Cuma fic ringan yang kutulis karena masih kepikiran dengan lelucon temenku tadi di tengah pelajaran, ehehehe, maaf ya kalau garing, kalau untukku sih ini lucu banget.

Warning: Short, Gaje, Jayus

Disclaimer: Aku minjem karakter Naruto tanpa ijin, ehehehe


Di tengah sebuah pelajaran, dimana kelas XII IPA 3 sedang belajar malas-malasan, meski tahu gurunya sedang sibuk menerangkan, semua anak hanya terus mengeluh dan setengah tertidur karena tadi kehujanan saat berangkat (meski itu nggak ada hubungannya, males sih males aja).

Iruka-sensei, yang tengah sibuk menjelaskan tentang perkembangan teknologi, hanya didengarkan setengah hati oleh anak-anak.

"Sekarang jaman sudah maju, ada satelit, manusia pergi ke bulan," jelas Iruka-sensei, agak bête juga melihat anak-anak muridnya sudah hampir terlelap di meja masing-masing. Dipikir ia sedang mendongeng apa?

"Dulu, kalau di jaman sensei, bulan itu indah sekali, apalagi dulu listrik masih nggak ada. Jadi, kalau bulan purnama itu terang sekali," tambahnya lagi. Anak-anak yang masih mendengarkan hanya kebingungan, kok nyambungnya ke situ sih?

"Jadi, rayuan jaman sensei itu begini, 'Wajahmu secantik bulan purnama'," kata Iruka-sensei, dengan wajah hikmat, akhirnya berhasil mencuri perhatian anak-anak muridnya. Termasuk, salah satu muridnya yang gokil dan usil.

"Waduh sensei, bopeng-bopeng dong wajahnya," celetuk Naruto, dengan wajah pura-pura bingung.

Bopeng-bopeng?

Sontak semua anak murid tertawa.

"Huahahahaha, bener, bener! Bulan kan nggak mulus, bopeng-bopeng gitu!" tambah Kiba sambil menahan tawa.

"Itu sih namanya hutan jerawat! Mukanya, jerawatan seperti bulan!" tambah Naruto lagi, membuat muka Iruka-sensei memerah meski tak bisa menahan senyum atas lelucon muridnya sendiri.

"Seperti langit yang tak indah tanpa bintang, maka wajah tanpa jerawat pun tak indah dipandang," tambah Iruka-sensei, berfilfasat, membuat tawa anak-anak muridnya tambah keras.

"Boleh, boleh! Keren sensei!" tambah Lee mengacungkan jempolnya.

Jadi, apa yang kita dapatkan dari pelajaran ini? Wajah jerawatan seindah bulan yang bopeng-bopeng dan langit yang dipenuhi bintang. Hehehe…..


Ini dari kisah nyata, beneran ada dan guruku memang ngomong kayak gitu. Sebenarnya dua kalimat itu "wajah seindah bulan purnama" dan "Seperti langit yang tak indah tanpa bintang, maka wajah tanpa jerawat pun tak indah dipandang" itu dari dua guru yang berbeda, pelajaran berbeda pula. Ehehe, tapi karena lucu jadinya di gabung aja. Pertama kalinya nulis fic sependek ini, kalau dipikirin sekarang itu masih pengen ketawa. Ahahahahaha!

Review ya! Kali-kali aku dapet lelucon yang lainnya dari temen-temenku, bisa kan kutulis lagi jadi fic? Ehehehe