hay minna.. ini Yuu punya Fic baru sebenar nya udah lama buat. krna flashdisk Yu file nya korupt mulu T-T
jadi yu publish ini dlu ya.. gomen ne..
yu juga kemarin kemarin sibuk UAS..
Ya kalian pasti tahu filem My heart yang memiliki nama tokoh yaitu Luna, Farel dan Rahel.
Di fic ini nama mereka semua akan Yu ganti. Cerita nya mungkin sama tapi alurnya akan Yu buat sedikit berbeda. Semoga kalian suka fic Yu yang ini..
Langsung saja minna :D
Baca warn dulu sebelum membaca
Here we go..
Disclaimer: Om Masashi Kisimoto :D
Pairing : SasuFemNaru, SasuHina
Rate: T
Warning: cerita ngabal, typo, bahasa ga baku, OOC, cerita sesuka author dan banyak kekurangan lain nya.
Rahel = Fem Naruto
Farel = Sasuke
Luna = Hinata
Don't like don't read..
My Heart
Mungkinkah seorang pangeran es memiliki seorang sahabat gadis yang tomboy. Ini mungkin terjadi dan ini terjadi kepada dua orang kesayangan kita ini Sasuke dan Naruto. Sifat dan kelakuan mereka yang berbeda itu lah yang membuat mereka melengkapi satu sama lain. Sifat Naruto yang ceria selalu tak henti – henti nya membuat Sasuke tertarik dan terpikat. Sifat Naruto itu selalu membuat Sasuke ikut ceria setiap apa pun yang Naruto kerjakan.
Sasuke adalah sahabat Naruto sejak kecil. Mereka saling menyayangi, melengkapi dan saling melindungi. Banyak hal yang Naruto bisa lakukan ketimbang Sasuke yang terlalu pendiam. Kala itu di umur naruto 7 tahun banyak pria yang menyatakan cinta nya ke Naruto dan pria - pria itu meminta Naruto untuk memilih salah satu dari mereka. Kala itu Naruto sudah menyuka seseorang yang selama ini menjadi sahabat nya. Namun Naruto tidak memberitahukan kepada mereka semua siapa pria yang Naruto pilih.
"Naruto.. hn kira – kira siapa yang engkau pilih?" Tanya Sasuke dari bawah rumah pohon.
"Kau ingin tahu? Ya naik saja.." jawab Naruto.
"Kau tahu kan kalau aku tak bisa memanjat.. ayo lah beri tahu saja" pujuk Sasuke.
"Naik Saja lah.. apa susah nya sih.. kalau tak mau naik kau tak akan tahu selama nya.." jawab Naruto lagi.
"Ah.. sudah lah dasar kau peli week.." ejek Sasuke hingga akhir nya menjadi sunyi.
Di atas rumah pohon mereka. Naruto menulis sebuah lambang hati yang bertuliskan nama nya dan pria yang Naruto sukai. Yaitu Sasuke.
"Kau bodoh sas" bisik Naruto.
.
.
.
Tahun begitu cepat berlalu. Sekarang Naruto dan Sasuke sudah genab 17 tahun. Memasuki SMU yang sama bahkan kelas yang sama. Mereka tetap seperti dulu. Akrab seperti dulu. Bahkan Sasuke sekarang menjadi sangat populer akan ketampanan nya. Namun Sasuke tak pernah memandang apa lagi melihat para gadis yang hanya melihat wajah dan harta milik nya. Terkadang gadis – gadis yang menjadi fans Sasuke itu iri atas keakraban yang di miliki Naruto terhadap Sasuke. Tak ada yang berani berurusan dengan Naruto karna jika berani otomatis akan berurusan dengan Sasuke juga. Kecuali para fans fanatic nya itu Sakura, Karin dan Ino. Mereka selalu mencari masalah ke Naruto tanpa takut ancaman dari Sasuke. Kekaraban mereka mulai meluntur semenjak kedatangan murid baru yang bernama Hinata. Sasuke begitu terpikat dengan kelembutan dan kepolosan yang dimiliki Hinata. Bahkan berkat Hinata, Sasuke selalu melupakan janji nya terhadap Naruto. Naruto sekarang merasa jauh dari Sasuke. Ingin dia kembali seperti dulu. Sebelum Hinata masuk kedalam persahabatan nya.
.
.
.
Di Konoha High School tempat Naruto dan Sasuke bersekolah. Seperti biasa mereka selalu berangkat kesekolah bersama – sama. Dan pulang nya biasa nya juga bersama – sama.
"Hei sas.. jangan lupa nanti pulang sekolah.. gara – gara Hinata kau sampai mengabaikan aku.." protes Naruto.
"Jangan menyalahkan Hinata Naru." Jawab Sasuke.
"Nah – nah lihat.. kau sekarang berubah Sas.." ucap Naruto sebal. Barukali ini Sasuke membela gadis lain selain Naruto.
"A-ano Sa-sasuke-kun.." panggil Hinata dari arah belakang.
"Ah Hinata?" jawab Sasuke.
"Ohayo.. Sasuke-kun.." sapa Hinata lagi.
"Ohayo.." jawab Sasuke.
Naruto mulai merasa terganggu dengan situasi yang berada di sekeliling nya. Naruto merasa cemburu atas perlakuan Sasuke ke Hinata. Naruto merasa tersaingin. Merasa terabaikan semenjak kedatangan Hinata di kehidupan Sasuke.
"Aaarrgghh… berisik.. aku duluan Sas.. Hinata.." ucap Naruto sebelum akhirnya meninggalkan mereka berdua.
"Ano.. Sasuke-kun.. aku ingin mengajak mu makan malam di rumah ku.. ayah ku ingin bertemu dengan mu.. bagai mana?" Tanya Hinata yang langsung di ia kan oleh Sasuke.
Lagi – lagi Sasuke melupakan janji nya kepada Naruto.
.
.
.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Naruto seperti biasa menunggu Sasuke di gerbang sekolah. Muncul lah sosok yang di tunggu – tunggu.
"Ah Sas.." belum Naruto menyelesaikan perkataan nya Sasuke sudah memotong nya.
"Aku hari ini tak akan pulang bersama mu. Aku akan pergi kerumah Hinata. Hari ini kau pulang sendiri ya Naruto.. hari ini saja.." ucap Sasuke seraya mengelus kepala Naruto lembut.
"Ta- tapi.." jawab Naruto sebelum akhirnya Sasuke dan Hinata menghilang dari hadapan nya.
"Tapi kau kan ada janji dengn ku Sas.. kau datang kan?" ucap Naruto pelan.
Naruto pun pulang kerumah sendirian. Sesampai nya di rumah dia mengganti baju lalu pergi meniggal kan rumah lagi.
"Kaa-chan aku main dulu.." teriak Naruto.
"Hati – hati di jalan Naru.. jangan sampai telat datang makan malam.." jawab Kushina.
.
.
Sesampai nya di tempat Naruto dan Sasuke bermain basket. Naruto mencar – cari sosok yang telah berjanji bermain dengan nya beberapa minggu ini yang selalu saja batal karna ada ini itu dengan Hinata.
"Kemana anak ini.. jangan sampai dia melupakan janji nya lagi.." bisik Naruto.
Akhirnya pun Naruto bermain basket sendirian. Sudah beberapa kali bola nya berhasil memasuki ring basket. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Hingga tiba waktu nya makan malam. Namu Sasuke tak kunjung datang.
Naruto juga manusia. Dia juga bisa lelah dan merasa lapar. Kemudian dia memutuskan untuk pulang kemudian makan.
Setiba nya di rumah. Naruto mulai bercerita kepada ibu nya tentang perubahan yang terjadi kepada Sasuke belakangan minggu ini setelah kedatangan Hinata sambil menyantap makan malam nya.
"Kaa-chan.. Apa yang terjadi pada Sasuke? Aku meras dia mulai mengabaikan ku" ucap nya.
"Kau merasa seperti itu anak ku?" Tanya Kushina.
" .. dia mulai mengabaikan janji nya pada ku.. tapi janji nya kepada Hinata selalu saja dia tepati.. itu tidak adil" jelas nya.
"Mungkin kau harus berbicara kepada Sasuke, Naru." Saran Kushina.
"Ya.. mungkin aku harus berbicara kepada nya." Bisik Naruto.
"Kenapa Sasuke belum pulang juga ya?" Tanya Kushina.
"Tadi siang dia bilang dia mau ke rumah Hinata. Aku sudah selesai makan. Biar aku saja yang mengemaskan bekas makan nya." Jawab Naruto.
"Tadaima.." salam Sasuke.
"Kau telat makan malam. Sekarang makan malam nya sudah aku habis kan" jawab Naruto ketus.
"Jangan khawatir… aku sudah makan malam di rumah nya Hinata." timpal Sasuke.
"Huh.." jawab Naruto sebal lalu meninggal kan kushina dan Sasuke.
Selama masuk SMU ini. Sasuke memang tinggal di rumah Naruto karna Ayah dan Ibu Sasuke sibuk tugas di luar Negri. Karna Naruto sudah di anggap anak sendiri oleh kedua orang tua Sasuke. Begitupun Sasuke sudah di anggap anak Sendiri oleh Kushina.
"Tou-chan.. apa kau merasa Sasuke mulai mengabaikan ku? Semenjak kau meninggal kan aku ke alam sana aku jadi merasa kesepian, Tou-chan. Aku harus bagaimana? Seharus nya kau ada di sini menghibur ku." Bisik Naruto seraya menatap foto almarhum ayah nya itu.
"Naruto.." panggil Sasuke dari balik pintu.
"Masuk lah." Jawab Naruto.
"Ada apa?" Tanya nya.
"Bibi Kushina bilang pada ku. Kalau kau mau berbicara pada ku." Jawab Sasuke.
"Tidak ada." Ucap Naruto ketus.
"Kau yakin?" Tanya Sasuke.
"Aku sudah bilang tidak ada pergilah.." jawab Naruto.
"Kalau begitu. Aku ingin membicarakan sesuatu pada mu." Ucap Sasuke.
"Apa?" Tanya Naruto masih ketus.
"Aku tak suka nada bicara mu. Rubah lah. Setidak nya kau bisa selembut Hinata" Ucap Sasuke.
"Aku harus bagaimana Teme. Bukan nya aku memang seperti ini." Jawab Naruto mulai kesal. Sasuke selalu mengkritik nya dan selalu membandingkan nya dengan Hinata.
"Setidak nya Hinata bisa jadi contoh yang baik untuk mu." Jelas Sasuke.
"Aarrrgghh.. lagi - lagi Hinata lagi - lagi Hinata. Aku ya aku Hinata ya Hinata. Kau tidak bisa menyamakan sifat orang yang berbeda kecuali kau memasukan jantung ku ke Hinata." Omel Naruto.
"Kau ini memang keras kepala.." ucap Sasuke.
"Kau ingin membicarakan apa Sas?" Tanya Naruto yang mulai menurunkan oktaf suara nya.
"Aku ingin menyatakan perasaan ku ke Hinata. Aku menyukai nya…" Ucap Sasuke yang membuat Naruto membulatkan mata nya.
"A a a.." Naruto menggerakan jari telunjuk nya. "Jangan lanjutkan Sasuke. Sebelum aku mendengarkan permohonan mu aku ingin mandi dulu.." tukas Naruto menghentikan peembicaraan Sasuke.
"He-hei apa maksud mu.. kau kira aku meminta bantuan mu Dobe.." Protes Sasuke melempar bantal ke arah Naruto.
"Kalau bukan itu? Memang nya apa lagi Teme?" Naruto terkikik "Memang nya apa yang bisa kau lakukan tanpa ku.." Timpal nya lagi menyombongkan diri nya.
"Ka-kau" Sasuke kehabisan kata – kata. "Ah sudah.. mandi dulu sana aku akan menunggu" tukas nya sambil berbaring di ranjang serba orange dan serba jeruk milik Naruto.
"Tidak mau ikut mandi dengan ku..?" goda Naruto.
"Ayo.." jawab Sasuke tanpa penolakan sedikitpun. Mendorong Naruto masuk ke kamar mandi. Belayan sayang Naruto berhasil mendarat sempurna di pipi kanan milik Sasuke.
"AARRGGHH" ringsi Sasuke yang mendapat bogeman mentah dari Naruto itu. "Kau kan yang mengajak ku kenapa kau memukul ku?" protes Sasuke menyeringai dengan seringaian genti nya.
"Dasar Teme.. ku kira kau bakan menolak nya, ternyata kau berotak HENTAI Sasuke." Sahut Naruto. " Lebih baik aku mandi dulu.. jaa Sasuke"
"Dasar.." Upat nya. "Sekarang kau merusak ketampanan ku ini." Protes nya lagi?.
Dan
Byuurrr
Sasuke mendapa siraman air tanda sayang dari Naruto.
"Makan tu tamvan.. ahahahahah" ejek Naruto seraya menutup kembali pintu kamar mandi nya.
"Aku memang tamvan" kata Sasuke memuji diri nya sendiri.
"Hoi.. apa Hinata tak pernah memuji mu? Sampai – sampai kau memuji diri mu sendiri.. wakakaka" Naruto terkekeh.
"Keterlaluan kau.. sekarang kau sudah berani mengejek ku.." beo Sasuke.
Dengan senyuman yang ceria dia keluakan tanpa ada yang oercaya sedikitpun jika ada kesedihan yang terdapat di senyum Naruto itu. Dengan pancuran air sower Naruto membasahi kepala nya. Mengingat kembali apa yang Sasuke katakana barusan.
"Aku ingin menyatakan perasaan ku pada nya.. Aku mencintai nya"
Naruto tak sanggup membendung rasa sakit di hati nya. Pria yang ia cintai sejak kecil sekarang mencintai gadis lain. Bahkan Sasuke sudah mengabaikan diri nya secara perlahan. Jika saja Sasuke tidak serumah dengan nya. Mungkin Sasuke sudah benar – benar mengabaikan nya.
"Maaf telah mencintai mu Sas.. seharus nya aku tak melakukan itu.. seharus nya sejak dulu aku memilih ikut sekolah basket untuk mencapai impian ku menjadi pemain basket professional. Bukan nya terus – terusan ada di sini mempertahankan rasa suka ku yang bahkan sekarang sudah tak bisa lagi di pertahan kan.. kau milik Hinata.. kau sekarang di genggaman Hinata.. sekarang aku harus bagaimana Tou-chan? Hikss" tangis Naruto.
Dia mengubur impian nya demi Pria yang ia cintai yang bahkan tak mencintai nya sama sekali. Naruto mengambil handuk lalu melap tubuh nya hingga kering. Mengenakan kaos model tanpa lengan dan hot pants milik nya.
Sosok Naruto keluar dari kamar mandi. Namu dengan mata yang sembab dan terlihat sekali warna biru mata nya itu memudar. Seperti langit tanpa awan yang sedang mendung.
"Hei Naruto.. jadi aku harus bagaimana?" Tanya nya. "Aku sama sekali tak tahu apa – apa tentang wanita. Apa yang ia sukai".
Naruto diam sejenak dari langkah nya.
"Apa kau tahu sesuatu teentang Hinata.. apa yang selalu ia pegang, ia makan dan ia lakukan?" Kata Naruto yang kembali berjalan menuju ranjang nya dan duduk di hadapan Sasuke.
"Entahlah.. dia itu menyukai bla dan blablabla banyak bla bla di bla bla….."
"Apa guna nya aku membantu nya.. itu hanya membuatku sakit hati" batin Naruto.
Namun setelah melihat rona bahagia saat menceritakan tentang Hinata membuat Naruto merubah pendapat nya. Ingin sekali ia membantu Sasuke. Namun mungkin saja hati Naruto tak kan kuat.
"Harus kah aku membantu mu, Teme?" Batin Naruto tersenyum miris. "Haruskah aku mengorbankan perasaan dan hati ku demi kebahagian mu? Baiklah Sas. Kau yang meminta ku intuk melukai diri ku sendiri. Aku akan membantumu, Baka" batin nya lagi.
"Naruto.. kau melamun..?" ujar Sasuke seraya melambai – lambaikan tangannya ke wajah Naruto.
"Tidak.." gumam nya pelan. "Aku sudah mendapatkan cara untuk membantu mu menyatakan perasaan mu ke Hinata.."
"Ah..? secepat itu?".
"Wanita itu menyukai hal yang romantis.. jika kau ingin menyatakan cinta setidak nya kau harus bisa menjadi pria yang romantis Sas.." tukas Naruto.
"Tahu dari mana kau?" beo Sasuke. "Setahu ku kau ini wanita jadi jadian".
"Setahu ku dulu kau tak pernah mempersalah kan sifat ku, Sas?" balas Naruto.
"Benar juga.." fikir Sasuke. Dulu saat masih kecil dia selalu memandang Naruto apa ada nya. Sasuke menyukai keceriaan yang ada di diri Naruto. Kenapa sekarang dia jadi mempermasalahkan nya? Sasuke bingung sendiri.
"Sudah lah.. biar ku lanjutkan" guman Naruto. "Biar lokasi, dan sesuatu yang kau butuhkan aku yang mengurus nya.. kau hanya tinggal menjalankan nya.."
"Hn.."
.
.
.
Keesokan hari nya Naruto dan Sasuke memulai rencana mereka. Segala persiapan yang lain nya telah Naruto sediakan mulai dari tempat hingga ke makanan dan penyediaan lain nya. Hanya tinggal pandai – pandai Sasuke seterus nya.
Sasukemengajak Hinata untuk menemui nya di tempat Naruto dan diri nya bermain basket. Tak lama kemudian Hinata pun tiba.
"Hay Sasuke-kun" sapa hinata.
"Hay Hinata.. mau jalan – jalan bersama ku?"
"Ba-baik lah.." Hinata merona malu.
Mereka mulai berjalan mengelilingi taman, café, took buku, tomo bungan dan banyak tempat lain nya. Namun ada dua lokasi yang menjadi tempat special yang telah Naruto persiap kan. Di setiap perjalanan kedua insan ini Naruto selalu mengikuti dari sudut yang tak bisa di lihat oleh Sasuke dan Hinata. Naruto melompati dahan pohon. Dahan demi dahan untuk mengikuti dua mahluk yang berbeda gender itu. Walau Sakit di yang terdapat di dada nya namu demi melihat senyuman dan tawa bahagia dari sahabat yang ia cintai ini ia rela.
Tiba lah di lokasi special pertama. Di sebuah danau.. Sasuke menaiki sebuah Perahu yang lumayan besar setidak nya cukup untuk Sasuke dan Hinata. Sasuke mulai mendayung melihat sisi keindahan danau tersebut.
"Indah nya.." gumam Hinata.
"Kau menyukai nya?"
"Sangat.."
"Lihat di sana.." ujar Sasuke.
"Wah onta.." (onta? -_-")
"Itu gajah Hinata.. ya kura – kura lah"
"Aku tahu itu Sasuke-kun.. aku hanya memancing mu." Hinata terkekeh.
"Kura – kura itu sedang berenang dengan asik nya. Berenang dengan seseorang yang mereka cintai" Gumam Sasuke.
"Mereka terlihat bahagia."
"Ya seperti kita.." sahut Sasuke.
Hinata hanya tersenyum kecil.
Tiba – tiba saja perahu yang mereka naiki bocor.
"Sasuke.. perahu nya bocor" teriak Hinata panic.
"Bantu aku membuang air nya.." ujar Sasuke.
Namun terlambat. Perahu yang mereka naiki oun tenggelam berserta penumpang nya.
"Ah.. dingin Sasuke-kun.." gumam Hinata menggigil.
"Kemari lah.." tukas Sasuke seraya memeluk Hinata bermaksud memberikan kehangatan di tubuh mungil Hinata itu.
Sasuke tak kalah panic melihat Hinata yang ikut masuk ke air. Ternyata perahu itu Naruto lah yang membocor kan nya. Dengan harapan Hinata akan lebih dekat dengan Sasuke. Dan hasil nya berhasil. Sekarang Sasuke sudah bisa memeluk Hinata. Hanya tinggal rencana terakhir. Yaitu pernyataan cinta di sebuah kubah taman bunga milik keluarga Uzumaki. Ya kubah kaca yang berisikan kebun bunga milik Ibu Naruto yang di hadiah kan Minato khusu untuk Kushina saat pernikahan mereka dulu.
Sesampai nya di kubah kaca.
"Wah.. ini taman bunga pribadi?" gumam Hinata takjub.
"Ya.." jawab Sasuke.
Flash back
Kubah ini adalah tempat Sasuke dan Naruto pertama kali bertemu. Saat ayah dan ibu nya berkunjung kekediaman Uzumaki sebelum minato meninggal. Kala itu Naruto dan Sasuke masih berusia 4 tahun. Naruto adalah gadis yang ceria. Karna tak memiliki seorang teman pun Naruto hanya bermain di kubah kaca itu sendirian bersama bunga – bunga dan seorang wanita yang di perkirakan adalah kakak sepupu Naruto.
Naruto mempunyai seorang kakak sepupu. Wanita yang berambut pirang sama seperti Naruto.
"Ino nee-chan… mawar ini kenapa layu? Apa dia sakit?" ujar Naruto menangis membawa pot bunga mawar merah yang sedang layu.
"Jangan menangis Naru-chan. Mawar itu perawatan nya harus intensif. Kau tak boleh member nya banyak air tak boleh juga memberikan nya sedikit." Sahut Ino.
"Naruto.. kemari lah.. Kaa-chan ingin mengenalkan mu pada teman baru" teriak Kushina.
"Ino nee-chan ikut lah dengan ku.. aku takut" gumam Naruto.
"Kau ini manja sekali.." Ujar Ino seraya mencubit sayang pipi Naruto.
Kala itu Naruto tak terlalu dekat dengan Kushina di karenakan Kushina yang jarang sekali berada di rumah karena sibuk dengan karir nya. Naruto hanya dekat dengan Ino dan ayah nya saja. Walau pun ayah nya adalah seorang pengusaha namun ayah nya tk sesibuk ibu nya yang harus keluar negri mencari job sana – sini.
"Ini Uchiha sasuke.. kau mau kan berteman dengan nya.." Tanya Kushina pada Naruto. Naruto hanya mengangguk kecil.
Sasuke dan Naruto pun lama saling menatap. Berkat pertemuan itu Sasuke dapat berteman dan menemukan Sahabat yang sangat unik seperti Naruto.
Flash back end..
Kubah ini adalah semua kenangan nya bersama Naruto. Dengan segala bunga yang sangat indah yang telah susah payah Naruto rawat bersama sepupu nya Ino yang kini telah pergi keluar negri karna urusan nya di bidang modeling nya.
"Apa kubah ini milik Ibu mu Sas? Tangan nya begitu trampil ya merawat bunga – bunga ini. Sangat indah dan mempesona." Puji Hinata.
Naruto yang bersembunyi dan mendengar perkataan Hinata turut tersipuh malu.
"Bukan.. Ini milik Naruto.. dia lah yang merawat semua ini.."
"Wahh hebat.. Tak ku sangka ya.." Hinata tersenyum manis kepada seisi ruangan kaca yang di penuhi dengan bunga indah ini.
"Ayo duduk hinata.."
Mereka mulai duduk di tempat duduk yang sudah di siapkan oleh Naruto sebelum nya. Di tata nya sedemikian rupa. Taklupa dengan sekeranjag buah strawberry yang merah semerah rambut sang Ibu nya, Kushina.
Tiba – tiba terdengar suara music dari alat music biola terdengar. Menambah kesan romantis di ruangan itu. Kebahagian begitu terasa di hati Hinata. Merasa suasana nya sudah memingkin kan. Sasuke mulai melancarkan serangan hati kepada Hinta.
"Hinata.."
"Ha-hai Sasuke-kun?"
"Aku sudah lama ingin mengatakan ini pada mu.. kalau aku sebenar nya menyukai mu" ujar Sasuke dengan wajah yang merona merah semerah tomat itu. Wajah Hinata tak kalah merah dengan Sasuke namun teringat akan sesuatu membuat Hinata menampar dan pergi meninggal kan Sasuke.
"Hi-hinataa…" teriak Sasuke.
Bersambung….
Bagaimana? Maaf klw pendek
Yang penting perchapter
Kiripik dan santan nya minna :D
