan pria ini lebih berusaha. Mereka tidak duduk di bar tapi di private room. Degub jantung Kyungsoo semakin tidak menentu.

"Namamu." Tanya Jongin begitu mereka duduk.

"Hah.."

"Kita belum berkenalan, aku Jongin."

"Kyung umm… maksudku Do Kyungsoo tapi kau boleh memanggilku Kyungsoo." Jongin menggenggam tangannya erat dan hangat, hati Kyungsoo berdesir.

"Jadi Kyungsoo, apa rencanamu?" Jongin menuangkan minuman untuk mereka berdua.

"Rencana?"

"Bukankah Kris akan menikah."

"Iya, aku bahagia untuknya"

"Bahagia?" Jongin mengernyit, kemudian menuangkan vodka untuk mereka berdua.

"Maksudku aku tidak akan menjadi selingkuhan Kris lagi itu membuatku bahagia dan aku bisa mendekati pria lain." Sahut Kyungsoo cepat, dalam hati berjanji akan memakan Kris hidup-hidup. Kyungsoo meneguk minumannya yang terasa membakar tenggorokannya dalam sekali teguk.

Jongin memandang Kyungsoo penuh gairah. Etika dalam Genuine tidak memperbolehkan merebut simpanan satu sama lain kecuali jika kita sudah membuangnya. Bukan berarti Jongin sering mempunyai simpanan, dia bukan gigolo pemuas wanita jalang. Tapi sekali dua kali ia butuh wanita untuk memuaskan hasrat laki-lakinya. Dan kini Kyungsoo sudah membangkitkan gairahnya. Kyungsoo dengan tubuh moleknya seperti sihir yang langsung membelenggunya, Jongin harus mendapatkan Kyungsoo.

.

.

.

TBC

thanks for reading

ini ff remake dari wattpad. aku hanya mengubah sedikit alur untuk penyesuaian cerita.

untuk cerita aslinya bisa dibaca di www .wattpad user /Chantiqe (spasi dihapus).

aku remake ini karena mau berbagi cerita aja untuk sesama kaisoo shipper.

buat yang udah baca boleh review ya ^^