Chanyeol kelabakan, hari sudah sore tapi Baekhyun belum juga pulang, padahal pagi tadi Baekhyun bilang padanya kalau dia akan pulang cepat karena ini hari terakhir kuliah di semester ini. Chanyeol sudah menelepon Sehun dan Luhan tapi mereka bilang Baekhyun sudah pulang naik taksi sejak siang. Handphone Baekhyun pun tidak aktif. Dengan tidak sabar laki-laki tampan itu menekan nomor Yunho.
"Hyung sudah pulang?Apa istriku di situ hyung?" Chanyeol bertanya tidak sabar setelah Yunho mengangkat teleponnya.
"Baekhyun? Kami baru sampai dan tidak ada Baekhyun. Memangnya dia tidak pamit padamu?" Chanyeol mengerang menceritakan pada Yunho terakhir tadi pagi bertemu Baekhyun, setelah Yunho meyakinkan Chanyeol akan membantu mencari Baekhyun, Chanyeol memutuskan untuk ke rumah Yunho saja dan mencari bersama. Sepanjang jalan dia tidak berhenti mencoba menghubungi ponsel Baekhyun, namun tetap saja tidak aktif. Chanyeol khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya, atau istrinya itu memang sengaja menghindarinya karena...
.
.
=Flashback=
"Channieeh..AHH!" Baekhyun mencengkeram erat sprei di bawahnya saat dia mencapai puncaknya yang ketiga kali. Chanyeol tidak berhenti menggerakkan pinggulnya sampai akhirnya dia menggeram menandakan cairannya sudah tumpah. Baekhyun dan Chanyeol sama-sama terengah berbaring berdampingan.
"Baek, mandilah dulu, aku akan membereskan tempat tidur dahulu" Chanyeol berkata setelah berhasil menstabikan napasnya.
"Tapi aku mengantuk, Chanyeolie" Baekhyun berkata sambil memejamkan mata.
"Sebentar saja, Sayang" Chanyeol membelai rambut Baekhyun yang sedikit basah. Sambil mempotkan bibirnya akhirnya Baekhyun bangun sambil melilitkan bedcover di tubuhnya, memang dia kelelahan dengan aktivitasnya dengan Chanyeol yang tidak bisa di bilang sebentar, namun ranjang tempat tidur mereka memang sudah sangat berantakan, sprei yang basah dengan keringat dan sedikit darah Baekhyun ditambah bantal yang sudah entah terlempar ke berbagai arah.
Keluar dari kamar mandi dengan piyama, Baekhyun mendapati kasur sudah rapih dan Chanyeol dengan rambut basah tampak selesai mandi sedang berganti pakaian, Baekhyun memalingkan wajahnya melihat suaminya setengah telanjang dan segera merebahkan diri ke ranjang sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Chanyeol yang menyadarinya tersenyum geli.
"Kenapa, hm?" Chanyeol menyusul di sebelah Baekhyun sambil memeluk pinggangnya dari belakang. Baekhyun tidak menjawab.
"Sekarang kau malu? sedangkan tadi siapa yang memulai?" Chanyeol berbisik tepat di telinga Baekhyun, yang membuatnya bergidik geli.
"Berhenti menggodaku, ini semua gara-gara Luhan eonni" Baekhyun menutupi wajahnya dengan bantal, Chanyeol ingin tertawa terbahak-bahak tapi menahannya.
"Ayolah, Baek. Jangan menutupi wajahmu seperti itu, tapi bukankah bagus Luhan mengajarimu cara menggodaku?kalau tidak kita tidak bisa menikmati malam ini" Chanyeol menyeringai.
"Diam dan tidurlah, aku harus kuliah pagi" Baekhyun berkata ketus dengan wajah yang memerah seperti tomat. Tiba-tiba Chanyeol membalik tubuh Baekhyun hingga mereka berhadapan.
"Apa kau tidak menikmatinya, baby?" Chanyeol mengerutkan alisnya.
"sa-sakit.." Baekhyun berkata lirih tanpa berani menatap mata Chanyeol.
"Jinjja?lalu siapa tadi yang meminta lagi?" Baekhyun memukul dada Chanyeol cukup keras.
"Yak! berhenti menggodaku atau aku tidak mau melakukannya lagi!" Baekhyun mensedekapkan tangan di dadanya.
"Aww, jadi istriku mau lagi, eoh?" Chanyeol memeluk ttubuh Baekhyun.
"Park Chanyeol! tidur di kamar lain kalau kau tidak berhenti bicara!" Baekhyun berkata sambil berusaha melepas pelukan suaminya.
"Arraseo, aku tidak akan bicara lagi, selamat tidur" Chanyeol mengecup kening Baekhyun sebelum keduanya masuk ke alam mimpi.
.
.
Pagi harinya, mereka sarapan dalam diam, lebih tepatnya Baekhyun yang diam, dia tidak banyak bicara pagi ini, biasanya dia akan berkomentar makanannya sangat enak, mayonaise yang kurang banyak, ingin minum susu coklat, atau berbagai komentar makanan lainnya.
"Baby, kau baik-baik saja?" Chanyeol mulai khawatir.
"Hm.." Baekhyun hanya menjawab dengan gumaman.
"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Chanyeol menatap lekat-lekat Baekhyun, namun Baekhyun tetap menolak menatap Chanyeol kembali.
"Hm.."
"Ada apa denganmu?"
"Hari ini hari terakhir kuliah semester ini, bolehkah aku liburan?" akhirnya Baekhyun bersuara juga, walaupun tanpa menatap Chanyeol.
"Kau ingin ke mana?" Chanyeol bertanya sabar sambil menyuap potongan pancake.
"Entahlah, ke mana saja, asal liburan, aku bisa mengajak teman-teman atau mungkin ikut Luhan eonni"
"Baek, maaf, pekerjaanku sedang banyak, apalagi Appa sekarang memintaku membantu sedikit-sedikit managemen perusahaan barunya. Aku janji saat sudah mulai lengang aku akan mengajakmu liburan" Baekhyun menghela napas berat.
"Hm..Arra. Oh iya, nanti Oppa tidak perlu menjemputku, aku pulang cepat hari ini, aku akan langsung pulang ke rumah" ya, hari sebelumnya Chanyeol sudah bilang bahwa dia hari ini akan bertemu klien hingga sore.
"Kau benar akan pulang sendiri?" Chanyeol tidak yakin, Baekhyun mengangguk mantap.
=Flashback end=
.
.
Chanyeol sampai di kediaman keluarga Byun, sampai di depan pintu dia disambut oleh Yunho dan Jimin dalam gendonganya dengan mata memerah seperti habis menangis.
"Hyung, ada hantu mirip Bekyun" Jimin berkata sambil mengucek matanya yang masih sembab. Chanyeol mengernyit bingung.
"Istrimu di kamarnya dengan Umma, sebaiknya tunggu beberapa menit sebelum kau menemuinya" Chanyeol membelalakan matanya terkejut.
Yunho menjelaskan, saat Chanyeol menelepon dia bingung dan hendak mencari ke kampus Baekhyun, namun tiba-tiba suara Jimin mengagetkan semua orang, Jimin tiba-tiba berteriak sambil menangis ketakutan berteriak 'hantu' sambil berlari dari keluar dari kamar Baekhyun. Karena bingung, Jaejoong memeriksa kamar itu dan dia terkejut mendapati Baekhyun tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya dengan rambut berantakan dan wajah sembab. Dan saat terbagun tiba-tiba Baekhyun menangis meraung-raung. Selesai mendengar penjelasan Yunho, Chanyeol segera melesat ke kamar Baekhyun tanpa menghiraukan Yunho.
"Huwe..aku tidak mau pulang Umma, tidak mau..huwe.." terdengar suara tangis Baekhyun hingga ke ujung tangga, Chanyeol berjaan perlahan, hatinya sangat pedih mendengar istrinya menangis apalagi tidak mau pulang ke rumah mereka.
"Tapi kenapa, Baekkie? kau harus beritahu alasannya, apa Chanyeol menyakitimu,hm?" Leeteuk bertanya dengan lembut. Sepertinya Baekhyun menggeleng karena selajutnya terdengar suara Jaejoong yang bertanya tidak sabar.
"Chanyeol tidak mungkin meyakitinya Umma. Dasar anak manja!" bukanya dijawab, justru suara tangisan Baekhyun semakin keras. Tidak tahan lagi degan suara istrinya yang menangis, Chanyeol segera masuk kamar itu yang tentu saja mengagetkan ketiga wanita di dalam kamar itu. Dan segera saja Chanyeol menghambur memegang pundak Baekhyun yang duduk di tepi ranjang, saking terkejutnya Baekhyun sampai meghentikan tangisnya.
"Wae, Baby?wae? apa kau marah karena kita tidak bisa liburan? apa aku sangat menyakitimu semalam di ranjang? harusnya kau memberita-Ouch!" Chanyeol medapat cubitan di lengannya dari Baekhyun.
"Yak! berhenti mengatkan hal memalukan di depan Umma!" Baekhyun berkata dengan suara parau.
"Aaah, akhirnya kalian sudah merasakan malam pert-mmph" Jaejoong yang sedang bicara dibekap tiba-tiba mulutnya oleh Leeteuk.
"Kalian bicaralah berdua, Umma akan menyiapkan makan malam" Leeteuk berkata lembut pada putrinya sambil menyeret Jaejoong yang mempoutkan bibirnya keluar. Setelah terdengar suara pintu ditutup, Chanyeol segera megalihkan perhatian pada Baekhyun yang matanya sembab.
"Baek, kau tau aku sangat khawatir kau tidak pulang, dan kau menangis? mendengar kau menangis saja sudah membuat hatiku sakit ditambah kau bilang tidak mau pulang ke rumah, aku tidak tau harus bagaimana" Chanyeol menunjukkan wajah memelas.
"Huwee..aku membuat Chanyeolie ..hiks.." Baekhyun malah menagis lagi melihat Chanyeol yang berwajah seperti itu.
"Hush..baby, aku tidak apa-apa, aku sedih melihatmu menangis. Tapi sebenanrnya kau kenapa, hm?" Chanyeol bertanya lembut sambil mebelai lembut punggung Baekhyun.
"A-aku tidak lulus satu mata kuliah" Baekhyun mencicit pelan. Chanyeol mengerutkan keningnya, apa hubungan dengan Baekhyun tidak mau pulang.
"Aku malu pada Channie..hiks..Channie dulu mahasiswa pintar yang nilainya selalu bagus..hiks..Chanyeolie pasti menyesal menikah denganku..hiks" Baekhyun mulai terisak. Chanyeol geleng-geleng kepala masih tidak mengerti dengan jalan pikiran istrinya.
"Aigoo baby, aku benar-benar khawatir padamu, dan alasanmu hanya seperti ini?"
"Hanya?!jadi menurut Channie kuliah aku tidak penting?" emosi Baekhyun benar-benar labil. Chanyeol segera merengkuh tubuh Baekhyun, dan membelai kepala belakang istrinya.
"Bukan begitu, babyBaek. Hanya saja aku suamimu, aku menerima semua kekurangan dan kelebihanmu. Kalau masalah tidak lulus, kau bisa mengambil semester pendek kan?dan kalau ada yang tidak kau mengerti aku akan mengajarimu" Chanyeol menenangkan Baekhyun.
"Tapi itu berarti aku tidak bisa liburan, eoh?" Baekhyun berkata pelan.
"Mungkin liburanmu akan terpotong, tapi aku janji, aku juga akan mempercepat pekerjaanku, jadi saat kau selesai semester pendek aku juga sudah selesai dengan proyek appa, dan setelah itu kita bisa bulan madu" untuk kata terakhir Chanyeol berkata dengan riang.
"bu-bulan madu?" Baekhyun bertanya ragu.
"bulan madu yang berarti kau akan menjadi tawananku seharian" Chanyeol berbisik di telinga Baekhyun yang langsung mmbuat wajah Baekhyun memerah.
Chanyeol menangkup kedua pipi Baekhyun, menghapus sisa air mata dipipinya, kemudian mengecup kedua kelopak mata Baekhyun bergantian, turun ke hidungnya yang memerah dan berakhir di bibir istrinya itu, Baekhyun membalas ciuman Chanyeol dan mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur, Chanyeol menahan tubuhnya dengan kedua siku agar Baekhyun tidak menahan berat tubuhnya sambil terus mencium bibir indah itu. Perlahan-lahan Chanyeol mulai melucuti kemeja Baekhyun, begitu pula Baekhyun yang mulai membuka kancing baju Chanyeol satu-persatu tanpa melepas tautan bibir mereka.
"I love you so much, baby" Chanyeol melepas sejenak ciumannya untuk mengucapkan kata cintanya.
"I love you too, hubby" Baekhyun berbisik di depan bibir Chanyeol. Chanyeol mengalihkan ciumannya ke leher Baekhyun, menyesap dan menjilatnya hingga Baekhyun melenguh pelan. Tiba-tiba..
Brak!
"Ummaaaaa, Channie hyung gigit Bekyun, Channie hyung jadi vampil. Huwee..Bekyun sebental lagi matii" pintu yang tidak terkunci itu terbuka oleh Jimin yang langsung melarikan diri dan mengagetkan dua insan yang sedang memadu kasih.
"Chanyeol/Baekhyun kunci pintunya!" terdengar teriakan marah Yunho dan Jaejoong bersamaan. Well, poor Chanyeol dan Baekhyun.
END
.
.
.
