Tittle: Magic Diary
Author: Princess of The Drama
Length: Chaptered
Genre: Romance, Fantasy, Drama
Rated: T+
Cast: YunJae
Disclaimer: YunJae are belong to God, but the story is mine
Warning: Gaje, Boys Love, OOC (?)
Don't like, don't read!
A/N:Annyeong… Saya author baru disini, dan ini fanfic pertama saya _ Mian karena pasti masih banyak kesalahan dan typo sana-sini. Bahkan kemungkinan besar OOC. Jadi, jeongmal mianhae. Saya harap kalian bisa menikmati ff pertama saya. Kamsahamnida, and enjoy it… \(^^)/
Summary: 'Apakah kamu sudah yakin, dan sudah siap untuk mengetahui yang sebenarnya? Jika belum, jangan pernah mencobanya, karena pasti hal itu, hanya akan menyakitimu!'
Magic Diary
Chapter 1
Author Pov
"KYAAA… Yunho Oppa!" Segerombolan yeoja berteriak histeris saat siswa bernama Jung Yunho berhasil mencetak angka di detik-detik terakhir, yang membuat sekolah mereka, Red Ocean Highschool, berhasil menjadi pemenang dalam lomba basket tingkat nasional.
Detik itu juga, semua orang langsung menghampiri Yunho yang masih berada di tengah lapangan, lalu menyorakinya. Bahkan ada yang langsung mengangkat Yunho, seolah-olah dia adalah seorang pahlawan yang baru pulang dari perang.
Walaupun seluruh murid Red Ocean menghampiri Yunho, tetapi tidak dengan seorang namja berwajah cantik yang tetap duduk di bangkunya, ia menatap Yunho dengan hangat. Ya, namja itu sebenarnya memendam perasaan cinta pada Yunho sejak lama, tapi sayang sekali ia tidak memiliki cukup keberanian untuk menyampaikannya.
"Kau bermain sangat bagus hari ini, Yunho-ssi" Gumamnya, lalu seulas senyum tersungging di bibir namja bernama Kim Jaejoong itu. Jaejoong pun beranjak dari kursinya, berniat untuk pulang.
"Kau perlu tumpangan, Jae?" Tanya seorang namja bernama Siwon padanya.
"Anni" Jawab Jaejoong singkat, lalu berjalan pergi meninggalkan Siwon dan kerumunan orang yang masih bersorak gembira atas kemenangan Red Ocean Highschool.
End of Author Pov
Keesokan harinya
Jaejoong Pov
"Berat juga sampah-sampah ini, kenapa tempat sampahnya harus sejauh ini sih? Aku sampai harus pergi ke halaman belakang sekolah hanya untuk membuang sampah-sampah bau ini!" Gerutuku dengan kesal. Yup, hari ini aku bertugas piket, karena semua teman sekelasku yang juga sedang kebagian tugas piket malas untuk melakukan tugas membuang sampah, jadilah aku yang menjadi korban dari kemalasan mereka. Saat aku baru sampai di halaman samping sekolah, aku mendengar suara seorang yeoja berparas cantik yang sedang menyatakan cintanya. Aku langsung mengunci mulutku detik itu juga. Bukan karena aku menghargainya, tapi karena aku ingin menguping.
"Yu… Yunho-ssi… Sebenarnya aku…" Ucap yeoja itu terbata.
'Yunho? Yeoja ini akan menyatakan cintanya pada Yunho? Jung Yunho?'
"Sudah sejak lama… Aku menyukai Yunho-ssi" Lanjut yeoja tersebut.
"Kamsahamnida" Terdengar jawaban Yunho.
'I… Ia akan menjawab apa? Yunho akan menjawab apa? Kuharap bukan "Nado" atau "Me too", atau apapun yang artinya "Aku juga"!'
"Na…" Terdengar lanjutan dari kalimat Yunho. Detik itu juga, plastik sampah ditanganku langsung terjatuh, membuat sampah di dalamnya berhamburan. Aku tidak perduli lagi dengan sampah-sampah tersebut. Aku langsung membalikkan tubuhku dan berlari pergi, meninggalkan halaman belakang Red Ocean Highschool.
'Nado… Ia pasti akan menjawab nado!' Pikirku sambil terus berlari menuju ke kelasku. Aku sudah tak sanggup kalau masih harus mendengarkan jawaban Yunho, atas pernyataan yeoja itu.
End of Jaejoong Pov
Yunho Pov
"Namun maaf aku tidak bisa menerima perasaanmu" Jawabku berusaha selembut mungkin. Kuharap yeoja bernama Yoona dihadapanku ini tidak keras kepala atau cengeng seperti yeoja-yeoja yang sebelumnya pernah menyatakan cintanya padaku.
"Ndee… Aku mengerti, kamsahamnida karena kau sudah mau menjawabnya" Ujarnya berusaha tegar, aku dapat melihat dari matanya kalau ia sedang berusaha mati-matian untuk menahan air matanya.
"Dan aku juga berterimakasih, karena kau sudah mau mengerti" Syukurlah, ia tidak seperti Go Ahra yang berkali-kali kutolak, tapi masih tetap tak mau melepaskanku.
"Ndee… Kita masih bisa berteman, kan?" Ujar Yoona sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku, aku langsung menerima jabatan tangannya dengan penuh senyum.
"Okay, aku permisi dulu Yunho-ssi. Masih ada pekerjaan yang harus kulakukan" Pamit Yoona, aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum lembut.
'Dia pasti bisa menemukan namja yang lebih baik dariku' Pikirku sepeninggal Yoona.
Uhh… Bau apa ini? Bau sampah yang sangat menyengat! Kutelusuri bau sampah tersebut yang akhirnya membawaku menuju halaman samping sekolah. Kulihat disitu terdapat plastik sampah, dengan isinya yang berhamburan.
'Hmmm, mengapa sampah-sampah ini bisa ada disini? Tempat sampahnya kan masih beberapa langkah lagi? Aneh' Pikirku sambil memunguti sampah yang berhamburan satu-persatu.
Ahh… Sudahlah, tak perlu kupikirkan, hanya akan membuat kepalaku sakit saja! Aku pun membawa plastik sampah tersebut ke bak sampah yang hanya berjarak beberapa langkah dariku, lalu memasukkannya ke dalam bak sampah tersebut, ya tempat dimana seharusnya plastik sampah itu berada.
End of Yunho Pov
Jaejoong Pov
"Jae, waeyo?" Tanya yeoja bernama Seohyun padaku setibanya aku di kelas dengan wajah yang murung, dan mata yang memerah karena menahan tangis.
"Anni" Jawabku singkat, sambil terburu-buru mengambil tasku di atas meja. Karena terburu-buru, apalagi dengan pikiran yang sedang kalut, akhirnya kakiku pun menabrak meja dan membuatku jatuh tersungkur diatas lantai yang dingin.
"Appo" Isakku. Melihat aku yang terjatuh, dan terisak, membuat Seohyun khawatir, lalu ia pun menghampiriku yang masih dalam posisi tersungkur.
"Jae, gwenchana?" Tanyanya lembut sambil mengelus kepalaku. Aku hanya menggelengkan kepalaku dengan keras, masih di posisiku yang mencium lantai, tak ada niat untuk bangkit.
"Yang mana yang sakit?" Tanyanya lagi, masih dengan nada yang sangat lembut. Aku pun langsung bangkit berdiri, membuatnya agak terkejut dengan gerakkanku yang sangat mendadak.
"Disini" Jawabku sambil memegangi dadaku. Seohyun hanya bisa melongo bingung. Aku pun berbalik lalu meninggalkan Seohyun yang masih terlihat bingung.
Aku terus melangkahkan kakiku meninggalkan Red Ocean Highschool, walaupun dengan keadaan berjalanku yang agak pincang karena kakiku masih terasa sakit. Tetapi, dibandingkan dengan rasa sakit di kakiku, hatiku rasanya jauh beratus-ratus, bahkan beribu-ribu kali lipat sakitnya.
Kakiku menelusuri deretan pertokoan di kota Seoul, aku membiarkan kakiku melangkah sendiri, yang bahkan aku tak tahu akan menuju kemana. Entah mengapa dan bagaimana, aku bisa sampai didepan sebuah toko buku bernama "Realized Book Store", nama yang unik sekaligus aneh untuk sebuah toko buku.
"Selamat datang" Sapa seorang namja jangkung dengan name tag bertuliskan Shim Changmin di dada kanannya, saat aku memasuki toko buku tersebut. Aku hanya diam tak merespon sapaannya.
"Mian, hyung. Bukan maksudku untuk berlagak sok tau ataupun ikut campur dengan urusanmu. Tapi sepertinya kau sedang kalut dan sedih, ne?" Tanya Changmin. Aku sempat terkejut karena pertanyaannya yang bagaikan bintang jatuh untukku. Aku hanya meresponnya dengan anggukan lemah kepalaku.
"Kalau itu, aku punya solusinya!" Ujar Changmin dengan bersemangat. Ia pun mencari-cari sesuatu di sebuah rak buku besar yang terlihat klasik karena ukiran-ukiran di beberapa bagian. Aku hanya diam saat melihat Changmin yang sedang sibuk menaikki kursi agar bisa mencapai rak teratas dari rak buku tersebut.
"Ahh… Akhirnya ketemu!" Ujar Changmin dengan nada yang sangat jelas kalau ia sangat senang saat menemukan buku tersebut. Lalu, ia pun menyodorkan buku tersebut padaku. Buku berwarna merah dengan hiasan berwarna emas ditepinya, bisa dilihat dengan jelas, di sampul buku tersebut tercetak tulisan 'THE TRUTH BOOK'. Aku tak mengerti dengan tulisan di sampul buku tersebut. Aku pun membuka-buka buku tersebut, tapi tak ada satupun huruf di dalamnya, hanya lembaran-lembaran kertas kosong. Aku pun menatap Changmin dengan bingung. Sedangkan Changmin hanya tersenyum penuh arti.
"Buku itu bukan buku cerita, apalagi novel, Hyung. Tetapi, sebuah buku diary. Buku diary yang sangat istimewa!" Ujarnya seolah mengerti dengan tatapan bingungku. Aku hanya menatap buku tersebut lekat-lekat, membolak-baliknya, mencari dimana letak istimewa dari buku diary tersebut, buku itu memang indah, tapi tak terlihat istimewa.
'Tampaknya hanya seperti buku diary biasa' pikirku.
"Kau tidak akan mengetahui keistimewaannya sebelum kau menggunakannya, Hyung" Ujar Changmin seolah-olah ia tahu apa yang kupikirkan. Tidak, sepertinya dia memang bisa membaca pikiranku!
"Aku akan memberikannya padamu dengan gratis. Tetapi dengan syarat, kau sudah benar-benar yakin kalau kau sudah siap untuk mengetahui kebenaran akan semuanya! Karena bila kau tidak siap, semuanya hanya akan menyakiti perasaanmu, dan kau akan sulit untuk mencapai kebahagiaanmu" lanjut Changmin. Aku masih menimang-nimang buku tersebut sambil berpikir.
'Hmm… Mengetahui yang sebenarnya? Mengapa tidak? Tapi apakah aku sudah cukup siap? Kurasa aku sudah cukup siap, untuk mengetahui yang sebenarnya! Yakinkah kau Joongie? Ya, kau tau kau sangat yakin! Apakah kau tak takut kalau hal ini akan menyakiti hatimu? Tidak, tak ada yang lebih menyakitkan daripada perasaan 'sakit' yang kau rasakan saat ini!'
Aku pun mengangguk setuju kearah Changmin.
"Aku terima tawaranmu, Changmin-ssi" Ujarku tegas.
"Baiklah, pedomannya ada di halaman pertama buku itu. Lalu, selamat, buku itu sekarang menjadi milikmu! Manfaatkanlah sebaik-baiknya, Hyung!" Ujar Changmin, masih dengan senyum penuh arti menghiasi bibirnya.
'Pedoman? Memangnya, hanya untuk menulis diary saja perlu pedoman? Sudahlah, tak perlu dipikirkan'
Aku membiarkan pertanyaanku itu menggantung di dalam benakku.
"Kamsahamnida" Ucapku pada Changmin, setelah itu aku pun pergi meningalkan toko buku misterius tersebut, tentu saja dengan buku itu yang sekarang berada di pelukkanku.
End of Jaejoong Pov
Author Pov
Sepeninggal Jaejoong dari toko buku tersebut. Terlihat Changmin tersenyum dengan sangat puas.
"Ne Hyung, kejarlah kebahagiaanmu sendiri, kau harus berusaha! Jangan hanya menunggu dia yang datang padamu! Aku sudah berusaha untuk membantumu, dengan buku diary yang ajaib itu" Gumam Changmin, masih dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
End of Author Pov
To be continued…
Gimana? Gimana ff pertama saya? Bagus tidak? Pasti banyak typo dan kesalahan-nya ya. Karena itu saya butuh readers dan author untuk memberitahu dimana letak kesalahan saya… Saya sangat senang kalau ada yang memberikan kritik dan flame yang bisa membuat saya lebih baik, KAMSAHAMNIDA! Tapi tolong jangan bash saya tanpa sebab, harus jelas penyebabnya. Saya sangat terbuka untuk menerima masukkan-masukkan dari readers dan author sekalian. Lets Sharing…. (^_^)
Mind to Review?
