Terinspirasi novel infinetly yours.

Warning : cerita monoton, garing, gaje, miss typo bertebaran, banyak kekurangan, karakter OOC, dan kesalahan lainnya. Jika ada kesamaan ide, kejadian, alur, tempat, mohon maaf itu bersifat tidak sengaja. Dimohon tinggalkan jejak ya. Terima kritik, saran,komentar, dan masukan. Makasih J

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Holiday

Chapter 1

Sakura's POV

"Huaaah" aku meregangkan otot-otot tangnku ketika memasuki kawasan bandara change. Perjalanan 6 jam dari konoha ke suna ini cukup melelahkan. Aku mencari sosok sasori-nii dan Karin, kedua sepupuku yang satu rombongan dalam perjalanan wisata ini. Perjalanan wisata ke suna selatan ini adalah hadiah dari orangtuaku karena aku berhasil lulus dengan nilai sempurna dan diterima di Fakultas kedokteran Konoha University. Memang, aku salah satu pengagum Negara gingseng yang memiliki banyak kelebihan dalam industry intertaiment. Namun aku bukan seorang fanatik, sehingga membuatku tidak begitu tertarik mengunjungi suna selatan dalam keadaan hatiku yang sedang kacau ini. Ditambah satu rombongan dengan kedua sepupuku yang selalu sukses membuat setiap suasana terasa kaku. Entah kenapa, sepertinya Karin membenciku, dan sasori-nii yang memang sangat pendiam hanya sering memandangiku dengan tatapan aneh.

Semua peserta rombongan nampaknya sudah siap, pemandu wisata dari konoha pun – yang aku tidak tahu namanya karena tidur saat dia memperkenalkan diri—membawa kami menuju sebuah bus. Karin tampak asik berbincang dengan para peserta lain yang seumuran dengannya –yang berarti juga seumuran denganku—namun aku tidak tertarik untuk bergabung dengan mereka. Bukan hanya karena ada Karin dalam kumpulan wanita itu, tetapi aku sudah malas bertemu orang seperti mereka, yang menggosip dan membicarakan orang dari belakang. Orang-orang yang ingin kuhindari untuk saat ini. Aku mencari tempat duduk, terlihat hanya kursi sasori-nii yang kosong. Namun tatapannya membuatku mengurungkan niatku untuk duduk , aku bingung kenapa aku sempat tergila-gila padanya saat aku kelas 3 smp. Akhirnya aku memilih duduk sendiri di bagian paling belakang.

Normal POV

" Selamat siang semuanyaa. Semoga semuanya masih bersemangat yaa. Sekarang saya akan memperkenalkan tour guide kita yang berasal dari sini. Yaitu, kakashi hatake." Semua orang yang tadinya mengacuhkan Iruka, sang tour guide kini mengalihkan pandangan ke arahnya. Namun yang menjadi perhatian bukanlah iruka, tapi sosok jangkung berambut perak , memiliki iris mata yang berbeda,dan menggunakan masker yang ada disampingnya. Ynag disebut iruka dengan nama Kakashi Hatake. "hai semuanya, aku kakashi hatake. Aku juga berasal dari konoha, aku tinggal disini sudah 13 tahun. Semoga kita dapat bekerja sama" suaranya khas, membuat para wanita semakin penasaran apa yang ada di balik masker yang hanya memperlihatkan bagian dahi sampai mata saja. Kecuali gadis yang berada di bangku paling belakang, setelah melihat sosok yang diperkenalkan iruka, Sakura Haruno hanya menatapnya sebentar dan kembali fokus pada pemandangan di luar jendela bus. Tanpa dia sadari si pemilik iris mata bereda memperhatikannya.

'Haah, membosankan. Kenapa semua wanita disini sepertinya kecentilan? Mencari perhatian pada sosok yang mereka saja tidak tahu apa yang ada dibalik maskernya itu. Bisa saja kan dibalik masker itu dia menutupi panu atau korenganya? Mereka menatap pria itu seperti sedang kelaparan. Lebih indah jika melihat pemandangan di luar' Sakura memandangi jalanan suna yang tertata dengan rapi, yang menurutnya tidak jauh berbeda dengan konoha.

"Boleh aku duduk disini?" Sakura mengalihkan pandangannya dari pemandangan diluar. Menatap kakashi yang meminta ijin untuk duduk disebelahnya. Sakura mengedarkan pendangan di belakangnya, melihat bangku panjang yang masih tersisa.

"Aku tidak suka duduk sendiri" Seolah mengerti dengan pendangan sakura yang seolah mengatakan 'masih ada bangku kosong di belakang' . Sakura hanya mengangguk dan tersenyum, lalu kembali fokus pada pemandangan di luar jendela.

"ini adalah kerajaan yang telah ada sejak 2000 tahu yang lalu" tutur kakashi yang melihat sakura masih fokus dengan jalanan di luar. Sakura tahu bahwa orang yang berada di sebelahnya ini adalah tour guidenya, maka tidak masalah sebenarnya jika kakashi menjelaskan hal itu. Tapi sakura sedang tidak ingin diganggu, dia mengikuti perjalanan ini juga karena ingin menenangkan diri dari semua keadaan. Apalagi ditatap iri oleh beberapa wanita yang juga merupakan peserta rombongan. Sakura membenci pandangan seperti itu. Mungkin tadinya dia tidak perduli, hingga kejadian beberapa bulan lalu yang membuatnya cukup trauma.

Sakura memejamkan matanya, mencoba tidur mungkin akan lebih baik. Karena kakashi mungkin tidak akan berbicara lagi melihat sakura yang telah tidur. Perjalanan akan dilanjutkan ke sebuah tempat wisata tempat kerajinan khas kota itu lalu ke hotel tempat mereka beristirahat selama disini.

Sakura dan rombongannya sampai ke hotel tempat menginap setelah mengunjungi bangunan-bangunan tua yang berada di beberapa kawasan di suna. Sebenarnya menurut Sakura kunjungan itu menyenangkan, apalagi bagi sakura yang tertarik dengan sejarah. Tapi, pandangan dari teman-teman baru Karin padanya menghilangkan seleranya untuk mengikuti penuturan kakashi yang posisinya – sengaja atau tidak—berada di sampingnya. Sakura menyeret kopernya, berharap perjalanan ini tidak akan lebih buruk lagi. Namun mungkin tuhan masih ingin mempermainkan sakura, dia ternyata sekamar dengan Karin! Terlihat gerombolan teman-teman Karin yang masih mempertahankan tatapan aneh padanya. Sakura gemas, ingin rasanya menjambak rambut Karin dan teman-temannya saat menatapnya begitu. Tapi niatnya itu ia urungkan, buat apa menghabiskan tenaga untuk orang seperti itu. Niat sakura ke Suna untuk menenangkan dirinya dari kejadian yang telah dialaminya belum lama ini.

Sakura segera membaringkan badannya saat memasuki kamar. Berharap ada keajaiban esok pagi, tidak ada gangguan apapun dalam perjalanan wisata ini.

Ternyata keajaiban yang diharapkan sakura tidak terjadi. Terbukti saat sang tour guide –kakashi—kembali duduk bersamanya di bis. Sakura hanya menghela nafas lalu berpura-pura tidur agar kakashi dan rombongan wanita itu tidak mengganggunya.

'mungkin selesai dari kunjungan ini aku harus duduk dengan sasori-nii. Mungkin aku akan mendapat tatapan tajam darinya. Tapi lebih baik dari pada berpasang-pasang mata lain yang menatapku dengan tatapan seperti itu. Dan mungkin aku akan mengasingkan diri, toh kunjungannya ke pusat perbelanjaan ' batin sakura.

Bus berhenti di parkiran sekitar pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu kebanggaan suna. Pusat perbelanjaan ini berbentuk toko-toko yang berjajar sepanjang jalan tanpa ada kendaraan yang melintas. Sakura segera memisahkan dirinya dari rombongan, beberapa mungkin berpasang-pasangan untuk mencari oleh-oleh. Tetapi dengan siapa sakura harus berpasangan? Kakashi? Mungkin tatapan para wanita itu akan menjadi tusukan yang sebenarnya, pikir sakura.

Sakura berjalan menyusuri jalanan pertokoan tersebut. Banyak toko baju, perhiasan, oleh-oleh, dan yang lainnya. Sakura tertarik pada toko yang menjual aksesrois dengan gedung unik. Sakura menghampiri toko tersebut, dia tercengang, bahkan dekorasinya pun sangat unik…. Sakura melihat-lihat beberapa aksesoris. Dia berpikir untuk membelikan oleh-oleh untuk sahabatnya, ino dan hinata. Ah, sakura merasa ada sesuatu yang mengganjal saat mengingat nama itu, hinata. Apakah hinata masih sahabatnya? Itu yang selalu terpikir oleh sakura tiap mengingat nama itu,nama yang membuat rasa sakit menjalar pada dirinya, nama yang juga mengingatkannya pada kejadian yang tidak pernah dia sangka sebelumnya.

Setelah membeli beberapa barang sakuramerasa ingin buang air kecil. Sakura mencari-cari toilet, namun sejauh mata memandang dia tidak menemukannya. Setelah berjalan cukup jauh, Sakura melihat palang yang menunjukan arah toilet, tanpa berpikir lama dan memperhatikan adanya tulisan 'pintu rusak' di depan pintu toilet tersebut sakura masuk dan menutup pintu toilet tersebut.

Sakura's POV

"Aaaah legaa" akhirnya aku bisa menuntaskan hasrat ingin buang air kecil ini. Repot juga di tempat perbelanjaan seperti ini malah sulit mencari toilet. Ah, setengah jam lagi harus sudah berkumpul di bus. aku duluan saja ke bis sepertinya. Tapi, kenapa pintu ini tidak bisa dibuka? Bagaimana ini? Apalagi sepertinya daerah ini agak lebih sepi. "Toloooong! Tolong aku! Pintunya tidak bisa dibuka! Tolooooong!"

Normal POV

"Toloooong! Tolong aku! Pintunya tidak bisa dibuka! Tolooooong!" Sudah lebih dari 20 menit sakura berteriak meminta tolong, namun belum ada juga yang menolongnya. Daerah tersebut memang sepi, mungkin hanya para pemilik toko yang mengetahui toilet tersebut. Namun para pemilik toko pun tahu bahwa toilet tersebut rusak sehingga mereka tidak ke sana.

Setelah satu jam tidak terdengar lagi teriakan dari toilet tersebut. Sakura sudah kelelahan, dia hanya duduk di atas closet dan berdoa ada orang yang menyadari ketidakhadirannya di rombongan. Doa sakura sepertinya dikabulkan. Seseorang mencarinya, namun bukan orang yang diharapkannya. Orang yang rencananya akan dia jauhi setelah dari pusat perbelanjaan ini, kakashi. Kakashi pergi mencari sakura saat menyadari gadis itu tidak ada di rombongan tanpa memberi tahu rombongannya.

Sakura sudah hampir menangis, sudah lebih dari satu jam dia disini, dia menyesal tidak menyimpan kontak siapapun dalam rombongannya di handphone. "Sakuraa?" Seolah mendengar suara malaikat, sakura segera bangkit dan kembali bersemangat berteriak. "Tolong akuu! Aku terkunci disini! Tolong akuu!" Suara Sakura bergetar, matanya telah berkaca-kaca. Kakashi langsung membuka pintu toilet yang bertuliskan 'pintu rusak' dengan mudahnya. Langsung terlihat wajah sakura yang menahan tangisnya. Entah ada dorongan dari mana kakashi memeluk gaddis yang sudah pucat tersebut. Sakura tidak dapat menahan tangisannya.

"kau bodoh, jelas-jelas ada tulisan toilet rusak. Pintunya hanya bisa dibuka dari luar" kakashi berusaha menenangkan gadis yang berada dalam pelukannya ini, posisi mereka tidak berubah sedikit pun, masih di dalam toilet. Bukannya mereda, tangisan sakura makin kencang bahkan ditambah pukulan pada lengan kakashi. Kakashi yang merasa salah bicara hanya mengelus punggung sang gadis, berusaha lagi meredakan tangisannya. Tiba-tiba ada angin besar.

Duakk

Sakura dan kakashi menghentikan kegiatan mereka, saling mentap, lalu menatap pemandangan yang ada di hadapan mereka. Pintunya tertutup kembali! wajah mereka pucat seketika menyadari hal itu. " AAAAH" sakura otomatis menghentikan tangisannya dan Kakashi melepaskan pelukannya pada sakura.

Di dalam bus

"Semuanya, sudah lengkap kaan?" pertanyaan Iruka serempak dijawab dengan semangat oleh peserta rombongan. Namun, memastikan bahwa rombongannya telah lengkap tanpa memeriksanya lebih lanjut. Peserta lain pun sepertinya tidak sadar atas keabsenan kakashi dan sakura dalam rombongan, kecuali gadis berambut merah.

' kakashi tadi sudah di bus. mungkin dia di toilet. Sakura? Dimana dia? Ah, masa bodoh. Kalaupun tertinggal dia bukan wanita bodoh yang tidak bisa mencaritempat tinggal sementara saat kita ke pulau jeju. Bagus kan kalau dia tidak ikut ke pulau jeju, dia tidak bisa nempel-nempel ke kakashi, hihihi' Karin merasa puas, sudah lama dia memendam rasa kesal pada sepupunya itu. Karin membenci kesempurnaan yang ada dalam diri sakura. Mulai dari prestasi hingga masalah pria. Karin membencinya. Semua peserta rombongan mengistirahatkan setelah lelah berbelanja. tidak terkecuali sasori, dia bahkan langsung terlelap saat memasuki bus.

Mohon maaf ceritanya monoton ya minna-san masalah yang sebelumnya dihadapi sakura, alasan kenapa Karin benci sakura dan alasan tatapan sasori yang aneh ke sakura mungkin akan diceritakan di chapter 2 ato tiga.