A/N: Hem, ini saia bikin buat kumpulan songfic... *songfic-mania*. Chapter one is a very-very late gift for my sister. Ampuni mbak (bejad)mu ini dek, internetnya rusak, terus gantian mid test + banyak tugas en ulangan, terus banyak adegan Uke!Jalu *dibacok* dan entah gimana caranya otak saia malah melayang dengan indahnya ke fandom Durarara!... Makanya telat buanget. Sori ya QAQ
Disclaimer: Kingdom Hearts is created by Square Enix, not me, y'know?
Bersama Bintang-A lovely song (?) that created by DRIVE.
Track 1
Bersama Bintang
Aku melangkahkan kakiku, menyusuri pelosok kota Twilight Town. Kota yang indah saat senja. Kota yang menjadi kenangan terakhirku bersama Roxas.
Ya, Roxas. Nobody yang bernomor 13 di Organization XIII itu membuatku merasa mempunyai hati. Dia adalah nobody yang sangat spesial bagiku. Sayang, aku tak tahu dia sekarang ada di mana.
Aku mendongak, langit mulai menggelap. Meninggalkan semburat-semburat merah keoranyean di atas lapisan biru kelam. Aku menunduk, mendesah. Dimanakah kau berada, Roxas?
Senja kini berganti malam
Menutup hari yang lelah
Di manakah engkau berada?
Aku tak tahu di mana
Aku merindukannya. Aku merindukan tawa cerahnya, merindukan tangisan kelamnya. Aku ingin merasakan masa lalu lagi.
Ya... Seandainya... Bila waktu dapat kuputar kembali.
Aku merebahkan tubuhku di padang rumput yang luas. Aku ingat, dulu kau pernah menangis di sini. Dan sialnya, waktu itu kau menangis karena diriku. Padahal kukira kau tidak bisa menangis, ternyata kau bisa menangis juga.
Aku menutup mataku, menghirup udara segar yang berada di sekitarku. Merasakan angin berhembus pelan, membuat rambut merahku dan rerumputan di sekitarku menari bersama. Lagi, aku mendesah.
Bolehkah aku mengulanginya? Segala yang telah kulakukan bersamamu... Yang kini menjadi rangkaian kata-rangkaian kata yang tidak berguna?
Telah kita lalui semua
Jerit tangis, canda tawa
Kini hanya ungkaian kata
Hanya itulah yang aku punya
"Roxas..." Ah. Lagi-lagi, namamu keluar dari mulutku dengan sendirinya. Tiap kali hari menjelang malam, pasti namamu selalu keluar dengan sendirinya dari mulutku. Selalu saja. "Selamat malam..." Lagi. Kata-kata itu selalu saja keluar dari mulutku. Tanpa komando, tanpa diperintah. Aku mendesah.
Aku mendongak, menatap ke arah langit berwarna kemerahan yang mulai berganti warna menjadi biru gelap. Bintang-bintang mulai berkedip-kedip. Ah... Roxas. Tidurlah dengan tenang malam ini, tidurlah... Bersama bintang...
Tidurlah
Selamat malam
Lupakan sajalah aku
Mimpilah
Dalam tidurmu
Bersama bintang
Sakit. Sial, seluruh tubuhku sakit. Aku berusaha dengan susah payah menolehkan kepalaku ke kanan, menatap Sora. Aku menatap ke dalam mata Sora. Kedua mata birunya penuh kekhawatiran. Ah, apa kau sebegitu khawatirnya padaku, Sora?
"Ah... Axel-tubuhmu mulai menghilang..." gumam Sora pelan ketika melihat tubuhku mulai menghilang. Aku tertawa pelan.
"Hm, tidak masalah. Toh aku sudah lama mati..." gumamku pelan, berusaha bercanda tapi sayangnya gagal. Tatapan Sora semakin menyakitkan. Ugh, untung saja kau bukan Roxas, Sora.
Ah, Roxas... Ya. Bagaimanapun juga aku ingin melihat Roxas untuk yang terakhir kali. Sayang aku tidak bisa menerawang jiwa Sora. Sayang yang berada di hadapanku dan menonton kematianku bukanlah Roxas, melainkan Sora, somebody dari Roxas. Tapi Sora tidak bisa menggantikan keberadaan Roxas. Roxas, Roxas, Roxas. Kumohon, biarkan aku menatapnya untuk terakhir kali...
"Aku ingin bertemu Roxas." ucapku tiba-tiba. Sora terlihat terkejut sekaligus bingung dengan ucapanku yang tiba-tiba barusan.
"Eh?" Lagi, aku tertawa pelan. Aku menarik nafas panjang, lalu menatap Sora lagi. Ah, segalanya telah menjadi kabur.
"Roxas... Roxas adalah satu-satunya orang yang kucintai... Hanya saat aku bersamanya, aku merasa memiliki hati..." gumamku pelan. Sora hanya bisa diam, menatapku dengan kedua bola mata birunya yang nyaris sama dengan milik Roxas.
"Katakan padanya... Terima kasih..." gumamku. Kurasakan tubuhku makin melemah, makin tipis, makin menghilang. Melebur dengan alam sekitar.
"Dan tolong katakan padanya... Lupakan aku..."
Dan dengan itu tubuhku menghilang sempurna.
Sesungguhnya aku tak bisa
Jalani waktu tanpamu
Perpisahan bukanlah duka
Meski harus menyisakan luka...
Aku merasa nafasku berhenti ketika melihatnya terlelap dalam tidurnya. Kedua mata biru sapphire-nya yang indah tertutup. Rambut blondenya yang berantakan terlihat tenang. Ekspresinya damai. Aku tersenyum melihatnya.
Yah, meskipun saat ini aku hanyalah sebuah roh yang berkeliaran tanpa raga, tapi paling tidak aku masih bisa menatap Roxas meski hanya untuk terakhir kali. Aku memang tidak tahu bagaimana caranya untuk keluar dari tubuh Sora, tapi Roxas yang kulihat ini tidak bersatu dengan Sora.
Namun tiba-tiba kulihat perubahan ekspresi di dirinya. Kedua alisnya mengerut.
"A-axel..."
Aku terhenyak. Namaku diucapkan begitu saja oleh Roxas dalam tidurnya. Apa aku muncul sebagai mimpi buruknya? Tidak. Aku benci ini. Lupakan aku. Lupakan aku selamanya. Hapus aku dari hidupmu. Hapus aku dari alam pikiranmu. Hapus aku dari hatimu. Kumohon, Roxas...
Kulihat air mata turun perlahan dari kedua kelopak matamu. Sakit. Rasanya miris melihatmu menangis seperti itu. Lupakan aku... Hapus aku dari kehidupanmu ini, Roxas.
Kulihat tubuhku yang transparan mulai menghilang. Aku tersenyum pahit. Guess this farewell, hm...?
"Nggg..." kulihat tubuhmu mulai terbangun. Aku tersenyum. Maafkan aku, Roxas. Tapi aku harus pergi... Selamanya.
Kini kedua bola mata safirmu terbuka lebar. Menatapku yang kini transparan. "Axel?"
Dan lagi, jiwaku menghilang sepenuhnya dari hadapanmu. Jiwaku kini telah melayang ke arah alam sana. Kulihat kau menutup matamu yang mulai basah dengan air mata perlahan-lahan. Yeah, farewell, Roxas.
"Sampai jumpa, Axel..."
Tidurlah, selamat malam
Lupakan sajalah aku
Mimpilah dalam tidurmu
Bersama bintang...
Lupakan diriku...
Lupakan aku...
Owari
Footnote: astagfirullah. Gara-gara tekananan 31 Oktober alias Halloween, fic ini jadi dikebut. Haduh. Mana endingnya nggantung, pula. Arrrgggh. *orang stress gara-gara guru matematika* MANA PENDEK LAGI DX
So, why do I choose 'Bersama Bintang'? Yeah. Dulu waktu aku nyanyiin itu, si 'adek' bilang kalo dirinya ngerasa tenang. Yaudah. ==
Next Track: Trick and Treat, Kagamine Len and Rin. Will be released at 31 October or so on.
