Don't look back
by galang
.
.
.
Genre: horror,suspense.
.
.
Main chara:
H.Hinata
U.Sasuke
U.Naruto
H.Sakura
.
.
.
Chapter 1
lost vilage
Suara nafas yang terasa sesak karena dari tadi berlarian di sepanjang jalanan. Dan degupan jantung yang tak beraturan juga Mata yang tak hentinya memandang sekitar..
Tak peduli kemana langkah kakinya membawanya saat ini. Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan dirinya. Ya selamatkan diri dari sesuatu.
Kakinya terus berpacu, seakan tak lelah, dan juga tak lupa lumpur menghalangi sedikit pergerakannya, dia sedikit berhati-hati akan setiap langkahnya. Mencoba menyeimbangi tubuhnya yang berlarian di jalan setapak yang agak licin.
Meskipun takut kini menguasai dirinya, pikirannya juga menuntutnya harus mempertajam kewaspadaannya, sehingga ia tidak gegabah saat berlari, dan mengakibatkannya jatuh terpleset.
Gadis itu berjuang, berlari menuju suatu tempat yang entah dimana, pikirannya saat itu tak fokus dibeberapa saat. Surai indigo dibiarkan tergerai, dan juga jaket putih yang tampak bercak darah disatiap bagiannya.
'kenapa tadi aku berbalik kebelakang, sial, aku jadi lupa semuanya' rutuknya dalam hati.
Sementara disekelilingnya sudah tercipta hawa yang sangat menyeramkan, seakan suasana saat itu sangat tak bisa dirasakan kehidupan, gelap dan hanya dibantu oleh sinar cahaya bulan.
Matanya tetap fokus kedepan, sesekali melirik kebawah, waspada jika ada sesuatu atau kayu yang akan menyandungnya.
Sebenarnya kenapa gadis ini? apa sebenarnya yang terjadi?.
Ternyata dari kejauhan terlihat sosok menyeramkan tengah melayang mengejar gadis itu. Sosok itu terasa sangat menyeramkan, matanya yang berwarna putih keseluruhan, tanpa pupil, Wajah yang pucat dan mulut yang menganga mengeluarkan darah yang berceceran di sekitar. Tampak juga gaun putih yang bernoda-kan darah seakan melayang, jika diperhatikan lebih seksama, ternyata sosok itu terpisah dari badannya, kepalanya tepat didepan tubuhnya yang memakai gaun putih, dan tubuhnya berada dibelakang kepala itu.
Rambut yang Hitam pekat berkibar saat kepala itu terus melayang di udara, sementara tubuhnya juga ikut melayang tepat berada dibelakangnya. Terdengar suara yang dikeluarkan dari mulut yang dipenuh darah itu.
"Hahahahahahahahah hahahahahahaha"
Suara tawa yang menggema di sekitar membuat suasana mencekam.
Sementara gadis yang tengah berlari itu merasa bulu kuduknya merinding ketika mendengarkan tawa itu. Seakan kepalanya membesar dan langkahnya terasa ringan. punggungnya seakan tertusuk oleh ribuan jarum saat merasakan hawa yang mencekam kini berada dibelakangnya. Tak ayal lagi, jantungnya berpacu sangat cepat, nafasnya seakan sesak, dan juga suaranya tak bisa ia keluarkan sama sekali.
Gadis itu berusaha menambah kecepatan langkahnya, sampailah sekarang dia disebuah gerbang yang terlihat sangat tua,ketika ia memasuki gerbang itu terpampanglah sebuah komplek yang dimana terdapat banyak rumah yang sudah tua.
'sudah dekat. sedikit lagi'
batinnya berkata, saat melihat rumah yang berjejer itu, ia membawa dirinya melewati di antara rumah itu, kemudian ia menemukan sebuah tangga yang menurun kebawah.
Ia susuri tangga itu, dengan tetap waspada, tanpa basa-basi lagi dia langsung melompat agar ia tak berlama-lama menuruni tangga saat dirasanya dekat dengan pijakan.
Dingin serasa menusuk tubuhnya, dan juga suara tawa yang kini semakin terdengar, tak memberanikan menoleh kebelakang. ia terus berlari menuju tempat tujuannya.
Disana... ya dia dapat melihat rumahnya dari ekor matanya. dengan sigap ia cepat-cepat berlari, saat ia melewati sebuah pohon, ia tak menyadari dari atas pohon tiba-tiba jatuh sesuatu dan bunyinya sangat keras. Ia dapat menebak apa yang jatuh itu, ia menghentikan langkahnya saat sesuatu itu sudah berada didepannya. dan kembali mengambil jalur lain untuk menghindarinya.
Sesuatu yang jatuh menimbulkan suara seperti tulang yang patah, tak salah lagi itu tubuh. sejenak sebelum mengabaikan tubuh itu, ia sedikit melihat sosok tubuh itu. tubuh yang kurus dan juga keriput, tak ayal baginya menebak itu seorang nenek-nenek, karena terlihat juga rambut yang putih sangat panjang.
Sementara itu terlihat tubuh yang kini bangkit dengan cepat kemudian berlari mengejar gadis itu. Dengan kaki yang kurus, dan juga punggung yang bungkuk, rambutnya yang putih. raut wajah yang kini terlihat marah, mata merahnya seakan terlihat menyeramkan dan kulit keriput.
Sosok itu mengejarnya dan sambil melemparkan batu pada Gadis yang terus berlari itu. sesekali bibirnya berwarna hitam itu bergerak, menyuarakan teriakan nenek-nenek yang persis kesetanan. tak jauh beda dengan suara teriakan nenek-nenek di rumah sakit jiwa.
Gadis itu tidak mempedulikannya, dan tak mau menoleh kebelakang, ia terus berlari, karena tujuannya sudah dekat.
Kini sampailah dia di depan pintu rumahnya, dengan nafas yang memburu, ia cepat-cepat merogoh kantong celananya guna mencari kunci. Ketika mendapati apa yang dia cari, dengan cepat dia memasukkan kunci itu kelobang yang ada dibawah kenop pintu, lalu memutarnya.
Braak!
Pintu tertutup. dan juga ikut menghilangnya sosok yang mengejarnya itu. kini dirinya berada di dalam rumahnya.
terasa nafas lega saat ia sekarang aman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Agustus,07,2016
Aku Hyuuga Hinata, terjebak di desa bernama Kyaro town.
Dimana sebuah desa yang diselimuti oleh kegelapan, desa yang sudah dihapus keberadaannya dipeta karena beberapa tahun yang lalu terjadi tragedi kutukan iblis.
yang mengakibatkan semua penduduk desa ini mati dalam kegelapan.
orang-orang mengira tak ada lagi yang selamat di desa ini.
Aku kini terjebak di desa ini dan tak bisa keluar, jalan satu-satunya untuk keluar dari desa ini adalah, dengan menemukan cermin tua.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
A/N:waah buat fanfic lagi, kini genrenya horror, sebenarnya ini fict yang udah lama banget, salah satu fict colab dengan teman saya, dan saya berencana remake ulang. awalnya dulu dipublish di grup fb lovely fanfics of sasuhina. saya coba cari2 lagi fict itu, tapi udah tenggelem.
fict ini dulu judulnya Otherside (old mirror)
tapi disini saya ubah jadi don't look back.
yah segini aja dulu.
makasih jika sudah sempat membacanya.
dan saya juga Menerima. kritik dan saran atau flame.
