-Puzzle of My Heart -

Disclaimer : Naruto sekawan-kawan milik Kishimoto Ojii-sama #chuu *double plaaaakk*

Rated : T

Genre : Romance / Humor

Warning : AU, OOC akut, OC (maybe), Gaje, Typo(S), EYD ancur parah, dll

Pairing : Sasuke x Hinata

Don't like Don't read. RnR Please =D

.

.

.

Hoshi no Konoha Senior High School.

Coba deh Tanya ke semua manusia siapa yang enggak tau sekolah ini. Pasti semua pada angkat kaki. Salah, semua pasti pada tau sekolah yang mewah ini. Sekolah yang setara dengan hotel bintang 7. Sekolah dengan fasilitas terlengkap. Sekolah dengan murid-murid yang istimewa. Sekolahnya para artis. Dan, terpenting.. sekolah dengan biaya yang setara dengan liburan ke Eropa.

Coba bayangin bahkan artis pun mikir 27 kali buat sekolah di sini. Kenapa harus mikir 27kali ? karena emang aku pingin segitu ? gak boleh heh ? suka-suka doong ! oke abaikan ini—" . Setahun menimba ilmu di situ sama dengan gaji presiden di Indonesia. Gak salah kalo yang bersekolah di situ hanya manusia kaya berwibawa dan tentunya manusia terpilih yang memiliki otak tikus. Ngehehe

Oke kita tengok keseharian di sekolah ini . . . .

"Lihat, mereka semua dateng ! berbaris yang rapi !" Seru –baca = perintah- salah satu murid. "mereka". Yup, mereka adalah kumpulan Pangeran Tampan yang disembah oleh para gadis HKSHS ! Sekumpulan gadis berbaris dengan rapi untuk menyambut para Pangeran mereka. Yang disambut hanya acuh melihatnya. Bahkan, di sekolah orang kaya pun masih berlaku system seperti ini.

Para gadis rela datang pagi-pagi hanya untuk menyambut kedatangan sang Pangeran. Mereka melupakan sarapan pagi, menghabiskan uang untuk beli bunga, coklat, syal, topi, yang berujung pada tong sampah.

"Hh, mereka makin menjadi-jadi. Muak liatnya" Ucap Gaara dengan muka sebal. "Mereka nganggep kita apa sih ?" ucapnya sekali lagi. Setiap hari harus melihat parkiran yang penuh dengan orang menjijikan, bagaimana tidak muak ? sudah diberi Deathglare gratis tiap saat, bukanya jera malah makin menjadi-jadi.

"Hn" Jawab salah satu pangeran tanpa mengalihkan pandangan dari PSP nya.

Mari kita mengenal lebih jauh dengan para pangeran tampan kita .

Sabaku no Gaara. Tampan, cuek, cerdas, bersifat pemimpin, gaya yang –ohmaigat- Cool, serta temperamental. Berambut merah serta beriris hijau. Raja para Yankee. Cari masalah denganya ? silahkan pesan lahan kuburan secepat mungkin. Oh tidak lupa, KAYA. What a perfect boy he is ?

Uchiha Sasuke. Rajanya tampan, kecerdasan di atas rata-rata, cuek, judes, irit kata, kaya, serta Cool. Berambut biru tua pake banget dan beriris onyx tajam. Mata itulah yang menambah kesan Cool nya dan Kesombonganya. Cowok yang sangat susah di deskripsikan. Sekali kamu menggodanya ? RESIKO DIBENCI SEUMUR HIDUP.

Uzumaki Naruto. Tampan ? sok pasti. Ceria, hyperactive, pintar olahraga, dan –ehem- kecerdasan di bawah normal, baik. Dari semua pangeran, hanya Naruto lah yang paling menunjukkan sisi baiknya. Berambut kuning menyilaukan mata serta beriris Sapphire terang. Anak dari pengusaha petshop terkaya se-antreo Jepang.

Ketiga pangeran keuar dari mobil. Para fangirls teriak histeris. Namun, di pojok tempat parkir tiga gadis cantik menatap jijik ke arah sang pangeran.

"Najis banget ngeliat mereka. Mereka kira mereka siapa ? sok kegantengan. Kamseupay ! iyuuuhhh " Ucap gadis bersurai pirang cerah –Yamanaka Ino- dengan kedua tangan bersedekap di dada.

"Haha, entahlah. Mungkin mereka kira mereka malaikat yang turun dari surga yang dapat mengepakkan sayap mereka pada fangirls bodoh nya mereka!" Ucap gadis manis berambut merah muda dengan potongan rambut seperti bubble gum –Haruno Sakura- serta menunjuk para fangirls yang menarik-narik lengan para pangeran.

"Errr.. Ino-chan, Sakura-chan. Sebaiknya kita masuk kelas. Bel hampir berbunyi." Nah ini dia tokoh utama kita, Hyuuga Hinata. Gadis imut nan cantik serta manis berambut Indigo dan beriris Lavender. Iris lavender yang menandakan bahwa dirinya seorang gadis lemah serta butuh perlindungan.

Kedua sahabatnya menoleh pada Hinata. "Hina-chan, apa kamu tidak merasa sebal pada mereka ?" Tanya Ino menunjuk ketiga pangeran dengan wajah jijik. Hinata hanya menggeleng "Emang mereka kenapa Ino-chan?" Tanya Hinata dengan cengok. Oke, tapi sepertinya tokoh utama kita mengalami susah Connect tingkat akut.

"Ino pig, kau tanya Hinata ya pasti dia bilang tidak lah. Kamu tau kan Hinata bagaimana ?" Ujar Sakura seakan menyindir Hinata, yang disindir hanya menunduk. Inilah dia, Hinata si gadis polos yang tidak akan mempermasalahkan sesuatu kalau tidak ada hubungan denganya. Namun, ada saatnya juga Hinata mengeluarkan taring yang disembunyikannya.

"Ma-maaf !" Ujar Hinata lalu beranjak pergi. Sakura dan Ino pun menyusulnya dengan tampang bersalah. Siapa sih yang kuat melihat puppy eyes milik Hinata ?

.

.

.

"Ohayou Gozaimasu" Ucap seluruh siswa XI F saat Kakashi-sensei memasuki ruangan tersebut. "Ohayou Gozaimasu" Ucap Kakashi-sensei. "Silahkan duduk" Lanjutnya, para siswa pun duduk dengan tertib dan rapi. "Sensei punya kabar baik untuk acara perpisahan kelas XI ini, dengarkan baik-baik !" Perintahnya.

Para siswa memasang telinga dengan baik. Mendengarkan dengan serius "Minggu depan, seluruh angkatan kelas XI akan beribur di pulau Kawashika 1 Minggu, perjalan ditempuh menggunakan kapal pesiar sekitar 3 hari pulang pergi !"

Kriiikkk.. Kriiikkk.. Jangkrik pun ikut mendominasi suasana sampai akhirnya. "Ohayou~~" Ucap –teriak- manusia berambut kuning dari balik pintu dengan ke dua sahabatnya, memang bermaksud untuk tidak sopan, maka ia pun langsung menuju bangkunya tanpa ada kata maaf karna terlambat.

Kakashi-sensei hanya menggelengkan kepala acuh tak acuh. "Sensei ulangi. Minggu depan, seluruh angkatan kelas XI akan berlibur ke Pulau Kawashika seama 1 Minggu menggunakan kapal pesiar. Liburan diadakan sekitar 1 Minggu dengan 3 hari perjalan" Ucapnya tegas.

Ketiga Pangeran hanya melongo tak mengerti. Ya jelaslah, manusia setampan mereka, se-cool mereka, secerdas meeka, sePERFECT mereka musti ikutan acara berlibur kayak gini. Helooooowww ? mau ditaruh di mana wajah tampan mereka ? apa gak ada acara yang lebih menarik daripada sekedar berlibur ke Puau Kawashika menggunakan kapal pesiar murahan? Lol. Mereka berpandangan. Bahkan Gaara pun beum mendudukkan pantatnya di bangku saking kagetnya.

Naruto berdiri lagi dari duduknya "S-sensei bercanda kan ?" Ucapnya tak percaya. Kakashi-sensei hanya menggeleng lalu menaruh tumpukan buku tebal tersebut dan mengambil spidol. "Untuk keterangan lebih lanjut, sehabis istirahat kalian bisa lihat pengumumanya di madding bawah." Ucapnya.

"Cih, merepotkan" Gumam Sasuke. Seluruh siswa [baca : siswi] menoleh dan berdecak kagum ke arahnya. Entah apa yang musti dikagumi dari siswa pantat ayam ini. Katanya sih, cowok akan terlihat lebih keren kalau sedang mendecih. Begitupun Sasuke ini.

"KYAAAA~~ Sasuke-kun"

"…" Kriiikkkk~

"Kyaaaaa~~ Sasupyooonn, nikahi akuuu !"

"…" Jeng-jengg treng tengteeeennggg~~

"Sasunyan hanya milikku seorang, iya kan Sasunyan ?"

"…" Woouwoooooo, auuu woooo.. ngoookkk

"Sasu-chan, katakan pada mereka bahwa kau hannya milikku !"

"…"Justin Bieber pun bernyanyi, oooh yieeehh yeeehh yiehhh,wooouwooo

"TIDAAAKKK. Sas-Uke hanya milikku, tak ada yang dapat mengambil hatinya selain aku !"

"…" Tuuuuttt, brroooott tooottt crrrooottt. Lee mengeluarkan kentut no jutsu andalanya.

"Genit ! Berisik bodooh " Ucap Hinata pelan, bahkan super pelan. Tapi, seluruh siswi menoleh ke arahnya dan lampu padam seketika oleh sedotan Death Glare secara mendadak dan besar-besaran. Krrriiiiikkkk. "Apaan liat-liat ?" Bahkan Hinata si perempuan pemalu, sholehah, nan anggun itu dapat ber-OOC seperti ini.

"Lo iri kan karna lo gak punya daya tarik bagi Sasuke ? cuuuiiihhh " Ucap salah satu siswi dengan kacamata merah yang bertengger rapi di hidungnya. Hinata hanya memandangnya acuh tak acuh.

"He ? lo bilang apa ? bahkan Hinata lebih punya tampang memuaskan daripada lo muka jalang !" Ucap Ino sakratis. Hinata memerah oke dia senang karena Ino membelanya, tapi pilihan kata Ino tidak tepat. Ino mengatakan memuaskan seakan-akan Hinata adalah seorang Pelacur.

Kakashi-sensei menoleh. "Ino, lebih sopan saat berbicara !" Kakashi-sensei membentak Ino, Ino hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam menahan malu. Ia mengangguk pelan. "Sudah, lanjutkan catatan kalian. Oh ya, dan jangan berbicara saat mencatat !" Dan kelaspun hening.

.

.

.

Teeenggg, teeennnggg, teeeennnggg . . . .

Suara bel tanda istirahat pun menggema di HKSHS. "Oke, pelajaran kita lanjutkan besok." Ucap Kakashi-sensei lalu berlalu keluar kelas.

Hinata mengambil bentonya. "Ino-chan, Saku-chan. Ayo kita ke kantin !" Ajak Hinata. Lalu Hinata teringat sesuatu, "Errr, Ino-chan ! maaf tadi saya sudah buat Ino-chan ditegur oleh Kakashi-sensei !" Ucapnya serta menundukkan kepalanya karena Ino tidak memberikan respon apapun.

Ino menatap Hinata. "Heii, sudahah aku kan hanya ingin membela sahabatku. Lagian siapa Karin berani-beraninya ngatain kamu perempuan gak punya daya tarik begitu ? dasar Jalang. Bahkan, dia pun pernah bersetubuh dengan Suigetsu." Ucap Ino membara. Hinata hanya tersenyum melihat senyum manis Ino.

"Ah, sudah ayo Hina-chan, Ino-chan ! kita ke kantin. Perutku lapar !" Ucap Sakura menengahi. "Ah, iya ayyookk. Tapi Hina-chan, kamu membawa bento ya ? uuhhh !" Ucap Ino manja, lagi-lagi Hinata hanya tersenyum melihat Ino memanyunkan bibirnya, terlihat imut. Hmm, mungkin ralat 'cantik'.

Mereka bertiga berjalan menuju kantin, dan sialnya kantin penuh sesak oleh. "Hey , jangan bilang para manusia bodoh itu bertingkah lagi." Sungut Ino kesal serta berkacak pinggang.

"Sudahlah Ino-chan, lebih baik kita makan di taman saja. Mau ? entar kita makan bentoku bertiga !" Tawar Hinata disertai senyum manis. Gadis ini terkadang bersikap manis, terkadang juga bersikap kasar. Entahlah, taka da yang tau kapan mood gadis ini berubah.

Sakura menghela nafas cukup panjang. Lalu bola lampu mengambang bagai tai diatas kepala Sakura. Sakura menarik pergelangan tangan Ino, ia berlaru lalu membalikkan badan "Hey Hinata, kau tunggu di sini oke !" Lalu Sakura berlari lagi tetap menggandeng tangan Ino menerobos lautan manusia. Lagi-lagi Hinata hanya mengedikkan bahu tak mengerti.

Hinata mengedarkan pandanganya untuk mencari bangku kosong, dan Gotcha ! dia dapat satu bangku ksong. Segera ia berlari dan "Hell !" ia berseru kencang saat seseorang meduduki kursi yang sudah ia incar.

"Maaf, tadi aku duluan yang ngincer kursi ini. Jadi ! ehem, tolong pergi dari kursi ini ya !"

"…"

"…"

"…"

"Hey, apa kau mendengarku tadi ?" Ucap Hinata sekali lagi.

"Kau baru mengincarnya. Tapi aku lebih dulu mendudukinya !" Sahut chicken butt –Sasuke-.

"Gzzzzhhh.. walaupun begitu, seharusnya kau mengalah pada seorang wanita bodoh !" Hinata mulai meninggikan intonasi suaranya. Ia berkacak satu pinggang (?)

"Oh, kau wanita rupanya ?" Entahlah, Sasuke berkata demikian antara pernyataan ataupun partanyaan. "Tapi setauku, wanita bisa menjaga omonganya" Lanjutnya kemudai diikuti delikan Hinata.

"K-kauu !" Geram Hinata. Ia keluar kantin menuju taman dekat lapangan basket.

"Hh, perempuan bodoh !" Sasuke terkikih geli melihat kelakuan Hinata.

.

.

.

Sakura dan Ino kebingungan mencari Hinata. Padahal tadi Sakura sudah bilang agar tetap menunggu mereka di kantin. Tapi ya emang dasarnya Hinata susah ditebak. Inginya Sakura ataupun Ino menghubungi Hinata. Tapi emang bukan inginnya sih, sudah mereka lakukan. Tapi mbak-mbak operator cerewet bilang "maaf blablabla kriiikkk kriyuukk"

Sakura dan Ino melangkahkan kaki mereka menuju taman. Biasanya taman lah tempat tujuan Hinata untuk bersantai. Dan bener juga ternyata Hinata sedng duduk di bawah salah satu dahan pohon yang lebat daunnya. Ia menyenderkan punggungnya di batang dan duduk bersila.

Hinata hanya memandangi kotak bento dipangkuannya, tanpa ada keinginan untuk memakanya secuil pun. Nafsu makannya telah hilang saat bertemu dengan 'Pangeran' sedingin es batu itu.

"DOOORRRRR !" Hinata reflex berdiri.

"Shit !" Umpatnya saat melihat Sakura dan Ino berdiri di belakangnya dengan menahan tawa. "Apa ngaget-ngagetin heh ?" Ucapnya dengan muka semasam asam.

"Kamu udah dibilang jangan kemana-mana juga. Malah ngacir duluan. Yang nyariin bingung tau." Ucap Sakura. Mereka bertiga mulai duduk di bawah pohon itu dan membuka bento masing-masing. Kecuali Hinata pastinya. "Kau tidak mau makan Hina-chan ?" Tanya Sakura.

Hinata menggeleng. "Nafsu makanku hilang sudah."

"Eh ? kenapa ? kayaknya tadi kamu yang paling bersemangat istirahat, tapi sekarang malah kamu yang gak nafsu makan."

Hinata membalikkan posisi badannya lalu menatap mata kedua sahabatnya bergantian. "Kalian tahu ? mungkin sekarang aku mulai kesel dengan para pangeran gay itu. terlebih pada chicken butt"

Seketika Ino dan Sakura menghentikan aktifitas mengunyahnya. "Kau serius ?" Tanya Ino diikuti anggukan kepala oleh Hinata. "Tapi emang kenapa?"

"Karna diaaa ! karna dia SUNGGUH MENYEBALKAN !"

Duuuukkkkkk. Bola basket menghantam kepala Hinata

.

.

.

T.B.C