Title: My True Friend

Cast: Kyuhyun, Changmin, cast lain menyusul seiring cerita berjalan

Desclaimer: Semua cast milik Tuhan YME, but this story is mine

Genre: Brothership, friendship, family, no-romance

Rating: T+

Warning: Just fanfic, don't like don't read, typos, OOC,

Summary: Kisah persahabatan sekelompok remaja yang tak selamanya berakhir indah

Inspired by Thai's movie 'My True Friend'

Happy reading

Puput257™

Chapter 1

Seorang namja dengan tinggi di atas rata-rata sedang berjalan di trotoar dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampannya. Ia sesekali mengedarkan pandangannya ke arah jalan raya.

Sedangkan, dua orang namja tampak berlari di depan segerombol namja yang lebih banyak jumlahnya. Dua orang namja itu berlari dengan gesit menghindari segerombol namja yang mengejar dengan ekspresi marah dan kesal. Mereka melompati pagar, menendang apapun, bahkan menyeberang jalan seenaknya. Menimbulkan umpatan dari orang-orang yang merasa terganggu oleh ulah mereka.

Namja dengan tinggi diatas rata-rata itu adalah Shim Changmin. Ia berhenti di depan pagar masuk universitas saat melihat dua orang namja yang dikejar oleh segerombol namja lain.

Changmin melihatnya, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia melihat perkelahian dengan nyata. Dua namja itu dengan gesit menghindari serangan namja-namja lain. Mereka-segerombol namja itu-bahkan terlihat kewalahan menghadapi dua namja yang sepertinya sangat lihai dalam berkelahi.

"Hei, jangan disini. Apa kau tak takut terkena pukul?" Tiba-tiba seorang namja dengan tinggi jauh di bawahnya menarik Changmin menjauh. Changmin sedikit enggan menurutinya.

Seorang namja dengan motor terlihat menghampiri dua namja yang telah mengalahkan segerombol namja tadi.

"Kyuhyun-ah, Kangin hyung! Kajja, naiklah." Teriak namja itu -Siwon- seraya menghampiri dua namja tadi dengan motornya.

"Kyuhyun, awas!" seru namja bertubuh kekar pada namja lain yang berkulit pucat.

DUAKK

Namja pucat yang dipanggil Kyuhyun itu melayangkan tinju pada namja yang akan menyerangnya dari belakang. Seketika namja itu langsung tergeletak setelah tinju dari Kyuhyun melayang di wajahnya.

"Gomawo, Kangin hyung." balas Kyuhyun pada namja yang bertubuh kekar yang sudah memperingatkannya tadi.

Siwon memacu motornya menuju ke universitas lewat pintu samping setelah Kyuhyun dan Kangin naik ke motor.

"Kajja, kita pergi." Changmin menuruti namja bertubuh pendek yang menariknya sejak tadi.

.

"Jadi, kau baru pindah dari Mokpo. Pantas saja kau nampak belum terbiasa dengan suasana Seoul." Namja bertubuh pendek itu sesekali menengok ke arah Changmin yang berjalan di sampingnya.

"Tapi benarkah kau belum pernah melihat perkelahian seperti tadi?" tanya namja itu pada Changmin.

Changmin tersenyum canggung. "Hanya tawuran antar pelajar saja." jawabnya.

Namja itu mengangguk maklum. Seoul memang tidak se-aman yang mereka pikirkan jika tidak bisa menjaga diri. "Kau harus terbiasa dengan kejadian seperti tadi di kota ini. Oh, ya! Siapa namamu?"

"Aku Changmin. Shim Changmin." jawab Changmin.

Namja itu tersenyum. "Aku Kim Ryeowook. Salam kenal." Ia membungkukkan sesikit tubuhnya pada Changmin.

Changmin ikut membungkuk. "Salam kenal juga, Ryeowook-sshi."

"Aigo... Jangan terlalu formal. Ryeowook-ah atau Wookie saja cukup."

Changmin tersenyum. "Baiklah. Kurasa kau juga cukup memanggil Changmin-ah saja."

"Baiklah." balas Ryeowook dengan senyum yang belum luntur.

Changmin yang melihatnya ikut tersenyum. Beruntung ia bertemu dangan Ryeowook di hari pertamanya masuk kuliah.

"Kau mengambil jurusan apa?" tanya Ryeowook lagi.

"Jurusan seni rupa."

Namja bertubuh pendek itu memekik. "Woah... kita satu jurusan. Kebetulan aku juga jurusan seni rupa."

Changmin mengangguk. "Kebetulan sekali."

"Teman?" Ryeowook mengulurkan tangannya pada Changmin untuk berasalaman. Changmin tidak bisa menolak apalagi melihat senyum tulus di wajah namja itu.

"Teman" ia membalas uluran tangan Ryeowook untuk menjabat tangannya. Ryeowook masih tersenyum.

Dua detik kemudian Changmin menyeritkan dahinya melihat air muka Ryeowook yang berubah serius saat menatap seorang namja yang baru turun dari motor. Namja itu -setahu Changmin- adalah salah satu namja yang terlibat perkelahian tadi.

"Kyu, jangan lupa pulang kuliah nanti."

Changmin bisa melihat namja yang dipanggil 'Kyu' itu mengangguk lalu berjalan berlainan arah dengan dua namja yang naik motor. Namja yang Changmin ketahui bernama Kyuhyun itu berjalan ke arah mereka dengan senyum.

"Kau lihat dia?" suara Ryeowook mengalihkan perhatian Changmin. Ia juga bisa melihat ekspresi Ryeowook yang terlihat tidak suka melihat namja itu.

"Dia Cho Kyuhyun, ketua geng Sperma." lanjut namja bertubuh pendek itu. "Kuharap kau tidak dekat-dekat dengan dia. Tidak baik untukmu yang masih baru disini."

"Hei, Ryeowook-ah." Entah sejak kapan Kyuhyun sudah menghampiri mereka. Ryeowook tampak acuh, sedangkan Changmin hanya diam.

Ryeowook menarik tangan Changmin. "Ayo, Changmin-ah. Kita pergi saja." kata Ryeowook tanpa membalas sapaan Kyuhyun.

Kyuhyun hanya diam melihat Ryeowook dan namja tadi berlalu. Ia menghela napas sejenak kemudian meneruskan langkahnya lagi. Ke kantin sepertinya lebih baik.

Flashback 2 years ago

Kyuhyun duduk gelisah di kursinya. Ujian sudah di depan mata, namun ia khawatir dengan nasib sahabatnya. Ia melongok ke arah jendela saat mendengar suara klakson yang Kyuhyun yakini berasal dari motor Kangin.

Kurang dari 5 detik ia sudah keluar dari ruangan. Menimbulkan pandangan horor dari seongsangnim yang kaget melihat bangku kosong milik Kyuhyun.

.

Dua orang namja berlari di gang sempit antara dua gedung. Mereka sudah babak belur akibat lawan mereka yang main keroyokan.

Mereka terus berlari sampai ujung, namun jalan buntu yang mereka temui. Ada pagar besi tinggi sekitar 2 meter menghalangi jalan keluar.

"Aish, Donghae. Jalan buntu!" umpat seorang namja yang diketahui bernama Sungmin.

"Yak! Kalian jangan lari!" teriak namja yang tadi mengejar Donghae dan Sungmin.

Sungmin dan Donghae panik. "Naik, Hae!" perintah Sungmin pada Donghae.

Mereka mencoba menaiki pagar besi tersebut. Sebisa mungkin mereka menendang-nendang namja yang menarik kaki mereka dari bawah. Namun mereka akhirnya diseret turun oleh namja-namja itu.

Sungmin dan Donghae hanya bisa pasrah saat namja-namja itu memukuli mereka. Mereka sudah terlalu lelah melawan.

"Lepaskan temanku!" sebuah teriakan mengalihkan perhatian namja-namja yang sedang menghajar Sungmin dan Donghae.

Kyuhyun dan Kangin, mereka tanpa ragu melangkah mendekati sekitar 7 namja yang menghajar sahabatnya.

"Cih, dasar pengecut." umpat Kyuhyun.

Sedetik kemudian ia sudah menerjang namja-namja tadi diikuti Kangin pula dibelakangnya. Sedangkan Sungmin dan Donghae hanya bisa melihat kedua sahabatnya bertarung dengan bersandar pada tembok.

Tak sampai sepuluh menit, semua namja tadi sudah terkapar tidak berdaya di tanah, terkecuali Kyuhyun dan Kangin serta Donghae dan Sungmin yang bersandar di pinggir tembok.

.

Kyuhyun duduk dalam diam dengan Park ahjussi yang duduk disampingnya. Ekspresi wajahnya datar tanpa emosi. Ia dipanggil ke ruang kepala sekolah karena tidak mengikuti ujian kenaikan kelas dan ketahuan berkelahi-lagi.

"Tuan Park, saya sudah menyerah dengan kelakuan Kyuhyun-sshi." sang kepala sekolah mengatakannya dengan menggelengkan kepala. Ia benar-benar tidak sanggup menghadapi muridnya ini.

Ahjussi Park tersenyum, ia mengulurkan sebuah koper yang sejak tadi dibawanya pada kepala sekolah yang duduk di depannya.

"Kepala sekolah, Tuan Cho menitipkan ini."

Kepala sekolah menggelengkan kepalanya lagi. Tidak habis pikir dengan orang tua Kyuhyun yang dengan mudah 'memberi sogokan' padanya.

"Maaf, kami harus mengeluarkan Kyuhyun-sshi dari sekolah."

Ahjussi Park kembali merogoh sesuatu dari saku jasnya. "Ini juga. Silahkan." ucapnya masih dengan senyum lalu meletakkan selembar cek di atas meja.

Kyuhyun yang melihatnya langsung geram. Diambilnya cek tersebut lalu merobeknya menjadi kepingan kecil.

"Aku akan keluar!" ucapnya setelah itu keluar dari ruangan kepala sekolah.

Kepala sekolah kembali menggelengkan kepalanya seraya menyandarkan tubuh pada kursi yang didudukinya. Ahjussi Park hanya bisa membuka mulut tanpa bisa berkata apapun akibat perbuatan Tuan Muda nya itu.

Kyuhyun berjalan terus melewati pagar sekolahnya. Ia kembali menelan kekecewaan terhadap orang tuanya yang menganggap semua bisa dilakukan dengan uang.

"Bagi orang lain uang membawa kebahagiaan, tapi bagiku uang membawa penderitaan" batin Kyuhyun sambil melepas jasnya lalu menghempasnya ke tanah.

Flashback end

TBC/END?

Hai hai. Lagi buntu mikirin lanjutannya without word, eh malah kepikiran bikin ini fanfic. Udah lama pengen nge-remake film ini tapi baru kesampean sekarang.

Gimana nih? Dilanjut gak? Tenang aja, gak bakal sama persis kaya di film aslinya. Beberapa tokoh bakal author hilangi. Terus ini masih pendek karena masih percobaan kok.

Need review, please...

Jeongmal gomawo.

Pai-pai. See u next chapter.