Kapankah Malam akan Berlalu?

CV: Alphonse Elric

Selepas pancaran mentari menggulungkan diri

Hitam merajai angkasa, mengiringi kehidupan lelap

Rembulan berkedip bersinar

Menyusuri lorong-lorong kayu kecil

Mencipta kontras dengan bayang

.

Aku benci malam

.

Tubuh ini tak merasakan apa pun

Berlapis besi, mengurung sang bayu, terlukis simbol darah

Awak ini hanya berupa onggokan besi

Berawal tekad menghidupkan senyum itu

Hingga bersisa sebuah jiwa dalam logam mati

.

Aku benci malam

.

Obrolan bahagia seputar alkimia

Mengalir hingga kemarin petang bersama kakak

Menggigil, kelelahan dan terlelap

Menggores kapas-kapas mimpi indah

Satu waktu bergulir cepat

.

Aku benci malam

.

Kini,

Gelap seakan tak berujung

Tak tampak setapak kaki untuk tujuan

Sang mega tak kunjung bersuka cita

Sang surya masih berbaring nyaman

Bayang-bayang sesat datang menghujam

Apakah itu ibu?

Apakah wujud itu adalah ibu?

Apakah aku yang membunuh ibu?

Mimpi buruk terus berputar tiap malam

.

Kapankah malam akan berlalu?

.

Kakak,

Terima kasih

Ternyata aku tidak membunuh ibu

.

Kakak,

Aku benci malam

Aku sudah tak mau sendirian lagi di malam hari

.

Kapankah malam akan berlalu?

Suatu saat,

Semoga malam berlalu lebih awal

.

.

~fin

AFTER WORD

Infantrum Challenge: Puisi | Satu Bahasa Kita

O yeah! Satu fanfic untuk 2 challenge. Thanks untuk noiha-chan dan mbah fled *ditabok* memperbolehkan menggabungkan fic ini. Ide setahun lalu yang akhirnya diselesaikan juga tanpa rencana apa pun. Dalam satu jam, sembari ndengerin lagu "It's All too Much"(YUI), "Sky chord ~Otona ni Naru Kimi he~"(Tsuji Shion), "Never Say Die"(YUI), "Tsunaide Te"(Lil'B), dan "Golden Time Lover"(Sukima Switch) *yang akhirnya mandeg gara2 low bat*, juga mengenang bagian Al benci malam, lalu lirik lagu "Uso"(SID) yang liriknya saia tampangin di sini! XD XD (bagian "Menggigil, kelelahan dan terlelap" *yure, tsukare, nemuru*). Rampung juga... Lama, yah?

Isinya memang sederhana dan tidak jelas, khas saia banget. Ditambah diksi *sok* nyastra yang bikin orang puyeng dalam kalimatnya, ahahahaha XD. Silakan tanyakan saja kalo gak ngerti. Sebagai tambahan, untuk merayakan ultah FFN meski telat, Tanjoubi Omedetou!

Numpang iklan:

Silakan ambil selembaran dari Elric bersaudara yang tengah ber-cosplay maid di ujung jalan sana. Itu undangan gabung ke Infantrum, tempatnya pembaca, penggemar juga author2 FFN bergosip ria. Di sana kamu bakal lihat (baca: membaca) tingkah asli (baca: sinting), dijamin ikutan sinting juga! *dibazooka anak se-Infant*

Ayo, join sekarang! Mumpung mau diadain workshop pelatihan menulis fanfic dengan baik yang pendaftarannya setahun sekali (kalo gak salah).

Ini link-nya: infantrum. co. nr (hilangin spasi) ato klik Infantrum di profile FFN saia. Ayo, join! Mumpung Ed belum lari mengejar saia! *kabur* *dikejar Ed buat dibantai*

Hagane no Renkinjutsushi © 2005, Arakawa Hiromu/ Square Enix

Listening: "It's All too Much"(YUI), "Sky chord ~Otona ni Naru Kimi he~"(Tsuji Shion), "Never Say Die"(YUI), "Tsunaide Te"(Lil'B) & "Golden Time Lover"(Sukima Switch)

Based on chapter 43 "The Stream of Mud" & chapter 44 "The Nameless Grave"

One sentences from "Uso" (SID)

Regards,

~Zerou