Chapter 1 : Hug Me
Chanyeol X Baekhyun
drama, hurt/comfort, marriage life, mpreg(?)
B X B
Backsound : Chanyeol – Hug Me
"Baekhyun-ssi kau tidak bersama suamimu?" ucap seorang pria berjas putih dengan stetoskop di lehernya. Ia menatap prihatin setelah mengecek sebuah hasil MRI yang diketahui milik namja manis yang duduk gelisah didepannya.
"Tidak. Aku hanya sendiri. Tolong katakan apa aku bisa sembuh, dokter?"
Dokter itu terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Tapi aku sudah melakukan apa yang kau sarankan Dokter. Lalu apa gunanya terapi yang menyakitkan itu jika aku tidak bisa sembuh?"
"saya benar-benar minta maaf Baekhyun-ssi. Saya sudah mencoba yang terbaik. Tapi dari tigakali anda mejalani terapi, tubuh anda selalu menolak dan obat yang kami berikan tidak bereaksi apapun. Jadi-"
"Jadi maksud dokter aku akan mati sebentar lagi? Anak anakku masih kecil dokter. Mereka masih membutuhkan ku. Tidak. Aku tidak akan mati. Mungkin ada kesalahan diagnosa. Beberapa dokter kadang bisa melakukannya bukan?"
"jika anda tidak mempercayai saya, saya bisa merujuk anda kepada dokter lain. Hasilnya akan tetap sama"
"Jika hasilnya sama lalu aku harus bagaimana dokter? Aku tidak bisa meninggalkan anak anakku."
"Baekhyun-ssi. Saya rasa, anda harus meberitahu tuan Chanyeol sekarang."
===Missing you====
Hari sudah berganti malam, Baekhyun berjalan dengan gontai di lorong menuju apartemennya membawa satu kresek belanjaan yang ia beli sebelum dia pergi menemui dokter. Baekhyun bimbang saat ini ia tidak tahu harus berbuat apa ketika dokter memvonis penyakitnya tak dapat disembuhkan beberapa jam lalu, dan dengan mudahnya dokter menyuruh ia untuk memberitahu Chanyeol,bagaimana ia bisa menceritkan tentang penyakit sialan ini kepada suaminya jika Chanyeol baru saja mengirimkan surat perceraian siang tadi. Ya. Hubungan rumah tangganya kini diambang kehancuran. Semua itu bermula ketika Chanyeol pergi untuk turun langsung meninjau proyeknya di pulau jeju.
Ketika sudah berkeluarga Chanyeol tidak pernah lagi pergi karena sebuah pekerjaan yang membuatnya harus meninggalkan keluarganya, ia biasanya selalu mengirimkan perwakilannya untuk perjalanan bisnis keluar negeri maupun keluar kota, karena Chanyeol adalah type suami yang sayang dan tidak bisa jauh dari kelurganya. Namun Baekhyun tak habis pikir, Chanyeol yang baru pertamakali meninggalkan keluarganya untuk urusan pekerjaan harus berakhir seperti ini.
di minggu pertama berpisah, hubungan nya masih baik baik saja. Mereka Selalu melakukan vidio call bersama ketiga anaknya. Jesper yang selalu berkelahi dengan kembarannya Jackson memperubutkan posisi didepan kamera agar bisa melihat dengan jelas wajah tampan ayah mereka. Sedangkan Jiwon yang berbeda lima tahun dengan kaka-kakak nya hanya duduk dengan tenang dipangkuan Baekhyun tidak perduli dengan pertengkaran kedua kakaknya.
Dan disebrang sana Chanyeol harus membujuk si kembar yang masih duduk dikelas 3 sekolah dasar itu dengan mainan untuk melerainya. Ayah dari Jesper,Jackson,dan Jiwon ini selalu mengancam tidak akan membawa pulang mainan jika anak anaknya selalu bertengkar ketika melakukan vidio call. Dan itu cukup ampuh, ketiga anaknya selalu bergantian untuk siapa yang berda diposisi depan meninggalkan Baekhyun yang tersenyum bahagia melihat kerukunan anak-anaknya. Biarkan anak-anaknya melepas rindu pada sang ayah. Karena Baekhyun punya waktu tersendiri ketika akan tidur untuk saling bertatap dengan suaminya tanpa gangguan malaikat-malaikat kecilnya.
Seiring berjalannya waktu. Diminggu ketiga, Chanyeol sudah mulai jarang menghubungi keluarganya. Ia hanya bisa berbicara via telpon dan mengirim sebuah pesan singkat disela-sela kesibukan proyeknya dijeju.
Jiwon selalu mengeluh rindu kepada ayahnya. Jesper dan Jackson selalu mencoba menghubungi Chanyeol namun tidak pernah dijawab bahkan terkadang ponsel ayahnya itu tidak aktif. Sedangkan Baekhyun hanya bisa memeluk erat ketiga anaknya, mencoba menenangkan perasaan sedih karena rindu mereka pada sang ayah. Menahan air matanya didepan anak-anak karena terlalu rindu dengan suaminya yang berada jauh tanpa kabar.
Dan pada hari minggu siang tadi, pria yang diharapkan muncul dibalik pintu menenteng banyak paper bag berisi mainan untuk anak-anaknya,
"appa bogosipho!" teriak Jesper,Jackson dan Jiwon berlari kepelukan sang ayah. Chanyeol pun membalas pelukan erat ketiga anaknya.
"oh,Appa! Siapa dia?" Tanya Jiwon ketika menyadari ada orang asing dibelakang ayahnya yang juga membawa banyak papper bag di keduatangannya
"Ah dia teman appa, panggil dia Kyungsoo hyung. Lihat Kyungsoo hyung membawa banyak maianan juga untuk kalian. " Chanyeol melirik Kyungsoo, bermaksud untuk menyuruhnya memperkenalkan diri pada ketiga anaknya yang kini melepaskan pelukan Chanyeol dan beralih menatap Kyungsoo. Sementara Baekhyun yang baru saja turun dari tangga, langsung menghampiri Jesper Jackson dan Jiwon. Chanyeol memang memberitahu pada Baekhyun sebelumnya jika ia akan mengajak 'teman kerja' kerumahnya. Baekhyun tentu saja terkejut, entah kenapa hatinya terasa sesak. Bukankah kyungsoo hanya 'teman kerja' suaminya? Tapi kenapa hatinya sesakit ini, chanyeol tidak pernah membawa teman kerja kerumah sebelumnya, jika baekhyun tidak mengenalnya.
Jika saja Chanyeol memperhatikan wajah Baekhyun, maka ia akan mendapatkan mata istrinya yang sedikit bengkak dan memerah karena menangis yang sebenarnya berusaha disembunyikan Baekhyun.
"Appa tidak bermaksud menyakiti umma kan?" Celetuk Jackson ketika Kyungsoo baru saja akan memperkenalkan dirinya. Kyungsoo tiba-tiba menjadi gugup dan menundukan kepalanya,Chanyeol pun langsung menggengam lengan Kyungsoo untuk menenangkannya.
"Park Jackson! Tidak boleh seperti itu sayang. Dia teman appa." Ucap Baekhyun yang mensejajarkan posisinya dengan Jackson dan mengusap lembut rambut hitam anaknya.
"Baekhyun, dia Kyungsoo" ucap Chanyeol dengan tanpa rasa bersalahnya mengenalkan Kyungsoo dengan tangan yang masih menggemgam lengan 'teman kerja' nya itu.
Baekhyun pun mengangguk dan memaksakan senyumannya pada Kyungsoo. Chanyeol tidak tahu, Baekhyun sedang berusaha untuk tetap tenang ketika hatinya ingin sekali menjerit .Dan Berharap Kyungsoo memang sebatas teman kerja suaminya.
Namun harapannya harus musnah ketika Kyungsoo telah pergi karena tidak merasa nyaman dengan kondisi saat itu, Chanyeol segera menyerahkan sebuah amplop coklat dari dalam tas kerjanya dan menyerahkan sebuah pena dari sakunya pada Baekhyun yang terdiam mematung duduk di samping ranjang sejak mereka memasuki kamar.
"Maafkan aku baek. Aku harap kau bisa menandatanganinya. Aku- " ucapan Chanyeol terhenti.
"aku mencintai Kyungsoo."
Deg! Kalian dengar itu? Chanyeol baru saja bilang ia mencintai teman kerja yang ia temui satu bulan lalu ! Kemana perginya seorang Park Chanyeol yang sangat menyayangi dan tidak bisa jauh dari keluarganya? . Bagaiman cara Kyungsoo merubah seorang Park Chanyeol dalam sekejap?
Setelah sekian lama terdiam. Baekhyun bangkit dari duduknya. Dan menepuk bahu kanan Chanyeol yang berdiri didepannya. Dan berkata.
"Chanyeollie. Kau pasti lapar. Tapi persediaan bahan makanan dikulkas habis. Aku akan berbelanja sebentar. Tolong jaga anak-anak ya.!"ucap Baekhyun dengan suara yang bergetar, lalu ia segera melangkah pergi. Ya Baekhyun hanya ingin mengulur waktu, dan berharap Chanyeol akan segera melupakan kejadian ini.
"Baek" panggilan Chanyeol diacuhkan Baekhyun yang terus berjalan dengan air mata yang sedari tadi ia tahan didepan calon mantan suaminya kini sudah membasahi pipinya.
===Missing You===
"Umma pulang!" Baekhyun mencoba bersikap seperti biasanya didepan sikembar dan Jiwon yang tengah bermain dengan mainan baru mereka.
Jesper yang pertamakali menoleh langsung berlari kearah ibunya.
"Umma! Kenapa lama sekali!" Ucap Jesper yang mengahambur kepelukan ibunya. Disusul oleh Jiwon dan Jackson yang langsung memeluk Baekhyun dengan erat.
"Maafkan umma ne. Umma harus berkunjung pada halmeoni kalian." Tentu saja Baekhyun sedang berbohong saat ini, agar ia terbebas dari keingintahuan anaknya.
"Njek jadi rindu halmeoni. tapi umma membeli susu pisangku kan?" Tanya Jackson yang memeluk leher Baekhyun.
"Tentu saja. Susu strawberry untuk Jesper dan susu coklat untuk Jiwon juga ada."
"Yeay!" pekik kegirangan ketiga anaknya.
"tapi setelah minum susu kalian harus segera tidur oke! Besok kalian sekolah!"
Baekhyun melepaskan pelukannya.
"ne Umma!"
===_Missing You_===
"Baekhyun-ah!" panggil Chanyeol yang baru saja kembali dari balkon kamarnya setelah menyadari kehadiran Baekhyun yang berdiri dibelakangnya.
"Kau masih menginginkan tandatanganku Chanyeol? Apa karena Kyungsoo kau jadi seperti ini?! Kau tidak memikirkan sikembar dan Jiwon?! Mereka merindukanmu! Aku juga. Tp kenapa sekarang kau lakukan ini padaku! Apa salahku?!"
salahkah Baekhyun jika ingin mencoba mempertahankan pernikahannya demi anak-anak?
"Baekhyun, maafkan aku" Chanyeol hanya bisa meminta maaf, sebenarnya ia sendiri pun tidak tau mengapa ia bisa tega melakukan ini pada Baekhyun. Apa Chanyeol benar-benar dibutakan oleh rasa cintanya pada Kyungsoo?
"Apa salahku Chanyeol! Aku sudah menuruti keinginanmu untuk berhenti dari perusahaan dan bekerja dirumah menjadi ibu untuk ketiga anak kita. Tapi-. Kau berselingkuh dengan teman kerjamu dan akan menceraikanku?! " tangisan Baekhyun sudah tidak terbendung lagi, wajahnya mulai memerah karena emosi. Untung saja kamar Baekhyun dan Chanyeol kedap suara dan ketiga anaknya sudah tidur di kamar masing-masing, jadi mereka tidak akan mendengar pertengkaran hebat kedua orangtuanya. Lebih tepatnya tidak akan mendengar teriakan Baekhyun.
"Baekhyun, maafkan aku!"
"Jangan meminta maaf!" Baekhyun sudah kesal dengan omong kosong permintaan maaf Chanyeol, ia melempar semua barang yang ada disampingnya.
"jangan katakan itu Chanyeol! ARGGGGGH!" baekhyun berteriak frustasi dan kini tengah menjambak rambutnya sendiri, mencoba menghilangkan rasa sakit yang tiba-tiba muncul di kepalanya, dan juga hatinya.
Chanyeol pun segera memeluk Baekhyun dengan erat untuk menghentikan aksi istrinya agar tidak bertindak lebih jauh lagi menyakiti dirinya sendiri dan menghancurkan seluruh isi kamarnya.
"Baekhyun-ah kumohon tenanglah" gumam Chanyeol tepat ditelinga Baekhyun yang masih memeluk erat istrinya.
"Aku akan segera mati Chanyeol! Bertahanlah sebentar lagi! Aku lelah menahannya sendiri."
"Apa maksudmu?!" Chanyeol melepaskan pelukannya, lalu mencengkram erat kedua bahu baekhyun memastikan pendengarannya tak salah. Dan ia baru saja menyadari wajah Baekhyun sangat pucat dan kacau dengan wajah merah dan air mata yang membanjiri pipi mulus istrinya itu. Chanyeol memang bodoh!
"Kumohon bertahanlah sebentar lagi,hm?. Aku akan segera mati. Lalu Aku akan membiarkan kau bahagia dengan Kyungsoo." Nafas Baekhyun tidak beraturan saat ini, dan perlahan-lahan mata sipitnya terpejam. Setelah ucapan penuh lukanya.
Kumohon tetaplah disampingku,tetaplah bersamaku, Please, Hug Me Chanyeol-ah. pandangan Baekhyun berubah menjadi gelap. Dia pingsan.
Lanjut/Delete?
Seperti biasa mau curhat sebentar. Ff ini terinpirasi dari film india "we are family" tp ga semua sama loh ya. Dan percakapan disini sebagian ada yang niru dari drama-drama korea yg aku tonton. sengaja bikin alur cepat. karena ff ini ga sampe 5 chapter/mungkin/. Setiap chapter beda judul, tp masih satu kesatuan. terus Ada tulisan italic yang panjang itu flashback ya./semoga ngerti/
Maaf jika banyak typo, kesalahan keterangan dokter, nama tempat, waktu dan jarak, itu murni kesalahanku. Hal itu hanya aku buat untuk kepentingan cerita. Namanya juga cerita khayalan yang ada di otak rada pinter saya, jika tidak sesuai dengan kenyataan maafkan saya..
Dan mau ngucapin terimakasih banyak buat yang review,favorite,follow di ff aku sebelumnya. maaf belum bisa bikin sequel T.T
Berhubung ini ff berchapter pertamaku, Review jika ingin dilanjut. Oke?
