By Harukaze Kagura
A/N: Lagi-lagi buat fic baru… *sigh* tapi…karena inspirasi yang selalu datang tiba-tiba membuat saya harus membuat fic ini *ga pernah ada alasan lain* oke, ini juga bukan ide Author…tapi merupakan fanfiction yang saya buat berdasarkan Anime bernama Himouto!Umaru-chan. Ceritanya begitu imut dan moe *lha?* jadi bikin author ga nahan nyubit pipi nya! Kyaaaaaaa! *Di lempar keris petir 2.0* maaf…penyakit gila Author kumat. Pokoknya, ini adalah fanfic gila yang author buat untuk meramaikan (ngerusuh) di fandom Boboiboy~! *Jtak!*
Disclaimer: Boboiboy tetap milik Animonsta meski kucing peliharaan saya tumbuh janggut sekali pun *plak!*
Genre: Family/Humor *garing*
Rate: T *Untuk bahasa*
Summary: Tampan, keren, baik hati, ramah, pintar, dan juga Ketua OSIS yang di cap sebagai anak emas dan murid teladan di sekolah. Punya banyak penggemar, bahkan dari kalangan Guru sekalipun. Dia sering disebut sebagai murid Smp yang luar biasa. Tapi…apa benar begitu? *Summary mengandung borax(?)*
Warning: OOC, Absurd, AU, Otaku!Boboiboy, Brother Complex, Elemental Siblings, No YAOI, based from Himouto!Umaru-chan, No Super power, Human!Alien, Human!Robot, Eyd yang tidak sempurna, dan blab bla bla… *plak!*
ENJOY~!
Chapter 1: Prologue
Baiklah…pertama, aku akan memperkenalkan diriku.
Aku Boboiboy Halilintar, usia ku 14 tahun, kelas 2 Smp Pulau Rintis, kelas II-C.
Aku mungkin dikenal sebagai seorang yang tempramen dan dingin. Well, aku tidak bisa menyalahkan mereka karena itu memang benar. Aku ikut eskul Karate, dan sudah mencapai ban hitam. Hal itu semakin membuatku di takuti oleh orang sekitar, terutama teman-teman sekelasku.
Mungkin…selain Yaya karena hanya dia yang sering menegurku.
Aku juga suka dan mahir dalam pelajaran angka atau berhitung, seperti Matematika, Fisika, atau Kimia.
Jadi nilai akademis ku tidak pernah berada di bawah rata-rata. Meski aku sering kena hukum karena terlalu ringan tangan dan sering berantem…tapi itu tidak akan mengurangi nilai akademis ku, meski aku harus tetap bersaing dengan Yaya si ketua kelas sekaligus Sekretaris OSIS yang jenius.
"Hey lihat, itu dia!"
"Wah…semakin hari semakin keren saja ya~!"
"Ehm…Ketua OSIS memang luar biasa!"
Oke, fanfic ini tidak akan menceritakan tentang aku…atau mungkin bukan menceritakan tentang kehidupan ku sepenuhnya, karena tokoh utama kali ini adalah adik ah…saudara kembar ku, Boboiboy Gempa.
Berbeda dengan ku, dia adalah murid teladan, baik hati, populer, murah senyum, pintar (meski nilai matematika dan fisika nya masih di bawah ku), Ketua OSIS, dan punya bakat kepemimpinan yang hebat.
Para gadis mengidolakannya, pria mengidolakan…eh…maksudku ingin menjadi seperti dirinya, dan juga para gadis sering mencap Gempa sebagai calon suami idaman.
Hebat bukan?
Di tambah lagi, dia tampan dan keren.
Bukan berarti aku tidak karena kami kembar identic. Wajah ku sama dengan Gempa, tapi karena Gempa lebih banyak senyum jadi tentu saja penggemarnya lebih banyak dari ku.
Oke, cukup.
Intinya, Gempa adalah murid teladan yang juga masuk kriteria murid Smp yang luar biasa.
Well…setidaknya begitulah yang di katakan banyak orang…
Normal POV
Halilintar terpaku di ambang pintu dengan mata besar sebelah(?).
Sebenarnya hal ini sudah biasa terjadi di rumahnya.
Tapi bukan berarti dia suka dengan keadaan rumah yang selalu jauh dari kata rapi setiap kali dirinya pulang sekolah.
"Oh, Kak Halilintar~ okaeri…" Sapa saudara kembarnya yang memiliki wajah sama persis dengannya, hanya berbeda warna jaket dan warna topi.
"Gempa…apa-apaan ini?" Gumam Halilintar masih dengan mata besar sebelah.
"Oh? Aku hanya menikmati acara TV sore? Salah kah?" Jawab saudara kembarnya, Gempa dengan santainya.
"Itu tidak salah…tapi…" Halilintar kehabisan kata-kata, melihat keadaan ruang tamu yang sangat berantakan.
Bungkus snack mulai dari keripik kentang, biscuit keju, hingga makanan yang entah apa namanya, berserakan di sofa, beberapa botol cola yang kosong dan beberapa tumpah hingga cairan berwarna cokelat gelap itu menggenang di lantai, ditambah lagi…tas dan segala macam barang yang Gempa bawa dari sekolah berserakan di sepanjang ruang tamu.
"Gempa…matikan TV nya dan bantu aku membersihkan tempat ini…" Perintah Halilintar dengan wajah kusut.
Padahal rencananya hari ini sepulang sekolah Halilintar akan tidur seharian karena terlalu lelah dengan latihan karate, tapi sepertinya rencananya gagal total karena sifat aneh saudara kembarnya ini kumat.
"Ck. Nanti ah…lagi seru nih," Tolak Gempa sambil mengunyah keripik kentang yang di comotnya dari salah satu dari sekian banyak bungkus keripik kentangnya.
"Uh…nanti yang kau maksud itu adalah tidak akan pernah. Jadi sebaiknya cepat bangkit dan bersihkan tempat ini!" Bentak Halilintar kesal.
"Ah~ setelah acara ini. 1 jam lagi selesai kok," Tolak Gempa lagi, kali ini sambil meneguk cola nya yang sudah seperempat kosong.
Urat perempatan bermunculan di kepala Halilintar, merasa kalau hari ini dirinya sedang sial.
Sang ace karate tersebut kemudian menghela napas dalam-dalam kemudian… (di sarankan bagi orang sekitar untuk segera menutup indra pendengaran bila tidak ingin terserang penyakit bolot(?) di usia dini).
"CEPETAN MATIIN TU TV DAN BERSIHKAN TEMPAT INI ATAU KAU TIDAK AKAN DAPAT JATAH MAKAN MALAM!"
Nah, untung author udah menyumbat telinga sejak tadi fic ini di mulai. Dan seperti mendapatkan ilham, para tetangga pun telah beraktivitas dengan gumpalan kapas di kedua lubang telinga mereka.
"Ukh…Kak Halilintar gak asik…" Gerutu Gempa yang dengan berat hati bangkit dari posisi tidurnya dan dengan tidak bergairah nya memunguti bungkus-bungkus snack yang berkeliaran di ruang tamu.
Melihatnya, Halilintar mendengus puas kemudian beranjak ke kamar mandi sambil menghela napas pasrah.
Ya, Gempa yang di cap sempurna dan populer itu memiliki kebiasaan jelek bila sudah di rumah, yaitu sifatnya akan berubah 180 derajat menjadi orang yang pemalas, tukang tidur, dan egois.
Terkadang Halilintar berpikir mungkin ada yang salah dengan otak adiknya yang satu ini, tapi sudahlah…mungkin ini adalah semacam pelampiasan karena Gempa sudah terlalu lelah dengan tanggung jawab sebagai ketua OSIS, ketua kelas, dan sebagainya.
BACK TO HALILINTAR POV
Ah~ segar rasanya setelah mandi.
Rasanya seperti semua beban seberat ratusan ton itu lenyap dari punggung.
Oke, itu sangat alay…ah terserah, yang penting semua beban dari sekolah itu sudah lenyap.
Dan malam ini aku bisa beristirahat dengan tenang, eh...entah kenapa kalimat ku jadi seperti Hayati yang mau meregang nyawa(?) di rawa-rawa kebenaran(?) ya…? Arrgh…! Author brengsek! *Kok jadi nyalahin author?-_-"*
Ngek!
Sepertinya kata beristirahat dengan tenang tadi harus aku telan bulat-bulat bagaikan T-rex yang mau buka puasa(?) karena melihat keadaan rumah juga adik kembar ku sekarang…
"Oy…Gempa, bukan kah tadi aku bilang untuk membersihkan ruang tamu…?" Ucap ku sedatar dan sedingin mungkin.
Biasanya jika aku sudah berbicara seperti itu maka tukang palak internasional(?) pun pasti akan ngacir, tapi aku rasa itu tidak berlaku untuk adik kembar ku yang ajaib ini.
"Hee? Sudah kok. Aku udah selesai beresin ruang tamu 5 menit lalu," Jawab Gempa santai dengan mulut yang bergerak-gerak karena baru saja mengunyah satu genggam keripik kentang.
Gimana caranya sampai bisa muat di mulutnya? Itu adalah salah satu dari 7 keajaiban Boboiboy Gempa.
"Kalo udah, kenapa bisa tempat ini jadi berantakan lagi…?" Tanya ku berusaha menahan amarah, melihat keadaan ruang tamu yang bahkan masih kalah rapi dengan desa Konoha yang dibelasah oleh Pain di fandom sebelah beberapa tahun silam-oke, setelah chapter ini selesai aku akan menyetrum Author durjana itu. *Author tiba-tiba merinding*
"Eh? Kenapa ya…? Eumm…mungkin kali ini aku agak kebanyakan ngemil keripik kentang ya…?" Gumam Gempa dengan gaya yang menurutku innocent di buat-buat, meski tampangnya tetap gemesin sih…ck! Cukup, awas kau Author! *Author tiba-tiba kejeduk tembok*
"Agak katamu? Hah…sekarang cepat bersihkan. Sebentar lagi makan malam…" Desah ku, kali ini lebih memilih sabar daripada harus mengamuk dan membuat ruang tamu tambah berantakan.
"Emmh~ baiklah…" Gempa dengan berat hati bangkit dari tidur terlentangnya dan mulai memunguti bungkus-bungkus keripik kentangnya.
Yah, setidaknya kali ini ruang tamu hanya dipenuhi bungkus keripik kentang saja…tidak seperti tadi yang suasananya sama dengan keadaan dinding Maria yang di hancurkan oleh Collosal Titan… *Hali, kamu kayaknya Otaku akut ya?*
Setelah puas melihat adikku beres-beres, aku pun beranjak ke dapur untuk membuat makan malam.
Yah…karena persediaan makanan kami mulai menipis dan orang tua kami akan mengirim uang seminggu lagi, jadi aku memutuskan untuk berhemat dulu.
Well, aku dan Gempa memang tidak tinggal di rumah orang tua kami. Orang tua kami sibuk dengan pekerjaan mereka di KL, jadi aku dan Gempa hanya tinggal berdua di Pulau Rintis.
Aku mengambil beberapa butir telur untuk membuat omelette. Lumayan lah, mudah, murah, dan kenyang ^^.
*Baiklah, karena Hali mulai OOC, mending kita sudahi saja Halilintar POV ini*
Normal POV
"Gempaaa! Waktunya makan malam!" Panggil Halilintar setelah selesai menyajikan makan malam di meja.
"Emmhh…tapi aku udah kenyang…" Gumam Gempa yang kembali berguling-guling di karpet depan TV.
"Apa?!" Halilintar langsung jawdrop dengan sangat OOC-nya(?).
"Emmrrh…tadi aku udah makan 5 bungkus keripik sama 3 potong roti bakar…ditambah 2 botol cola. Jadi aku udah ga bisa makan lagi," Jelas Gempa sambil mengelus-ngelus perutnya yang agak buncit.
Halilintar langsung facepalm, "Memangnya yang suruh kamu ngemil sebelum makan malam siapa sih?!" Bentak Halilintar emosi.
"Ga ada sih…tapi kan persediaan makan kita untuk beberapa hari kedepan sudah menipis, jadi ga ada salahnya kita hemat sedikit," Jelas Gempa (sok) bijak.
Urat perempatan kembali bermunculan di kepala Halilintar, "Jangan berkata seperti itu disaat kayak gini!"
Halilintar menjeduk-jedukkan kepalanya ke tembok terdekat dengan keras saking frustasinya, sementara Gempa sama sekali tidak ambil pusing dan tetap tiduran di karpet dengan gaya 'gue hanya hidup sekali bro!'.
Well, begitulah kehidupan yang biasanya di alami oleh Halilintar dan Gempa sebagai saudara kembar yang hanya tinggal berdua.
Halilintar sang kakak yang terus dilanda sakit kepala stadium lanjut(?) karena harus mengurus adik kembarnya yang baik hati, bertanggung jawab, ramah, dan juga anak teladan kalau di luar, tapi di dalam sebenarnya adalah anak yang ceroboh, seenaknya, dan juga pemalas.
Entah sampai kapan Halilintar bisa bertahan, kita doakan saja semoga dia tidak meregang nyawanya di rawa-rawa kebenaran ^^ *Author di tebas pedang halilintar*
T
B
C
Selesai~! Ini adalah fanfiction dengan chapter terpendek yang pernah saya buat. Oke, tapi hanya prologue jadi lihat nantilah seperti apa di chapter selanjutnya. Jika ada yang telah menonton anime Himouto!Umaru-chan mungkin sudah bisa menebak siapa yang berperan menjadi Umaru disini. Tapi akan saya usahakan jalan ceritanya akan berbeda meski tema nya sama. Dan juga…ini elemental siblings, tapi saya nggak yakin bakalan munculin Api dan Air. Mungkin muncul sebagai sepupu saja ya…? Menurut Readers gimana? Kemunculan Api dan Air tergantung sama Readers deh. Kalo Taufan, itu masih rahasia *Wink!* *Di tendang* Baiklah, terima kasih bagi yang telah membaca fic gaje ini. Jadi saya undur diri~
Halilintar: Eit! Mau kemana lu?! *Narik lengan baju author*
Author: Eh…ada Hali-chan, ada apaan nih? *Pura pura gak tau*
Halilintar: Woy! Siapa yang kau panggil Hali-chan?! Dan apa-apaan POV ku itu? OOC banget tau!
Author: *Batin* Apa dia ga nyadar ya kalo sejak tadi dia emang udah OOC?
Halilintar: Woy! Kok malah ngelamun sih? *Keluarin pedang halilintar*
Author: *Panik* H-hey! Jangan keluarin kekuatan disini! Ini bukan fic canon tau!
Halilintar: Bodo amat! *siap-siap buat nyerang author*
Author: Duh…harus cepetan kabur gih! Minna-san, sekali lagi terima kasih karena telah membaca fic ga bener ini, sampai jumpa di chapter selanjutnya, dan tolong review kalian ya! *Buru-buru naik ke jet coaster butut(?)nya*
Review Please~
