Yaaay!!! Ktemu lagi dgn saia, Avy si author gila Ripiu !!!!

Aduh, maaf y ikke jrng update-neh, lagi sibuk !! *dilempar kolor*

Lagian saia sudah membritahu anda-anda skalian kalo masa'' skolah gini saia sering hiatus, bisax update hri minggu doang..,, hiks...!!

Di cerita ini saia gak ada niatan nge-bash, loh. Hanya kisah perjuangan sepasang kakak-beradik yang penuh kenistaan.

Author: "Loh Sas, bukannya elo dah mati sangit, ya?" *cengok*

Sasuke: "Jiah... itu kan gue versi abah, sekarang ini gue versi Teenager, you 'know??"

Au: "Gak usah sok keminggris, deh. jijik ngedengernya."

Sas: "Btw, lo sialan bgt seh bikin gue kesamber geledek!!" *nyobek naskah Hikayat Penyabung Ayam*

Au: Leh, bukannya lu cinta petir, yah? Anggep aja itu sodaranya chidori----

Sas: "Iya juga yah?!" ..... *cengok bentar* "tapi gue gak terima!!! Badan gue masih pada gosong, nih....!!!"

Au: "lu bnyk protes bgt, seh. Gue bayarin ke dukun obat, deh!!"

Sas: "whaattt?? Uchiha ke dukun?? Gak elit banget seh lo??!!

Gue maunya di RS Saipul Anwaaarr!! Bawa gue kesono!!!" *nyekek author*

Au: "Pantat lo ayaamm!! Bru jdi artis kampung aja belagu bgt, sih! Gue gak punya duit buat bayarin lo ke RS!! Puskesmas aja gue gak mampu..." *ngintip dompet*

Sas: "agh..!! dsar author kere lo!" *njilat luka bkar* "kalo Gaara yg ngidam bru diturutin..!!"

Au: "gak usah byk bacot, deh. Masih mending gue bawa ke dukun obat dripade ke dukun cabul...! pilih mana~~" *nglempar bakiak ke Sasuke*

Sas: "Nooooo!! Gue gak mau ktemu karinnn si dukun cabuul!!! Mending gue ke dukun obat aja, deh....." *pasrah*

Itachi : "Gue kok gak dinongolin, yah??" *nginterupsi*

Au: "Aaaaah!! Pergi lo aki-aki bangkotan...!!" *nglempar panci*

Ita: *ngelus pala* "biarin deh gue benjol dikitan, yang penting nampang..."

Au: "Ok, saya butuh REVIU!!! Huehe...."

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Genre: Tragedy and Family

Rate: T,berhubung saia msih suka hal sadisme.

Warning: Gaje, AU, OOC. Bnyk AN.

My Dream, with My Sibling

OK TV, Konohagakure, Jatim (di Jatim lagi??)......

Tampak seorang cewek berumur 20-an merias wajah, seorang artis cewek berambut kebiruan dan berkaos gambar awan yang lumayan cantik. Dengan tergesa ia memulas wajahnya dengan bedak keong dan memulas bibirnya dengan lipstik merah menyala ala emak-emak.

"Konan,, cepatlah ke studio 19! Acara segera dimulai....! " seru seorang sutradara yang ternyata sang author lagi. Bener-bener author gila nampang.

Cewek tadi yang ternyata bernama Konan itu langsung melesat masuk ke dalam studio dengan penampilan menornya, khas tante-tante. jadi keliatan lebih tua sepuluh tahunan. Boros muka, deh.

"Action....!!" suara sutradara alias sang author membahana.

Lampu studio dihidupkan. Layar dinyalakan. Para kru kamerawan OK TV sibuk menyorot penonton dan si Konan sana-sini.

"Are you ready ibu-ibu?!!" teriak si Konan tebar pesona.

"Yeeaaayyy!!" para penonton yang didominasi para tante girang dan ibu-ibu pun bales tereak.

"Ketemu lagi di....."

Jeng jeng.... musik intro ala mission impossible pun mengalun.

".....Konan show...show...show...!!!" teriak Konan semangat dengan suara toanya, diikuti para penonton studio. Si cewek menor itu langsung duduk di singgasananya, kursi Sofa merah yang ditaroh di atas panggung.

"Yeeaaaayyy!!" heboh para penonton sekali lagi. Beberapa ibu-tante itu pada cipika-cipiki siapa yang bakal jadi bintang tamu kali ini.

Lampu warna-warni menyala. Layar dekorasi panggung dihiasi gambar dua orang cowok, seorang cowok rambut emo ala pantat ayam dan dan seorang cowok kuncir kuda. Sontak para pemirsa memekik histeri, kayak ngeliat anggota F4 aja. Bedanya, F4 buat fans remaja, tapi duo cowok ini fans-nya didominasi para ibu-tante.

Konan berusaha menengahi suasana riuh ini dengan lompatan mautnya. Dengan semangatnya ia membawakan acara Konan show show yang lagi on-air itu. "Dan sambutlah bintang tamu kita..... pastinya udah tau kan, jeng....?!"

Musik intro ala mission impossible mengalun kembali.

"Kyaaaaa....!!!!"

para Ibu memekik dan para tante pada pingsan. Terlihat dua orang cowok yang tadi nampang di layar berjalan ke arah panggung, menuju satu seat sofa yang diduduki Konan. Seorang cowok berkuncir kuda, alias Itachi Khan langsung tebar pesona ngeliat para fans-girlnya (ralat: fans tantenya) pada sorak-sorai. Kelakuan si Itachi Khan ini bak Syahruk-khan kesambet bakiak. Sedangkan si cowok emo, alias adik Itachi Khan yaitu Sasuke Pratama, langsung lari ke depan pangung dan nari-nari gaje ala breakdance.

Setelah puas tebar pesona, kedua kakak-beradik itu langsung duduk di samping Konan. Dengan gatelnya si Konan langsung nanya-nanya gak penting seputar kisah hidup mereka, namanya juga Konan show show.

"Jadi,, inilah bintang tamu kita....." Konan kembali berlompatan diiringi musik mission impossible. "Itachi-Khan dan Sasuke Pratama...!!"

"Hueeeeee!!" kembali para penonton berumur kepala tiga itu memekik heboh.

Konan agak berdeham dan para pemirsa pun terdiam. Mereka mendengar dengan seksama.

"Selamat datang bintang tamu Konan show show kali ini!! Saya, Konan Andersen akan mewawancarai kisah hidup kalian....!"

Pemirsa pun bertepuk sesaat.

"Itachi Khan dan Sasuke Pratama, kalian adalah kakak-adik termuda yang berhasil merajai dunia film Lollywood..." lanjut Konan sambil melirik kedua bintang tamu, agak basa-basi. "Akting kalian patut disamakan dengan Syahruk-khan dan Andika Pratama...."

Itachi memandang para fans-nya sambil tersenyum bangga. Sedangkan sang adik, Sasuke, hanya memasang tampang cool. Konan segera mengambil andil acara, dan melancarkan tujuan utamanya yang tak lain adalah nanya-nanya.

"Perjuangan sesulit apakah yang kalian lewati sebelum menjadi setenar sekarang?" tanya Konan menggebu pada duo bintang tamu itu. "Maukah kalian berbagi pengalaman dengan para pemirsa?"

Para penonton berharap cemas. Mereka tak sabar mendengar segala kisah hidup duo bintang tamu tersebut. Emang iklan sunsilk?!

"Iya, Kami mau..." jawab Itachi-khan mantap. Sasuke cuman manggut-manggut, malu dong ada Andika Pratama gadungan kebanyakan tingkah. Beda ama si kakak sang Syahruk-khan gadungan.

"Kesuksesan saya dan adek saya, Sasuke, dalam meraih cita-cita benar-benar penuh pengorbanan..." Itachi mulai bercerita. Ia dan adiknya mendadak pasang tampang sok berduka, kayak nggak ingin mengorek luka masa lalu lebih dalam. Konan dan para pemirsa yang seolah mengerti, langsung menundukkan kepala prihatin. Mereka mendengar cerita Itachi dengan seksama.

"Semua itu bermula ketika saya dan Sasuke masih kecil...."

^^ Flashback on ^^

Intro d'Masiv – Jangan Menyerah pun mengalun....

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna….
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi…

Kamis, 23 Juli. Pagi itu adalah hari yang indah. keluarga Uchiha bersiap untuk pergi dari rumah. Kemana? Yang jelas mereka mau ngerayain ultahnya si bungsu Uchiha, siapa lagi kalo bukan Sasuke.

"Itachi! Cepat macak-nya!" Teriak Fugaku Uchiha yang sudah masuk ke dalam mobil. Yang dipangil, Itachi, mendadak ngelempar bedak dan lipstik yang sedari tadi dipoleskannya ke wajah, (hoe??)

"Aduh papa kumaha, Itachi belom selese macak...." Rengut Itachi sambil membanting pintu belakang mobil. Fugaku nggak meduliin anak sulungnya yang rada banci itu dan segera melesatkan mobil ke jalan.

Saat ini, Itachi berumur 14 tahun dan Sasuke 11 tahun.

"Sasuke...." Panggil Itachi pada anak kecil di sebelahnya.

"Ada apa?" yang dipangil menyahut.

"Otanjyoubi omedetou."

Kedua kakak-beradik itupun berpelukan haru di jok belakang mobil. Mikoto yang duduk di sebelah Fugaku, hanya tersenyum.

"Hari ini kalian mau kemana?" Tanya Mikoto dengan riangnya pada kedua anaknya itu. "Khusus ultah Sasuke, lho!"

"Ke KFC aja, ma....." jawab Itachi dan Sasuke berbarengan. Mereka tersenyum dan kembali berpelukan.

"Loh, kita kan sudah sering ke KFC ?" tanya Mikoto heran. Sasuke dan Itachi hanya nyengir mencurigakan.

"Gak papa ma, ke KFC aja..." sekarang si Itachi yang menjawab. Sebenarnya mereka mau makan ayam di sana cuman pengen dapet bonus mainannya spongebob. bener-bener kekanakan.

Akhirnya mobil citycar yang ditumpangi keluarga Uchiha pun melesat ke KFC. Hari yang sungguh menyenangkan, keluarga itu bercengkrama bersama. Tak ada lagi Fugaku yang sibuk, tak ada lagi Mikoto yang bawel. Semuanya bersenang-senang malam itu. Naik odong-odong, lari-lari di alun-alun, makan gorengan, sungguh hari yang indah...

Tiba-tiba hujan turun menguyur kota, Membuat keluarga itu terpaksa pulang dan lari meninggalkan alun-alun.

Mobil city car Uchiha melesat kembali untuk pulang. mereka masih bercengkrama dengan hangatnya, ditengah deras dan dinginnya derai hujan. Mereka saling bercerita, mengumbar aib masing-masing. Hanya Fugaku yang masih serius menyetir.

Hujan semakin deras. Malam yang berkabut benar-benar mengganggu pemandangan. Fugaku yang sekarang, tidak begitu konsen menyetir karena mendengar celotehan istri dan anaknya.

Tiba-tiba sebuah mobil pick-up melintas di depan.

"Ayaaaahh.... awaaas...!!" Sasuke panik melihat kendaraan di depan mereka. Sang ayah kaget dan reflek segera membanting setir. Mereka berhasil lolos dari tabrakan, tetapi mobil malah mengarah ke sebuah tiang listrik. Fugaku masih berusaha mengerem, namun jalanan yang licin tergerus air berkehendak lain.

"Aaaaaaa.....!!" hanya teriakan yang terdengar dari dalam mobil.

BRUAAAAGGHH !!!!

Terjadi benturan yang mengerikan antara si mobil dan si tiang. Si mobil penyok, sedangkan si tiang patah.

"Toloooong.....!!! ada kecelakaannnn...!!!" seorang nenek-nenek berteriak histeri melihat kajadian naas tersebut. Orang-orang di sekitar berusaha menolong dan mengeluarkan anggota keluarga yang selamat.

----------

"Niisan...." Sasuke dengan tenaga yang tersisa berusaha mencari sosok kakaknya. Ia merasa ada cairan hangat merembes dari pelipisnya.

"Tak apa, Sasuke. aku disini...." Terlihat Itachi memegang batang hidungnya yang berdarah. Sasuke takut-takut melihat keadaan kakaknya, padahal kondisinya juga tidak lebih baik.

"Aku... aku mengantuk...." ujar si Sasuke pada sang kakak. matanya merem-melek.

"Aku juga...." Jawab Itachi sambil tersenyum. "Semoga semua ini hanya mimpi...."

Kakak beradik itupun dengan sukses jatuh pingsan di jok belakang mobil, yang sudah tak berbentuk saking penyoknya.

"Oooii....!! ada orang di sini....!" teriak seseorang di luar mobil, sedang berusaha mengeluarkan sosok berambut pantat ayam dan sosok berambut ekor kuda.

"Apa mereka masih hidup?!" tanya seorang lainnya. Ia menghampiri tubuh Itachi dan Sasuke.

"Masih ada denyut nadinya, kita bawa ke rumah sakit..."

"Bagaimana dengan dua orang di depan?"

"............."

"Mereka sudah tak bernafas...."

hening sejenak.

"Inalillahi wa inalillahi rajiun..."spontan semua yang hadir di situ menundukkan kepala. Mereka mengelilingi mobil penyok naas tersebut sambil komat-kamit baca doa.

----------

Sasuke terbaring lemas di atas tempat tidur. Selang infus masih tertancap di lengannya.

Perlahan ia membuka kedua matanya.

"Ayah.... ibu....." rintihnya pelan. ia melihat ke sekeliling.

"Nii-san?!" Sasuke terlonjak mendapati sosok sang kakak terkulai lemas di atas tempat tidur, persis di sebelahnya. Itachi masih berbalut perban disana-sini. Sasuke menganga shock.

"Jadi.... jadi.... ini semua bukan mimpi?!" Sasuke memegangi kepalanya sambil terbata-bata. "Ayah dan ibu ke mana ?!"

Itachi yang memang sedari tadi pura-pura merem langsung pasang tampang prihatin ngeliat Sasuke yang shock.

"Maaf Sasuke.... ayah dan ibu...." Itachi menggumam pelan. Tanpa disadari, setitik air mata mengalir dari pelupuk matanya.

Intro d'Masiv - Jangan Menyerah mengalun kembali

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna….
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi…

*****

Itachi berdiri tertegun di depan rumah tua di kota Sumedang. Dilayangkannya pandangan lurus-lurus ke arah rumah tua itu. Tidak lama, ia segera menundukkan wajahnya dan menatap sang adik yang sedari tadi berdiri di sebelahnya. Mereka telah dibolehkan pulang dari rumah sakit.

Ya Tuhan, kesah Itachi dalam diam.

Sasuke masih terisak. Ia merengkuh pinggang kakaknya dan menangis sejadi-jadinya.

"Niisan,, apa kita akan kehilangan rumah ini?" Tanya Sasuke masih berkaca-kaca. Suaranya berubah serak.

Itachi masih terdiam.

"Setelah kita kehilangan ayah dan ibu, apa masih harus kehilangan rumah kita ?" Tanya Sasuke kembali, masih dengan suara seraknya.

Itachi terdiam. Namun ia membalas memeluk Sasuke, membiarkan sang adik menangis di pelukannya.

Kembali Itachi memandangi rumah mereka. Matanya merayapi rumah beratapkan joglo Sunda. Di situlah ia dan Sasuke pernah dilahirkan. Di kamar depan itu, kata Mikoto.

Namun apa daya, rumah Sunda itu dijual demi melunasi hutang keluarga. Biaya pemakaman Fugaku dan Mikoto, juga untuk melunasi hutang rumah sakit yang mereka tinggali.

Di pekarangan luas rumah itu, Itachi suka bermain-main dengan adiknya. Di halaman belakang ada pepohonan rindang. Pohon jambu air, petai cina, dan mangga. Sekeliling rumah dipagari tanaman beluntas dan teh-tehan.

"Nii-san, aku ingin melihatnya dari dekat sekali lagi," desah Sasuke sambil menyeka air matanya. Itachi mengangguk.

Kita pasti pernah

Dapatkan cobaan yang berat…

Seakan hidup ini

Tak ada artinya lagi…

Itachi menunggui adiknya dengan sabar. Sasuke masih menerawang sudut-sudut rumah itu dengan tatapan sedih. Air mata kembali mengaliri pipinya yang pucat.

"Sasuke, kita harus pergi…" sergah Itachi sembari menunduk, tidak tega melihat wajah sendu adiknya.

Sasuke memandang wajah kakaknya dengan putus asa.

"Tapi kita mau ke mana lagi? sudah tak punya tempat tinggal-"

"Percayakan padaku, Sasuke…" Jawab Itachi meyakinkan.

Duo kakak-beradik itu melangkah pergi dan meninggalkan rumah tua itu, yang dulunya milik mereka.

JEDA KOMERSIAL

Wakakakak !!!

Gimana?! Dah lumayan dramatis belom?! Duuuh…, maaf kalo ajur gini. Kan udah saya bilangin kalo saya gak bakat bikin fic yang isinya buat nangis-nangis atau apalah gitu.

Gila. Ini fic judulnya aja yang sok dramatis,, padahal ceritanya ajur. Maunya sih saya bikinnya oneshot gitu, gak pake chapter-chapteran. Tapi apa mau dikata, pas diketik jadinya kok malah panjang. Weleh…

ya udah, sampe jumpa di chap brikutnya! Ingat, masih dalam bentuk flashback. Adios…..!!

bagi yang ingin Konan show-show tetep eksis, harap kirim REVIEW anda. Wassalam.