Haloo, di sini Hetalia Lover, kembali dengan project baru, Who's There! Project pertama setelah selesai UN dan internet rumah kembali nyala *tears of joy* :'D

Untuk project saya yang belum selesai, Autumn, Ghosts and Perfect Hunting, penyelesaiannya terpotong gara-gara internet mati mulai Oktober itu... Dan karena fict itu adalah fict Halloween, lebih baik saya tamatkan Halloween tahun ini saja supaya feel nya dapet, dan sementara itu saya akan mengerjakan project-project lainnya, mulai dari ini. :D Maaf buat yang nunggu itu selesai yaaa..

Okee selamat membaca, semoga fict ini bisa memuaskan anda sekalian ^^

Disclaimer : Axis Powers Hetalia/Hetalia World Series (c) Himaruya Hidekaz orang ter-awesome melebihi Gilbert! XD *plaak*

Warnings : AU, setting di Hetalia Gakuen, memakai human names, mungkin agak OOC, dan mungkin ada.. Typo

Genre : Tercantumnya sih Mystery/Humor, tapi saya sendiri gak tau ini ber-genre apa =="

Seperti banyak genre dicampur aduk dan menghasilkan fict aneh bin ajaib ini -,-"

Pairings : Banyak slight dan hint nongol, jadi tergantung sudut pandang pembaca hehe (Yang pasti ada pairing-pairing top Hetalia)


Who's There

"Ini.."

Arthur Kirkland kebingungan melihat tempat ia berada sekarang. Lorong yang gelap dan di depannya terdapat deretan ruang-ruang kelas.

"Ini kan di sekolah? Kenapa tiba-tiba aku ada di si-"

Belum sempat ia menyelesaikan perkataan dalam hatinya, seseorang menarik tangannya dan berlari, memaksanya untuk ikut berlari meskipun ia masih bingung dan agak kaget.

"Iggy! Apa yang kau lakukan? Jangan bengong, nanti kita bisa tertangkap!"

Dan orang itu ternyata adalah Alfred F. Jones.

"Alfred? Kenapa dia juga ada di sini? Dan apa maksudnya 'tertangkap'?"

Menyadari tatapan kebingungan pemuda Inggris di depannya itu, Alfred angkat bicara, "Hei tidak mungkin kau lupa kan Iggy? Kita kan sedang dikejar-kejar profesor gila itu!"

"Profesor gila? Dia ini ngomong apa sih?"

"Profesor gila yang mengejar-ngejar kita dan teman-teman itu!" kata Alfred menggebu-gebu sambil tetap berlari.

"Tunggu, tunggu. Apa maksudmu, Alfred? Kenapa kita malam-malam begini ada di sekolah? Dan profesor gila itu siapa? Kau jangan bercanda dengan aneh seperti ini!" seru Arthur setelah sembuh dari keterkejutannya.

".. Jangan bilang kau lupa ingatan, Iggy. Pokoknya sekarang kita harus lari dulu kalau tidak mau tertangkap! Ayo cepat!"

"Anak ini sinting atau sakit jiwa sih? Pokoknya nanti akan ku-"

Lagi-lagi kalimat batinnya terpotong saat Alfred menariknya menuju tikungan dengan hentakan yang mengagetkan.

"Iggy, tenang saja! HERO ini pasti akan menyelamatkanmu dari profesor berkepribadian ganda seperti Splendid di Happy Tree Friends itu!"

"Yang berkepribadian ganda itu Flippy, bodoh! Splendid itu yang maniak superhero seperti kau!" sahut Arthur membetulkan.

"Ya, ya, whatever, yang penting kita sudah a.. man..." Alfred terbelalak kaget saat melihat sesosok pria di depannya.

Pria yang mengenakan jas lab itu menatap mereka dengan mengerikan.

"Kalian tidak bisa lari lagi..." katanya dengan suara berat yang menyeramkan.

"Iggy, cepat kabur! Cepat!" seru Alfred.

"E-eh apa?" Arthur tergagap dan makin terkejut saat Alfred mendorongnya ke samping untuk menghindari serangan dari pria misterius itu.

Tanpa sengaja Arthur terjatuh ke sebuah ruangan. Ruangan yang putih bersih, seperti ada di dimensi lain. Dan entah kenapa ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan pemuda Amerika yang dari tadi bersamanya itu.

"Alfred? Kau di mana?"

Mata hijau nya menangkap sesosok perempuan di kejauhan. Raut wajahnya lembut, dan perempuan itu tersenyum padanya. Aneh, sepertinya Arthur pernah melihatnya sebelumnya.

Siapa wanita ini?

"Anda siapa?" tanya Arthur dengan sopan.

Wanita itu hanya diam dan terlihat tetap tersenyum. Namun sayup-sayup Arthur dapat mendengar suaranya.

"Arthur.."

"Arthur, jangan takut.. Aku akan selalu melindungimu.."

"Selalu.."

Arthur merasakan pandangannya mengabur, dan tiba-tiba ia mendengar suatu suara lagi.

Kali ini bukan suara manusia.

Sepertinya ia sangat sering mendengar suara aneh ini, apa ini?

Hati Arthur terus bertanya-tanya, dan kembali ia mendengar suara.

Sekarang suara kakaknya, memangilnya dari jauh.

"Arthur!.."

"Arthur!.."

...

"Arthur! Bangun! Sudah jam 6.15 tau!"

Arthur tersentak kaget dan membuka matanya dengan cepat, dan terlihat olehnya kakaknya, William Kirkland, sedang mematikan alarm digital di samping tempat tidurnya.

"Heran, sampai suara alarm sekencang ini saja tidak kau dengar. Cepat turun, sarapan sudah siap. Kak Scott, kak Patrick, dan kak Patricia sudah menunggu."

Dan dengan itu kakaknya keluar dari kamarnya.

Arthur duduk di ranjangnya dan berpikir sejenak.

"... Jadi yang tadi itu hanya mimpi? Dan suara aneh yang kudengar itu suara alarm?"

Arthur menghela napas dan turun dari ranjangnya.

Cepat-cepat ia mandi dan memakai seragam sekolah, lalu turun menuju ruang makan.

"Selamat pagi, Arthur!" sapa kakaknya, Patricia McCartney Kirkland, ceria.

"Cepat duduk, sarapanmu sudah kusiapkan dari tadi."

Arthur tersenyum membalas sapaan dari kakaknya itu, "Selamat pagi, kak. Maaf tadi pagi aku tidak dengar alarm, jadi aku bangun terlambat."

"Tumben-tumbennya kau tidak dengar alarm, Arthur. Biasanya kau dan kak Scott yang paling pagi bersiap-siap," sahut kakaknya yang satu lagi, kembaran kakak perempuannya, Patrick McCartney Kirkland.

Arthur hanya memberikan cengiran manis pada kakaknya itu lalu terdiam memandangi sarapannya.

Terbayang olehnya mimpinya semalam.

"Rasanya aku pernah melihat wanita itu sebelumnya.."

Suara wanita itu terngiang kembali di benaknya.

"Arthur.."

Ia yakin bahwa ia pernah mendengar suara itu..

"Arthur.. "

Memanggilnya dengan lembut..

"WOI!"

Karena kaget, tak sengaja Arthur menyenggol cangkir tehnya sampai tumpah ke meja makan.

"Kak William! Bikin kaget saja sih!" seru Arthur marah-marah.

"Lagian pagi-pagi kok melamun? Habiskan omelettemu itu, Peter saja sudah berangkat dari tadi." balas William.

"Peter? Benar juga, beberapa hari ini dia selalu semangat berangkat sekolah, ada apa sih?" tanya Arthur penasaran.

"Sepertinya sejak ada murid baru pindahan dari Australia itu, namanya.. Namanya.."

"Madeline Campbell. Itu lho Arthur, adik perempuan temanmu si Ralph," sela Patricia sambil mengelap tumpahan teh di meja makan.

"Bagus juga seleranya Peter, haha," sambung Patrick.

Arthur hanya tertawa kecil sambil menghabiskan sarapannya.

"Ternyata anak bandel itu bisa naksir perempuan juga.. Padahal baru kelas 6 SD."


"Aku berangkat sekarang ya." kata Scott Kirkland yang dari tadi diam.

"Tunggu kak!" seru William dan Arthur berbarengan.

Mereka bertiga memasuki mobil sedan hitam Aston-Martin dengan Scott di kursi pengemudi.

Scott mengantarkan kedua adiknya ke tempat yang sama, yaitu SMA Hetalia Gakuen.

Ia sendiri akan ke universitas tempatnya mengenyam pendidikan S2.

Patrick dan Patricia yang baru menjadi mahasiswa S1 tidak ikut mereka karena mereka mendapat jadwal masuk siang.

Saat ini Arthur, William, dan Scott sudah berhenti di depan gedung Hetalia Gakuen yang megah.

Para murid terlihat memasuki gerbang sekolah yang dijaga sejumlah orang security.

Arthur dan William turun dari mobil dan segera menuju kelas masing-masing.

William ke kelas 3, dan Arthur ke kelas 2.

"Sshh, lihat itu Ketua OSIS datang!"

"Cara berjalannya, wah benar-benar British gentleman sejati!"

"Kudengar dia juga Ketua Klub Detektif ya?"

"Kakak-kakak dan adiknya juga ganteng-ganteng dan cantik ya.."

"Alisnya juga seksi!"

Gadis-gadis kelas 1 yang dari tadi bisik-bisik memperhatikan kakak kelasnya itu terdiam ketika salah satu dari mereka mengomentari alis sang Arthur Kirkland dan menatap gadis itu dengan ekspresi yang begitu aneh, sampai Arthur pun mau tak mau tersenyum juga.

Padahal biasanya dia sensitif bila disinggung soal alisnya.

Yaah mungkin karena baru kali ini ada yang memuji alisnya yang biasanya jadi bahan ledekan itu..

"Kyaa! Lihat itu? Barusan dia tersenyum!"

"Aku lihat! Padahal biasanya dia selalu memasang tampang tsundere.."

"Benar! Sayang sekali aku tidak memotretnya tadi!"

Ocehan gadis-gadis itu terus berlanjut sampai sang Ketua OSIS memasuki kelasnya, 2-Europe.

Sampai di kelas, ia langsung bergabung dengan teman-temannya yang sedang mengobrol.

Ia pun sempat menceritakan mimpi anehnya semalam, walaupun tidak menyebutkan nama Alfred..

Bisa jadi gosip baru kalau sampai ketahuan ia memimpikan maniak superhero itu.

"Hee, mimpimu aneh sekali. Lalu kau bilang, mimpi itu benar-benar seperti nyata?" tanya Antonio Fernandez Carriedo.

Arthur mengangguk.

"Benar. Aku bahkan tidak merasakan ketidaknyataan seperti mimpi-mimpi yang lain. Benar-benar seakan-akan.. Itu sesuatu yang akan terjadi."

"Ayolah, Arthur! Tidak awesome sekali, tidak mungkin itu akan terjadi! Di sekolah kita kan tidak ada profesor seperti itu, apalagi yang berkepribadian ganda, seperti Giggles di Happy Tree Friends saja!" sahut Gilbert Weillschmidt dengan sangat ngaconya.

"Hhh.. Sudah kubilang yang berkepribadian ganda itu Flippy!" protes Arthur, sweatdropped.

"Kenapa dia dan Alfred bisa sama-sama ngawur sih? Padahal yang satu di dalam mimpi.."

"Tapi, wanita cantik yang di mimpimu itu siapa? Katanya kau pernah melihatnya," giliran Francis Bonnefoy yang bertanya.

Dia selalu tertarik bila ada pembicaraan yang melibatkan wanita di dalamnya.

"Aku juga tidak tahu, Francis. Mungkin hanya perasaanku saja.."

Tepat saat itu bel masuk berbunyi, dan guru masuk ke kelas, siap untuk mengajar.


Jam 2.30 siang, saatnya pulang sekolah kecuali bagi mereka yang tergabung dalam organisasi atau ekstrakurikuler.

Begitu juga dengan Arthur, sebab ia dan sebagian besar teman-temannya sudah berkumpul di ruang OSIS untuk mengadakan rapat.

"Selamat sore teman-teman, rapat hari ini bertujuan untuk membahas acara festival tahunan yang akan kita adakan. Proposal sudah diketik oleh Ludwig sebagai sekretaris OSIS, dan sekarang masalah utamanya, ada yang punya ide untuk nama festival ini?" kata Arthur membuka rapat OSIS.

Sebenarnya masalah nama ini sudah dibahas dari rapat-rapat persiapan sebelumnya, tapi selalu tak selesai. Penyebabnya sudah pasti karena..

"Namanya THE HERO FESTIVAL saja!"

"Jangan! Lebih baik kalau AWESOME DUDES FESTIVAL!"

"Nama apa itu? Harusnya PASSIONATE TOMATO FIESTA!"

"HETALIA GAKUEN FOR LOVE sajaaa~"

"K-POP FESTIVAL! Karena festival datangnya dari Korea Selatan, da-ze!"

"FESTIVAL KUDA PONI! Eh ngomong-ngomong aku baru beli 2 kuda poni, aduh warnanya tuh unyuu banget shocking pink dan ungu ngejreng yang keren abis," tiba-tiba Feliks nyerocos tanpa henti pada Toris tentang kuda poni 'unyu' nya itu.

Toris yang malang... Dan Arthur lebih malang lagi karena harus melihat pemandangan kacau seperti ini setiap rapat, yang biasanya selalu dihentikan oleh Ludwig dan akhirnya lagi-lagi mereka tidak mendapatkan nama..

"Namanya Hetalia Gakuen Festival saja."

SINGGG...

Semua terdiam dan melihat ke arah suara. Yang berbicara adalah Andika Garuda Pratama, HuMas OSIS.

"Iya kan? Disingkat HGFest. Selain simpel, nama itu dapat mewakili semua elemen di sekolah ini dan nama ini cukup nyambung dengan motto festival 'The Best of Gakuen for You'," lanjut pemuda Indonesia itu.

Semuanya memandang dengan kagum dan agak kaget. Sejak kapan Dika yang mereka kenal santai ini jadi cerdas begini? Dan sarannya memang simpel dan masuk akal.

"Waaah itu ide bagus Indische!" seru Jansens van Michiels merangkul Dika sampai dia sesak napas.

"Hei apa-apaan ini? Apa maksudmu Indische, nama negaraku Indonesia tau! Lepaskan aku tulip maniak sapi!" tukas Indonesia meronta berusaha untuk lepas.

Arthur hanya bisa menghela napas dan akhirnya berkata, "Ya, ide yang sangat bagus Dika, semua setuju kan?"

Anggukan tanda setuju memenuhi ruangan rapat.

"Baiklah. Tolong tambahkan itu di proposal, Ludwig, dan Kiku, apakah perkiraan anggaran dana untuk acara sudah jadi?"

"Sudah, Arthur-san," jawab Honda Kiku, bendahara OSIS sambil mengambil folder-nya dan mengeluarkan sebuah kertas.

"Ini rincian dana nya secara detail," katanya sambil menyerahkan data itu pada sang Ketua OSIS.

"Terima kasih. Berikutnya tentang konsep acara, Alfred tolong bicarakan pada mereka tentang konsep yang sudah kau pikirkan itu, sementara aku akan ke ruang Kepala Sekolah untuk mengantarkan proposal dan perkiraan anggaran ini," kata Arthur menunjuk sang Wakil Ketua OSIS untuk bicara soal konsep acara, dan pemuda Amerika itu memang bagus kalau mengonsep acara, hanya tingkah lakunya saja yang suka ngawur.

Arthur mengambil data-data tadi dan mulai menuju ruangan Kepala Sekolah.


Arthur berjalan sendirian di lorong sekolah sambil memikirkan mimpinya lagi.

"Katanya, setiap mimpi pasti punya arti.. Lalu apa arti mimpiku itu?"

"Apa mungkin aku terlalu banyak membaca novel Sherlock Holmes.."

"Atau mungkin gara-gara kemarin aku dan teman-teman menonton Happy Tree Friends rame-rame di ruang komputer sekolah.."

"Dan kenapa maniak hero pecinta hamburger itu harus muncul di mimpiku?"

Tak terasa Arthur sudah berada di depan ruang kerja Kepala Sekolah dan wakilnya. Di pintu terpasang papan :

SCHOOL PRINCIPAL : CLAUDIUS VARGAS

VICE-SCHOOL PRINCIPAL : FREDERICK WEILLSCHMIDT

Ia mengetuk pintu 3 kali dan membuka pintu.

"Permisi pak, saya Arthur Kirkland dari OSIS."

"Oh, silahkan masuk. Kebetulan sekali Arthur, sebagai Ketua OSIS kau harus mengenal guru baru pengganti gurumu yang sedang sakit itu," sambut pak Kepala Sekolah dengan senyum cerianya.

"Guru baru?"

Arthur tidak melihat adanya sosok baru di situ. Paling-paling hanya pak Wakil KepSek sedang bekerja dengan serius karena ia merangkap sekretaris pak Kepala Sekolah.

"Dia akan datang sebentar lagi. Ngomong-ngomong apa yang membawamu ke sini?"

"Ah, ini Pak, proposal dan perkiraan anggaran dari acara festival tahunan yang diselenggarakan OSIS. Sudah kami putuskan namanya 'Hetalia Gakuen Festival' atau disingkat HGFest," jelas Arthur memberikan data-data itu untuk dilihat pak Kepala Sekolah.

"Hmm bagus sekali, baiklah dengan ini saya memberi izin penyelenggaraan acara- Frederick, tolong siapkan dana yang mereka butuhkan ini- dan baru kali ini ada nama yang normal. Angkatan-angkatan di atasmu semua memberi nama-nama yang aneh.." kata Kepala Sekolah ini mengenang masa lalu.

"Sebenarnya angkatan kami juga hampir mempunyai nama yang aneh, kalau saja Dika tidak memberi usul nama itu.."

*Tok tok tok*

"Masuk," perintah pak Kepala Sekolah.

Dan orang yang baru mengetuk pintu tadi membuka pintu, memasuki ruangan Kepala Sekolah.

"Ini dia guru baru mu, Arthur. Profesor, ini adalah Ketua OSIS SMA kami, Arthur Kirkland."

Pria itu tersenyum hangat. Di balik kacamatanya terlihat bola mata perak yang menggambarkan keteduhan. Pria itu menjabat tangan Arthur.

"Salam kenal. Nama saya profesor Hyde Moriarty."

-To Be Continued-


OMAKE

Feliks : "Terus ya, kuda poniku itu yang pink cewek dan yang ungu cowok, aku berencana menikahkan mereka!"

Toris : "Emm Feliks.."

Feliks : "Yang pasti resepsi pernikahan mereka harus megah! Di hotel bintang 6!""

Toris : "Emm.."

Feliks : "Dan kira-kira gaun dan tuksedo rancangan desainer mana yang harus mereka pakai ya?"

Toris : "Tapi.."

Feliks : "Lalu kira-kira anak mereka bakal jadi warna apa ya? Belang-belang pink-ungu pasti cantik sekali!"

Toris : "Sebenarnya.."

Feliks : "Hahaha sempurna! Tenang saja kau dan yang lain pasti akan kuundang! Di kursi VIP! Nah, apa yang ingin kau katakan, Toris? Rencanaku luar biasa kan?"

Toris : "Iya, iya, tapi.." *melirik ke jam* "Ini sudah jam 5 sore dan teman-teman sudah pulang 1 setengah jam yang lalu, Feliks.."

Notes :

William Kirkland = Wales

Scott Kirkland = Scotland

Patrick McCartney Kirkland = Northern Ireland

Patricia McCartney Kirkland = Republic of Ireland

Madeline Campbell = Wy

Ralph Campbell = Australia

Jansens van Michiels = Netherlands

Andika Garuda Pratama = Indonesia

Claudius Vargas = Roman Empire

Frederick Weillschmidt = Germania


Hehe bagaimana? :D Seperti biasa, mohon review-review anda, sebab review anda sangat berarti untuk saya :"D Tapi jangan flame yang kasar yaa :)

Lalu yang nonton HTF di ruang komputer sekolah itu benar-benar nyata dari pengalaman saya dan teman-teman sekelas lho. =="

Sekedar info, berkat membaca ulang Godfather karya kak arekeytaketour, saya hampir mengetik Alfred menjadi Arlecchino..

Dan saya jadi suka SplendidxFlippy dari HTF.. =w="

Yap, cukup untuk kali ini, sampai jumpa di chapter berikutnya! ^^