.
As a SasuSakuShipper Present:
"Hot N Cold"
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Joanna Katharina 37
Song by Katy Perry
Warning: AU, OOC, OC, Lemon, Typos, No Used EYD,
Naughty Sakura, Random Plot, Gore, Crime, etc.
DON'T LIKE DON'T READ, NO FLAME!
. . no plagiarism allowed . .
.
Sial sial sial, itulah kata yang pas mendeskripsikan hari ini. Betapa tidak, baru saja berada tiga hari di Konoha City, tetapi Kizashi dan Mebuki dengan seenak perutnya menjodohkan Sakura, putrinya untuk segera menikah dengan putra bungsu konglomerat dari pasangan Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto. Entahlah, apa ini sebuah lelucon konyol semacam drama queen serial How I Meet Your Mom? Tentu tidak! Hell no, sekarang sudah tahun 2016 bukan tahun 1970-an yang saling menjodohkan, seperti orang tolol saja! Sakura mengernyit heran.
"Aku tidak mau!" ucapnya mantap dengan nada kekesalan terselip disana.
"Tidak ada penolakan Sakura! Kaasan dan Tousan sudah sepakat sejak lama dengan Fugaku-san dan istrinya, lagipula kalian sangat cocok sekali.
"Huft.. pernyataan macam apa itu. Aku tidak peduli, pokoknya aku tidak mau."
"Sakura... dengarlah kata Kaasan-mu, kami tak bisa membatalkan pernikahan ini."
"..." Sakura membisu dan menyudahi makan malamnya dan melenggang ke kamarnya segera.
.
"Tch, apa-apaan itu. Siapa itu Sasuke? Hell, pokoknya aku tidak mau!" Sakura bergumam sendiri seperti orang gila dikamarnya. Sakura meraih ponsel pink miliknya dan menelpon Ino.
"Halo, Sakura-forehead.. ada apa?" sambung Ino to the point, karena ia tahu Sakura tidak suka bertele-tele
"Hell, aku mau dijodohkan. Sebulan lagi aku akan menikah! Eww, siapa yang mau menikah diusia semuda ini?!"
"Pfttt... selamat ya, forhead." goda Ino jahil.
"Apa-apaan kau, dasar Ino-pig! Mengapa kau malah mendukung Oarngtuaku, kau tidak setiakawan, huh!"
"Terima saja sih forhead, lagipula aku senang daripada kau bergonta-ganti pasangan gak jelas, sekali-kali jadilah anak baik seperti niisan-mu" sela Ino.
"Tch, tapi kan-"
"Tidak ada tapi-tapian, forhead!"
"Hhhhhhh, lihat sajalah gimana nanti" Sakura menghela nafas panjang dan pasrah atau stress menghadapi sahabatnya yang cantik, seksi tetapi cerewet itu.
"Okay, baby. Sekarang aku mau ke luluran ke salon dulu, kalau ada apa-apa segera hubungi aku, mengerti"
"Ok ok, aku mengerti, Ino-PIGGG!"
PIP. Sambungan terputus, ah maksudnya selesai.
.
Sementara seseorang pemuda berhelaian raven denga mata onyx-nya yang tajam setajam elang sedang menikmati paginya yang disuguhkan dengan teh ocha hangat dan beberapa kue Sakuramochi dipiring kecil ditemani Uchiha Izumi, kakak iparnya yang datang berkunjung di Uchiha's House, yang sebenarnya lebih pantas disebut sebuah istana dibanding sebuah rumah, padahal yang tinggal hanya Fugaku, Mikoto, dan Sasuke, sedangkan Itachi & Izumi tinggal di Bali, Indonesia.
"Hmm, kelihatannya kau sangat menikmati Sakuramochi-mu ne Sasuke? Hihihi" ujar Izumi ceria dengan nada menggoda adik iparnya itu
"Hn." gumamnya dengan kue Sakuramochi yang masih penuh dimulutnya.
"Bagaimana?" tanya Izumi.
"Bagaimana apanya?"
"Pernikahanmu yang tinggal 17 hari lagi?"
.
~BRUSH
.
Sasuke menyemburkan teh ocha hangat yang baru diminumnya, mata menyipit melihat kakak iparnya yang cantik dan anggun itu.
"Ah itu, aku tidak tahu, aku hanya menuruti permintaan Tousan dan Kaasan saja." ucapnya jujur.
"Heii, bukan itu maksudku. Maksudku bagaimana perasaanmu?"
"Biasa saja."
"Hmm, apa kau... maksudku apakah saat ini kau sedang memiliki hubungan khusus dengan seorang gadis?" tanya Izumi hati-hati menyelidik.
"Tidak."
"Hhhhhh... baguslah" Uchiha Izumi menghela nafasnya panjang, ia merasa lega sedikit.
"..." Sasuke mengernyit heran.
"Ya, baguslah. Lagipula aku sudah melihat fotonya dia kelihatan cantik dan modis sekali."
"Benarkah? Memang kau lihat fotonya dimana?"
"Instagram!"
"..." Sasuke semakin memasang wajah heran dan penuh selidik.
"Itachi-kun mendapatkannya dari Kaasan (Mikoto)."
"Hn, ya... kuakui dia cantik, tapi entahlah dia seperti apa, yang kudengar dia menyelesaikan S1 nya di USA."
"Jangan begitu, jangan menilai buku dari sampulnya, Sasuke... Kau kan belum kenal dia seperti apa, lagipula baguskan dia cantik dan kau tampan, ohh...-" tukas Izumi yang memahami apa yang dipikirkan Sasuke tentang kehidupan bebas ala USA.
"Hn, terserahlah." Sasuke acuh tak acuh meninggalkan kakak iparnya yang tengah hamil muda itu, lalu ia kembali ke kamarnya yang berada di lantai 2.
Sakura dan Ino sedang menyesap kopi latte dan juga beberapa keping cookies, begitulah mereka habiskan untuk mengisi weekend yang membosankan ini, tidak seperti di San Fransisco, USA. Sakura dan Ino pasti sekarang sedang menikmati hari-hari dengan cowok-cowok keren melakukan banyak hal, seperti minum mocktail beralkohol 10% dan menghisap beberapa puntung rokok mild juga menikmati sentuhan-sentuhan nakal para bad boys/womanizer. Oh, beda di Amerika beda sekarang di Jepang, agaknya Sakura harus mengubah pola hidupnya layaknya perempuan baik-baik yang menghabiskan waktu mereka untuk belajar masak dari tutorial how to cook di saluran kesayangan ibunya atau seperti neneknya menyulam dikala senja.
"Apa?" tanya Sakura yang masih menghisap rokoknya nikmat dan menghembuskan asap itu kesembarang arah.
"Kapan kau akan bertemu dengan calon suamimu?" tanya Ino penuh selidik sambil mengoles lipbalm pada bibirnya dengan memegang kaca kecil bulat ditangan kanannya untuk melihat olesan lip balmnya.
"Sial, aku lupa.. aku ada janji makan malam dengan keluarga Uchiha di Konoha Cafe, Pig... bagaimana ini?" Sakura mematikan puntung rokoknya, seraya berdiri panik memegang jidat lebarnya frustasi.
"Pftt... kau lucu sekali. Oke oke, kebetulan aku bawa dress cantik berwarna peach di mobilku, yang perlu kau lakukan adalah ganti baju kasualmu ini dengan dress milikku, masalah make-up tenang aku selalu membawanya, kau tahu."
"Thanks Pig, mana kunci mobilmu?"
"Ini, hati-hati ya... jangan menghancurkan mobilku, Forhead!"
Secepat kilat Haruno Sakura tampil cantik dan anggun dengan dress peach yang manis, high heels berwarna hijau daun yang soft, dan juga ikat rambut berwarna hijua dengan dihiasi blink-blink silver pink yang manis, oh.. jangan lupa make up natural ala Ino yang chick and manis. Sekarang disiniah dia di Konoha Cafe.
.
.
She's so hot and delicious, God... I can't stop looking at her!
.
.
"Haruno Sakura."
"Uchiha Sasuke."
Perkenalan yang begitu simple ditempat yang sederhana pula, tetapi entah mengapa untuk sepersekian detik Sasuke tak melepaskan pandangannya pada Sakura. Mendengar dehaman pelan sang ibu, Sasuke pun melepaskan pandangannya dan menunduk dengan raut wajah yang datar. Oh Kami-sama, degupan jantung Sasuke begitu kencang dan menggila.
"Nah, sekarang kami para orangtua ada yang kami harus bicarakan, ne Sasuke tolong bawa Sakura-chan ya, jalan-jalan terserah kalian mau kemana" titah Mikoto pada putra bungsunya yang introvert itu.
"Ha'i." ucapnya patuh dan segera berdiri dan mengajak Sakura keluar dari Cafe mewah itu.
Didalam mobil mewah itu dua sepasang beda gender itu hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing tanpa melakukan kegiatan berarti.
"Sasuke..."
"Ya?"
"Apakah kau punya pacar?" tanya Sakura to the point.
"Hn, Tidak!" jawabnya tegas.
"Benarkah, terakhir kapan kau pacaran memangnya?" Tanya Sakura lagi.
"Dengar, aku tidak pernah pacaran dengan siapapun. Jujur saja, aku paling risih dengan topik pembicaraan ini" jelasnya dengan wajah datarnya.
"Oh, I see. Ya, aku hanya ingin tahu tentang seseorang yang akan kunikahi beberapa hari lagi, apa aku salah?" Tutur Sakura yang mencoba meredam emosinya.
"Sakura... " demi Tuhan saat suara baritone Sasuke yang memanggil sakura seperti itu membuat libido Sakura naik dan ada sesuatu yang bergairah yang merasuki gadis pink itu, Sakura sangat-sangat menyukai suara err-seksi itu.
"Ya?"
"Jika itu yang kau mau, baiklah. Tanyakan apa saja yang ingin kau ketahui tentang aku!"
"Mengapa kau tidak pernah menjalin hubungan ah maksudku pacaran dengan seorang gadis? Atau kau melakukan hal-hal tanpa ada status karena kau benci ikatan, seperti itu kah?"
"Hn."
"Sasuke? Kenapa Hn-Hn saja? Jawab?"
"Bukan seperti itu, aku hanya malas dengan gadis-gadis yang mendekatiku, mereka semua menyebalkan, aku hanya tidak tertarik saja untuk hubungan merepotkan seperti itu" jawab Sasuke jujur mencoba sabar dengan sikap Sakura yang menyelidikinya.
"Menarik! Jadi kau tidak pernah berhubungan seks dengan seorang gadis/wanita, hei jangan katakan padaku kalau kau homo?!"
"Hahaha.. yang benar saja" Sasuke tertawa kecil seperti meremehkan pertanyaan konyol Sakura.
"...?"
"Hn, aku tidak pernah melakukan hal itu dan kau harus ingat aku normal!"
"Benarkah? Aww... apakah kau pernah berciuman?"tanya Sakura bersemangat
"Tidak!"
"Pftttt... hahaha... ya Tuhan, kau masih perjaka ya? Semua-semuanya masih original. Hihihhii.." Ujar Sakura blak-blakan dengan tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa terus.
"Hn, terserah." Tanggapnya cuek sambil terus memandangi jalan raya yang ramai dimalam-minggu.
Setelah menikmati kebersamaan bersama selama 3 jam penuh. Sasuke mengantar pulang Sakura hingga di depan rumah Sakura yang mewah itu. Namun otak mesum Sakura berpikir jahil.
Sasuke membuka pintu mobil mempersilahkan Sakura untuk segera turun. Sakura turun dari mobil, ia membasahi bibir seksinya dengan saliva-nya sedikit, dan menarik dress bagian belahan dada sedikit turun sehingga memperlihatkan belahan payudara montok big size-nya, dan dengan sedikit nada nakal nan menggoda ia berbisik pelan ke telinga Sasuke
"Kuharap ada ciuman selamat malam, Sasuke-kun" begitu katanya dengan menambahkan suffix-kun pada nama Sasuke
"Hah?..." Sasuke meneguk ludahnya kala Payudara montok Sakura kelihatan menantang dan bersentuhan dengan pundaknya
Tanpa babibu lagi, Sakura malas menunggu jawaban absurd yang pasti keluar dari mulut seksi pria tampan yang masih perawan ah perjaka maksudnya :v jujur saja sesuatu dibawah sana sedang menegang hebat membuat boxer Sasuke terasa sesak dan suhu bdannya panas, karena tubuh wanita itu.
~DEKAT
~LEBIH DEKAT
~LEBIH DEKAT LAGI
~SANGAT DEKAT
~NYARIS TIDAK ADA JARAK SEDIKITPUN
-CUPPP... BLESZZZZ..
Sakura dengan ganasnya mulai dari mengecup hingga mencium lalu melumat bibir Sasuke bagaikan hidangan lezat yang begitu menggairahkan, beruntunglah yang menyaksikan hal itu hanya satpam keluarga Haruno yang tersipu malu menyaksikan ciuman panas secara live.
"Mphhhh..hmmhhhhhphhh... Hentikan!"
"Never baby..Mphhhhhhhmphh.. ahh..ahhhmphhh"Sakura tetap mencium Sasuke dengan nafsu yang luar biasa tinggi memburu, hingga ia memberi beberapa kissmark pada leher Sasuke.
.
.
To be continued
.
thanks for reading my story
.
Lots of love,
xxx
Joan :)
