Disclaimer : NARUTO © Masashi Kishimoto, 1999
Author : I Love You Sister © Kazuma Big Tomat™, 2010
Rated : T
Genre : Hurt/Comfort & Romance
Warning : AU, OOC, (mungkin seiring dengan berjalannya fic ini akan ada OC)
Kazuma House Production Present…
I Love You Sister
.
.
.
.
.
Prolog
'CELTAR!...'
Terdengar bunyi kilat menyambar dengan ganasnya. Hujan sudah mulai turun dengan derasnya. Bau tanah tercium oleh indra penciumanku. Bunyi gemericik air yang bertemu dengan genting dan udara yang mendingin, menambah kesan kelabu dalam hidupku hari ini.
Aku duduk meringkuk di pojok ruangan dekat jendela sambil memeluk boneka beruangku. Aku memeluk bonekaku dengan erat dan gemetar. Aku takut. Takut kalau terjadi perpecahan di rumah ini. Orang tuaku, mereka sedang bertengkar. Bertengkar karena 'wanita' itu.
"Aku ingin kita cerai!" teriak ibuku. Ibuku adalah seorang pekerja keras. Ia bekerja disebuah perusahaan di salah satu perusahaan di Tokyo.
"Oke! Kita bertemu di pengadilan!" sahut Ayahku. Ayahku lalu dia keluar dari rumah ini. Dia menembus hujan yang sedang lebatnya. Ayahku adalah seorang actor dan juga pengusaha sebuah restoran yang terkenal. Ia mengenal 'wanita' itu dari temannya yang baru dikenalnya akhir-akhir ini.
Apa yang kutakutkan tadi akhirnya terjadi juga. Orang tuaku mengajukan gugatan cerai. Mereka akan terpisah. Melupakanku yang sedang butuh perhatian saat masa pertumbuhan ini. Sekarang yang bisa kulakukan hanya melihat proses perceraian mereka dan berdoa pada Tuhan agar gugatan mereka tidak diterima oleh hakim.
Kulihat ibuku sekarang mengacak-acak rambut pink –nya yang panjang. Wajahnya yang biasanya cerah kini menjadi kusam. Kedua bola mata emeraldnya juga tidak terlihat sejerni dulu. Ibuku duduk di kursi meja makan yang sekarang sudah berantakan akibat pertengkaran tadi. Kulihat air mata mengalir dari pelupuk matanya. Sudah bosan rasanya melihat ibu seperti ini. Entah sudah keberapa kalinya aku melihat ibu yang menangis untuk ayah yang mencari kebahagiaan di luar sana.
Kuberanikan diriku untuk mendekat kearah ibu yang sedang menitikkan air mata. Kulangkahkan kaki kecilku ini, beralih dari pojok ruangan ini menuju meja makan. "Ibu," kataku membuka keheningan ini. Ibuku mendongakkan wajahnya. Kini, bisa terlihat wajahnya benar-benar berantakkan. Ibu berusaha menyulingkan senyumnya. Tapi kutahu, senyum itu palsu.
"Ada apa?" tanyanya sambil menyulingkan senyum palsu itu.
"Aku…" Kutarik nafasku memberanikan diri. "Ikut ibu." Akhirnya, kata itu selesai kuucapkan.
Senyum palsu yang tertera pada wajah ibu pun hilang. Ibu merengkuhku masuk dalam pelukkannnya. Tersengar isakkan-isakkan kecil yang keluar dari mulut ibuku. "Terima kasih nak," bisiknya pelan.
.
.
.
.
.
Hari yang tadinya malam pun berubah menjadi pagi. Hari ini, aku harus mempersiapkan mentalku yang lemah menjadi sekuat baja. Hari ini, di depan kedua mataku, aku harus melihat kedua orang tuaku berpisah. Setelah sarapan, aku dan ibu berangkat ke Pengadilan Tokyo.
Saat memasuki ruangan pengadilan itu, telah terlihatlah olehku, ayah yang sedang duduk dengan seorang wanita berambut merah yang duduk dibelakangnya. Wanita itu memandang ibu dengan pandangan sinis dan sebuah seringai terukir di bibirnya. Di samping wanita berrambut merah itu, ada seorang anak perempuan berambut merah marun, dengan mata merah. Di hidungnya, bertengger sebuah kaca mata berframe merah. Wajahnya menampilkan ekspresi yang sama dengan ibunya sambil memandangku.
Aku mengambil tempat duduk yang berada di belakang tempat duduk ibu. Tak beberapa lama kemuadian, datanglah hakim dan jaksa. Lalu, seorang laki-laki berambut hitam berjalan ke sisi ibuku dan ia menjabat tangannya. Di tangannya yang lain, kuilihat ada sebuah map hijau yang berisi kertas-kertas yang cukup tebal. Ku yakin, dia adalah pengacara ibuku.
Proses percerian pun di mulai. Pengacara dari pihak ibu dan ayah saling adu debat. Mereka sama-sama berusaha memenangkan klien mereka.
Setelah beberapa lama adu debat, akhirnya hakim memutuskan. "… Kakashi Hatake dan Kurumi Haruno, mulai saat ini kalian resmi bercerai. Hak asuh anak akan diserahkan kepada Kurumi Haruno. Sidang ditutup. Tok…tok…tok…" Sidang berakhir dengan tiga kali ketukkan palu oleh hakim. Ibu berjalan menyalami para hakim dan jaksa satu persatu, ia juga memberi salam kepada pengacaranya. Begitu pun ayah.
.
.
.
Inilah akhir dari kehidupan keluarga Kakashi dan Kurumi yang berakhir sampai di sini. Menyisahkan sang anak yang menjadi korban broken family ini.
To Be Continue…
Oke, fic ini sebenernya udah lama Kazu buat. Sejak libur lebaran waktu itu. Lama banget ya?
Krik… Krik… Krik. . .
Yah sepi… =,=
Oh ya, ide ini berasal dari cerita my beloved sensei, Bu Sisil, beliau guru terbaik di kelas 7 *buagh!*temen-temen sekolah: ya iyalah, orang beliau guru BP!*
Ini baru prolognya. Inti ceritanya nanti.
Yosh!
Review please?
Sign,
Uchiha Kazuma Big Tomat
Finished at:
Udah lama
Udah lupa
I Love You Sister © Kazuam House Production ® 2010
