Badai Arab Spring

Summary : Warga Konoha menjuluki Naruto the next Rikudou Senin karena ia telah menyebabkan dunia dilanda krisis, Negara dan perusahaan besar banyak yang bangkrut, rakyat banyak yang jadi pengangguran. Tapi Naruto tak bergeming dan tetap melanjutkan aksi balas dendamnya. Sekejam itukah Naruto? Ganti summary

DISCLAIMER : Naruto Belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Family dan Drama

WARNING :Cerita Pasaran, garing, Typos, OOC, OC, AU, fem naru, Republish, and many mores.

Pair : ItaNaru, ItaKyuu

Authot Note :

T: Apa Itachi gay karena pacaran dengan Kyuubi?

J: tidak. Kyuubi itu cewek, tapi dibesarkan layaknya seorang cowok jadi di pikiran orang dia cowok. Dia baru berpenampilan cewek setelah ditunangkan dengan Syukaku, anak konglomerat Jepang.

T: Pendek banget, gak cucok dengan penantian

J: Maaf kemarin aku ngetik panjang, tapi komputernya eror keapus semua. Jadi daripada updatenya telat lagi, lebih baik aku publish aja meski pendek.

Don't Like Don't Read

Chapter 8

Naruto menghentakkan kakinya kasar dan melempar tasnya ke atas meja. Ia kesal sekali eh salah bukan dia sangat marah dan gusar. Mereka pikir dia ini idot apa? Seenaknya saja mempermainkannya dan membodoh-bodohinya. Ia tahu foto jenazah yang pihak kedubes sodorkan itu bukanlah foto jenazah yang asli melainkan foto jenasah yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa untuk mendukung tuduhan mereka.

Ia juga tahu semua benda yang katanya dia temukan untuk menuduh pihak mujahidin Sinai bukanlah sejak awal disitu, tapi ditaruh setelah ayahnya dan keluarganya tewas. Lagipula tak mungkin para mujahidin Sinai menyerang abinya yang masih memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul muslimin, Taliban, dan hamas. Meski politik ayahnya terkadang tak sejalan dengan mereka, tapi mereka tak bersebrangan jalan.

Mereka ingin main-main dengannya rupanya. Merasa kuat karena dibekingin Barat? Heh, dia pikir Naruto tak bisa menggertak apa? Ia akan membuat mereka, Barat tak bisa melindungi sang pembunuh malah Naruto akan membuat Barat, pelindung rezim militer Mesir itu, mendesak mereka menyerahkan pembunuh yang asli. Ya itu yang akan ia lakukan sekarang.

"Hasan. Kita lakukan plan B."

"Baik." Kata Hasan.

Ia menggenggam HPnya puas. 'Sebentar lagi kalianlah yang akan memohon-mohon dan merangkak di bawah telapak kakiku.' Batinnya puas.

Ia segera memencet nomor Fugaku Uchiha, kepala keluarga Uchiha, berbasa-basi sebentar minta maaf atas kekacauan yang telah ia lakukan minggu lalu. Ia tak mau keluarga itu khawatir.

SKIP TIME

Dunia dilanda krisis. Beberapa Negara dengan cepat terlilit hutang bahkan Negara Yunani terancam bangkrut, tak sanggup membayar hutangnya yang membengkak. Negara Italia, Spanyol, dan Portugal pun segera menyusul. Resesi ekonomi jilid dua ini membuat ekonomi mereka carut-marut dengan jumlah utang yang luar biasa besar. Pengangguran dan bunuh diri terjadi di tiap sudut kota. Bahkan Negara Inggris, Jerman, dan Perancis yang dinilai ekonominya mapan pun ikut terseret arus krisis financial.

Tak hanya itu saja beberapa pekan ini diberitakan banyak perusahaan raksasa dunia menyatakan bangkrut untuk mengurangi beban hutang. Bank Lehman brother yang sudah berdiri lama dan dulu mampu bertahan saat krisis ekonomi menghantam dunia pun kali ikutan tumbang. Apakah Jepang juga terkena imbasnya?

Itu sudah pasti. Saat ini hutang pemerintah Jepang sangatlah besar. Jika selama ini krisis tak terlalu menunjukkan dampak, itu bukan karena ekonomi mereka kuat, tapi karena simpanan masyarakat di bank masih banyak, kepercayaan mereka pada pemerintah tinggi. Jika kepercayaan itu hilang dan mereka menarik uang dari bank-bank secara besar-besaran, maka Jepang yang hutangnya sudah jatuh tempo pun akan hancur. Mereka akan kembali ke masa PD II dulu.

Naruto tersenyum puas dengan berita di Koran. Plan Bnya sempurna. Ini hanya baru awalnya. Langkah selanjutnya akan membuat Barat mati kutu. Tiba-tiba terdengar suara pintu apartemennya digedor orang. Ia membuka pintu dan muncul seseorang yang Naruto tak kenal. Wanita itu berambut orange, panjang sebahu dengan gaun warna merah tanpa lengan selutut. Ia bak seorang model.

Tanpa babibu, dia tiba-tiba menarik kerudung Naruto kasar, setelah menampar pipinya hingga memerah dan Naruto yang terkesiap tersungkur di lantai. "Dasar wanita jalang. Elo sama kayak nyokap elo, sampah. Tukang rebut kekasih orang."

Naruto bangkit, tapi jatuh lagi karena tendangan samping orang itu. 'awww' teriaknya kesakitan. Tapi bukannya kasihan, ia malah dihujani tendangan dan pukulan membuat tubuh Naruto memar di sana-sini dan luka-luka. Darah merembes, mengotori jubah dan kain kerudung warna putih tulang. KDRT itu baru terhenti setelah Itachi yang muncul memegang tangan orang itu.

"Apa-apaan ini Kyuu? Elo mau bunuh dia?" bentak Itachi.

"Dia pantas menerimanya. Dasar Bitch." Maki Kyuubi kasar.

"Elo gak apa-apa Nar?"

"Gak apa-apa Tachi. Maaf anda ini siapa? Datang-datang main pukul orang."

"Alaa, jangan sok lugu lho. Dasar munafik. Elo kan yang bikin perusahan nyokap gue bangkrut." Katanya marah. Dia teringat dengan pembicaraan ayah dan ibunya yang tak sengaja ia dengar.

Flashback.

"Kacau. Semua kacau. Namikaze corp sebentar lagi bangkrut."

"Bagaimana bisa?" kata Kurenai terkejut.

"Pangsa pasar kita menurun drastis akibat krisis yang melanda Eropa dan Amerika. Dan yang terburuk kita tak berhasil mendapat pinjaman bank untuk membayar hutang yang jatuh tempo."

"Kenapa bisa begitu? Memangnya nilai asset rumah ini dan tanah di Akibahara yang luas itu sudah jatuh nilainya."

"Tidak, nilainya masih tinggi. Masalahnya bank menolak ngasih pinjaman karena surat kuasa itu sudah tak berlaku lagi. Ini semua gara-gara Kushina dan anaknya yang brengsek itu. Aku ingin anaknya pun mampus seperti ibunya. Dia penyebab semua ini."

"Apa sih yang telah dilakukannya?"

"Dia menarik asetnya yang luar biasa besar itu di benua Eropa dan Amerika akibatnya Negara-negara di kedua benua itu jatuh ke dalam krisis ekonomi. Dia pasti berniat balas dendam pada kita."

Kyuubi tak lagi mendengarkan perbicangan mereka, karena orang tuanya bicaranya bisik-bisik jadi tak terdengar dari tempatnya sembunyi. Ia mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. Nama itu, nama yang paling dibencinya. Nama orang yang membuatnya dicap anak haram dan mengalami masa-masa buruk kala kanak-kanak dulu. Kenapa nama itu kembali muncul? Mereka seperti kutukan.

End Flashback

"Aku tak mengerti."

"Elo kan yang bikin Namikaze corp bangkrut. Puas elo sekarang, hah? Dasar jalang."

Naruto tersenyum mengejek. "Well, perusahaan itu yang bangkrut kenapa aku yang disalahkan. Aku kan tak pernah berebut bisnis dengan Namikaze corp."

"Elo kan yang nyebabin krisis ini. Elo mesti tanggung jawab."

"Wel ternyata sebagai lulusan Harvard jurusan bisnis S2 pula, elo tak sepintar yang digembar-gemborkan orang."

"Apa loe bilang?"

"Gue bilang elo tuh bodoh atau pura-pura bodoh."

"Kau…" Kyuubi sudah berniat melayangkan tamparan di pipi Naruto, tapi lagi-lagi ditahan Itachi.

"Elo tahu kalo krisis ini lahir dari Barat dan AS sendiri. Elo pasti sudah ngerasain tanda-tandanya jika elo emang sudah lama menekuni bisnis. Tak ada hubungannya denganku."

"Jadi elo nggak ngakuin ini salah elo."

"Bisa ya bisa juga tidak. Gue hanya menyelamatkan asset gue. Gue gak sebego itu mau investasi di Negara yang sudah mau ambruk. Jadi simpan sumpah serapah loe. Itu." kata Naruto tenang. "Ah ya dan satu lagi. Elo seharusnya trima kasih sama gue."

"Kau?" desis Kyuubi makin marah.

"Karena gue udah berbaik hati minjamin rumah dan tanah gue buat elo pake sesuka hati. Tapi sekarang gue mau pake sendiri. Jadi gue kasih elo waktu sebulan buat pindah. Katakan itu pada nyokap bokap loe. Maaf gue mau istirahat dulu. Jadi silakan anda keluar dari apartemen saya." Tambahnya sinis.

Dia tahu siapa orang yang ada di depannya ini sekarang. Anak orang yang telah menghancurkan hidup ibunya. Bisa saja ia bermain-main dengannya, sayang ia sudah terlanjur berjanji pada mendiang ibunya. Apalagi ia punya urusan yagn lebih penting. Jadi lupakan saja. Baginya Kyuubi dan keluarganya tak lebih dari kecoak, tak ada artinya di matanya.

Kyuubi menatap Naruto tajam, darahnya mendidih penuh dendam. Ia bertekat akan membalasnya. Ia menghentakan kakinya kasar, dan keluar ruangan dengan membanting pintu keras.

Itachi yang sejak tadi jadi penonton menegur Naruto. OK dia mungkin senang Kyuubi sekeluarga menerima akibatnya, tapi dia juga gak ingin rakyat Jepang ikut menanggungnya. "Gue pikir elo gak bijak Nar. Apa dendam sudah bikin mata hati elo tertutup, Nar?"

Naruto menolehkan kepalanya cepat. "Sepicik itukah dirimu menilaiku, Tachi. Ternyata gue salah nilai e maaf saya ingin istirahat bisakah anda meninggalkan apartemen saya." Katanya santun, meski itu tak bisa menutupi nada sakit hati yang terselip didalamnya.

SKIP TIME

"Wah hebat. Dia telah jadi orang paling berpengaruh di seluruh dunia, tajir banget." Puji Kakuzu tak percaya bisa kenalan atau kalo dia boleh GR dikagumi seorang bilyuner.

"Hmm, dan kita pernah membully orang itu. Kita mesti gimana kalo ketemu dia lagi? " kata Konan

"Untuk apa sungkan? Dia layak mendapatkannya." Tukas Itachi.

"Tumben elo ngomong sinis gitu. Biasanya elo banggain dia gitu. Elo cemburu karena dia sudah bertunangan dengan seorang pangeran Arab lainnya?" sindir Hidan.

Itachi gelagapan tak siap ucapannya dibalik. "Ce cemburu apanya? Mana mungkin gue suka ama karung beras itu? hell no." kedua tangannya ia silangkan di depan untuk memperkuat pernyataannya barusan.

"Lalu?" kejar Hidan tak mau kalah.

"Lalu apa? Hei dia bikin krisis ekonomi, banyak perusahaan rontok, pengangguran dimana-mana. Bentar lagi pasti Negara kita juga kena imbasnya. Tu Namikaze corp aja udah kolaps. Masa kalian nggak membencinya."

"Jadi ini soal Namikaze corp? Elo masih suka sama Kyuubi setelah apa yang dia lakukan padamu?" tanya Dediara tak habis pikir. Temennya ini bego atau gimana sih?

"Ini tak ada hubungannya dengan Kyuubi."

"Jawab dengan jujur elo masih suka kan dengan Kyuubi?"

Itachi mengalihkan pandangan matanya. Jujur dia bingung. Ia merasa perih liat wajah sakit hati Kyuubi. Mungkin karena hatinya terlewat mencintai gadis rubah itu.

Meski tak menjawab, Deidara tahu Itachi masih sangat mencintai sepupunya itu. rasa cemburu kembali menggerogoti hatinya. Kenapa selalu saja Kyuubi? Dia selalu saja bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan mudah. Sedangkan dia meski sudah berusaha sungguh-sungguh selalu saja dapat sisa.

Dialah yang pertama mencintai Itachi, tapi Kyuubi, sepupunya yang cantik dan arogan malah yang mendapatkannya. Hatinya hancur seketika. Ia merasa dirinya seorang pecundang sejati. Rasa sakit dan benci itu semakin berkibar setelah dia tahu ternyata Kyuubi hanya memanfaatkan Itachi untuk mendapatkan kendali perusahaan Namikaze. Dia sedang menggertak keluarga besarnya. Setelah dapat semua keinginannya, ia dengan seenaknya meninggalkan Itachi terpuruk.

Dulu ia berpikir itu kesempatannya untuk mendapat Itachi kembali. Sayang harapan tinggal harapan. Ia tak bisa meraih hatinya malah dia menjauh semakin jauh. Akhirnya ia menyerah dan beralih pada Sasori. Tapi kenapa sekarang Kyuubi kembali muncul dan dengan mudahnya menaklukan Itachi kembali? Kenapa begitu? Ini sungguh tak adil. Benar-benar tak adil.

Deidara larut dengan kenangan pahitnya, cintanya masa lalunya, sampai ia tak menyadari tatapan sakit hati seorang laki-laki tampan yang terus mengawasinya sejak tadi. 'Jadi hati elo masih milik Itachi. Kapan elo menoleh sama gue.' Batinnya miris.

SKIp TIME

Naruto sedang dalam perjalanan pulang untuk mengurus warisan dari Rikudou senin dan niatnya untuk investasi di Jepang. Ia tadi membicarakannya dengan Fugaku ji-san dan Danzo. Mereka senang dengan niat Naruto. Dengan demikian krisis yang sedang melanda dunia tak akan memberi dampak buruk pada Jepang. Dia berjalan tergesa-gesa karena tadi Hasan menghubunginya. Ada hal penting yang harus Naruto lakukan untuk menyukseskan rencananya. Ia sama sekali tak memperhatikan jalan hingga ia menubruk seseorang.

"Senpai?" tanya Naruto terkejut.

TBC

Semoga chapter ini memuaskan hati para reader. Mohon dukungannya terus dari para reader dengan mereviewnya.