Hai Hai Minna-san! Setelah menjadi Author Hiatus, akhirnya Crimson Brunette alias Airin alias CB balik lagi! Kali ini CB mampir ke fandom Gakuen Alice! Woohoo! Karena baru baru ini CB cinta sama Gakuen Alice, jadi maaf banget kalo fic.a masih agak agak gimana… geto…

Selain itu nih, X Club disini semacam sama Dangerous Ability Class, cuma, di fic ini, kelas-kelas ability itu dijadiin club gitu, kayak latent club, atau yang lainlah… Disini gak hanya anak anak DA yang masuk X Club, tapi dimasukkan juga seperti yang dibawah ini…

Oh iya, disini, umur-umurnya beda lho sama yang di manga atau anime (jelaslah)

Mikan : 15 Hotaru : 15

Natsume : 15 Ruka : 15

Tsubasa : 17 Misaki : 17

Tonouchi : 20 Subaru : 20

Sakurano : 20 Kaname : 17

Rui : 20 Yakumo : 20

Hayate : 17 Nobara : 17

Rei/Persona : 33 Narumi : 35

Shiki : 37 Kazumi /HSP : 58

Youichi : 8

KYAAAAAAAAAA! Gila banget! Fic ini bener bener Gaje, OOC, de el el! Pokoknya ENJOY ya! (sambil nangis nangis gaje)

GAKUEN ALICE © HIGUCHI TACHIBANA

THIS FIC BELONGS TO ME OKAY?

10 tahun lalu…

Gadis mungil itu berlari tanpa henti. Hujan bertambah deras membuat tubuh gadis itu menggigil. Rambut sampai kakinya basah kuyup, dan wajahnya pucat. Tapi, hal itu tidak mengurangi kecepatan larinya. Ia melompati pagar sebuah gedung yang tinggi dengan mudah lalu berlari menuju hutan

(Natsume's POV)

Aku menghela nafas, benar-benar. Rumah kecil yang terbuat dari kayu ini berisi orang orang yang menyebalkan dan kadang berisik. Sukses membuatku kesal setengah mati. Badanku tidak kedinginan walau badai beserta hujan lebat sudah turun diluar sana sejak lama. Yah, badainya baru mulai sekarang sih. Angin berhembus kuat.

Walau suhu rumah ini lumayan hangat karena perapiannya, tetap saja tidak bisa membuat suasana menjadi hangat. Tidak banyak percakapan, makan apa adanya walau misi berbahaya dan melelahkan selalu datang. Beginilah hidup kami, anggota-anggota X club Gakuen Alice. Club kami bukan club biasa. Lebih mirip seperti kelompok pesuruh.

Aku menghela nafas lagi dan melihat keluar jendela. Menghindari makanan makanan aneh yang menurutku tidak perlu kumakan.

Mikan's POV

Aku kembali berlari. Pandanganku mulai pudar tapi aku masih harus berlari. Kalau tidak, aku bisa bisa mati disini. Kelompok kelompok orang yang mengincarku masih saja mengitariku dari belakang. Aku tidak mau ikut mereka. Aku benar benar bingung, kenapa sejak awal aku selalu dikejar kejar? Kenapa orang tuaku meninggalkanku sendiri? Kenapa mereka pergi?

Hutan ini gelap. Aku bahkan tidak tahu, sekarang aku ada dimana. Ya ampun.. perutku benar benar keroncongan… sudah 1 minggu aku tidak makan… tiba tiba, aku merasakan aura dingin dari belakang… kelompok itu sudah ada didekatku. Aku berusaha mempercepat lariku, tapi mau bagaimana lagi? Mereka sudah ada didepanku. Menghalangiku yang berkaki kecil ini, untuk melewati mereka

Natsume's POV

Aku masih menghindari tatapan Ruka, sahabatku yang memaksaku untuk makan. Tiba tiba, mataku yang tajam melihat setitik cahaya

Siapa orang bodoh yang mau berada di hutan ini? Bukankah ada bear, si beruang buatan Kaname dibagian luar? Aku merasakan perasaan aneh menjalar. Sesuatu yang benar benar aneh dan tidak pernah kurasakan. Aku beranjak pergi keluar. Mengacuhkan tatapan bingung Ruka dibelakangku

"Natsume? Kenapa? Ada Kazumi-sama dan Shiki-sama disini…"ujar Ruka sambil mengekorku dari belakang

"Bodoh…"sahutku ringan sambil membuka pintu

"Natsume! Ada ap…"

"Ada orang disana sekitar 51 orang"kataku memotong ucapan Ruka dan berlari keluar. Misaki, Hotaru, Tsubasa, Tono dan Narumi mengekor juga dibelakang.

Makin dekat. Instingku mengatakan begitu. Makin dekat dengan siapa? Aku juga tidak tahu. Terdengar suara anak perempuan, merintih kesakitan.

"Ada anak perempuan disana."ucap Tono

Kami mempercepat lari kami. Begitu sampai, kami melihat seorang anak kecil dengan jubah, yang ditarik tarik paksa oleh benyak pria besar.

"Hei"panggil Tsubasa

Mereka menoleh

"Berani beraninya kalian memasuki wilayah X Club… mau kuhajar?"tanyanya sok. Dasar bocah (Gak nyadar kamu juga masih bocah –dibakar natsume)

"Eit.. cukup aku saja yang maju"sela Naru

Aku mulai menutup mataku dan menjauh bersama yang lain. Malas melihat aksi Naru dengan love love aneh dan aura pink menjijikkan. Dengan sekali sentuh dan tak sampai 2 menit, orang orang itu sudah pergi keluar hutan

"Beres"seru Naru sok manis

Menjijikkan. Misaki dan Hotaru mendekati orang berjubah yang sudah pingsan itu. Dimana perempuan yang tadi dikatakan instingku? Mungkin dia kabur?

"Ayo angkat kehutan"sahut Tono dari belakang

"Kau bodoh? Mana mungkin aku bisa mengangkatnya kalau perutku masih sakit karena makan sup asap-mu itu?"kata Hotaru kesal

Akhirnya Narumi selaku yang paling tua mengangkatnya. Tangannya dingin dan pucat. Sepertinya. Karena aku hanya melihatnya tanpa mau menyentuhnya

(Still Natsume's)

Orang itu dibaringkan di kasur Misaki. Walau bajunya masih basah sih… di kamar ini hanya ada aku, Ruka, Hotaru, Misaki, Tsubasa, Tono dan Narumi. Yang menemukannya saja. Karena kami khususnya aku tidak ingin banyak orang disini.

"Baiklah, pertama tama, kita lepas dulu jubah usangnya ini"seru Misaki dan langsung melepas jubah anak itu. Rambut brunette lurus terurai, kulit putih walau masih agak pucat bibir merah muda dan hidung mancungnya. Cantik. Tunggu. Apa aku barusan bilang kalau dia cantik?

"Ah… cantik sekali…"gumam Misaki heboh. Kupasati wajah orang orang disini. Tono yang bengong, Tsubasa menelan ludahnya, Narumi pucat, tidah tahu kenapa. Selain itu, Hotaru melihatnya tanpa bilang apa apa, dasar Ice Princess, tapi bisa kukatakan kalau dia melihat gadis ini dengan mata kagum. Ruka yang menurutku aneh. Wajahnya memerah. Apa dia sakit?

"Ruka. Kau sakit?"tanyaku to the point.

"Tidak"jawabnya sambil memalingkan wajahnya

Oke. Gadis ini memang lumayan cantik-lah. Sampai orang orang disini terbengong bengong selama beberapa saat.

"Sekarang yang cowok keluar"kata Misaki akhirnya

"Kenapa?"Tsubasa bertanya dengan polosnya, bocah (Alah Natsume ! lo juga masih bicah banget. Nyadar gak sih lo?- di sate Natsume)

"Kami akan mengganti bajunya. Keluar! Hotaru, ambil bajumu ya"jawab Misaki. Kami pun keluar. Ketika keluar aku langsung duduk di sofa. Ruka memberi makan ke kelincinya yang satu itu. Tsubasa langsung ngambil makanan bersama Tono. Narumi tak luput dari penglihatanku. Dia langsung menuju kedua Principal. High School Principal, Kazumi Yukihira, Shiki Masachika, Middle School Principal. Begitu selesai dengan kata katanya, Kedua Principal itu langsung terkejut. Tidak kurang Persona yang melihatnya juga sama terkejutnya

"Kau tidak bohong?"tanya Kazumi cepat

"Tentu saja!"jawab Narumi

Aku bingung. Ada apa sih?

"Semuanya! Lihat! Dia sudah bangun!"teriak Misaki dari dalam

Normal POV

Semua orang masuk kekamar yang sederhana dan sangat sempit ini. Termasuk si banci Rui (dibunuh) dan Hayate si babu(diterbangin) dan yang lain lain

Gadis itu membuka matanya. Warna coklat madu. Warna yang makin membuat sempurna wajahnya. Ia mengerjap ngerjap dan akhirnya terkejut sendiri. Ia menatap mereka lekat lekat dan menyadari kalau tangannya tetap memegang sesuatu. Ia menghela nafas pelan dan kembali menatap mereka semua lekat lekat. Wajahnya terlihat kebingungan dan takut. Namun, ia terlihat kaget ketika melihat High School Principal. Ia terbelalak, begitu juga HSP. Ia berjalan tertatih tatih perlahan dan memeluk HSP

"Ayah…"gumamnya pelan

Mereka semua terlihat kaget.

"Apa? Kazumi-sama?"tanya Rui kaget

Begitu mendengar nama Kazumi, gadis itu melepas pelukannya sambil membungkuk minta maaf

"Maaf! Maafkan aku! maaf! Aku… tidak sengaja! Aku minta maaf! Benar benar minta maaf! Kukira anda ayahku.. padahal ayahku kan sudah meninggal… maafkan aku"ujarnya

Kazumi menatapnya lekat lekat lalu kembali memeluknya

"L.. lho? Ada apa?"batin gadis itu

"Kau tidak salah… aku memang bukan ayahmu.. tapi aku pamanmu…"desisnya pelan. Seluruh orang dalam ruangan itu sukses terkejut. Minus Narumi, Shiki, dan Persona

"Pa.. paman?"

"Ya. Tentu saja… Mikan"serunya

Gadis itu masih kaget. Lalu wajahnya terlihat mengingat sesuatu

"Ah, ini. Surat yang ditinggalkan orang tuaku. Sebelum mereka meninggalkan aku bersama Kakek"jelasnya

Kazumi membaca surat itu. Ya, surat yang benar benar ditujukan untuknya

"Selamat datang, di Gakuen Alice. Mikan Yukihira. Mulai sekarang, kau adalah murid sekolah ini. Sekaligus anggota dari X Club ini"Kazumi menepuk kepala Mikan

"Mikan… anak Yuka?"tanya Shiki pelan. Mikan hanya tersenyum manis melihat Shiki

"Kamu.. siapa?"tanyanya balik dengan muka yang sangat polos

"Shiki Masachika. Middle School Principal. Teman Ibumu. Senang berkenalan"serunya

"Emm.."angguk Mikan

"Jadi… apa alice-nya?"tanya Tonouchi Akira alias Tono

"Narumi"panggil Persona

Narumi mengangguk dan kembali mengeluarkan aura aura pink-nya itu.

"Kau cantik sekali Mikan… seperti Ibumu lho. Bagaimana kalau kau sekarang memperkenalkan dirimu pada orang orang disini?"tanyanya sambil tetap mengeluarkan Alice

Anehnya, Mikan tidak terpengaruh dan matanya tidak mengeluarkan sinar sinar love itu. Tentu saja membuat semua orang disana bingung. Minus orang yang sudah mengenal ibu atau ayah Mikan

"Namaku Mikan Yukihira. Senang berkenalan dengan kalian semua. Aku berharap aku dapat berguna untuk kalian semua disini"serunya sambil mengeluarkan senyum manisnya

"Oy Narumi! Alicenya…Nullification? Penolakan?"tanya Tono cepat

"Ya.. oh ya, selain itu… kalian harus hati hati lho"seru Narumi

"Kenapa?"tanya Tono lagi

"Dia punya Stealing Alice, selain itu dia juga punya pasangannya… alias Insertion Alice"Narumi menjawab dengan bling bling

Tono, Tsuabsa, Natsume, Rui dan yang lainnya terkejut. Jangan aneh kalau mereka sifatnya dewasa. Mereka kan anak anak X Club, tempat yang bisa dibilang… Berbahaya(Plak! Sok banget deh rin, pake dibold segala)

"Mikan. Kau tahu siapa yang dari tadi mengejarmu?"tanya Shiki

Mikan menggeleng

"Fuukitai. Anak buah Elementary School Principal. Orang yang ingin menjadikanmu budak. Untuk menyembuhkan Elementary School Principal"ujar Shiki

"Itukah yang menyebabkan aku harus berlari lari seperti ini? Dan itukah yang menyebabkan Orang Tuaku meninggal? Oh ya, Kakekku bilang kalau ada surat untukku juga didalam amplop surat yang sama dengan punya Kazumi-sama. Apa aku boleh membacanya?"tanya Mikan bertubi tubi

Kazumi menggeleng pelan. "Kau bisa membacanya, jika umurmu sudah mencukupi"katanya dan pergi keluar bersama sama dengan Shiki

"Err… Apa Shiki-sama dan Kazumi-sama juga bagian dari X Club..?"tanya Mikan sambil menatap Narumi.

"Ya. Benar sekali. Mikan, hanya ada satu syarat untukmu agar kau bisa masuk disini"seru Narumi

"Apa?"tanya Mikan

"Kau tidak boleh ada yang tahu. Tidak ada yang boleh tahu kalau kau, adalah anggota X Club. Lalu, jangan sampai kau, bertemu dengan Elemantary School Principal"Narumi memegang bahu kecil Mikan. Mikan yang bingung hanya dapat mengangguk sambil tersenyum.

Kruyuuuuuuuuuuuk…

Suara itu membuat orang orang yang masih tersisa disana tertawa. Kecuali Yakumo, Natsume, Hotaru, Subaru dan Persona

"Sudah berapa lama kau tidak makan, Mikan-chan?"tanya Misaki

"Err.. 1 minggu.."jawab Mikan sukses membuat mereka yang ada disana terkaget kaget.

"Pantas saja kau kurus kering begini… ayo makan"kata Rui memberikan sup ber-asap buatan Tono

"Aku tidak yakin, Rui-san. Aku akan masak"kata Misaki sambil mengambil apron

"STOP!"cegah Tsubasa

"Kenapa?"tanya Misaki sewot berat

"Mikan-chan alias Kouhai-ku ini bisa mati kalau kau memberikannya salah satu dari racun mematikanmu itu!"teriaknya dan sukses mendapatkan benjol diatas kepalanya.

"Lagi pula, Misaki-chan, kau masih terlalu kecil untuk masak.. biar aku yang masak.."seru Narumi

"Eeeeh? Biasanya kan aku masak?"sahut Misaki sewot untuk kedua kalinya

"Kau kan hanya mecahin telor!"teriak Tsubasa lagi. Misaki yang kesal akhirnya memukul mukul Tsubasa dengan kepalan kecil tangannya, membuat yang lain tertawa tawa. Sepertinya, kehangatan akan mulai terjadi di X Club

Woohoo! Chap 1 selesai… mohon Review-nya ya… please banget… soalnya, lagi butuh karena lagi galau nih! Beneran! Please… Flame diterima, jangan pedes pedes ya, CB juga suka komen pedes ke temen temen tapi please! Yang sabar sabar… kripik dan sambal-nya ditunggu juga lho, See you in the next Chap! Don't be a Silent Reader!