Hai minna-san! Bertemu lagi dengan yuki. Emm, maaf kalau yang fanfic it's hurt belum bisa aku update karena belum ada ide dan juga yang cherry blossom, mungkin sedikit lagi akan saya update. Okey, ini adalah fanfic ketiga saya. Tapi, saya tidak membuat multi-chapter a.k.a oneshot. Okey.. Kita lansung saja!

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Karakter: Sasuke & Sai
Warning: OOC, AU, typo, oneshot.

Tip's cara mendapatkan laptop baru
By: Namikaze Yuki-Chan

.

.

Happy reading!
Don't like? Don't read!

.

.

Pada suatu hari di kediaman klan Uchiha..

"Nii-san, belikan aku laptop baru" Rengek seorang pemuda berkulit pucat dengan gaya malas meminta laptop baru ke kakaknya.

"Hmm, nanti nii-san belikan yang baru" Jawab seseorang sosok(?) Pemuda berambut seperti model pantat ayam *Dipukul sasuke* dengan malas sambil membaca Koran diruang tamu.

Nama pemuda berkulit pucat itu Sai Uchiha, Hanya memanyunkan bibirnya. Sai kembali merengek ke kakaknya itu.

"Pengennya sekarang!" Rengek sai lagi dengan mengembungkan pipinya. Sang kakak, Sasuke Uchiha, hanya membalikkan Koran dengan malas dan juga berbicara malas ke adiknya itu.

"Nanti. Nii-san belum ada uang gaji" Ucap sasuke dengan malas. (aduhh.. Kok ini keluarga malas-malasan terus?).

"Pengennya sekarang juga!" Rengek sai sambil lompat-lompat dengan tidak tentu arah(?).

"Nanti aja ya.." Lagi-lagi sang kakak hanya membalas dengan malas dan membalikkan Koran yang dibacanya. Sai mulai kesal dengan kakaknya itu. 'Rasanya nih kakak pengen gw lempar pakai meja' Batin sai dengan wajah kesal. Sai melirik ke samping kirinya mendapati sebuah meja yang berdiam manis di ruang tamu itu. Sai dengan sigap mengangkat meja itu dan melemparnya ke sasuke yang lagi malasnya(?) membaca koran. Namun.. Sayang sekali. Si sasuke ternyata menghelak lemparan meja sai. Sai kesalnya bertambah mencari ide untuk membuat kakaknya membeli laptop untuknya sekarang.

Tiba-tiba muncul lampu bohlam di atas kepala sai. Sai berlari masuk ke kamar sasuke. Sasuke yang melihatnya hanya menghiraukan. Karena dia lebih focus ke korannya.

Tak berapa lama sai muncul dengan photo album dan membawa korek api. Sasuke masih menghiraukan, padahal aka nada sesuatu yang mengancam kehidupannya(?).

"Nii-san kalau gak beli laptop itu sekarang, aku akan membakar album sakura-chan!" Ucap sai dengan evil smirk di bibirnya dan mulai menyalakan korek api. Sasuke yang melihat itu menjatuhkan korannya dengan wajah cengok.

"Tu..tunggu! Darimana kau bisa dapatkan album itu?" Tanya sasuke dengan tampang ketakutan. Sai hanya tertawa kecil.

"Heheheheheh.. Itu nii-san tidak perlu tahu. Sekarang juga, nii-san harus membeli laptop itu sekarang! Kalau tidak.." Sai mendekatkan album sakura ke korek api yang sudah menyala. Sasuke keringat dingin dan bangkit dari duduknya dengan perasaan ketakutan.

"I..iya-iya. Nii-san akan membelinya sekarang!" Ucap sasuke dan lansung ngacir untuk keluar kota untuk membeli laptop.

Setelah kepergian sasuke. Sai tertawa dengan lepasnya. Karena daritadi dia ingin ketawa tapi ditahan.

"Heheheheh.. Ini kan bukan album sakura-chan. Tapi album Palsu!. Wakakakakak" Ternyata.. Itu album bukan yang asli.. Melainkan yang palsu! Sai membuang album palsu itu dan masuk kekamarnya dengan perasaan senang.

.

.

~Owari~

Nahh, sudah deh! Err.. Sebenarnya ini adalah hal yang nyata yang pernah pacar saya alami. Karena menarik, saya jadikan cerita fanfic saja.. xD

Oh ya.. Review ya? *puppy eyes*