My Love is you by Blue'Fairy Kojou
Naruto disclaimer by Masashi Kishimoto
Main Pair: Uchiha Sasuke and Haruno Sakura. Ada slight pairnya tapi tetap Pair utama SasuSaku! (SSL ^o^)
Summari: Sakura membencinya, pemuda yang mencuri ciuman pertamanya hanya karena sebuah taruhan./ Kau pantat ayam mesum!/ Aku tidak mesum, Jidat./
.
.
Silakan baca, yang gak suka? Terserah. Yang suka? Mohon Reviewnya
.
.
Don't Like? Don't Read
.
.
Chapter 1:
Haruno Sakura, gadis berusia 16 tahun dengan sepasang mata emerland dan rambut khas Musim Seminya itu menggenggam erat buku bersampul biru itu dalam pelukannya. Matanya menatap kosong pada bangunan rumah mewah di depannya. Ibu Angkatnya, Senju Tsunade menatap khawatir pada anak angkat kesayangannya itu.
"Sakura?" panggil Tsunade. Sakura tersadar lalu menatap kearah ibu angkatnya yang memandangnya khawatir.
"Ya?"
"Kau kenapa? Apa kau tidak suka tempat tinggal baru kita?" tanya Tsunade. Sakura menggeleng.
"Aku tidak apa-apa, Kaa-san. Aku suka kok." Kata Sakura. Tsunade tersenyum.
"Ya sudah. Ayo, Jiraiya dan Ino sudah menunggu kita." Kata Tsunade. Sakura mengangguk lalu mereka memasuki rumah baru yang akan mereka tinggali.
"Kaa-chan!" dari arah rumah, seorang gadis berambut ponytail kuning berlari ke arah mereka. Tsunade tersenyum lalu merentangkan tangannya menyambut anak gadisnya itu.
"Ino! Ibu merindukanmu." Kata Tsunade. Senju Ino, memeluk erat ibunya yang sudah tiga bulan lebih tidak pulang.
"Aku juga merindukan ibu." Kata Ino, dia lalu melepaskan pelukannya. Manik Aquamarenya menatap bingung ke arah Sakura.
"Dia siapa, bu?" tanya Ino.
"Ah, Ino. Kenalkan, dia Sakura. Saat ibu menjalankan tugas di Suna, ibu menangani kasus kebakaran rumah, dan dia anak dari keluarga pemilik rumah tersebut. Kau pasti tahu maksudnya dan sekarang Ibu mengadopsinya, berarti dia saudaramu. Namanya Haruno Sakura." Mata Ino berbinar menatap Sakura.
"Hallo! Aku Ino. Senang bertemu denganmu." Seru Ino.
"Aku Sakura." Jawab Sakura biasa.
"Wah, kau sangat cantik! Ayo Masuk, aku akan menunjukan kamarmu! Dan juga bla-bla-bla." Sakura tersenyum tipis melihat kecerewetan saudara angkatnya itu. Dia lalu berjalan masuk ke dalam rumah bersama Ino, di belakang Tsunade menatap kedua gadis itu dengan senyum kecil.
"Ku Harap Kau senang, Sakura. Mebuki, aku akan merawat putrimu. Aku janji." Kata Tsunade.
.
.
"Nah Ini kamarmu. Bagaimana? Baguskan. Aku sendiri yang mendekornya loh~" kata Ino. Sakura menatap ke arah Ino. Ino memiringkan kepalanya bingung.
"Kenapa? Kau tidak suka? Aku akan mendekornya ulang kalau begitu." Kata Ino. Sakura tertawa kecil.
"Tidak apa-apa Ino. Aku sangat senang. Terimakasih." Ucap Sakura tulus, Ino tersenyum.
"Hehehe, Oh ya. Kamarku tepat di depanmu. Jadi kalau ada apa-apa panggil saja aku. Kau mandilah dulu, kau bau." Ucap Ino. Sakura mendengus.
"Iya-iya. Sekali lagi, Terimakasih." Ucap Sakura. Ino mengedipkan matanya lalu keluar dari kamar Sakura. Sakura lalu duduk di kasur, lalu membuka buku sampul yang sadari tadi di peluknya. Mengambil belpoint dari dalam saku celanya, lalu mulai menulis.
24-09-20xx
Dear Diary..
Hari ini aku pindah dirumah baruku. Aku bertemu Ino dan suami Tsunade-haha. Mereka menerimaku dengan baik, apalagi Ino. Dia gadis yang sangat baik dan cantik.
Ibu, Ayah, tolong Saku. Mudahan, Saku betah tinggal disini.
Sakura tersenyum. Lalu menutup bukunya, dan menyimpannya di laci meja kecil di samping ranjangnya. Dia lalu segera mengambil kopernya dan mengambil pakaiannya dan menarunya dalam lemari besar. Mengambil buku-buku dan barang-barangnya ke tempatnya. Setelahnya, gadis itu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
"Sasuke!" pemuda berambut raven yang sedang asik bergelung dalam selimut tebal itu menggeram pelan saat tidurnya terganggu.
'Dug! Dug! Dug!'
"Hoy! Teme! Buka pintunya!" seru seseorang itu dari luar kamar pemuda bernama lengkap Uchiha Sasuke. Sasuke mendengus, lalu turun dari ranjangnya lalu berjalan dengan penuh emosi menuju pintu kamarnya.
"APA!?" seru Sasuke saat mendapati seorang pemuda berambut kuning dengan kedua pipinya ada tiga tato kumis rubah yang tersenyum lebar tanpa dosa.
"Hehehe.. Maap Maap Teme!" ucap pemuda bernama Namikaze Naruto. Lalu pemuda itu dengan santai memasuki kamar sahabatnya dengan santai tanpa peduli kalau pemuda raven itu sudah dipenuhi perempatan siku-siku di dahinya. Sasuke menghela nafas mencoba merendam emosinya.
"Kenapa Kau datang kesini?" tanya Sasuke. Naruto dengan santai menghempaskan diri ke atas sofa dan menaikan kakinya di atas sofa.
"Ada tantangan baru nih. Klub dari Ame tantangin kita, hadiah mantep banget." Kata Naruto dengan menyeringai. Sasuke yang melihat juga ikut menyeringai, karena dia tahu, pasti hadiahnya tidak main-main.
"Tim dari Ame itu akan memberikan kita klub malam mereka yang ada disini. Ame Night's, kau tahu kan? Kita pernah kesana dua minggu yang lalu. Bagaimana?" tanya Naruto.
"Ok! Terima tantangannya. Aku yang mengendara." Ucap Sasuke. Naruto bertepuk tangan.
"Yosh! Aku akan menghubungi yang lain dulu. Jangan lupa, Teme! Di Tempat biasa, jam 9." Ucap Naruto lalu berlari keluar dari kamar Sasuke. Sasuke mendengus, lalu kembali menghempaskan diri ke atas ranjangnya. Dia melirik jam yang sudah menunjukan pukul 7 malam. Lalu bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya pemuda itu turun menuju dapur untuk makan malam.
"Kaa-san." Panggil Sasuke saat melihat sosok wanita berambut raven panjang sepunggung yang nampak asik bergulat dengan bahan masakannya. Uchiha Mikoto, Wanita berumur 40-tahunan itu menengok kebelakang lalu tersenyum ke arah putra bungsunya.
"Kau sudah bangun, Sasu-kun? Nah, ayo makan. Kaa-san sudah memasakan sup tomat kesukaanmu." Sasuke mengangguk lalu duduk.
"Otou-san dan Itachi-nii mana?" tanya Sasuke.
"Otou-san belum pulang. Ada rapat mendadak, kalau Ita-kun dia bilang dia sedang kencan. Hah, Dia itu." Kata Mikoto sambil geleng-geleng kepala mengingat putra sulungnya itu.
"Ck, Dasar Playboy." Dengus Sasuke.
"Sudah. Ayo makan." Kata Mikoto. Sasuke mengangguk dan Ibu Anak itu melakukan ritual untuk mengisi perut yang kosong.
.
'drrt.. drrt..'
Sasuke segera mengalihkan pandangannya dari laptopnya dan mengambil hpnya yang bergetar.
'Dobe is Calling'
Sasuke segera mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
"Hn, Dobe."
'...'
"Ck, iya. Aku akan segera kesana."
'...'
"Iya. Dasar Berisik." Sasuke segera mematikan percakapannya lalu berjalan menuju ke arah lemari, mengambil jeket balapnya lengkap dengan lambang Klan Uchiha dipunggungnya. Mengambil kunci motor Ninjanya, lalu keluar dari kamar.
"Kau mau kemana, Sasu-kun?" tanya Mikoto saat melihat anaknya yang berpakaian rapi.
"Aku mau keluar sebentar dengan Naruto dan yang lain. Tidak usah menunggu, aku pulang larut. Aku pergi dulu, Kaa-san." Ucap Sasuke.
"Hati-hati, Sasu." Pesan Mikoto.
"Hn." Balas Sasuke.
.
.
"Kaa-chan, di mana Konbini yang dekat?" tanya Sakura pada Tsunade yang asik menonton drama, disampingnya Jiraiya tampak meneteskan air mata, tersentuh akan jalan cerita drama itu. Sakura mendengus.
"Kau tahu jalan menuju toko baju yang kau datangi dengan Ino, tak jauh dari situ ada toko bunga. Di belakangnya konbininya. Kenapa? Kau mau beli apa?" tanya Tsunade.
"Ah, tidak. Aku hanya mau beli minuman. Aku mau keluar dulu Kaa-chan." Ucap Sakura sambil mengambil jeket pinknya.
"Pergilah dengan Ino untuk menemanimu." Ucap Tsunade. Sakura tersenyum sambil menggeleng menolak.
"Dia sedang asik teleponan dengan kekasihnya. Sebaiknya jangan, aku bisa sendiri kok." Ucap Sakura.
"Hati-hati, jangan pulang larut." Ucap Tsunade.
"Iyaa!"
.
.
"Kau datang, Teme?" sapa Naruto saat melihat sosok Sasuke yang datang mengendarai motor ninja merah miliknya.
"Hn. Kapan mulainya?" tanya Sasuke.
"Oh, Kau Uchiha Sasuke, ya? Sudah siap untuk kalah?" ucap seorang pria seumuran sama dengannya berucap dengan sombong.
"Kimimaru, ya? Cih, dalam kamusku tidak ada kata kalah." Ucap Sasuke dingin.
"Hoo, percaya diri sekali dirimu, Uchiha-sama. Oh, bagaimana dengan taruhannya?" ucap lelaki bernama Kimimaru itu.
"Ck, jika aku kalah, aku akan memberikanmu pelayan gratis selama sebulan di Klub Malam kami." Ucap Sasuke.
"Hahaha.. Tidak, terimakasih Uchiha-sama. Bagaimana, kau menuruti satu permintaan gilaku?" ucap Kimimaru. Sasuke terdiam, lalu menyeringai.
"Siapa Takut? Jangan ingkari janjimu tentang Klubmu itu." Kata Sasuke. Kimimaru mengangkat bahu.
"Aku tidak mengingkari janji." Ucap Kimimaru.
"Semua! Ayo bersiap!" seru Neji. Sasuke dan Kimimaru segera menaiki motor masing-masing dan memakai helm. Keduanya sama-sama membunyikan gas, dan saling memberi tatapan 'membunuh' dan meremehkan.
"Bersedia! Siap! Mulai!" seru Neji sambil menghempaskan berdera balap. Sasuke dengan segera menancap gas dan melambung dengan cepat, Kimimaru yang berada di belakang Sasuke nampak tidak mau kalah dan terus mengejar kecepatan Sasuke.
"Apakah sudah mulai!?" tanya Sai.
"Uh? Ya, baru saja. Kenapa?" tanya Naruto.
"Gawat! Sebenarnya aku lupa mengisi bahan bakarnya, kita bakal kalah!" ucap Sai panik.
"Apa!? Bagaimana kau bisa seceroboh itu, Sai!?" seru Naruto panik.
"Gomenasai, Naruto." Ucap Sai kaku.
.
Kimimaru mendengus, Uchiha Sasuke benar-benar lawan yang tangguh. Sungguh, sepertinya dia harus mengucapkan selamat tinggal pada klub kesayangannya. Sedangkan Sasuke, menyeringai saat jaraknya dan Kimimaru makin menjauh, namun tak lama dia merasakan bahwa kecepatan motornya semakin melambat, Onyxnya membelak saat menatap ke arah layar yang menunjukan bahwa motornya sudah kehabisan bensin, lalu berhenti. Sasuke memukul stir motornya kesal, tak lama Kimimaru dengan kendaraannya melaju dengan kencang melewatinya. Sasuke mengumpat kesal, mana jaraknya tidak jauh lagi. Dan selanjutnya, di dengarnya teriakan ucapan selamat kepada Kimimaru. Dirinya kalah! Untuk pertama kali hanya karena bensin! Double Sh*t!
Tak lama, muncul Naruto dengan motor Ninja Yellow miliknya dan Sai di belakangnya dengan Blacknya.
"Teme!" seru Naruto, Sasuke mendengus, lalu membopong motornya menuju arah gadis finis.
"Sasuke, maaf. Aku lupa mengisinya tadi." Ucap Sai bersalah. Sasuke membalasnya dengan dengusan. Sai memberikan tatapan minta tolong pada Naruto, namun malah diberikan delikan bahu. Sesampainya, Kimimaru tertawa senang lalu merangkul bahu Sasuke sok akrab.
"Yo, Uchiha-sama!" ucap Kimimaru. Sasuke hanya menatap datar Kimimaru.
"Duh, bagaimana nih? Anda kalah, hahahah" seru Kimimaru.
"Diam kau." Ucap Sasuke.
"Hahah baik-baik. Nah, bagaimana dengan taruhan kita? Kau ingatkan?" ucap Kimimaru.
"Hn." Balas Sasuke ogah-ogahan.
"Apa ya yang bagus untuk ku perintahkan kepadamu." Ucap Kimimaru dengan nada sok bingung.
"Cepat jangan bertele-tele." Ancam Sasuke.
"Whuoo, kau sungguh tidak sabaran. Baiklah-baiklah." Ucap Kimimaru lalu melepaskan rangkulannya. Manik hazelnya langsung terpaku pada sosok gadis berambut pink sepinggang yang nampak asik berjalan-jalan dengan sebotol minuman di tangannya. Kimimaru menyeringai.
"Uchiha Sasuke, ini perintahmu. Kau lihat gadis pink disana? Bawa dia di sini, dan cium dia dihadapan kami." Ucap Kimimaru.
"Hee!?" yang lain berseru kaget terlebih Sasuke. Onyxnya membulat shok.
"Kau gila!?"
"Tidak. Permintaanku yang gila. Bagaimana? Kau mau membatalkan perjanjiankan? Apa kau menjadi seorang pengecut?" tanya Kimimaru. Sasuke mengepal, lalu dengan percaya diri dia berjalan ke arah gadis itu yang tak lain adalah Sakura. Dia berdiri tepat di hadapan gadis itu, menghalangi gadis itu pergi.
"Hey Ap- Hey!" seru Sakura kaget saat pemuda yang tak dikenalnya menarik pergelangan tangannya erat, menyeretnya untuk mengikuti langkah pemuda itu. Emerald Sakura kaget saat pemuda itu membawanya di hadapan orang-orang yang sepertinya teman pemuda itu. Sasuke berbalik lalu menatap dalam kedalam sepasang emerald Sakura. Sasuke menghela nafas lalu kedua tangannya memegang kepala Sakura membuat Sakura mendongkak menatapnya lalu Sasuke segera menunduk, menyatukan kedua bibir mereka dalam sebuah ciuman. Sasuke dengan lahap meraup bibir Sakura. Menghisap, mengulup dan menyatukan kedua lidah mereka. Sasuke nampak menulikan pendengarannya dari suara teman-temannya yang meneriaki dirinya yang berciuman dengan seorang gadis yang tidak dikelannya. Sakura? Gadis itu shok dan dengan segera mencoba melepaskan diri namun semakin dia melepaskan diri, pemuda kurang ajar yang menciumnya itu semakin menghimpitnya. Lutut Sakura bergetar, kakinya berasa tidak mampu lagi berdiri. Tak lama, Sasuke melepaskan ciumannya dan rangkulannya pada Sakura lalu menatap Kimimaru dingin.
"Taruhannya selesai. Kau puas!?" desis Sasuke. Kimimaru tertawa lalu mengangguk dan mengatakan 'Sangat Puas!'. Sakura membulatkan matanya, Taruhan? Ciuman Pertamanya hanya sebuah taruhan! Kelewatan.' Desis Sakura. Sakura berdiri, matanya berkaca-kaca, dia lalu menarik lengan Sasuke. Sasuke berbalik dan menatap dingin kearah Sakura.
"Apa?" kedua tangan Sakura mengepal.
"C-ciuman pertamaku.. Hanya sebuah Taruhan? Jangan Bodoh! Shannarou!"
'Plak!'
Sakura dengan cepat memberikan tamparan yang keras di pipi Sasuke.
"Baka! Pantat Ayam Baka, Mesum! Ero! Echi! Hentai! Daikirai!" seru Sakura lalu sepatu high helss botsnya, menginjak kuat kaki kanan Sasuke membuat lelaki itu mengaduh. Sakura dengan cepat berlari menjauh dari situ dengan wajah berderai oleh air mata.
'Baka! Daikirai!'
.
.
.
TBC
.
.
Hai Semua. Aku author Baru, panggil Saja aku Blue atau Kojou.
Ini FF pertamaku, mohon di Kritik ya heheh..
And, Selamat Hari Natal 25 Desember 2015 ^^
.
.
Review please!?
