Fic ini terinspirasi dari film layar lebar Indonesia dengan judul yang sama dengan fic ini. tanpa banyak ngomong, RnR please XD

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Genre: Romance and Angst

Rated: T

Pairing: NaruSasu, NejiSasu, NejiGaara

Warning: Shounen-ai, gaje, abal, OOC, AU, alur kecepetan, typo(s), dll. Don't like don't read and no flame please.

.

.

PUPUS

By: Misa Yagami Hitsugaya

.

Chapter 1

.

"Sasuke, sudah selesai masaknya?" seorang pria tampan berambut coklat panjang bermata violet bertanya pada kekasihnya yang sejak setengah jam lalu menyibukkan diri di dapur.

"Sebentar lagi selesai, Neji." Sebuah suara menyahut dari arah dapur. Pemuda yang dipanggil Neji itu hanya bisa menghela nafas. Ia sebenarnya tak terlalu suka menyecap rasa masakan kekasihnya. karena rasa masakan buatan kekasihnya itu mengerikan, menurutnya. Tapi ia berusaha sabar menunggu.

Beberapa menit kemudian, seorang pemuda berambut raven bermata onyx keluar dari dapur seraya membawa sepiring besar oseng-oseng daging sapi dilengkapi dengan sayuran penambahnya.

"Taraa! Sudah jadi, Neji." Ucap pemuda manis itu sambil tersenyum simpul.

Neji tersenyum membalas perkataan Sasuke. Ia melihat Sasuke menaruh piring besar itu ke meja. Kemudian mengambil semangkuk nasi dan menaruh semangkuk nasi itu di depannya. "Ayo di coba." Sasuke duduk berhadapan dengannya.

Neji cukup lama memperhatikan masakan itu, sebelum akhirnya ia memasukan makanan itu ke mulutnya. Ia terdiam sejenak. "Rasanya aneh, Sasuke." Ia menaruh kembali sumpit dan mangkuknya. Menatap Sasuke yang nampak terkejut.

"Ah? Benarkah? Tapi aku sudah memasaknya sesuai dengan yang ada di resep." Sasuke mencoba mengingat-ingat kembali. Ia heran, bagaimana bisa rasa masakannya tidak enak?

"Coba saja kau makan sendiri." Sasuke terdiam, kemudian mengambil sumpit dan memakan oseng-oseng daging buatannya.

"I-iya. Kurang garam, kelebihan gula, dagingnya juga alot." Sasuke berujar sedih. Lagi-lagi ia gagal membuat masakan yang enak, dan lagi-lagi.. ia gagal untuk mendapat pujian dari kekasihnya.

"Sudah kubilang berulang kali, kau ini tidak punya bakat memasak, Sasuke." Neji menatap Sasuke yang menundukkan kepalanya.

"Yah, tapi tak ada salahnya mencoba kan?" Sasuke mengangkat wajahnya, mata onyx miliknya menatap mata Neji yang juga sedang menatapnya.

"Baiklah, terserah kau saja." Neji bangun dari tempat duduknya, dan berjalan menuju pintu keluar.

"Kau mau kemana, Neji?" Sasuke menatap heran ke arah Neji.

"Aku ada urusan sebentar." Dan bunyi debaman pintu pun menyusul ucapan Neji.

Sasuke menautkan jemarinya. Berusaha menahan segala perasaan yang bergejolak di dadanya. Ia masih tidak habis pikir, kenapa kekasihnya jadi berubah? Padahal dulu Neji sangat memperhatikannya. Neji yang dulu adalah orang yang romantis. Tak ada hari tanpa saling berkomunikasi. Tak ada hari tanpa mengucapkan kata cinta padanya.

Tapi sekarang? Sejak tiga bulan lalu Neji berubah drastis. Ia jarang menghubungi Sasuke. Bahkan tadi itu adalah pertama kalinya Neji datang ke apartemen Sasuke setelah tiga bulan yang menyesakan hati. Ia tak pernah lagi mengucapkan kata cinta yang selalu dirindukan Sasuke.

"Apa rasa masakanku memang seburuk itu?" ucapan lirih keluar dari bibir mungil Sasuke. Ia kembali mengingat-ingat. Dulu, walaupun masakan Sasuke terasa tidak enak, Neji tetap menghargainya. Ia selalu mengacak rambut Sasuke, seraya mengatakan 'Ayo belajar masak lagi. Sepertinya kemampuan masakmu sudah meningkat.' Neji selalu menyemangati Sasuke. Karena ia tau pasti, bahwa Sasuke ingin melihat ia memuji dan memakan masakannya dengan lahap. Bukan cacian yang seperti diterimanya beberapa menit lalu..

"Aku rindu Neji-ku.." Ia menangis lirih. Neji yang sekarang bukanlah 'Neji-nya'. Neji yang sekarang adalah orang asing bagi Sasuke.

"Apa Neji sudah punya yang lain?" berbagai dugaan yang menyayat hati bermunculan dalam benak Sasuke. Suara isakan pilu pun mulai terdengar mengisi kesunyian di ruang makan itu.

.

+misamisa+

.

Sasuke memandang sekelilingnya yang didominasi oleh kaum ibu-ibu. Saat ini ia sedang berada di tempat kursus memasak "Marushin" yang berada tak jauh dari kampusnya. Ia tak menyerah. Ia terus mencoba membuat Neji memuji masakannya lagi. Ternyata benar kata orang, kalau sudah cinta, apapun akan dilakukan..

"Selamat siang semuanya. Nah, hari ini kita akan belajar membuat katsu udon. Bahan-bahannya adalah.. bla.. bla.. bla.." seorang wanita paruh baya mulai menjelaskan cara memasak katsu udon. Dari bahan-bahannya, steps nya, dan lain-lain. Sasuke mencoba membuatnya sebaik mungkin. Berusaha dan terus berusaha.

.

"Hei, cara memotong bawangnya salah." Ucap seorang laki-laki berambut pirang bermata sebiru langit mengagetkan Sasuke yang tengah sibuk memotong bawang putih. Ia menoleh ke asal suara. Ia melihat pemuda itu tersenyum padanya. "Biar kutunjukkan." Ia mengambil pisau dari tangan Sasuke, kemudian memotong bawang-bawang itu dengan sangat telaten. Sasuke memperhatikannya baik-baik.

"Memotong bawang, wortel, atau yang lain itu lebih baik dengan cara menyamping. Agar bisa mendapat hasil potongan yang bagus." Sasuke menganggukkan kepalanya. Si pirang menoleh ke arah Sasuke. "Sekarang kau yang coba." Pemuda itu menyerahkan pisau pada Sasuke, yang lagi-lagi hanya dibalas dengan anggukkan.

.

"Ok, semuanya. Pelajaran hari ini sudah selesai. Terima kasih atas kerja samanya." Wanita yang bernama Tsunade itu tersenyum melihat 'murid-murid'nya yang mengucapkan terima kasih padanya.

.

.

"Hei!" sapa seseorang seraya menepuk bahu Sasuke. Sasuke menoleh, mendapati pemuda pirang yang membantunya tadi tengah menyunggingkan senyum lebarnya.
"Ya?" Sasuke menjawab singkat.

Pemuda di sebelahnya mengulurkan tangannya. "Aku Namikaze Naruto. kau?"

"Uchiha Sasuke." Sasuke membalas jabatan tangan itu.

"Oh, Sasuke. Sepertinya kau baru masuk kursus hari ini ya?" tebaknya. Sasuke hanya menganggukan kepalanya.

"Haha, pantas saja aku baru melihatmu hari ini. kau suka masak?" tanya Naruto.

"Ya, lumayan. Kau sendiri?" Sasuke menimpali.

"Hmm, aku sebenarnya tak begitu suka masak. Tapi karena aku hidup sendiri dan tidak ada yang membuatkan aku makanan, jadi terpaksa aku belajar memasak. Kau?" Naruto menoleh ke arah Sasuke yang agak lebih pendek darinya.

"Aku.." Sasuke tak melanjutkan kata-katanya. Ia memang tidak biasa bercerita tentang kehidupan pribadinya pada orang lain.

Naruto melihat keterdiaman Sasuke. "Yah, kalau kau memang tidak mau cerita ya aku tidak memaksa." Naruto tersenyum lembut ke arah Sasuke yang entah mengapa merasa jantungnya berdegup lebih kencang. Ada apa aku ini? kenapa aku jadi berdebar begini setelah melihat senyumannya?

"Rumahmu dimana, Sasuke?" Tanya Naruto membuyarkan lamunan Sasuke.

"Ah, rumahku di Shibuya. Tinggal naik kereta Shibuya line." Jelas Sasuke.

Naruto menganggukan kepalanya. "Yosh, kalau begitu kita berpisah disini ya, Sasuke. Rumahku jurusannya Yokohama line."

"Hn." jawab Sasuke.

"Sampai jumpa besok Sasukeeee~" Ucap Naruto seraya melambaikan tangannya. Dan ia pun pergi.

Sasuke masih diam di tempatnya. Memegang dadanya yang berdegup abnormal.

"Namikaze Naruto.."

.

+misamisa+

.

"Kau berbohong padaku, Neji!" bentak seorang pemuda berambut merah bata pada Neji.

"Aku tidak membohongimu, Gaara. Sasuke memang bukan pacarku. Sungguh.. ia hanya teman biasa bagiku." Neji menggenggam tangan pemuda di depannya.

"Lepaskan! Lalu apa artinya foto ini? kau semesra ini dengan orang yang kau sebut sebagai teman?" mata emeraldnya menggulirkan butiran bening. Neji menatap sebuah foto yang sudah kusut akibat remasan Gaara.

"Biar kubakar foto itu." Neji merebut foto itu dari genggaman Gaara, kemudian menyalakan api dari koreknya dan membakarnya. Membakar foto yang menampilkan wajah elok Sasuke yang tengah tersenyum manis, dan Neji yang mencium pipi tembemnya dengan mesra. Foto yang diambil ketika mereka sedang berlibur ke Hokkaido.

Neji memeluk tubuh Gaara yang masih menangis.

"Aku hanya cinta padamu, Gaara. Aku tidak ingin kehilanganmu."

.

.

To be continued

.

.

Lagi-lagi aku nekat publish fic gaje =='

Pendek pula lagi X(

Yaah, biarlah. yang pasti aku minta pendapat readers sekalian tentang fic ini :D

Review please *puppy eyes*