Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

Story by Shizukano Aizawa

Warning: AU, OOC (sepertinya sangat), typo(s), etc.

Pair: SasuXSaku, ShikaXIno, dan pair-pair lainnya.

.

.

Our Idiot Story

DLDR

.

Gadis bubble gum itu baru saja akan memainkan video game-nya saat sebuah pesan masuk melalui ponselnya. Ia menghela napas sejenak dengan wajah malas saat membuka pesan itu.

"Oi jidat! Suamimu sedang di rumahku sekarang bersama Naruto bakadobe. Mereka tidak jadi pulang ke Konoha, katanya." –Ino

Sakura mengangkat sebelah alisnya. Sasuke dan Naruto masih belum pulang ke Konoha? Pikirnya. Ia membalas cepat pesan Ino sembari merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Niatnya yang semula ingin memainkan video game kesayangannya sirna sudah saat ia tahu kekasihnya Sasuke masih berada di Suna.

"Kenapa mereka tidak jadi pulang? Tidak ada ongkos, eh?"Sakura

"Yup! Begitulah. Mereka kecopetan! LOL!" –Ino

Sakura membelalakkan matanya. Tidak percaya pada perkataannya yang terbukti benar. Namun di detik berikutnya, ia tertawa.

"Haha! Benarkah? Bagaimana bisa? Sekarang mereka sedang apa di rumahmu?" –Sakura

"Sakura-chan, suamimu bodoh! Masa dia hanya berdiam diri saat kami kecopetan! Sekarang kami tidak punya uang. Kau harus membantu membayar ongkos kami pulang ke Konoha!" –Ino

Sakura tertawa saat membaca pesan itu. Ia yakin bahwa si penulis pastilah Naruto. Ia kembali akan mengetikkan sesuatu saat pesan itu kembali muncul di layar ponselnya.

"Tck! Jangan dengarkan si bodoh itu, Sakura. Dan… berani sekali dia memerasmu. Akan ku hajar dia jika berani meminta uang padamu. Jangan berikan, okay?" –Ino

Sakura kembali terkekeh pelan. Kali ini ia sangat yakin bahwa si pengirim adalah Sasuke, kekasihnya.

"Okay, okay. Memang apa yang terjadi sampai kalian kecopetan begitu?" –Sakura

"Banyak yang terjadi. Dan semuanya ulah si Dobe. Dia terlalu ceroboh sampai-sampai tas yang disandangnya bisa sangat mudah berpindah tangan." –Ino

"Ponsel dan dompet, ada di dalam tas?" –Sakura

"Yup! Dan semuanya hilang. Sekarang kami harus menginap di rumah imou karena kecerobohan si Dobe ini. *sigh*" –Ino

Oh, lihatlah bagaimana gadis dengan nama serupa bunga kebanggaan Jepang itu tertawa terpingkal-pingkal! Sasuke dan Naruto harus menerima nasib buruk mereka sekarang, di saat mereka harus kembali ke Konoha. Dan, oh! Kenapa Sasuke memanggil Ino dengan sebutan imou? Itu karena Ino adalah adik sepupu Naruto. Tidak benar-benar sepupu, sebenarnya. Orang tua Naruto dan Ino sudah berteman sejak kecil. Dan tentu saja itu menjadi salah satu alasan mereka bisa saling mengenal, padahal Naruto berada di Konoha dan Ino di Suna.

Dan satu lagi fakta. Naruto sebenarnya sangat menyukai Ino. Ya! Menyukai sebagai lelaki, bukan sebagai aniki pada imouto. Tapi tentu saja Naruto ditolak mentah-mentah oleh Ino. Ino hanya menganggapnya sebagai aniki, dan tidak lebih. Apalagi saat ini Ino sudah memiliki kekasih. Shikamaru nama pemuda beruntung itu. Ya, walau ia sangat pemalas dan sangat suka tidur, Ino tetap sangat mencintainya. Oh! Bahkan mereka sudah memiliki beberapa nama untuk anak-anak mereka! Dan untung saja Naruto tidak tahu ini. Jika ia tahu, oh Tuhan. Mereka tidak akan dapat membayangkan apa yang akan terjadi. Mungkin Naruto akan makan ramen sampai mulutnya berbusa. Atau melilitkan lehernya dengan mie ramen? Entahlah!

"Kau boleh menginap di rumahku, kalau mau." –Sakura

"Benarkah?! Oh, um… t-tapi sepertinya tidak usah. Di sini masih banyak tempat untuk tidur." –Ino

Sakura kembali tertawa geli. Menggoda Sasuke adalah kesenangannya. Ia ingat bagaimana dulu mereka saling jatuh cinta. Diperkenalkan Ino, tentu saja. Ah, Tapi Sakura harus berterima kasih pada Lee, pemuda yang tidak bosan-bosannya mengganggu kehidupan Sakura dengan menyatakan perasaannya setiap hari pada gadis bubble gum itu, hingga Sakura muak dan meminta Ino mencarikannya seorang pacar.

Awalnya gadis secantik boneka Barbie itu menawarkan Naruto. Tapi tentu di tolak mentah-mentah oleh Sakura. Ya, dulu Sakura memang pernah menyukai Naruto. Dan pemuda itu juga dulu pernah menyatakan cinta padanya. Tapi tentu saja Sakura menolaknya, karena saat itu Naruto tengah berstatus 'tunangan' dengan seorang gadis bermarga Hyuga. Walau beberapa bulan setelahnya Naruto terlihat seperti mayat hidup karena hubungannya dan Hinata Hyuga resmi berakhir.

Tapi kemudian Ino memperkenalkan Sakura pada Sasuke, sahabat baik Naruto. Walau perjalanan cinta mereka sebenarnya sangat sulit. Ia ingat dulu saat Sasuke mengatakan mereka mungkin saja tidak akan dapat menjalankan hubungan ini karena jarak yang cukup jauh –walau nggak jauh-jauh amat sih.

Dan tentu saja, pernyataan itu mematahkan semangat Sakura. Gadis itu menangis semalaman karena Sasuke mengatakan 'tidak mungkin', yang tentu saja berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Ia menyesal, mengatakan hal itu pada Sakura dan membuatnya menangis. Beberapa kali ia berusaha mengorek informasi dari Ino dan Naruto tentang keadaan gadis itu.

Ya, Sakura bukan gadis cengeng seperti gadis lainnya. Setelah semalaman menangis, esoknya gadis itu dapat kembali tertawa bersama Ino dan Tenten. Ia melupakan Sasuke. Memulai kembali hidupnya. Mendengar itu, sontak membuat Sasuke terkejut. Ia befikir, apakah Sakura hanya menyukainya? Tidak benar-benar mencintainya? Tapi ia tidak mengatakannya pada Naruto. Ia hanya tersenyum namun miris secara bersamaan saat mendengar bahwa Sakura baik-baik saja bersama Ino, kembali tertawa dan menjalankan aktiitasnya seperti biasa.

Namun pemikiran itu seketika hancur saat Ino memberitahunya bahwa Sakura menangis seharian saat gadis aquamarine itu menceritakan pada Sakura bahwa Sasuke masih sangat mencintainya dan menyesal pernah mengatakan kata laknat itu. Ino juga mengatakan padanya bahwa Sakura sebenarnya hanya mengunci perasannya. Ia tidak ingin Sasuke menjadi sedih jika ia bersedih. Ia juga tidak ingin Sasuke melakukan hal bersifat negatif lainnya saat tahu bahwa gadis itu masih bersedih. Sakura hanya ingin Sasuke bahagia seperti saat mereka belum mengenal satu sama lain sebelumnya. Ia ingin Sasuke tidak lagi memikirkannya dan bahagia bersama gadis lainnya. Tapi kemudian, ia menangis saat Ino memberitahunya bahwa Sasuke tidak dapat melakukan hal itu karena ia juga mencintai Sakura. Ah! Perasaan tengah mempermainkan mereka.

Namun hal itu tak berlangsung lama. Mereka membiarkan hubungan mereka berjalan begitu saja. Hingga keduanya kini resmi menjadi sepesang kekasih. Sangat sulit pada awalnya, namun kini mereka terlihat bahagia.

"Baiklah. Jadi, kapan kalian akan kembali ke Konoha?" –Sakura

"Masih belum bisa diperkirakan. Kenapa? Mau mengajakku berkencan?" –Ino

Sakura membelalakkan kedua bola matanya saat membaca pesan tersebut. Sekilas dapat terlihat semburat merah tipis di kedua pipinya.

"A-apa?! Ti-tidak! Aku hanya bertanya. Tidak boleh?" –Sakura

"Tentu boleh, Hime. Apapun untukmu." –Ino

Sakura tersenyum tipis. Sejenak pandangannya ia alihkan pada figura foto di atas meja di samping tempat tidurnya. Pemuda berambut raven dengan wajah datar tanpa ekspresi. Ia ingat Sasuke memarahi Ino habis-habisan karena dengan seenaknya memberikan foto absurd –bagi Sasuke itu kepada Sakura. Dan Sakura hanya tertawa karenanya.

"Ya, ya, ya. Terserah! Sudah makan?" –Sakura

"Aku masih belum makan kau, Saku." –Ino

"Hah?! Maksudnya?! Kau sudah berubah jadi zombie?" –Sakura

"Ya! Aku sudah berubah jadi zombie dan ingin makan kau." –Ino

"Aw! Apa aku sekarang terlihat takut?" –Sakura

"Ya. Seharusnya kau takut, dear. Sudahlah, sebaiknya kau makan. Aku yakin kau pasti belum makan, 'kan? Aku harus pergi bersama dua cecunguk ini dulu. Nanti ku hubungi lagi pakai ponsel imou ini." –Ino

"Okay! Sampai jumpa besok! Hati-hati!" –Sakura

"Hn. Jaa mata ne. Koishiteru." –Ino

"Koishite mo!" –Sakura

Dan lihatlah bagaimana dua bogeman mentah mendarat di kedua kepala tak berdosa ini, yang tengah tertawa terpingkal-pingkal karena membaca pesan kedua makhluk kasmaran itu.

"Berhenti tertawa imou, baka dobe!" Sasuke menaruh asal ponsel Ino di sampingnya. Wajahnya terlihat kesal karena kedua manusia berbeda gender itu tak kunjung menghentikan tawanya.

"Ku kira Sakura akan mengerti maksud 'aku masih belum makan kau, Saku' itu." Naruto kembali tertawa setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Sakura memang anak-anak sih! Tidak mengerti percakapan dewasa yang terselubung di sana." Sasuke semakin terlihat kesal. Ah, mungkin dua pukulan lagi akan berhasil menghentikan tawa keduanya. Dan… voila! Keduanya berhenti tertawa dan mengaduh kesakitan.

"Setidaknya, dia tidak tahu kalau aku mesum."

Dan Sasuke hanya menampilkan seringaiannya saat melihat layar ponselnya yang menampilkan foto Sakura dengan rambut panjangnya serta senyum manis yang terpatri di wajah gadis bubble gum itu, yang menjadi wallpaper utama ponsel Sasuke.

FIN!

A/N : Okay, sebenarnya di akhir itu maksudnya Sasuke ama Naruto emang kecolongan, tapi Cuma dompet doang. Hpnya sebenarnya nggak~ XD

Dan…

sebenernya ini cerita nyata author~ LOL! Cuma ya, mereka nggak kecopetan~ Hanya kehilangan passport dan nggak bisa balik ke Negara mereka. LOL! Dan reaksi author sama ama Sakura. Cuma bisa ngakak dan nggak ada niat bantuin nyari! Hahahaha!

Dan waktu adegan 'zombie' itu juga beneran. Author bener-bener nggak sadar sampe mereka bilang 2 hari setelahnya kalo itu maksudnya bukan 'zombie' tapi mesum.

Oke, fix. Lupakan curcol ini~ XD

Author punya niat buat ini jadi chapter, tapi mungkin cerita antar chapter nggak berhubungan, karena mungkin ada khusus ShikaIno aja, SasuSaku, atau SasuNaru(Friendship), NaruIno(slight), NaruTen(slight), NaruSaku(slight), NaruHina, dll. Menurut reader gimana? Jadi, ini Cuma kumpulan cerita-cerita nggak jelas aja. LOL! Kalau setuju, mungkin lanjut, kalo nggak, ya mungkin sampe sini doang~ LOL!

Oke, seperti biasa~ Gomen kalo ceritanya jelek~ XD Aneh, dll~ Minta kritik, saran yang membangun yaaak~ XD

Tapi jangan flame yak~ Qoqolo ini lapuuh, qaqa~ :'v

Okay, lupakan~ XD

Mind to RnR?