Only Mine
Cast disini hanya milik Big Hit Entertainment dan keluarga mereka.
Saya hanya meminjam nama mereka.
.
.
.
Rate: T - M
Romance,Hurt/Comfort, School Life, lit BDSM
.
.
.
Warning:
This is Yaoi Fic! DLDR Please...
Typo
.
.
.
Pair : Minyoon/MinGa
Cast beserta Pair lainnya temukan di seiring berjalannya cerita ya
.
.
.
"Tubuhmu adalah milikku, bahkan dirimu sendiripun tidak berhak atas tubuhmu" ~ Jimin
.
.
.
"Eunghh..." Lenguhan kecil terdengar dari bibir namja bersurai hitam kelam. Perlahan ia membuka manik indahnya, dan menemukan wajahnya berhadapan dengan wajah namja lain yang sangat tampan.
Ia tersenyum kecil, bukan senyuman manis. Tetapi senyum kegetiran yang menyiratkan rasa sakit.
"Selamat pagi, Jimin" lirihnya sebelum turun dari tempat tidur dan mulai mengutip pakaiannya yang berserakan di lantai dan berjalan tertatih ke arah kamar mandi.
Tepat saat suara keran mulai terdengar, namja yang masih tertidur tadi membuka matanya dan menatap datar ke arah kamar mandi "Selamat Pagi..." lirihnya kecil, ia terdiam cukup lama dan akhirnya membuka bibirnya lagi "Maafkan aku..." bisiknya entah pada siapa. Namun, siapapun yang mendengarnya dapat segera mengetahui, itu adalah bisikan penuh penyesalan.
.
Min Yoongi, namja bersurai kelam tadi keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Ia mendekati Jimin yang masih tertidur pulas di ranjangnya yang empuk itu.
"Jim, bangunlah... ini hari pertamamu sekolah" kata Yoongi perlahan membangunkan Jimin.
Jimin mengerang sebelum akhirnya membuka matanya, dan melihat Yoongi yang tertunduk dihadapannya. Tanpa mengeluarkan satu kata pun, Jimin berdiri dan beerjalan ke arah kamar mandi dengan wajah datarnya.
Yoongi yang melihat Jimin telah beranjak, memutuskan segera membersihkan tempat tidur dan menyiapkan seragam yang akan dipakai namja itu nanti. Kemudian dia menukar pakaiannya dengan seragam sekolahnya dan mempersiapkan dirinya berangkat ke sekolah.
.
Pagi ini, sama seperti biasanya. Tidak ada percakapan di antara Jimin maupun Yoongi. Keduanya hanya diam menikmati sarapan yang disiapkan oleh salah seorang maid yang bekerja.
Jimin teringat sesuatu dan padangannya teralihkan ke Yoongi yang sedang menghabiskan sarapannya dengan wajah tertunduk.
"Kau akan naik bus ke sekolah?" tanya Jimin datar
"Ya" jawabYoongi seadanya tanpa mengangkat wajahnya sedikitpun
"Tatap mataku jika sedang berbicara" geram Jimin rendah, membuat Yoongi langsung mengangkat wajahnya melihat Jimin dengan takut.
"Jangan naik bus lagi,..." lanjut Jimin
"T..tapi aku panitia MOS di sekolah dn aku akan terlambat apabila berjalan kaki ke sekolah"
"Aku belum selesai bicara. Kau pikir aku gila, dengan menyuruhmu berjalan kaki sejauh itu ke sekolah. Mulai hari ini, kau tidak akan naik bus lagi kemanapun. Aku sudah menyiapkan satu mobil kemarin untukmu, dan kau akan menggunakan itu mulai hari ini" kata Jimin mulai melanjutkan sarapannya yang hampir habis.
Yoongi hanya bisa diam, dan melanjutkan sarapannya. Setidaknya, ia tidak perlu berdesakan lagi jika naik bus.
"Dan... Ya. Aku akan ikut denganmu ke sekolah dengan mobil itu."
"Ta... tapi Jim" Seketika Yoongi terkejut, ia tidak bisa pergi bersama dengan Jimin ke sekolah apapun alasannya.
"Aku tidak menerima bantahan. Lagipula, aku tak memintamu mengantarkanku sampai ke depan gerbang. Cukup turunkan aku di halte terakhir menuju sekolah dan kau bisa pergi sendiri dengan mobil itu ke sekolah dan aku akan menggunakan bus"
"Baiklah"
"Sekarang, cepat habiskan sarapanmu. Aku akan menunggumu di depan" Kata Jimin beranjak pergi meninggalkan tempat duduknya.
Yoongi yang melihat Jimin beranjak segera menyelesaikan sarapannya dan menyusul Jimin ke depan.
.
Setelah mengantarkan Jimin ke halte dan memarkirkan mobil diberikan Jimin kepadanya dengan baik, Yoongi keluar dari mobil dan mendapati seorang namja tinggi dengan senyumnya yang menyebalkan sedang memperhatikannya.
Segera ia memasang wajah datarnya "Apa yang terjadi dengan wajah menjijikkan miliku itu Namjoon sialan?"
"Woooww... Yoongi, kau membawa mobil. Lihatlah, mobil itu baru saja diluncurkan 3 hari yang lalu dan kau sudah memilikinya. Hei, apa yang terjadi denganmu? Kau berubah?" kata Namjoon dengan suara yang dibuat – buat. Ia terkekeh kecil melihat wajah Yoongi yang memerah karena kesal. Ia hanya bingung, tidak biasanya Yoongi menggunakan mobil ke sekolah. Bahkan, Namjoon tidak tau kalau Yoongi memiliki mobil.
"YAAA... Apa ada yang salah, Kenapa jika aku membawa mobil kesekolah? Itu bukan urusanmu Namjoon sialan. Ini bahkan masih pagi dan kita baru bertemu setelah liburan dan kau sudah merusak mood ku" bentak Yoongi kasar.
"Hahaha... baiklah... baiklah. Kepala sekolah tadi memintamu untuk menemuinya, jadi aku mencarimu"
"Baiklah, aku akan menemuinya. Dan untuk apa kau ada disini?" tanya Yoongi mengambil barang – barangnya dari dalam mobil.
"Aku... Memperhatikan siswa kelas satu. Kau sendiri bilang kan, mereka tidak boleh diantar ataupun membawa kendaraan kesekolah. Jadi aku hanya membantu yang lainnya."
Yoongi teringat, pantas saja Jimin memintanya menurunkannya di halte terakhir bus menuju sekolah. 'Tapi sejak kapan dia mau mengikuti aturan?' batin Yoongi.
"Baiklah, terserahmu saja" Jawab Yoongi acuh, dan meninggalkan Namjoon
"Oh, iya Yoongi. Ingat, nanti kau harus memberikan kata sambutan" kata Namjoon mengikuti Yoongi.
Yoongi berbalik, "Kenapa harus aku?" tanyanya
"Karena kau ketua osisnya manis" Kata Namjoon memegang dagu Yoongi dan langsung berlari meninggalkannya dengan kekehan gemas sebelum mendapat amukan dari Yoongi.
"Ini tidak bagus" lirih Yoongi.
.
Min Yoongi, ketua OSIS di Bangtan High School yang terkenal manis. Tidak hanya manis yang dikenal dari dirinya, kepintarannya juga sangat membuatnya semakin dikenal. Tapi bukan karena ia manis dan pintar maka ia akan memiliki banyak teman. Hampir tidak ada satupun orang yang berani mendekatinya, kecuali 3 sahabatnya. Min Yoongi si manis juga dikenal dengan Min Yoongi si dingin es dan Min Yoongi yang memiliki lidah yang sangat tajam. Ia tidak akan segan untuk membuatmu menangis hanya dengan mendengar kata – katanya. Bahkan ia juga mendalami beberapa jurus taekwondo, walaupun tidak sempurna, paling tidak dapat melindungi dirinya. Semua orang berpikir, Min Yoongi tidak takut pada apapun. Ya, pada awalnya iya. Ia tidak takut pada siapapun di sekolah itu, tapi itu dulu, tidak sekarang. Min Yoongi hanya takut pada satu orang, yaitu...
.
Disinilah Min Yoongi sekarang, berdiri di podium untuk memberikan kata sambutan ke seluruh siswa kelas satu. Matanya bergerak gelisah mencari seseorang diantara siswa kelas satu. Dan ia mendapatkannya. Tatapan tajam dari seorang namja yang berpenapilan cupu. Kening Yoongi berkerut memperhatikan penampilan namja itu, tetapi ia segera mengalihkan pandangannya, ketika tatapan tajam namja itu tidak teralihkan sedikitpun darinya. Tatapan yang dapat membuat tubuhnya bergetar ketakutan dan mengeluarkan keringat dingin. Yang ia tahu saat ini adalah, ia hanya ingin segera menyelesaikan kata sambutannya dan menghindari namja itu.
.
Ya, satu orang yang paling ditakuti Yoongi adalah Park Jimin. Hanya Park Jimin yang bisa membuat seorang Min Yoongi bergetar ketakutan. Karena, apapun yang dikatakan Jimin adalah mutlak untuk Yoongi dan Jimin adalah pemilik sepenuhnya atas dirinya.
.
.
.
.
.
TBC
Holla semuanya,
Maaf karna belum ngelanjutin FF yang sebelumnya, dan gue janji bakalan segera update
Sebagai permintaan maaf aku, aku nulis FF ini
Untuk FF yang ini gak bakalan panjang" kok
Gue nulis FF ini juga karena UAS gue udh selesai
Sekalian, persembahan spesial buat sahabat" aku
Dan jangan lupa kalau udah selesai dibaca jangan lupa review, follow, dan Favorite ya
Karena review kalian segalnya buat aku
Thanks semuanya...
Cium Peluk yang termanis untuk kalian semua...
~Chins~
