AFTER YOU

Main Cast : Kim Minseok & Lu han

.

RATE : M

.

GENRE: HURT/COMFORT&FRIENDSHIP

.

CHAPTER 1

.

HAPPY READING

.

.

.

" berhenti " Minseok berteriak sambil terus berlari menghindar dari kejaran orang yang terus mengejarnya

Namun seolah tak mendengarkan perkataan Minseok orang itu terus mengejar Minseok

" ku mohon berhenti , kenapa kau mengejarku? " Minseok masih berlari untuk menghindar dari orang yang terus setia mengejarnya meski Minseok juga belum tau alasan orang itu mengejar Minseok

Minseok yang tak memerhatikan jalannya karena melihat kearah orang yang terus mengejarnya, dan akhirnya Minseok terjatuh karena ada akar pohon yang menghalangi langkahnya

Orang yang sedari mengejar Minseok menyeringai dengan mengerikan kearah Minseok setelah melihat Minseok terjatuh dengan menyedihkan

" tunggu, kenapa kau terus mengejarku? Apakah aku mengenalmu?" Tanya Minseok dengan wajah yang ketakutan

" Kenapa aku terus mengejarmu? Kau tak ingat dengan wajah ini?" orang itu bicara dengan ekspresi yang meremehkan dan Minseok masih memandangnya dengan ekspresi ketakutannya, namun setelah melihat perubahan wajah dari orang yang sedari tadi mengejarnya ekspresi wajah Minseok kembali berubah menjadi tatapan penuh rasa bersalah

" Zitao? Kau kah itu?" Minseok merubah ekspresi wajahnya menjadi ekspresi yang melambangkan kerinduan yang mendalam namun terselip rasa bersalah disana

" Zitao? Apakah kau merindukanku? Kau tau seberapa besar aku merindukanmu?" Minseok hampir menangis saat mengatakannya

" kau? Merindukanku? Apakah kau yakin?" ekspresi wajah Zitao seperti orang yang meremehkan namun sekaligus marah pada Minseok

" apa yang sebenarnya kau katakan Zitao? Aku tak mengerti dengan perkataanmu?" Minseok menunjukan ekspresi bingungnya pada Zitao

" jangan berpura- pura bodoh Kim Minseok, aku tau apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu Zitao kembali menunjukan ekspresi mengejeknya pada Minseok

" tapi aku benar tak mengerti dengan apa yang kau katakan?" Minseok masih bertanya dengan wajah yang kebingungan

" berhenti berpura- pura bodoh Kim Minseok, bukankah kau senang dengan kematian kami?" Zitao kembali menyerang Minseok dengan pertanyaan yang Minseok juga tak mengerti jawabannya

" tapi aku benar- benar tak mengerti dengan apa yang kau katakan aku tak pernah bahagia dengan kematian siapapun" Minseok kembali menjawab pertanyaan Zitao namun ekspresi wajahnya berubah sekarang

" bukankah kau sangat senang melihat kami mati dengan kedua matamu, bukankah kau senang melihat kami berlumuran darah tepat didepan matamu?" Zitao kembali membuat Minseok kaget dengan apa baru saja dikatakannya

" dengarkan aku, aku tak pernah bahagia dengan kematian siapapun, kau tau bagaimana aku menjalani hidupku setelah permainan sialan itu?" Tanya Minseok dengan wajah menahan tangisannya

" bukankah kau bahagia setelah melakukan permainan yang membuatmu menjadi terkenal itu? Bukankah kau hidup dengan harta yang berlimpah, kau sangat bahagia bukan?" Zitao kembali bertanya pada Minseok

Minseok malah terdiam mendengar perkataan Zitao, dan melihat Minseok terdiam malah membuat Zitao semakin marah pada Minseok

" kau tak menjawab pertanyaanku? Apakah itu karena kau sangat bahagia, benar apa yang kukatan saking bahagianya bahkan kau hanya terdiam walau aku bertanya banyak padamu" Zitao kembali berbicara, namun Minseok masih saja terdiam dengan ekspresi yang sulit dijelaskan

" kau masih tak mau menjawab pertanyaanku?" Zitao menjeda bicaranya " kau sangat bahagiakan?" ekspresi Zitao kembali bertanya, namun lagi- lagi Miseok tak menjawab pertanyan Zitao, dia hanya terdiam memandang Zitao dengan tatapan penuh rasa bersalah

" jawab aku Kim Minseok, aku tak akan bertanya padamu lagi" Zitao tampak sangat marah saat ini

" apakah sangat sulit untuk sekedar menjawab pertanyaan itu? Apakah kau sangat bahagia dengan hidupmu saat ini? Apakah kau senang melihat kami mati dengan kedua matamu?" seseorang muncul di hadapan Minseok disamping Zitao

" Hyung, kau tak mau menjawab pertanyaan Zitao?apakah sebegitu sulitnya untukmu menjawab pertanyaannya?" itu Yixing, muncul dengan wajah yang penuh senyuman yang menenangkan

" Yixing, maafkan aku, a..a…ku tak bisa menjawab pertanyaan itu, aku tak tau bagaimana perasaanku sekarang, aku ta.." Minseok mencoba menjawab pertanyaan Yinxing namun ucapannya dipotong oleh Zitao lagi

" dengarkan itu Hyung, Kim Minseok sangatlah bahagia dengan kematian kita,dia sangat bahagia sampai dia tak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaannya" Zitao masih berbicara penuh emosi

" benarkah itu Hyung?" ekspresi wajah Yixing kini berubah menjadi sangat sendu

" bukan begitu Yixing, aku sama sekali tidak bahagia dengan kematian kalian, aku juga menderita dengan kematian kalian, melihat kalian berlumuran darah hatiku juga sakit, aku sakit melihat nafas kalian hilang didepan mataku, aku juga terluka, lebih dari yang kalian bayangkan, aku juga terluka" Minseok menjawab dengan perlahan sembari menahan tangisannya

" kau bohong Hyung" Yixing berkata dengan dingin

" tadi kalian memintaku mengatakan perasaanku, saat aku sudah mengatakannya kalian malah tak percaya padaku, apa yang sebenarnya harus aku lakukan?" Minseok sedikit merasa frustasi dengan kedua orang dihadapannya, kedua orang itu membuatnya bingung

Kedua orang dihadapan Minseok hanya terdiam menatap Minseok dengan tatapan datar namun penuh kemarahan.

Minseok yang tak mendapatkan jawaban dari kedua orang dihadapannya kemudian merangkak maju untuk meraih salah satu kaki dari orang yang berdiri di depannya

" kalian percayalah padaku, aku terluka,lebih dari pada yang kalian bayangkan" Minseokmerangkak maju selangkah demi selangkah, namun kedua orang dihadapaanya juga mundur seiring rangkakan maju Minseok

Minseok hanya bisa menangis namun dia tak menyerah dan tetap merangkak maju walaupun hasilnya masih sia- sia karena orang dihadapannya juga tetap melangkah mundur

" aku mohon dengarkan aku, jangan pernah menjauh dariku, aku sudah menjawabnya sejujurnya, kalian harus percaya padaku" Minseok menangis semakin keras, namun tangisannya terasa sia- sia, Karena kedua orang dihadapannya tetap saja memasang wajah datar namun penuh amarahnya

" haruskan kami percaya perkataanmu? Kalau semua ucapanmu itu hanya sebuah kepalsuan?" itu bukan suara Zitao maupun Yixing, karena mereka berdua masih setia dengan keheningan mereka

Minseok menghentikan rangkakannya " Sehun?" Minseok mengalihkan pandangannya pada Sehun yang tiba- tiba muncul

" ku pikir kau orang baik, telah menyalamatkanku dari Joonmyeon Hyung, kupikir kau orang yang tulus, namunpada kenyataannya kau sama bahkan lebih jahat dari Joonmyeon Hyung, setidaknya Joonmyeon Hyung sudah menunjukannya rencananya sejak awal padaku, namun kau sampai detik terakihirpun kau masih saja bersembunyi dibalik topengmu itu, kau seribu kali lebih menjijikan dari pada Joonmyeon Hyung" Sehun berkata dengan panjang lebar dengan ekspresi mengerikan namun menunjukan kejijiannya pada Minseok

" harus bagaimana lagi aku menjelaskannya, aku tidak seperti itu Sehun, Zitao, Yixing, aku berduka, aku sakit aku menderita dengan kematian kalian, jika aku bisa aku ingin menggantikan posisi kalian, aku juga ingin mati, aku lelah dengan kehidupanku, kenapa kalian tak membiarkan aku mati saja? kenapa kalian melindungiku selama diarena? kenapa kalian mendengarkan perkataan bodoh Luhan? kenapa kalian mengikuti apa yang dia perintahkan? kenapa kalian melakukannya? Kenapa kalian melakukan ini padaku?" Minseok berbicara menjawab perkataan sehun dengan sangat jelas dengan suara yang lantang, namun ia menangis pada kaliamt terakhirnya

" namun matamu berbohong Hyung" Sehun kembali menjawab dengan tatapannya yang tajam

" aku berbohong bagaimana lagi?" Minseok menjawab dengan frustasi, entah berapa banyak air mata yang ia keluarkan, dia sangat lelah

" sebaiknya kau berkata jujur pada kami Hyung" itu bukan Sehun itu Kyungsoo dengan senyumannya dia datang

" aku sudah mengatakannya dengan jujur, percayakah kau padaku" Minseok kini menunjukan sedikit senyumannnya pada Kyungsoo

" seperti kata Sehun, matamu berbohong Hyung, mata mu mengatakan hal lain" senyuman Kyungsoo hilang seketika

" aku harus bicara bagaimana lagi pada kalian?" Minseok berteriak histeris

" kau hanya perlu berkata jujur, dengan hatimu buka dengan otakmu" kini Muncul Jongdae

" aku sudah mengatakan semuanya, aku mengatakan yang aku rasakan pada kalian, namun kalian tetap tak percaya dan terus menyalahkanku" Minseok menjawab dengan sisa- sisa tenaganya

" ingat katakan dengan hatimu Hyung" Jongdae kembali berbicara

" aku sudah mengatakannya dengan hatiku, namun kalian masih saja tak percaya padaku" Minseok masih berkeras untuk berbicara meski dengan suara yang lemah

" jujurlah Hyung, jujurlah dengan hatimu" kini muncul kembali Baekhyun

" aku sudah berkata jujur pada kalian semua, aku mengatakannya sejujurnya pada kalian semua,aku tak pernah menyembunyikan apa yang aku rasakan pada kalian, aku lelah selama ini selalu bertemu dengan kalian dengan cara yang seperti ini, aku lelah, tak bisakah aku berhenti dengan semua ini? aku ingin berhenti, tak bisakah? Setiap saat selalu seperti ini, aku sakit melihat kalian dengan cara yang seperti ini, aku juga ingin pergi, pergi bersama kalian" Minseok berkata dengan sangat lemah dan air matanya kembali mengalir di kedua pipinya

" mungkin takdirmu mengakhiri hidupmu dengan cara seperti ini" kini Jongin muncul dengan seringainya, jika Jongin sudah muncul, maka waktunya sudah selesai, jika Jongin munncul semua orang akan menampakan seringai mengerikan, semua akan berakhir dengan munculnya Jongin

" kau tau kau akan merasakan semuanya setip hari, setiap malam, kau akan dihantui rasa bersalah setiap harinya" Jongin semakin maju mendekati Minseok dan Minseok tak berusaha mundur ataupun kabur seperti saat pertama orang itu mengejarnya

" aku tau, aku sangat mengerti" Minseok kini tak menangis lagi, namun wajahnya lebih menunjukan ketenangan

Jongin semakin maju dan meletakkan kedua tangannya di leher minseok, menekan kedua ibu jarinya di leher Minseok membuat Minseok kehabisan nafas namun Minseok tidak panik sama sekali, dia hanya memejamkan matanya

' terima kasih sudah muncul, benar aku berbohong pada kalian, kalian benar mataku menunjukan kebohongan, mataku menunjukan kebahagiaan di sela air mataku yang juga deras keluar, aku bahagia melihat kalian setiap hari,aku bahagia walau setiap hari juga kalian menyalahkanku, setiap hari kalian marah padaku, dan juga walau setiap hari juga aku merasakan sakit ini' Minseok masih memejamkan matanya dan kedua tangan Jongin masih tetap setia menekan leher Minseok

' namun aku juga sangat sedih, karena aku tak pernah bertemu denganmu, Luhan'

TBC/END?

Hai hai semuanya, author comebeck setelah sekian lama bersembinyi di gua hantu?

Author, kalau author ini PHP banget sama kalian, katanya mau update seminggu sekali tapi malah menghilang berrbulan- bulan, maafkan aku sekali lagi

Sekarang auhtor datang dengan FF sequelnya THG 15 jadi bagi yang belum baca harap baca dulu deh biar ngerti, dan semoga author punya waktu buat nyelesain ff author yang lain, sekarang mah ga akan janji2an lagi deh takutnya malah PHP lagi, kasiankan yang udah nunggu / kalau ada yang nunggu itu juga/

Selain itu jga author juga mau kasih tau kalau mungkin rate disini M bukan karena adengan anu2nya,lebih ke arah bahasa yang kasar aja, karena author sadar kalau author itu ga bakat banget buat nulis yang kayak gituan, kalau Cuma ciuman doang sih author mungkin masih bisa bikin, tapi kalau yang kaya gituan jujur udh angkat tangan, bisa bca di ff sebelah itu aneh banget menurut aku

Makasih ya buat semuanya, sekali lagi maaf, buat typo maafin juga ya?

MIND TO REVIEW?