Apple With Cinnamon

Sanji/Nami

One Piece (c) Eiichiro Oda


"Haahh..."

Nami menghela napas panjang. Lagi-lagi dirinya harus begadang mengerjakan laporan ini-itu yang membuat fisiknya lelah. Kalau dilanjutkan besok pagi, ia takut tidak sempat. Demi kelangsungannya pada pekerjaan yang sangat dicintainya, Nami rela melakukan apapun.

Dilihatnya sekeliling, sepi. Lampu-lampu selain lampu ruang kerjanya dimatikan. Mencekam sih, tidak. Ia sudah terbiasa kok. Nami hanya butuh kehadiran seseorang disisinya.

Sanji... yah, sayangnya ia tidak bisa memaksakan agar pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu bangun dan menemaninya. Pekerjaannya sama beratnya seperti Nami. Sanji pasti lelah juga.

Begitu melihat seseorang memasuki ruang kerjanya, Nami panik. Takut itu pencuri atau apalah. Tetapi begitu melihat batang rokok tak tersulut yang diselipkan di bibirnya, ia mengenalinya sebagai Sanji.

"Sanji-kun, kau terbangun?"

"Menemanimu, Nami-san. Maaf aku baru datang jam segini."

"Tak apa. Aku senang kok."

"Nami-san, mau kubuatkan makanan? Kau pasti lelah."

"Sanji-kun tidur lagi saja. Sebentar lagi aku menyusul."

"Aku tahu sebentar itu berarti lama. Aku juga tak bisa membiarkan istriku sendirian disini."

Nami tersenyum, mengetahui kekeraskepalaan Sanji jika menyangkut dirinya, "Baik, Sanji-kun. Tolong buatkan aku makanan, ya?"

"Tunggu sebentar disini, Nami-san." Sanji melangkah ke dapur. Nami menerka-nerka camilan tengah malam apa yang dibuatnya hari ini.

Tak sampai sepuluh menit, Sanji datang dengan membawa sepiring camilan berbau kayu manis, "Apple with Cinnamon, Nami-san. Bagus untuk menghangatkanmu di malam yang dingin."

Nami mengambil satu dan memakannya. Ah, rasa kayu manisnya begitu menghangatkan. Sanji memang jagonya kalau menyangkut urusan makanan. Seharusnya ia sudah tahu, sih.\

Apel di piringnya habis berbarengan dengan tuntasnya pekerjaannya. Nami menutup laptopnya, bangkit dan meregangkan tubuhnya. Lelah sekali rasanya.

Sungguh, Nami senang karena bisa menikah dengan pria sempurna macam Sanji. Ia mendaratkan ciuman ringan di pipinya kemudian berkata, "Ayo tidur, Sanji-kun."


Fanfic pertama di fandom One Piece hohoho~ Terima kasih untuk siapapun yang bersedia untuk membaca~ Kalau boleh tinggalkan review sekalian xD Kritik-saran diterima~

See ya~