Second Life : New World
.
.
.
Disclaimer : Naruto © Mashashi Kishimoto & High School DxD © Ichie Ishibumi
Presented by Infinite Matrix
Rating : M (For Safe)
Pair : - (Belum ditentukan)
Genre : Action, Fantasy, Adventure, Martial Art, Slight Romance, Isekai, Etc.
Warning : Alternative Reality, Alternative Universe, OOC, OC, Bahasa tidak baku, Smart Naruto, Gamer Naruto, Game Life System, Strong Naruto, Etc.
Inspiration : Strongest Gamer Let's Play in Another World, Fiction dari para senior, The Gamer, Legendary Moonliht Schulptor, Kumo desu ga nani ka?
Putih.
Warna polos yang melambangkan kesucian dimana tidak ada noda sepanjang mata memandang dan merupakan manifestasi asal mula dari segala warna sebelum ter-biaskan oleh cahaya. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan tempat aneh dimana Naruto sekarang berada.
Tempat itu tidak memiliki langit-langit atau pun dinding, dan tidak peduli seberapa jauh Naruto memfokuskan penglihatannya, tidak ada tanda-tanda dari batas tempat tersebut. Semuanya hanya berwarna putih seolah ruang dimensi itu hanyalah kepolosan belaka.
'Dimana ini?'
Di samping pertanyaan tersebut, Naruto juga merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Sesuatu yang sangat penting dan sudah sewajarnya ada, keberadaan yang melengkapi hidupnya seperti 'makan' atau 'bernafas'. Itu benar-benar perasaan yang aneh. Seperti merasa lupa, tapi tidak tahu apa yang dilupakan.
'Apa yang terjadi padaku?'
"Selamat datang Uzumaki Naruto, apa kau sudah menunggu lama?" tanya sebuah suara dari belakang Naruto. Secara spontan, Naruto menoleh dan menjaga jaraknya dengan kewaspadaan tinggi.
Di sana, Naruto melihat seorang pemuda yang berada di awal umur 20 tahun. Dia memiliki surai hitam dengan wajah tampan tanpa cacat. Figurnya yang tegap tampak gagah apalagi dengan setelan jas putih yang dikenakannya. Jika Naruto menemukan pemuda itu di dalam desa Konoha, sosoknya sudah pasti akan dengan mudah menarik perhatian semua orang terutama dari kaum hawa.
Namun, karena situasi tidak jelas yang Naruto alami, keberadaan pemuda itu justru sangat mencurigakan. Apakah orang ini yang membawanya kesini? Atau orang ini datang untuk membawanya keluar? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepalanya, tapi hanya satu hal yang menjadi prioritas.
"Oh~ itu refleks yang bagus. Seorang pejuang veteran memang berbeda."
"Siapa kau?"
Dia tidak mengetahui pemuda tersebut. Tapi instingnya sebagai shinobi yang telah melewati banyak pertempuran berdering dengan keras sebagai tanda bahaya.
"Aku?" Pemuda itu menyunggingkan senyum menawan yang dirasa malah mengerikan untuk Naruto, "Namaku adalah Gracefell. Dewa yang mengatur nasib seluruh makhluk setelah kematiannya. Kau bisa menyebutku Shinigami jika itu membuatmu lebih mudah untuk memahaminya. Oh ngomong-ngomong, tugasku adalah mengatur arwah setelah kematiannya. Bukan membawa yang hidup ke kematiannya. Tolong jangan salah paham."
Mau tidak mau alis Naruto mengerut karena ucapan pemuda itu, "Gracefell? Shinigami? Apa itu artinya ... aku sudah mati?"
"Kau tidak mengingatnya?" Gracefell bertanya dengan prihatin. Ia kemudian duduk di kursi yang entah dari mana asalnya. Tangannya mempersilahkan Naruto untuk duduk di bangku yang berseberangan dengannya, dan Naruto secara tidak alami —bergerak sendiri— menerimanya.
"Kau mungkin syok setelah kematian hingga tidak mengingatnya. Jika memang begitu, mau bagaimana lagi. Seiring waktu kau pasti akan mengingatnya, tapi entah kapan," ujar Gracefell.
"Sulit untuk percaya tanpa ada bukti yang nyata."
"Jadi kau tidak mempercayaiku?"
Gracefell menyipitkan matanya menatap Naruto. Dia bisa memberikan bukti dengan segera jika menginginkannya, tapi lebih dari itu ... ia paham betul apa yang Naruto pikirkan.
"Aku mempercayaimu," jawab Naruto sambil menghembuskan nafas pasrah.
"Oh~" Gracefell bertanya pada Naruto dengan sebuah seringai, "Kau menerimanya dengan mudah, apa kau menyadari apa yang terjadi pada tubuhmu?"
Naruto tersenyum masam, "Ya. Sejak awal aku merasa ada yang salah dengan tubuhku. Kupikir itu hanya perasaanku saja. Tapi setelah kau memberitahu bahwa aku telah meninggal, ini menjadi masuk akal. Aku sudah tidak memiliki Chakra lagi."
Gracefell mengangguk, "Benar. Karena cakra adalah energi yang berasal dari latihan fisik dan spiritual, itu artinya mereka terikat dengan tubuh fana dan roh. Setelah kau kehilangan tubuh fisik yang mengikatmu dengan dunia fana, secara otomatis kau kehilangan kekuatan terbesar yang kau miliki sebagai Shinobi ... dan Kurama yang merupakan partner-mu."
"Ya, Itu tidak masalah. Setelah aku mati, tidak ada perlunya membawa Kurama bersamaku. Lagi pula, dia adalah makhluk immortal. Setelah beberapa tahun, ia pasti akan muncul lagi entah dimana seperti dilahirkan oleh bumi," ujar Naruto sambil mengangkat bahunya ringan.
"Benar," Gracefell tersenyum, ia kemudian menyerahkan secangkir teh —yang entah dapat dari mana— pada Naruto, "Meskipun kehilangan ingatan saat-saat kematianmu, kau kelihatannya menerimanya dengan mudah. Sungguh membuat iri."
"Aku pikir itu juga aneh. Untuk beberapa alasan, aku merasa bahwa urusanku telah selesai dan bisa melepaskan semuanya tanpa perasaan menyesal. Sesuatu semacam itu."
"Sudah sewajarnya. Kau meninggal di umurmu yang ke-98 tahun dengan keluarga dan sahabat yang menemani saat-saat terakhirmu. Itu bukan kematian yang buruk. Terutama di duniamu, dimana kematian seseorang bisa terjadi dengan mudah."
Naruto menyesap tehnya dengan senyuman hangat, "Kau benar. Ngomong-ngomong, bukankah aku seharusnya pergi ke akhirat, kenapa malah kesini?"
"Yah~" Gracefell menggaruk pipinya gelisah. Ia tampak seperti seseorang yang membuat kesalahan dan ragu untuk mengatakannya. Hal tersebut tidak dilewatkan oleh Naruto, secara tiba-tiba ia memiliki kecurigaan pada dewa kematian tersebut.
"Begini Naruto, karena kau memiliki prestasi yang sangat besar di Elemental Continent, beberapa dewa dari universe yang berbeda menganggap bahwa kau memiliki kualifikasi untuk mendapatkan kehidupan kedua."
Mata Naruto menyipit curiga, "Kehidupan kedua?"
"Kau tahu ... sesuatu semacam hidup kembali. Walau aku sendiri tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah hadiah, dunia yang ditawarkan untuk kehidupan keduamu berbeda dengan Elemental Continent baik dalam budaya dan norma. Kau akan memulai semuanya dari nol. Hmmm ... mungkin tidak dari nol juga sih."
"Itu tawaran yang menarik, tapi aku akan menolaknya. Semua urusanku telah selesai, jadi tidak perlu bagiku merasakan kehidupan kedua."
Gracefell mengangguk, "Aku mengerti perasaanmu, Naruto. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu pergi ke akhirat jika kau menolaknya."
"Eh?"
"Sebelumnya aku mengatakan beberapa dewa kan? Sesungguhnya, jumlah dewa yang memberikan —memerintahkanmu untuk menjalani— kehidupan kedua berjumlah lebih dari 100 dewa. Mereka terdiri dari dewa minor dan utama, jadi kau tidak bisa menolaknya."
"Tunggu ..." Naruto spontan hendak berdiri dari kursinya, "Bukankah ini seharusnya menjadi sebuah penawaran, kenapa malah terdengar seperti perintah?"
"Tenang Naruto. Jika kau ingin tahu alasannya, jangan beranjak dari sini atau aku akan kesulitan untuk menjelaskannya padamu," ujar Gracefell sambil menyilangkan tangannya di atas meja.
"... baik." Naruto pun membatalkan niatnya untuk berdiri.
"Ada dua alasan kenapa kau diperintahkan untuk menerima kehidupan kedua terlepas kau menginginkannya atau tidak."
Gracefell mengangkat jari telunjuknya, "Pertama, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, kau mendapatkan hak untuk kehidupan kedua karena prestasi gemilang —menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia di Elemental Continent—. Para dewa menanggap bahwa adalah hal yang keterlaluan jika seorang pahlawan sepertimu tidak mendapatkan hadiah, oleh sebab itu kami memaksakan hadiah tersebut padamu."
Gracefell melanjutkan sambil mengangkat jari tengahnya bersebelahan dengan jari telunjuk, "Kedua, ada satu dunia yang kehilangan pemimpinnya dalam sebuah perang besar antar ras beberapa abad yang lalu. Kami —para dewa— belum mengetahui dengan pasti keadaan si pemimpin, entah ia sudah meninggal atau hanya menghilang, tidak ada yang tahu kebenarannya. Umumnya, ketika seorang pemimpin dunia meninggal, dunia yang diaturnya juga akan ikut hancur, tapi karena ia telah menciptakan sebuah System sebelum kepergiannya, dunia tersebut masih berjalan sampai sekarang."
"Lalu apa hubungannya antara absennya si pemimpin dan kehidupan keduaku?" tanya Naruto bingung.
"Seharusnya memang tidak ada. Tapi lama sebelum pemimpin tersebut menghilang, ia pernah menyampaikan pesan padaku, 'Suatu hari nanti, ada seorang manusia bernama Uzumaki Naruto yang akan memiliki kualifikasi untuk menjalani kehidupan keduanya. Ketika dia meninggal, hidupkan kembali dia di duniaku. Jika dia menolak, jangan bawa dia ke akhirat', sekarang kau paham?"
"Tidak!" jawab Naruto keras.
'Maksud pesan itu apa coba!?'
Gracefell sambil terkekeh., "Heheh~ maksudnya ... dia sudah meng-klaimmu. Sebelum orang tuamu menikah atau lahir, keberadaanmu sendiri adalah sesuatu yang telah diklaim oleh-Nya. Jadi tidak mungkin kau bisa menolaknya."
Naruto memegang kepalanya frustrasi, "Kalau aku tidak bisa menolak, lalu kenapa itu disebut sebagai penawaran!?"
"Untuk formalitas heheh~"
"Ugh." Ekspresi Naruto menjadi muram, rasanya dia seperti dipaksa untuk memakan serangga di mulutnya.
"Tidak perlu khawatir. Meskipun kau dihidupkan kembali di dunia lain dan tidak bisa menggunakan chakra, kami —para dewa— akan memberikan berkah kepadamu."
Naruto mendongak pada Gracefell, "Berkah?"
Gracefeel mengangguk, "Ya. Apa kau tahu permainan ber-genre MMORPG? Aku yakin di Elemental Continent, game seperti ini sedang populer."
"Ah, game yang itu? Ya, aku pernah berkunjung ke beberapa perusahaan pengembangnya dan terkadang cucuku juga memainkannya, memangnya kenapa?"
"Huhuhuhu~" Gracefell menyeringai, "Karena berkah yang akan kau terima berhubungan dengannya."
Naruto memiringkan kepalanya, "Maksudmu?"
"Menjelaskannya akan lama, jadi langsung praktik saja. Coba katakan Main Menu."
Walaupun sedikit ragu, Naruto mengikuti perkataan Gracefell, "Main Menu. Woaa!"
Tiba-tiba sebuah layar seperti kaca transparan muncul di hadapan Naruto. Di layar tersebut, ada beberapa kalimat yang terusun secara rapi dimulai dari Status Player, Equipment, Inventory, Skill, Friend, Achievement, Encyclopedia, Map, Quest, dan Setting.
Gracefell berdehem untuk menarik perhatian Naruto, "Akan aku jelaskan. Status Player berisi informasi yang terdiri dari nama, level, title, dan statistik milikmu. Equipment memberikan informasi perlengkapan yang tengah kau gunakan. Inventory adalah tas serba guna yang bisa menyimpan barang-barangmu yang di desain dengan konsep ruang dan waktu. Skill adalah menu yang membuatmu dapat mempelajari kemampuan baru baik sihir maupun martial art dengan menggunakan Skill Point «SP». Friend adalah daftar teman yang telah kau daftarkan, sebagai catatan, tolong jangan secara sembarangan memberitahukan kemampuanmu ini kepada orang lain. Achievement adalah daftar pencapaian yang bisa kau dapatkan setelah menyelesaikan kondisi tertentu, hadiah dari pencapaian sangat beragam, bisa berupa tambahan statistik, title, atau bahkan item langka. Encyclopedia digunakan untuk merekam informasi monster, tanaman, atau item yang pernah kau temui. Map berguna untuk memetakan tempat-tempat yang telah kau jelajahi. Quest adalah menu yang akan menunjukkan misi-misi yang telah kau terima. Dan Setting berupa menu yang menampilkan pengaturan-pengaturan semua menu sebelumnya," jelas Gracefell sampai nyaris kehabisan nafas.
"Itu cukup banyak kan?"
Gracefell menggoyangkan jari telunjuknya menolak ucapan Naruto.
"Ini hanya menu utama. Ada banyak sekali fitur-fitur yang akan kau dapatkan setelah di transfer."
"Rumit sekali," balas Naruto dengan ekspresi muram.
"Itu hanya awalnya, setelah lama waktu berlalu kau akan terbiasa. Ngomong-ngomong, setiap kali kau naik level, kau akan mendapatkan sekitar 10 SP dan 10 Point Statistik. Gunakan dengan bijak supaya tidak menyesal."
"Baik."
"Lalu," Gracefell mengetuk jarinya di dagu mengingat-ingat sesuatu, "Ada juga fitur eShop Catalog."
"eShop Catalog?"
Naruto tidak terlalu asing dengan kata tersebut. Di Konoha, banyak toko yang memilikinya untuk memudahkan pembeli.
"Sederhananya, itu adalah situs jual beli Online untuk orang-orang yang berada di kondisi sama sepertimu Naruto —mendapat kehidupan kedua di dunia lain. Karena dunia tempat mereka hidup bervariasi, barang-barang yang dijual juga sangat beragam. Jika kau penasaran, kenapa tidak mencobanya? Sebut saja eShop Catalog di pikiranmu," tawar Gracefell sambil menyerahkan 5 koin emas pada Naruto.
Naruto menerimanya dan melihat mereka dengan teliti. Koin tersebut memiliki dua sisi dengan pola yang berbeda. Satu merupakan sebuah pohon, sedangkan satunya memiliki wajah seseorang yang dilukis dari samping. Itu gambar yang asing, tapi ia tidak terlalu memedulikannya untuk sekarang.
'eShop Catalog.'
*Ding!
Sama seperti Main Menu, sebuah layar transparan muncul di hadapan Naruto. Tampilan yang diberikan sangat mencolok, mereka terdiri dari barang-barang aneh yang diatur dalam banyak kategori; Weapon, Armor, Cloth, Accessoris, Item, Loot, Skill Book, Book, dan lain-lain. Jika Naruto memilih satu, di sana muncul lebih banyak pilihan sesuai dengan kategori yang dipilih.
"Di situ pasti muncul banyak daftar, tapi abaikan saja untuk sekarang. Tulis di kotak pencarian 'Guide for newbie' yang diterbitkan oleh Gustav Magnoves."
Naruto mengikuti perintah Gracefell dan sebuah buku muncul di daftar pencarian. Itu adalah buku dengan nama yang sama dengan ucapan Gracefell. Bukunya agak tebal dan harganya adalah 1 Gold.
Tanpa pikir panjang, Naruto menekan 'Beli' dan sebuah layar muncul.
*Ding!
«Apakah kamu yakin ingin membeli buku Guide for Newbie karya Gustav Magnoves [Jika kau membelinya, biaya sebesar 1 Gold akan diambil dari Anda]? Ya / Tidak»
"Ya."
*Swisssh~!
Cahaya muncul di hadapan Naruto dan itu memuntahkan sebuah buku bersampul coklat yang terbuat dari perkamen-perkamen kasar. Walau tampilannya tidak mewah, tapi kalimat yang tertulis di sana sangat jelas dan mudah dipahami.
"Kau langsung membelinya? Yah, tidak apa-apa. Itu buku panduan yang ditulis oleh orang yang telah lebih dulu —dihidupkan di dunia lain— darimu. Materi yang ditulisnya bagus dan banyak yang puas dengan panduannya, jadi aku merekomendasikannya untukmu, kau bisa tahu detail bagaimana memulai kehidupanmu di sana," ujar Gracefell dengan bangga.
"Terima kasih. Jadi, jika aku ingin membeli sesuatu di eShop Catalog, aku harus menggunakan koin emas ya?" tanya Naruto.
"Ya. Mata uangnya terdiri dari Perunggu, Perak, dan Emas. Selanjutnya, kau bisa mengonversi uang lokal ke ketiga mata uang tersebut menggunakan Exchange Box dan jika kau memiliki sesuatu untuk dijual, silakan masukkan saja ke dalam Exchange Box. Ia secara otomatis akan menaruhnya di eShop Catalog ketika jumlah yang kau jual melebihi 100 pcs."
Gracefell memberikan sebuah kotak seukuran genggaman tangan pada Naruto. Kotak kayu itu memiliki ukiran yang unik dengan sebuah grafiti artistik bertuliskan exchange box.
"Terima kasih. Ini akan sangat membantu," Naruto mengambil exchange box tersebut dengan senyum ringan.
"Hmm ... main menu sudah, eShop Catalog sudah, Guide for Newbie juga sudah. Ah benar, aku juga perlu memberimu beberapa item untuk memudahkan kehidupanmu."
Naruto cukup yakin Gracefell tidak memegang apa pun beberapa waktu lalu. Tapi mengingat bahwa dia adalah dewa, Naruto menerimanya begitu saja. Gracefell menaruh beberapa benda di atas meja ; Smartphone, dokumen-dokumen penting yang wajib Naruto miliki, dan sebuah belati untuk membela diri.
"Akan sangat aneh jika kau mengotak-atik main menu saat berada di publik, tapi jika keadaan memaksa ... kau bisa mengakses main menu dari smartphone ini. Apalagi, kau bisa mentransfer isi dari buku-buku yang kau beli dari eShop Catalog ke smartphone, pastinya itu akan membuatmu lebih nyaman. Kemudian, berkas-berkas ini adalah Magic Document yang berisi biodata dan informasi dirimu secara rinci mulai dari kartu kependudukan, surat kelahiran, paspor, dan berkas-berkas sejenisnya. Karena ini adalah magic item, isi dari berkas bisa berubah sesuai kebutuhanmu. Penting untuk kau ketahui, jangan sampai hilang apa pun yang terjadi. Terakhir, walau pun ini tampak seperti belati biasa, ini telah diimbuhi dengan sihir yang membuatnya tetap tajam dan tidak berkarat meski tanpa perawatan. Anggap saja ini sebagai modal awalmu," Gracefell mengakhiri penjelasannya. Ia menoleh pada Naruto yang mengangguk paham penuh perhatian.
"Kau memberiku sangat banyak hadiah, apakah ini tidak apa-apa? Bukankah ini akan terasa tidak bagus jika aku mendapatkan kebaikan terlalu banyak?"
Gracefell tersenyum pada pertanyaan Naruto, "Jangan khawatir. Orang lain juga mendapatkan manfaat setidaknya sama sepertimu. Oh iya, karena kau akan memulai kehidupanmu dari awal lagi. Aku memberimu rumah sebagai base di awal sementara. Tapi jangan mengharap aku memberimu rumah yang nyaman di tengah kota dengan fasilitas penuh, aku hanya memberimu sebuah rumah kayu di pegunungan supaya tidak ada yang curiga."
"Tidak apa-apa. Itu sudah cukup untukku."
'Lagi pula, aku biasa tidur di hutan ketika menjalankan misi, jadi ini bukan masalah,' lanjut Naruto dalam hati.
*Klop!
Sebuah tepukan bergema dari Gracefell, "Mungkin itu saja yang bisa aku katakan untuk sekarang. Jika ada sesuatu yang perlu kuberitahukan lagi, aku akan mengirimkan pesan ke Smartphone-mu."
"Walau aku masih sedikit bingung dengan situasiku sendiri, aku akan mencoba untuk menjalani kehidupan keduaku, terima kasih Gracefell," ujar Naruto dengan senyum ringan di wajahnya.
Setelah Naruto menyelesaikan ucapannya, tubuh Naruto perlahan memancarkan cahaya dan berubah menjadi partikel-partikel lebih kecil.
"Naruto!"
Naruto menoleh pada Gracefell yang memanggilnya.
"Sebagai dewa yang memandumu, aku belum memberi hadiah padamu. Jadi terimalah. Jika kau kembali ke sini hanya dalam beberapa hari, aku mengirimmu ke neraka hehehe~"
*Ding!
«Kamu telah mendapatkan Gracefell's Blessing dan 10 life dari God of Death, Gracefell!»
Naruto mengerutkan kening pada pemberitahuan yang muncul. Ia memiliki perasaan tidak enak pada berkah yang diberikan oleh Gracefell dan ingin bertanya untuk memastikan, tetapi kesadarannya mulai direnggut bersama dengan tubuhnya yang menghilang.
Saat Naruto membuka mata, apa yang dilihatnya adalah interior dari sebuah rumah kayu sederhana. Di rumah itu tidak ada perabotan mencolok yang digunakan untuk pajangan, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan minimal. Ia saat ini duduk di bangku yang tampaknya merupakan bagian dari ruang tamu yang bergabung dengan dapur. Dari tempatnya duduk, Naruto melihat satu ruangan yang sepertinya merupakan ruang tidur dan satunya lagi adalah kamar mandi.
"Jadi ini bagaimana aku memulainya, huh? Sebagai awal, aku sudah mendapatkan modal yang lebih dari cukup. Tubuhku juga tampaknya kembali pada kondisi di mana aku masih muda, yang membuat ini menjadi lebih mudah untuk beraktivitas. Lalu sebelum itu ... Status Player."
*Ding!
Nama : Uzumaki Naruto
Life : 10
Level : 1
Title : None
Profesion : None
HP : 100
MP : 100
STA : 100
STR : 10
AGI : 10
END : 10
INT : 10
LUCK : 10
Special Ability : Gracefell's Blessing, Life Game Realystic.
Money : 4 Gold.
Skill Point : 10
Point Statistik : 10
Naruto merenung sambil mencubit dagunya, "Aku memiliki 10 SP dan 10 Point yang bisa di distribusikan, Skill Menu."
*Ding!
Skill yang dapat dipelajari :
• Create Fire : 2 SP
• Fire Ball : 5 SP
• Fire Charge : 5 SP
• Fire Bird : 10 SP
• Fire Arrow : 10 SP
• Water Create : 2 SP
• Water Bullet : 5 Sp
• Water Cannon : 10 SP
• Wind Blow : 5 SP
• Wind Dry : 5 SP
• Wind Cutter : 10 SP
• Earth Bullet : 5 SP
• Earth Wall : 10 SP
• Mud Pit : 10 SP
• Iron Fist : 5 SP
• Fist Explotion : 10 SP
• Axe Kick : 10 SP
• Roundhouse Kick : 10 SP
• Blow Strike : 8 SP
• Heavy Strike : 10 SP
• Aura of Despair : 10 SP
• Razor Edge : 10 SP
• Enhancement Strenght : 2 SP
• Enhancement Agility : 2 SP
• Acceleration : 5 SP
• Flow Acceralarion : 5 SP
• Appraisal : 10 SP
"Hmmm ... pilihan skill yang bisa diambil sangat banyak. SP yang diperlukan untuk mempelajarinya juga tidak lebih sedikit. Aku harus berhati-hati dalam mempelajari skill. Skill yang aku ambil bisa saja mempengaruhi Build Character di late game, itu yang biasa dikatakan Arata —anak Boruto (Fiksi)— saat bermain. Mungkin, sebagai permulaan aku harus membaca Guide for Newbie dulu ya."
Dengan begitu, Naruto mengakses Inventory dan mengeluarkan buku yang telah dibelinya. Ia membaca buku tersebut kalimat per kalimat. Sebelumnya Naruto berpikir bahwa akan ada perbedaan antara bahasa Elemental Continent dengan yang di buku. Tapi sepertinya, itu tidak menjadi masalah karena pada awal halaman sudah dituliskan bahwa buku tersebut telah di enchant dengan sihir penerjemah. Jadi tidak akan sulit memahaminya.
Di sela-sela kegiatan membacanya, Naruto terkadang merenung. Ia sesungguhnya penasaran kenapa pemimpin dunia ini menghilang dan memerintahkan Gracefell membawanya ke sini. Padahal, masih banyak orang dengan pencapaian dan talenta gemilang di luar sana —di universe yang tak bisa dihitung jumlahnya— yang lebih baik darinya. Ia ingin mengetahui alasannya, untuk memperjelas ... kenapa dirinya? Adakah suatu alasan mengapa Ia —Pemimpin dunia ini— menginginkan Naruto bahkan sebelum kakek dan neneknya lahir?
"Bahkan jika kepalaku botak, kalau aku tidak menemukan pemimpin ini, tidak mungkin aku menemukan jawabannya. Lebih penting lagi, aku harus memulai semuanya dari awal ... jadi tak akan ada waktu mencari sang pemimpin dalam waktu dekat huh? Nah, fokus saja pada apa yang ada di depanku."
.
.
.
To Be Continued
A/N : Yo! Ini fict baru dengan gamesystem seperti fict satunya. Saya ambil tema Naruto dunia shinobi yang dipindahkan ke dunia DxD, meski enggak secara gamblang menunjukkan bagaimana kehidupan Naruto saat di ElementalContinent, tapi menurut saya enggak masalah. Oh well, cerita ini dimulai beberapa tahun sebelum Arc DxD dimulai, jadi Rias dkk masih pada SMP atau SD ya :)
Kemudian, jika ada yang bertanya kenapa Naruto tahu game MMORPG. Itu karena dunia shinobi sudah berkembang pesat. Waktu Naruto jadi Hokage saja, Laptop / PC sudah ada, jadi gak menutup kemungkinan ketika Naruto sudah tua Game MMORPG juga sudah dibuat :3
Lalu, Naruto di fict ini adalah [Atheis]. Dia gak percaya sama God tertentu tapi mempercayai tekad api yang telah diturunkan generasi ke generasi oleh Hokage sebelumnya. Itulah kenapa bagi Naruto ... Angel, Fallen Angel, Devil, God, Youkai, God Mythology gak lebih dari sekedar 'Race'. Jadi saya harap, kalian dapat memaklumi jika Naruto menyebut God tanpa menganggapnya sebagai eksistensi yang dihormati oleh banyak orang.
Ngomong-ngomong, saya menggarap fict ini disela-sela menulis fict IW. Harap maklum jika fict ini progresnya lambat.
